Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ALAT PENGUKURAN LAJU ALIRAN FLUIDA

- December 31, 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pabrik-pabrik pengolahan dilengkapi dengan berbagai macam alat pengoperasian setiap peralatan
saling mendukung antar satu peralatan dengan peralatan yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang
diinginkan maka diperlukan peralatan pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam suatu
pabrik adalah peralatan instrument pabrik. Peralatan instrument merupakan bagian dari kelengkapan
keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk mengetahui dan memperoleh sesuatu yang
dikehendaki dari suatu kegiatan kerja peralatan mekanik. Salah satu peralatan instrument yang penting
adalah alat ukur. Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang
mengalir masuk dan keluar proses. Dengan kata lain, pengukuran laju alir menunjukan berapa banyak
fluida yang digunakan atau didistribusikan ke dalam proses.

Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau perubahan energi kinetiknya.
Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa mempengaruhi kecepatan suatu aliran.
Karena luas penampang pipa sudah diketahui, kecepatan rata-rata merupakan indikasi dari laju alirnya.

Banyak metoda yang sudah dikenal untuk pengukuran laju alir cairan. Alat yang dapat digunakan
disesuaikan dengan sifat fluida tertentu, seperti: bersih, jernih, kotor, basah, kering, erosif, korosif, uap,
sluri, multi pase, kental, dan lain-lain. Selain itu dikaitkan dengan sifat aliran seperti turbulensi dan
laminar.
1.2. Rumusan Masalah

· Apa pengertian pengukuran aliran dan jenis-jenis alat ukur aliran fluida?

· Bagaimana prinsip kerja alat ukur aliran fluida?

1.3. Tujuan

· Untuk mengetahui jenis alat ukur aliran fluida

· Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian alat ukur fluida

· Untuk mengetahui prinsip kerja pengukuran aliran fluida

1.4. Manfaat

· Memberikan informasi tentang alat ukur aliran fluida

· Memberikan informasi tentang keuntungan dan kerugian alat ukur fluida

· Memberikan informasi prinsip kerja pengukuran aliran fluida

BAB II DASAR TEORI


2.1. Pengukuran Aliran

Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume aliran. Pemilihan
alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga, kemudahan pembacaan,
kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut.

Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan, debit, gradien kecepatan, turbulensi
dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran-pengukuran, misalnya: langsung, tak
langsung, gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik. Pengukuran debit secara
langsung terdiri dari atas penentuan volume atau berat fluida yang melalui suatu penampang dalam
suatu selang waktu tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi
tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu penampang dan dengan
besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan gravimerik
atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau penentuan dengan mempergunakan
tangki yang dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.

Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :

1. Kecepatan (velocity)

2. Berat (massanya)

3. Luas bidang yang dilaluinya

4. Volumenya

2.2. Alat Ukur Laju Aliran Fluida


Jenis alat ukur aliran fluida yang paling banyak digunakan diantaranya alat ukur lainnya adalah alat ukur
fluida jenis laju aliran. Hal ini dikarenakan oleh konstruksinya yang sederhana dan pemasangannya yang
mudah. Alat ukur aliran fluida jenis ini dibagi empat jenis yaitu:

· Venturi meter

· Nozzle

· Pitot tubes

· Flat orifice

2.2.1. Venturi meter

image

Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan
beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat
sekundernya adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian karena harganya mahal,
memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter throatnya dengan diameter pipa tidak dapat
diubah.

Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan aliran yang dapat
diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka diameter throatnya dapat diperbesar
untuk memberikan pembacaan yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan aliran
maksimum yang baru.

Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian utama yaitu:


• Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau
cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.

• Inlet Cone: Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.

• Throat (leher): Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini
dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.

Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke bagian outlet cone. Pada
bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan
mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut atau
semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempat
pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian
akhir dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada
pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.

Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan fluida yang meninggalkan
meter tentulah sama persis dengan fluida yang memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam jalur
tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada outlet cone. Gesekan tidak
dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah meteran yang dirancangan
dengan tepat.

2.2.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Venturimeter

Kelebihan

o Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang sama.

o Dapat pengukur debit besar.

o Jauh dari kemungkinan tersumbat kotoran.


o Mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solid).

Kekurangan

o Lebih mahal harganya.

o Sulit dalam pemasangan karena panjang.

o Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inchi.

2.2.2. Flow Nozzle

image

Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang diantara dua flensa. Flow Nozzle biasa
digunakan untuk aliran fluida yang kecil. Karena flow nozzle mempunyai lubang lebih besar dan
kehilangan tekanan lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow nozzle dipakai untuk fluida kecepatan
tinggi pada temperatur tinggi dan untuk penyediaan air ketel. Flow nozzle ini merupakan alat primer dari
pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat untuk
menunjukkan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah berupa manometer. Pada
flow nozzle kecepatan bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti dalam venturi meter. Dan
aliran fluida akan keluar secara bebas setelah melewati lubang flow nozzle sama seperti pada plat orifice.
Flow nozzle terdiri dari dua bagian utama yang melengkung pada silinder.

2.2.3. Pitot tubes

image
Nama pitot tubes datang dari konsensip Henry de Pitot pada tahun 1732. Pitot tubes mengukur besaran
aliran fluida dengan jalan menghasilkan beda tekanan yang diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri
dapat dilihat pada Gambar diatas, pitot tubes membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan untuk
menghasilkan suatu beda tekanan. Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang digunakan adalah jenis
cairan dan gas. Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan.

2.2.3.1 Kegunaan Pitot Tube

o Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel.

o Menghitung profil kecepatan aliran pada pipa.

Aplikasi Pitot Tube

o Mengukur kecepatan pada pesawat (airspeed).

o Altimeter pesawat.

o Mengukur tekanan fluida pada wind tunnel (terowongan angin).

2.2.3.2. Kelebihan dan Kekurangan Pitot Tube

Kelebihan:

o Susunan sederhana.
o Relatif mudah dan murah.

o Tidak perlu adanya kalibrasi.

o Pressure drop aliran kecil.

Kekurangan:

Keakuratanrendah untuk beberapa aplikasi.

Pipa harus lurus dengan kecepatan aliran untuk mendapatkan hasil yang baik.

2.2.4. Flat orifice

image

Orifice adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran fluida yang diukur, juga merupakan alat
primer yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan antara aliran pada up stream dan down stream
dari orifice itu sendiri. Orifice merupakan salah satu alat ukur yang digunakan di lapangan geothermal
dan umumnya orifice diletakkan sebelum separator.

2.2.4.1. Kelebihan dan Kekurangan Orifice Meter

Kelebihan:

o Konstruksinya sederhana
o Rancangannya mudah

o Harganya relatif murah

o Mudah dikalibrasi

• Mudah dirancang/didapat

• Tingkat ketelitian cukup baik

Kekurangan:

• Penurunan tekanan sedang-tinggi

2.3. Prinsip Kerja Alat Ukur Laju aliran

2.3.1. Venturi meter

image

Prinsip Kerja Venturimeter tanpa manometer ini berdasar pada Asas Bernoulli yang berbunyi: Pada pipa
mendatar (horizontal), tekanan fluida yang paling besar adalah pada bagian kelajuan alirnya paling kecil,
dan tekanan paling kecil adalah pada bagian kelajuan alirnya paling besar.

Venturi meter Fluida yang mengalir dalam pipa mempunyai massa jenis ρ. Kecepatan fluida mengalir
pada pipa sebelah kanan, maka tekanan pada pipa sebelah kiri lebih besar. Perbedaan tekanan fluida di
dua tempat tersebut diukur oleh manometer yang diisi dengan fluida dengan massa jenis ρ’ dan
manometer menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian permukaan fluida di kedua sisi adalah H. Dengan
menggunakan persamaan kontinuitas dan Persamaan Bernouli, diperoleh :Menghitung kelajuan cairan
dalam pipa memakai venturimeter tanpa manometer Persamaan Bernoulli adalah dan kontinuitas A1.v1
= A2.v2, maka Cairan mengalir pada mendatar maka h1 = h2 sehingga,

P1 – P2 = ½ .ρ.(v22– v12)_____(1)

Maka pada tabung fluida diam, maka tekanan hidrostatisnya : P1 = ρ.g.hA

dan P2 = ρ.g.hB

maka P1 – P2 = ρ.g(hA –hB ) = ρ.g.h —– (2)

Keterangan:

v : kelajuan gas, satuan (m/s)

v1 : kecepatan fluida pada pipa yang besar satuannya (m/s)

h : beda tinggi air raksa, satuan (m)

A1 : luas penampang pipa yang besar satuannya (m2)

A2 : luas penampang pipa yang kecil (pipa manometer) satuannya (m2)

ρ : massa jenis gas, satuannya (Kg/m3)


ρ’ : massa jenis cairan pada manometer satuannya (Kg/m3)

2.3.2. Pitot tubes

image

Prinsip Kerja

Energi kinetik dikonversikan menjadi static pressure head

Cara kerja pitot tube adalah:

o Pipa yang mengukur tekanan statis terletak secara radial pada batang yang dihubungkan ke
manometer (pstat).

o Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan stagnasi (p0).

o Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan Bernoulli untuk mengetahui
kecepatan alirannya.

o Sulit untuk mendapat hasil pengukuran tekanan stagnasi secara nyata karena adanya friksi pada pipa.
Hasil pengukuran selalu lebih kecil dari kenyataan akibat faktor C (friksi empirik).

2.3.3. Orifice Meter


Prinsip kerja Orifice Meter

Prinsip kerja dari orifice meter adalah:

• Fluida yang diukur alirannya dialirkan melalui plat orifice.

• Perbedaan atau selisih tekanan fluida yang melalui orifice antara up stream dan down stream dicatat.

• Suhu dan tekanan fluida pada up stream dicatat untuk mengetahui densitasnya.

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan

Proses pengukuran aliran fluida dapat menggunakan alat ukur venturi meter, nozzle, pitot tube, dan
orifice meter.

Pada dasarnya prinsip kerja dari keempat alat ukur ini adalah sama yaitu bila aliran fluida yang mengalir
melalui alat ukur ini mengalir maka akan terjadi perbedaan tekanan.

Anda mungkin juga menyukai