Bijih nikel laterit adalah endapan nikelferrous yang terjadi karena proses mineral olivine pada
peridotit terdekomposisi oleh air tanah yang bersifat asam. Bijih nikel laterit diklasifikasikan menjadi bijih
nikel limonit, bijih nikel garnierite/saprolit dan bijih nikel serpentin. Bijih nikel limonit adalah jenis
endapan yang terjadi akibat proses dekomposisi air tanah yang bersifat asam, sehingga magnesium ( MgO)
dan nikel ( Ni ) terlarut, sedangkan silicon tersuspensi sebagai koloid silica kelapisan bawah. Besi
dipermukaan segera teroksidasi sebagai hematite. Sebagian besar kobalt dan nikel yang ada dalam larutan
kemudian membentuk kopresipatit dengan besi di dalam larutan padat ( solid solution ) pada kisi gutit. Pada
lapisan ini besi terlihat lebih dominan. Bijih nikel garnierite/saprolit adalah jenis endapan yang terjadi
akibat proses pelindihan. Larutan yang masih mengandung magnesium, nikel dan silika ke lapisan bawah
sampai akhirnya larutan asam dinetralisir oleh batuan dan tanah pelapukan. Pada tahap ini terbentuk
endapan hidrat dari nikel magnesium silika. Bijih nikel serpentin adalah jenis endapan yang terdiri atas
batuan asal yang mengandung nikel. Kadar nikelnya sangat heterogen berkisar antara bijih limonit dan nikel
Proses blending merupakan proses terkendali pencampuran dua atau lebih produk secara
bersamaan, dengan kualitas spesifik yang berbeda untuk produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
Proporsi dari masing masing produk dikontrol agar menghasilkan produk akhir tunggal yang terpisah
Masalah yang sering kali terjadi dalam proses blending adalah komposisi kualitas dan kuantitas
dari tiap endapan nikel yang diblending hanya dilakukan atau diestimasi secara manual. Secara teoritis,
kelemahan dari cara ini dapat dilihat dari ketidakmampuannya dalam menghasilkan kualitas blending yang
baik dan sering kali tidak sesuai dengan target blending yang telah direncanakan.