1. Sebutkan 3 (tiga) dasar hukum lahirnya hukum dagang atau hukum perusahaan di
Indonesia?
Jawaban :
Kitab undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
Kitab undang-undang Hukum Perdata
Peraturan Perundang-undangan
4. Apa yang dimaksud dengan badan usaha yang berbadan hukum dan yang tidak
berbadan hukum?
Jawaban :
Badan Usaha Yang Berbadan Hukum :
i. Subjek hukumnya adalah badan usaha itu sendiri ,karena ia telah menjadi badan
hukum yang juga termasuk subyek hukum di samping manusia.
ii. Harta kekayaan perusahaan terpisah dari harta kekayaan pribadi para
pengurus/anggotanya.Akibatnya kalau perusahaannya pailit, yang terkena sita
hanyalah harta perusahaan saja (harta pribadi pengurus /anggotanya tetap bebas
dari sitaan)
iii. Badan usaha yang termasuk badan hukum yaitu Perseroan Terbatas, Perusahaan
Negara, Perusahaan Daerah, Koperasi, Perum, Perjan, Persero dan Yayasan.
5. Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang PT (Perseroan Terbatas) pada pasal 102-
109 mengatur Undang-undang tentang Penggabungan (menger), Peleburan
(Consolidation) dan pengambilalihan (Acquestion).
Pertanyaan:
a. Apa yang dimaksud dari ketiga istilah tersebut di atas?
b. Dalam hal apakah keputusan tersebut diatas dapat dilakukan? Jelaskan!
Jawaban :
a. istilah
Penggabungan : perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan
atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah
ada, dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.
Peleburan : adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan
atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan
baru dan masing – masing perseroan yang meleburkan diri menjadi bubar.
Pengambilalihan : adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan
hukum atau perseorangan untuk mengambil alih seluruh ataupun sebagian
besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian
terhadap perseroan tersebut.
b. Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan hanya dapat dilakukan dengan
persetujuan RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
sedikit ¾ bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
7. Tentang modal asing dinegara kita yang jumlahnya tidak sedikit atau bahkan
kecenderungan kian meningkat (membesar) berikan solusi menurut pendapat sodara!
Jawaban :
Setiap negara selalu berusaha meningkatkan pembangunan, kesejahteraan dan
kemakmuran rakyatnya. Usaha tersebut dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda
antara satu negara dengan negara lainnya. Salah satu usaha yang selalu dilakukan oleh
negara adalah menarik sebanyak mungkin investasi asing masuk ke negaranya.
Menurut saya, tentang modal asing yang masuk di Indonesia ini memberikan dampak
signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Serta memberikan dampak positif
dan negative dalam penanaman modal asing di Indonesia. Dampak positif dari
penanaman modal tersebut ialah dari segi manfaatnya ada dua akibat dari penanaman
modal yang menguntungkan Indonesia. Pertama, meningkatnya pendapatan rill.
Kedua adanya manfaat yang tidak langsung, seperti diperkenalkannya teknologi dan
pengetahuan yang baru.
Selain itu penanaman modal juga berfungsi untuk memperbesar devisa
Indonesia melalui ekspor produksi Indonesia ke luar negeri. Di samping itu dampak
dari negative ialah terbengkalainya sector pertanian dan adanya kerusakan
lingkungan. Dan saran saya sebaiknya Negara kita harus pintar memilah dalam
menerima investasi dari luar negeri, agar dampak negative yang di hasilkan bisa di
minimalisir. Sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik dimana sumber
daya manusianya dapat mengolah sumber daya alam yang dimiliki dan dapat
memulihkan perekonomian nasional secara efektif atau lebih baik serta dapat
mensejahterakan masyarakat secara global. Tanpa banyak mengikutsertakan investasi
asing sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri.
8. Sesuai ketentuan Keppres No. 61 Tahun 1998 tentang Lembaga Pembiayaan serta
Kepmen Keuangan No. 125/KMK/013/1998
Pertannyaan: Sebutkan dan Jelaskan jenis kegiatan apa saja yang dibiayai sesuai
undang-undang tersebut!
Jawaban :
Sewa guna usaha (Leasing) pasal 3
Kegiatan Sewa Guna Usaha dilakukan dalam bentuk pengadaan barang modal
bagi Penyewa Guna Usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi untuk membeli
barang tersebut. Dalam kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
pengadaan barang modal dapat juga dilakukan dengan cara membeli barang milik
Penyewa Guna Usaha yang kemudiaan disewa gunakan kembali. Sepanjang
perjanjian sewa guna usaha masih berlaku, hak milik atas barang modal objek
transaksi sewa guna usaha berada pada Perusahaan Sewa Guna Usaha.
Modal ventura (Venture Capital) pasal 4
Kegiatan Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam
suatu Perusahaan Pasangan Usaha untuk :
Pengembangan suatu penemuan baru;
pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami
kesulitan dana;
membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan;
membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha;
pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;
pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru, dan alih teknologi
baik dari dalam maupun luar negeri;
membantu pengalihan pemilikan perusahaan.
Perdagangan surat berharga, pasal 5
Perusahaan Perdagangan Surat Berharga melakukan kegiatan sebagai
perantara dan perdangan surat berharga.
Anjak piutang (Factoring) pasal 6
Kegiatan Anjak Piutang dilakukan dalam bentuk :
Pembelian atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri;
penata usaha penjualan kredit serta penagihan piutang perusahaan klien.
Usaha kartu kredit (Consumer Finance) pasal 7
Kegiatan Kartu Kredit dilakukan dalam bentuk penerbitan kartu kredit yang
dapat di manfaatkan oleh pemegangnya untuk pembayaran pengadaan barang
atau jasa.
Pembiayaan konsumen (Credit Card)
Kegiatan Pembiayaan Konsumen dilakukan dalam bentuk penyediaan dana
bagi konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan secara
angsuran atau berkala oleh konsumen.
Pembiayaan lainnya
o Pembiayaan Sekunder Perumahan (Secondary Mortgage Facility) adalah
yang didirikan khusus untuk menyediakan jangka dana panjang bagi
perbankan guna pembangunan perumahan.
o Pegadaian (Pavmshop) merupakan lembaga pembiayaan yang bertujuan
untuk membantu masyarakat golongan ekonomi lemah yang
membutuhkan dana cepat, dan mencegah atau menghindari praktik lintah
darat dan pegadaian gelap dengan bunga iinggi. Yang pada umumnya
bunga relatif rendah dan pelayanan relatif cepat Sistem pegadaian diatur
dalam Pasal 1150 KUH Perdata Buku Kedua, yang mempunyai prinsip
utama, yaitu:
Lembaga pembiayaan
System gadai
Cara pengembalian pinjaman
Pelunasan.
o Asuransi (Insurance) menurut Pasal 246 KUH Dagang, adalah
”penanJlan dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima prenii untuk memberikan penggantian
kepadanya karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dan suatu evenemen
(peristiwa tidak pasti).
o Dana Pensiun merupakan dana yang dihimpun dengan tujuan khusus
untuk memberikan manfaat kepada perserta ketika mencai usia pensiun
(retirement), mengalami cacat (disability), atau meninggal dunia
10. Sebutkan hal apa saja yang diatur dalam HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)
Jawaban :
Hak cipta dan hak terkait.
Merek dagang.
Desain industry.
Paten.
Tata letak.
Perlindungan informasi rahasia.
Control terhadap persaingan usaha tidak sehat dalam perjanjian lisensi.
11. Sebutkan beberapa kekayaan Intelektual yang secara Universal di akui dan diatur oleh
Hukum International!
Jawaban :
Trademark
Geoghraohical Indication
Indusrial design or Modal
Patent
Trade Name
Intergrated Circuit
Copyright
Relaed Right
Unfair Competition
Trade Secret
12. Apa saja yang dimaksud dengan “Rahasia Dagang” dan hal apa saja yang berkaitan
dengn kerahasiaan dagang sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan perundang-
undangan kita.
Jawaban :
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
Rahasia dagang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
rahasia dagang ada tiga unsur yang harus di penuhi agar suatu rahasia dagang
mendapat perlindungan hukum yaitu:
Harus bersifat rahasia.
Hams bernilai komersial.
Pemilik informasi hams telah mengambil langkah yang layak dan patut untuk
memelihara atau melindungi sifat kerahasiaan informasi tersebut.
Istilah istilah
a. WTO
Organisasi Perdagangan Dunia (bahasa Inggris: World Trade Organization,
disingkat WTO) adalah sebuah organisasi internasional yang menaungi upaya
untuk meliberalisasi perdagangan. Organisasi ini menyediakan aturan-aturan dasar
dalam perdagangan internasional, menjadi wadah perundingan konsesi dan
komitmen dagang bagi para anggotanya, serta membantu anggota-anggotanya
menyelesaikan sengketa dagang melalui mekanisme yang mengikat secara hukum.
b. AFTA
AFTA adalah singkatan dari kepanjangan ASEAN Free Trade
Area. Organisasi AFTA didirikan pada tahun 1992 di Singapura pada saat
berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV. AFTA adalah
kesepakatan yang dibentuk oleh negara-negara ASEAN untuk menciptakan
suatu zona perdagangan bebas
c. NAFTA
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (Bahasa Inggris: North
American Free Trade Agreement, kepanjangan dari NAFTA), adalah
sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Utara. Organisasi ini
didirikan pada 1994 oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada,
dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi;
kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan
kegiatan kesehatan.
d. ADEC
Deteksi autis pada masa awal kanak-kanak (ADEC) adalah sebuah ukuran
pengamatan untuk mendeteksi autisme pada anak-anak sedini usia satu tahun.
19. Apakah yang dimaksud dengan istilah “kejahatan bisnis”dan sebutkan beberapa
kejahatan bisnis yang di maksud !
Jawaban :
kejahatan bisnis adalah terjadi perubahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat
ketika suatu aktivitas bisnis dioperasikan sedemikian rupa sehingga sangat merugikan
kepentingan masyarakat luas, seperti kegiatan penanaman modal dalam sektor-sektor
swasta yang padat karya atau kegiatan pasar modal yang pemegang sahamnya adalah
masyarakat luas termasuk golongan menengah ke bawah.
Kejahatan bisnis bidang ekonomi
Kejahatan bisnis bidang sosial budaya
Kejahatan bisnis yang menyangkut masyarakat luas
20. Undang – undang nomor berapa yang mengatur tentang kejahatan bisnis di Indonesia!
Jawaban :
UU No. 7 tahun 1955
21. Jelaskan beberapa istilah di bawah ini :
a) Perjanjian kerja
b) Bipartile
c) Mediasi
d) Konsoliasi
e) Arbitrasi
Jawaban :
24. Undang – undang nomor berapakah yang mengatur tentang perlindungan konsumen
dan apa saja yang diatur dalam perundang – undangan tersebut. Jelaskan !
Jawaban :
Undang-undang No.8 tahun 1999 Tentang perlindungan konsumen.
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.Konsumen adalah setiap orang pemakai
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
25. Perdagangan bebas dunia membawa dampak negative pada industri dalam negeri kita.
Apa yang dimaksud pengaruh buruk tersebut. Jelaskan !
Jawaban :
1. Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing dengan masuknya barang-barang luar
negeri yang lebih murah dan berkualitas.
2. Bertambahnya kemungkinan eksploitasi sumber daya alam oleh perusahaan.
3. Munculnya ketergantungan terhadap negara maju.
4. Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi
negara dan meningkatkan jumlah pengangguran.
5. Munculnya sifat konsumerisme.
26. Apa yang diatur dalam undang – undang nomor 5 tahun 1999 ?
Jawaban :
Menurut pasal 1 UU no. 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat, kegiatan yang dilarang untuk dilakukan pelaku usaha
adalah sbb :
1. Kegiatan monopoli ( pasal 17).
2. Kegiatan monopsoni ( pasal 18).
3. Kegiatan penguasaan pasar :
1. Menolak pesaing
2. Menghalangi konsumen
3. Pembatasan perbedaan produk
4. Diskriminasi
5. Melakukan jual rugi
6. Penetapan biaya secara curang
4. Kegiatan persengkongkolan.
1. Persengkongkolan untuk mengatur pemenang tener
2. Persengkongkolan untuk memperoleh rahasia perusahaan
3. Persengkongkolan untuk menghambat pasokan produk
27. Apa yang dimaksud perjanjian yang dilarang. Jelaskan !
Jawaban :
Perjanjian yang dilarang adalah perjanjian yang bertujuan Untuk menjamin
persaingan usaha yang sehat, pemerintah melalui UU No.5/99 melarang perjanjian
dan kegiatan yang pada akhirnya menyebabkan persaingan pasar tidak sehat.
Perjanjian yang dilarang tersebut antara lain Oligopoli, Penetapan Harga,Pembagian
Wilayah, Pemboikotan, Kartel, Trust, Oligopsoni, Integrasi Vertikal, Perjanjian
Tertutup, Perjanjian dengan Pihak Luar Negeri.
Perjanjian Oligopoli (Pasal 4 ayat 1 dan 2)
Perjanjian yang bersifat oligopoli adalah perjanjian yang dilarang, di mana
disebutkan bahwa pelaku usaha di larang melakukan perjanjian dengan pelaku
usaha lain secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa.
Perjanjian Penetapan Harga (Pasal 5,6,7, dan 8)
Perjanjian untuk harga juga merupakan salah satu bentuk yang dilarang oleh
UU tentang larangan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat.
Perjanjian Pembagian Wilayah (Pasal 9)
Karena perjanjian yang demikian dapat meniadakan atau membatasi
persaingan usaha sehingga pihak konsumen maupun pihak pesaing usaha akan
sangat dirugikan
Perjanjian pemboikotan (Pasal 10)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
yang dapat menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama,
baik untuk tujuan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya,
untuk menolak menjual setiap barang dan atau jasa pesaingnya, untuk menolak
menjual setiap barang dan atau jasa dari pelaku usaha lain sehingga perbuatan
tersebut:
Merugikan atau dapat diduga akan merugikan pelaku usaha lain; atau
Membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atau membeli setiap barang
dan atau jasa dari pasar bersangkutan.
Perjanjian Kartel (Pasal 11)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau
pemasaran suatu barang dan atau jasa yang dapat barang dan atau jasa yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat.
Perjanjian trust (Pasal 12)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk
melakukan kerjasama dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan
yang lebih besar, dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup
masing-masing mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan
atau perseoran anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau
pemasaran atas barang dan atau jasa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Trust merupakan wadah
antar perusahaan yang didisain untuk membatasi persaingan dalam bidang usaha
atau industri tertentu.
Perjanjian oligopsoni (Pasal 13)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang
bertujuan untuk secara bersama-sama menguasai pembelian atau penerimaan
pasokan agar dapat mengendalikan harga atas barang dan/atau jasa dalam pasar
bersangkutan, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan/atau
persaingan usaha tidak sehat.
Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama menguasai
pembelian atau penerimaan pasokan sebagaimana menguasai pembelian atau
penerimaan pasokan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila 2 (dua) atau 3
(tiga) pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh
puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.
Perjanjian integrasi vertical (Pasal 14)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang
bertujuan untuk menguasai produksi sejumlah produk yang termasuk dalam
rangkaian produksi barang dan atau jasa tertentu yang mana setiap rangkaian
produksi merupakan hasil mana setiap rangkaian produksi merupakan hasil
pengolahan atau proses lanjutan, baik dalam satu rangkaian langsung maupun
tidak langsung, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat
dan atau merugikan masyarakat.
Perjanjan tertutup (Pasal 15)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang
memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa hanya akan
memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak
tertentu dan atau pada tempat tertentu.
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain yang memuat
persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa tertentu harus
bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok.
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan
harga tertentu atas barang dan atau jasa, yang memuat persyaratan bahwa pelaku
usaha yang menerima barang dan atau jasa dari pelaku usaha pemasok :
Harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha
pemasok; atau
tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari
pelaku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok.
Perjanjian dengan pihak luar negeri (Pasal 16)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain di luar negeri
yang memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli
dan atau persaingan usaha tidak sehat.
28. Sesuai undang – undang nomor 5 tahun 1999 apa yang dimaksud dengan “kegiatan
yang dilarang “jelaskan !
Jawaban :
29. Sebutkan beberapa perjanjian yang diatur dalam ketentuan. Undang – undang nomor
5 tahun 1999 ?
Jawaban :
bahwa pembangunan bidang ekonomi harus diarahkan kepada terwujudnya
kesejahteraan rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
bahwa demokrasi dalam bidang ekonomi menghendaki adanya kesempatan yang
sama warga negara untuk berpartisipasi di dalam proses produksi dan pemasaran
barang dan atau jasa, dalam iklim usaha yang sehat, efektif, dan efisien sehingga
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan bekerjanya ekonomi pasar yang
wajar;
bahwa setiap orang yang berusaha di Indonesia harus berada dalam situasi
persaingan yang sehat dan wajar, sehingga tidak menimbulkan adanya pemusatan
kekuatan ekonomi pada pelaku usaha tertentu, dengan tidak terlepas dari
kesepakatan yang telah dilaksanakan oleh negara Republik Indonesia terhadap
perjanjian-perjanjian internasional;
bahwa untuk mewujudkan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, huruf b,
dan huruf c, atas usul inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat perlu disusun Undang-
Undang Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat