Anda di halaman 1dari 3

LO

1. Menguraikan cara belajar orang dewasa


Pembahasan :
- Menurut jurnal untirta mengatakan bahwa pembelajaran pada orang
dewasa(andragogi) kegiatan belajar dipandang sebagai proses transformasi yaitu
dalam bentuk mengubah ( modifying), mempelajari kembali ( relearning ),
memperbarui ( up dating ) dan mengamati ( replacing ).
- Langkah-langkah yang dilakukan pendidik dalam menerapkan strategi
pembelajaran partisipatif adalah:
1) melakukan asesment kebutuhan belajar, merumuskan tujuan,
mengidentifikasi hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan digunakan
untuk mengelola kegiatan pembelajaran.
2) Memilih tema/pokok bahasan dan/atau tugas yang harus dilakukan dalam
pembelajaran dan menentuka indikator pencapaian tujuan pembelajaran.
3) Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta didik sebagai bahan masukan
dalam menyusun rencana pembelajaran
4) Mengidentifikasi isi/materi atau bahan pelajaran/rincian tugas pembelajaran
5) Merumuskan tujuan pembelajaran
6) Merancang kegiatan pembelajaran, dengan memilih metode, media
pembelajaran yang digunakan secara tepat dan pengelolaan waktu.
7) Memilih fasilitas pembelajaran dan sumber bahan yang mendukung proses
pembelajaran.
8) Mempersiapkan sistem evaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran.
9) Mempersiapkan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
- Menurut Tom Nesbit, Linda Leach & Griff Foley (2004) bahwa ada enam prinsip
dalam praktek pembelajaran orang dewasa agar dapat diterapkan secara efektif,
yaitu:
1) adanya partisipasi secara sukarela,
2) adanya perasaan respek secara timbal balik,
3) Adanya semangat berkolaborasi dan kooperasi,
4) adanya aksi dan refleksi,
5) tersedianya kesempatan refleksi kritis dan
6) adanya iklim pembelajaran yang kondusif untuk belajar secara mandiri.

Referensi :
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/E-Plus/issue/download/147/23

https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/download/5990/5178

2. Langkah langkah berpikir kritis


Pembahasan :
- Langkah :
Kneedler (dalam Hendra Surya, 2013: 179-180) menyatakan bahwa langkah berpikir
kritis dapat dikelompokkan menjadi tiga langkah :
1. Pengenalan Masalah (Defining and Clarifying Problem)
a. Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.
b. Membandigkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
c. Memilih informasi yang relevan.
d. Merumuskan/memformulasikan masalah.

2. Menilai Informasi (Judging Informations)


a. Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgment.
b. Mengecek konsistensi.
c. Mengidentifikasi asumsi.
d. Mengenali kemungkinan faktor stereotip.
e. Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat
(semantic slanting).
f. Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.

3. Memecahkan masalah atau menarik kesimpulan (Solving Problems/Drawing


Conclusion)
a. Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.
b. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan atau
pemecahan masalah dan atau kesimpulan yang diambil.
- Karakteristik/ciri :
Karakteristik yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan
Beyer secara lengkap dalam buku Critical Thinking, yaitu: 6
1. Watak (Dispositions)
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis
mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah
kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek
terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan
lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah
pendapat yang dianggapnya baik.
2. Kriteria (Criteria)
Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau
patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan
sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah
argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun
akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan
menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada
relevansi, keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yang
kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika
yang konsisten, dan pertimbangan yang matang.
3. Argumen (Argument)
Argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh
data-data. Keterampilan berpikir kritis akan meliputi kegiatan
pengenalan, penilaian, dan menyusun argumen.
4. Pertimbangan atau pemikiran (Reasoning)
Yaitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau
beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji
hubungan antara beberapa pernyataan atau data.
5. Sudut pandang (Point of view)
Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia ini,
yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir
dengan kritis akan memandang sebuah fenomena dari berbagai
sudut pandang yang berbeda.
6. Prosedur penerapan kriteria (Procedures for applying criteria)
Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural.
Prosedur tersebut akan meliputi merumuskan permasalahan,
menentukan keputusan yang akan diambil, dan mengidentifikasi
perkiraan-perkiraan.

Referensi :
http://repository.uin-suska.ac.id/5956/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai