Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
(RPP)

DISUSUN OLEH:

HARTONO SIREGAR
19072418410022

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN IV


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
HANDOUT

GERAK LURUS
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
3.4. Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
(tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari misalnya keselamatan lalu lintas
4.4. Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan bergerak lurus
dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya

C. INDIKATOR
a) Sikap
Menunjukkan sikap disiplin, jujur, teliti, tanggung jawab dan kerja sama.
b) Pengetahuan
1) Mendefinisikan pengertian gerak lurus
2) Menjelaskan perbedaan jarak dan perpindahan
3) Menjelaskan perbedaan kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat
4) Menjelaskan perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
5) Menjelaskan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak
lurus dengan percepatan konstan
6) Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan kecepatan konstan
7) Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan percepatan konstan
8) Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB pada gerak vertikal ke atas dan
gerak vertikal ke bawah
c) Keterampilan
1) Mencatat data yang diperoleh dari percobaan gerak lurus dengan kecepatan
konstan dan percepatan konstan dengan menggunakan kereta atau mobil
mainan
2) Mengolah data hasil pengukuran berulang dan menyajikan hasil pengolahan
data dalam bentuk grafik hasil pengukuran,
3) Menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan,
4) Menyimpulkan hasil interpretasi data dalam laporan tertulis hasil kerja
5) Mempresentasikan hasil percobaan benda yang bergerak lurus dengan
kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan dalam bentuk
grafik

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a) Sikap
Melalui pembelajaran, peserta didik mampu menunjukkan sikap disiplin, jujur,
teliti, tanggung jawab dan kerja sama.
b) Pengetahuan
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1) Mendefinisikan pengertian gerak lurus
2) Menjelaskan perbedaan jarak dan perpindahan
3) Menjelaskan perbedaan kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat
4) Menjelaskan perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
5) Menjelaskan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak
lurus dengan percepatan konstan
6) Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan kecepatan konstan.
7) Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan percepatan konstan
8) Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB dan gerak jatuh bebas dalam
diskusi kelas

c) Keterampilan
1) Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan
konstan dengan menggunakan troly.
2) Mengolah data hasil pengukuran berulang dan menyajikan hasil pengolahan
data dalam bentuk grafik hasil pengukuran,
3) Menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan,
4) Menyimpulkan hasil interpretasi data dalam laporan tertulis hasil kerja
5) Mempresentasikan hasil percobaan benda yang bergerak lurus dengan
kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan dalam bentuk
grafik

E. MATERI
GERAK LURUS

Mekanika merupakan studi yang mempelajari tentang gerakan benda, dan


konsep-konsep terkait mengenai gaya dan energi. Menurut Giancoli (2014:27).
Mekanika dibagi menjadi dua bagian yaitu kinematika yang meupakan deskripsi
tentang bagaimana benda bergerak, dan dinamika yang merupakan deskripsi tentang
gaya dan penyebab benda bergerak.

A. Gerak Lurus
Sebuah benda dikatakan bergerak terhadap benda lainnya bila kedudukan benda
yang satu terhadap benda yang lain berubah. Sebuah benda dikatakan bergerak lurus
apabila kedudukan benda berubah menjauh atau mendekat terhadap benda lainnya
pada lintasan yang lurus. Pada materi ini akan dibahas benda-benda yang bergerak
tanpa berputar. Materi ini akan memusatkan perhatian pada gerakan benda
sepanjang lintasan lurus pada satu dimensi.
1. Perpindahan dan Jarak
Setiap pengukuran posisi, jarak, kelajuan dan perpindahan harus dilakuan
terhadap suatu kerangka acuan pokok atau kerangka referensi (Giancoli, 2014: 27).
Menurut Halliday, Resnick dan Walker (2010, 15) perpindahan merupakan
perubahan posisi benda dari kerangka acuannya. Dengan kata lain perpindahan
adalah seberapa jauhnya sebuah benda dari titik awalnya. Perpindahan merupakan
suatu besaran yang memiliki magnitudo dan arah (besaran vektor), sedangkan jarak
merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. (Giancoli, 2014: 27).

Perhatikan Gambar 1 di bawah ini untuk mengetahui perbedaan antara


perpindahan dengan jarak. Sebuah mobil bergerak dari A menuju B kemudian ke C
dan kembali lagi ke A. Jarak yang ditempuh mobil tersebut adalah 600 m,
sedangkan perpindahan yang dilakukan mobil adalah 0.

Gambar 1. Contoh perpindahan dan jarak

2. Kelajuan dan Kecepatan


Apabila ada sebuah benda yang bergerak, salah satu hal yang pertama
diperhatikan adalah seberapa cepat benda tersebut bergerak. Dalam sepeda motor
ada alat yang disebut speedometer. Orang-orang seringkali salah menilai bahwa
speedometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan sepeda
motor. Padahal sesungguhnya speedometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur kelajuan sepeda motor. Istilah kecepatan dan kelajuan sering dianggap
sama artinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam fisika kedua istilah ini merupakan
suatu besaran yang berbeda.

Kelajuan (speed) merujuk pada seberapa jauhnya sebuah benda bergerak dalam
suatu waktu interval tertentu. Kelajuan merupakan besaran skalar. Sebagai contoh
jika ada sebuah semut bergerak sejauh 5 meter dengan selang waktu 1 menit, maka
dapat dikatakan bahwa kelajuan rata-rata dari semut tersebut adalah 5 meter/menit.
Secara umum, kelajuan rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak total yang
ditempuh dibagi dengan waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tersebut.
Persamaan matematisnya adalah sebagai berikut:

(Giancoli, 2014: 29)


Kecepatan (velocity) merupakan rasio perpindahan suatu benda (∆x) yang
terjadi dalam selang waktu tertentu (∆t). Persamaan matematisnya adalah:

(Halliday, Resnick, Walker, 2010: 16).

Perbedaan antara kelajuan dengan kecepatan adalah jika kelajuan hanyalah


merupakan sebuah bilangan positif dengan satuan sedangkan kecepatan digunakan
sebagai magnitudo mengenai seberapa cepat benda bergerak dan juga arah
pergerakan benda tersebut (Giancoli, 2014: 29). Kelajuan rata-rata dan kecepatan
rata-rata memiliki magnitudo yang sama bila gerakannya ke satu arah saja. Namun
dalam kasus lain bisa saja berbeda (Giancoli, 2014: 29).

Sebagai contoh apabila ada seseorang yang berjalan lurus 100 meter ke arah
timur, lalu kembali ke arah barat sejauh 50 meter, waktu total yang dibutuhkannya
adalah 100 sekon maka kelajuan rata-ratanya adalah:

3. Percepatan
Apabila ada benda yang bergerak lalu kecepatannya berubah dapat dikatakan
benda tersebut mengalami percepatan. Sebagai contoh seseorang yang mengendarai
sepeda motor dari keadaan diam sampai ia melaju dengan kecepatan 60 km/jam
disebut sedang mengalami percepatan. Menurut Giancoli (2014: 32) percepatan
suatu benda menentukan seberapa cepatnya kecepatan suatu benda berubah.

Perepatan rata-rata dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi


dengan waktu yang digunakan untuk membuat perubahan ini.

(Giancoli,2014: 32)
Kecepatan merupakan besaran vektor (memiliki magnitudo dan arah), sehingga
percepatan juga merupakan besaran vektor. Untuk gerak satu dimensi percepatan
menggunakan tanda plus (+) untuk menandakan bahwa suatu benda sedang
mengalami percepatan, dan tanda minus (-) untuk menandakan bahwa benda
tersebut sedang mengalami perlambatan. Perbedaan antara kecepatan dengan
percepatan adalah jika percepatan mengindikasikan seberapa cepatnya kecepatan
suatu benda berubah sedangkan kecepatan menandakan seberapa cepatnya posisi
berubah (Giancoli, 2014: 33).

B. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Benda yang bergerak dengan lintasan berupa garis lurus dan kecepatannya

tetap/konstan maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak lurus beraturan (GLB).
Jadi dengan demikian, kecepatan benda pada setiap saat adalah sama besar, dengan

demikian pada gerakannya tidak memiliki percepatan ( a = 0).

Grafik hubungan antara v dan t :


Jarak yang ditempuh benda sama dengan
V (m/s)
luas daerah grafik, yaitu:
v s = v.t
Keterangan:
s = jarak tempuh (m)
t t (s) v = kecepatan benda (m/s)
t = waktu tempuh (s)

C. Gerak Lurus Berubah Beraturan.

Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan jika

lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya berubah secara teratur. Perubahan

kecepatan ini bisa bertambah besar maupun semakin lambat. Bila kecepatannya

bertambah maka percepatannya bernilai positif, sebaliknya bila kecepatannya berkurang

maka percepatannya bernilai negatif.

Grafik hubungan v dan t

v (m/s)
v (m/s)

vt
vo
vt – v0 vt – v0

vo vt

t t (s) t t (s)

GLBB dipercepat GLBB diperlambat


Kecepatan benda pada saat t dapat kita cari berdasarkan persamaan percepatan yang

sudah dibahas di atas, yaitu:

v
a
t
v  v0
a t
t  t0
vt  v 0
a
t
atau :
vt  v 0  a.t

Keterangan: vt = kecaepatan benda pada saat t (m/s)

v0 = kecepatan awal benda (m/s)

a = percepatan yang dialami benda (m/s2

t = lama waktu benda bergerak (s)

Jarak yang ditempuh benda yang bergerak lurus berubah beraturan sama dengan luas

daerah grafik, yaitu:

1
st  v0 .t  (vt  v0 ).t
2
1 v  v0 2
st  v0 .t  ( t )t
2 t
1
st  v0 .t  at 2
2

Keterangan: st = jarak yang ditempuh pada saat t (m)

v0 = kecepatan awal benda (m/s)

vt = kaecepatan benda pada saat t (m/s)

a = percepatan yang dialami benda (m/s2)

t = waktu tempuh (s)


Hubungan antara jarak perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Dari pembahasan sebelumnya kita ketahui bahwa persamaan kecepatan pada saat t

adalah:

vt  v 0
vt  v0  at , atau : t 
t

Dari persamaan ini kita masukkan ke dalam persamaan jarak tempuh:

1 2
s  v0 .t  at
2
v  v0 1 v  v0 2
s  v0 ( t )  a( t )
a 2 a
v .v  v02 1 vt2  2vt .v0  v02
s t 0  a( )
a 2 a2
v .v v 2 v 2 v .v v2
s t 0  0  t  t 0  0
a a 2a a 2a
2 2
v v
s t  0
2a 2a
v 2  v02
s t
2a

vt2  v02  2 as

D. Gerak Vertical.

Gerak vertical yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah gerak benda-benda yang

ada di permukaan bumi dan arahnya tegak lurus terhadap permukaan bumi.Semua

benda yang mengalami gerak vertical selalu memiliki percepatan yang disebut

percepatan gravitasi (g). Percepatan yang dialami benda tidak tergantung pada massa

benda tetapi tergantung pada tempat dimana kejadian itu berada. Di daerah kutub

misalnya, memiliki percepatan gravitasi yang lebih besar dari pada di daerah

katulustiwa. Jadi dengan demikian, bila kita menjatuhkan sebuah kelereng dan bola golf

secara bersamaan dari ketinggian yang sama maka akan samapai di tanah dalam waktu

yang sama pula.


Gerak vertikal termasuk gerak lurus berubah beraturan, karena lintasannya

berupa garis lurus dan kecepatannya berubah secara teratur. Benda yang bergerak

vertikal ke abawh kecepatannya bertambah besar, sedangkan benda yang bergerak

vertikal ke atas kecepattanya selalu berkurang. Sebagaimana gerak lurus berubah

beraturan pada umumnya, bila kecepatannya bertambah maka percepatannya bernilai

positif (g) dan jika kecepatannya berkurang maka percepatannya bernilai negative (-g)..

1. Gerak vertikal ke atas.

Benda yang bergerak vertikal ke atas kecepatannya berkurang secara teratur karena

gerakannya berlawanan arah dengan arah percepatan gravitasi. Akibatnya, pada saat

benda mencapai ketinggian maksimum kecepatannya berubah menjadi 0 (vt = 0) dan

selanjutnya benda akan berbalik arah ke bawah.

Benda yang bergerak vertikal keatas seperti halnya gerak lurus berubah beraturan

diperlambat, sehingga persamaan yang berlaku dapat diturunkan dari persamaan gerak

lurus berubah beraturan diperlambat juga..


vt =
Kecepatan benda setelah t (vt): 0
vt = v0 + a.t
vt = v0 + (-g).t hma
x
vt = v0 – g.t
v0

Ketinggian benda setelah t (h):


st = v0.t + ½ at2
h = v0.t + ½ (-g)t2

h = v0.t – ½ gt2

Pada saat mencapai ketinggian maksimum(hmax) kecepatan benda (vt) = 0, maka:

- Waktu untuk mencapai tinggi maksimum (tmax):


vt  v 0  gt
0  v 0  gt
atau :
v0
t max 
g

- Tinggi maksimum yang dicapai benda (hmax):

1 2
h  v0 .t  gt
2
1 2
hmax  v0 .t max  gt max
2
v 1 v
hmax  v0 . 0  g ( 0 ) 2
g 2 g
v02 1 v02
hmax   ( )
g 2 g
v02
hmax 
2g

2. Gerak vertikal ke bawah.

Benda yang mengalami gerak vertikal ke bawah kecepatannya akan bertambah

secara teratur, karena arah gerakan benda searah dengan arah percepatan gravitasi. Pada

keadaan khusus, dimana benda dijatuhakan tanpa kecepatan awal (v0 = 0) dikatakan

benda mengalami gerak jatuh bebas.

Gerak vertikal he bawaj seperti halnya gerak lurus berubah beraturan dipercepat,

sehingga persamaan yang berlaku dapat diturunkan dari gerak lurus berubah beraturan

dipercepat juga.
Benda dilempar vertikal ke bwah.
Kecepatan benda setelah t (vt):
v0
vt = v0 + at
h
vt = v0 + gt
Panjang lintasan yang ditempuh benda setelah t
(h):
st = v0.t + ½ at2
h = v0.t + ½ gt2
Untuk benda yang mengalami gerak jatuh bebas (v0 = 0), maka persmaan di atas

akan menadi seperti di bawah ini.

Kecepatan benda setelah t :

vt = gt

Panjang lintasan yang ditempuh setelah t:

h = ½ gt2

F. RANGKUMAN

1. Jarak merupakan besaran scalar, sedangkan perindahan merupakan besaran

vektor.

2. Kelajuan suatu benda hanya ditentukan oleh jarak tempuh dan selang waktu

yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut tanpa memperhatikan arah

perpindahannya.

3. Kecepatan merupakan besaran vektor karena arah geraknya ikut diperhitungkan.

Kecepatan rata-rata adalah perpindahan dalam suatu selang waktu, sedang

kecepatan sesaat adalah kecepatan yang besarnya sama dengan laju sesaat yaitu

kecepatan rata-rata yang di ambil selama jangka waktu singkat

x
4. Kecepatan rata-rata: v =
t

x
5. Kecepatan sesaat: v = , untuk ∆t mendekati nol
t

6. Percepatan adalah perubahan kecepatan. Percepatan rata-rata sebagai perubahan

kecepatan dalam selang waktu, sedangkan percepatan sesat sebagai percepatan

benda pada waktu tertentu


v
7. Percepatan rata-rata: v =
t

v
8. Percepatan sesaat: v = , untuk ∆t mendekati nol
t

9. Suatu benda melakukan glb, jika lintasan benda berupa garis lurus dan lajunya

tetap

10. Suatu benda melakukan glbb, jika kecepan benda berubah secara beraturan

terhadap waktu dan lintasan benda berupa garis lurus ( percepatan tetap ) .

11. Suatu benda dikatakan bergerak vertikal keatas ataupun ke bawah memiliki

percepatan a yang besarnya sama dengan percepatan gravitasi.

G. SOAL LATIHAN

Kerjakan dengan cara memilih salah satu jawaban yang ada anggap benar

1. Pernyataan berikut mengenai kelajuan:


1) merupakan besaran vector
2) nilainya terbaca pada speedometer
3) sama dengan kecepatan jika geraknya lurus
4) merupakan hasil bahi antara panjang lintasan yang ditempuh dengan
waktu tempuh
Pernyataan yang benar adalah …
A. 1,2,3
B. 1,3
C. 2,4
D. 4
E. 1,2,3,4
2. Pernyataan berikut mengenai kecepatan:
1) merupakan besaran vector
2) memiliki arah
3) nialai rata-ratanya bisa nol
4) haril nagi antara perpindahan dengan waktu
Pernyataan yang benar adalah …
A. 1,2,3
B. 1,3
C. 2,4
D. 4
E. 1,2,3,4
3. Benda A dikatakan bergerak terjadap B jika:benda A …
A. memiliki kecepatan
B. memiliki kelajuan
C. memiliki percepatan
D. panjang lintasannya tetap
E. jaraknya berubah
4. Sebuah mobil bergerak ke selatan sejauh 40 km dalam waktu 50 menit kemudian
berbalik ke utara sejauh 60 km dalam waktu 70 menit. Besar dan arah kecepatan
mobil dari awal hingga akhir adalah ..
A. 10 km/jam ke utara
B. 20 km/jam ke selatan
C. 30 km/jam ke utara
D. 40 km/jam ke selatan
E. 50 km/jam ke utara
5. Seseorang naik sbuah mobil berangkat darim kota A ke kota B pada pukul 09.45
WITA dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam. Jika jarak kota A ke kota B 175
km, maka orang tersebut akan samapi di kota B pada pukul …
A. 10.50 WITA
B. 11.15 WITA
C. 11.30 WITA
D. 11.45 WITA
E. 12.15 WITA
6. Seseorang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan awal 10 m/s. Setelah
menempuh jarak 16 m kecepatannya menjadi 14 m/s. Percepatan sepeda motor
tersebut adalah …
A. 2 m/s2
B. 3 m/s2
C. 4 m/s2
D. 5 m/s2
E. 6 m/s2
7. Aisyah dan Fatimah berlomba lari jarak 100 m. Kecepatan lari Aisyah 2 m/s,
sedangkan Fatimah 1 m/s. Kecepatan keduanya konstan. Ketika Aisyah sampai
di garis finish, Fatimah masih berada di belakangnya sejauh
A. 25 m
B. 33 ½ m
C. 50 m
D. 66 2/3 m
E. 75 m
8. Dua orang pelari berangkat dari tempat yang sama dan menuju arah yang sama.
Pelari pertama memiliki kecepatan 5 m/s, sedangkan orang kedua memiliki
kecepatan 7 m/s. Jika orang kedua berangkat 4 detik setelah orang pertama,
jarak dan waktu yang dibutuhkan orang kedua untuk mengejar orang pertama
adalah
A. 50 m dan 5 s
B. 70 m dan 5 s
C. 50 m dan 10 s
D. 70 m dan 10 s
E. 100 m dan 10 s
9. Dua bola dilempar vertikal ke atas pada saat yang bersamaan. Jika bola memiliki
kecepatan awal masing-masing v1 = 20 m/s dan v2 = 24 m/s, jarak antara kedua
bola ketika bola pertama mencapai ketinggian maksimumnya adalah
A. 20 m
B. 28 m
C. 16 m
D. 14 m
E. 8 m
10. Seseorang mengendarai sepeda motor dengan percepatan konstan, seperti
tampak pada grafik di bawah ini. Besar kecepatan yang dialami sepeda motor
adalah….

A. 0,4 m/s
B. 0,8 m/s
C. 1,6 m/s
D. 2 m/s
E. 4 m/s
H. DAFTAR PUSTAKA

1. Kemendikbud. 2016. Buku Fisika Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional

2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Soal-soal Ujian

Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.

3. Alonso, M. Dan E.D. Finn.1980. Fundamental University Physics. New Cork:

Addison Wesley Longmen.

4. Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 ( Terjemahan ). Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai