Setelah Rumah Tergambar
Setelah Rumah Tergambar
II. Pemaknaan:
Permainan tersebut mengajak anak-anak untuk menyadari bahwa
sepanjang hidupnya anak-anak dicitai oleh banyak orang. Rumah adalah
tempat pertama di mana kita mengenal cinta. Ibu yang melahirkan kita,
membelai kita dengan penuh mesra. Cintanya begitu besar. Tak ada satupun
kesalahan kita dan perbuatan nakal kita yang tidak dimaafkan oleh sang ibu.
Dengan penuh kelembutan ia menjaga kita waktu kita tidur, waktu kita
bermain, dan setiap saat doanya bagi kita selalu kita dengar. Ayah bekerja
membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan kita: membayar uang sekolah,
memberi uang saku, dan memberi banyak hal yang kita minta. Ayah juga selalu
melindungi kita dari bahaya yang mengancam. Keluarga, sahabat, teman-
teman, bapak ibu guru, dan orang-orang di sekitar kita juga mencintai kita
dengan cinta yang tak terbatas. Dengan dicintai, muncul rasa kebahagiaan.
Kesepian pun sirna. Orang-orang yang dicintai membuat hari-hari kita jadi
semangat. Semuanya itu adalah pemberian Tuhan kepada kita. Tuhan itu baik
hati. Itulah yang harus selalu kita syukuri. Kita bersyukur melalui doa-doa kita
kepada Tuhan. Di samping itu, kita juga harus membalas kebaikan Tuhan itu
dengan membuat orang-orang yang kita cintai bahagia. Menggapai cita-cita
setinggi langit merupakan salah satu cara untuk bersyukur kepada Tuhan.