Kepemimpinan
Dosen Pembimbing :
YUNI SISWANTI, SE, M.Si
Disusun oleh:
Kelompok 1
2019
EM – A
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah swt atas kasih dan sayangnya
memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu
menyelesaikan penyusunan makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Kepemimpinan
Manajerial.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami tuturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
Kepemimpinan Manajerial ini, kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat berguna,
sebagai karya dari kami dan untuk semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
organisasi berjalan dengan baik. Selain itu, pemimpin juga masih dianggap
sebagai seorang pahlawan bagi para pengikutnya.
2. Era kedua: Kepemimpinan mikro pada dunia yang stabil
Era kedua ini disebut sebagai era Rational Management dimana dunia
masih berada pada lingkungan yang stabil sehingga organisasi dapat
berkembang dengan cepat. Muncul struktur hirarki dan birokrasi sebagai
mekanisme yang menjadi pedoman dalam menjalankan organisasi agar lebih
efisien dan efektif. Selain itu, seorang pemimpin dipilih berdasarkan berbagai
keterampilan yang dimilikinya.
Organisasi yang cenderung kaku dan stabil memudahkan organisasi
dipandang mampu berjalan dengan baik, sehingga timbullah manajemen
rasional yang menekankan pada aplikasi metode ilmiah untuk menjalankan
organisasi secara mendetail. Pada masa ini organisasi kemudian hanya berfokus
pada hal-hal yang kecil, spesifik, dari pada hal-hal yang luas.
3
orang dalam organisasi harus menjadi pemimpin sehingga tanggung jawab
pribadi menjadi nilai utama untuk melayani organisasi.
Partisipasi dan pendelegasian tugas menjadi prioritas dan pemimpin
menciptakan kemampuan organisasi untuk pembelajaran bagi diri sendiri.
Evolusi kepemimpinan dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 1.2
Evolusi Kepemimpinan
4
Perbedaan paradigm lama dan baru bagi pemimpin yang perlu dipahami sebagai
berikut.
5
Dengan panduan diatas, kita diharapkan semakin memahami bahwa paradigma
lama tentang kepemimpinan lama cenderung kaku dan mengharapkan situasi selalu
stabil sudah selayaknya kita ubah. Pemimpin yang tangguh dan siap melakukan
transformasi pada setiap anggota-anggotanya. Pemimpin yang sepert ini akan
memahami, fokus dan sanggup memenuhi harapan pelanggan melalui tindakan atau
perilaku SDM yang ada dibawah wewenangnya.
Sebagian besar orang mengalami hal ini, dimana dia tidak menyadari
ketidakmampuannya sebagai pemimpin dan tidak memiliki kemampuan dalam hal
kemimpinan. Pada tahap ini, dia menyadari ketidakmampuannya dan mencari cara
bagaimana agar dapat trampil menjadi pemimpin, misalnya: membaca buku-buku
tentang kepemimpinan, mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan, sehingga lambat
laun dia menyadari apa saja yang dibutuhkan ntuk bisa menjadi pemimpin yang handal.
Tahap 2:
Di tahap ini , calon pemimpin menyadari apa yang dibutuhkan agar dapat
menjadi pemimpin yang baik, namun dai masih belum memiliki kecakapan untuk itu.
Di tahap ini juga, dia mau berusaha untuk latihan secara terus-menerus bagaimana agar
menjadi pemimpin yang baik, bagaimana calon pemimpin belajar mempengaruhi orang
lain untuk terlibat dalam memikirkan masa depan serta mendorong mereka untuk
perubahan nyata.
Tahap 3:
Pada tahap ini, posisi pemimpin sudah dirasakan menjadi hal yang biasa dan
menyenangkan. Pemimpin menerima timbal balik dari kemampuannya dan menyadari
bagaimana kualitas kepemimpinannya.
Tahap 4:
Di tahap ini, kemampuan memimpin sudah menjadi bagian dari sang pemimpin.
Proses kepemimpinan terjadi secara alami, dan pemimpin tidak perlu lagi memikirkan
tentang bagaimana menciptakan visi, karena akan muncul secara intuitif.
6
Kebanyakan orang tidak dilahiran dengn kemampuan memimpin secara alami,
namun kepemimpinan dapat dipelajari dengan menyadari kualitas kepemimpinan dan
kemudian membangun kompetensi pribadi melalui pengalaman.
7
yang harus keluar dari tim. Dia memberikan kebebasan bagi para insinyurnya
untuk menentukan siapa yang menjadi vice-presidennya.
3. Dia membentuk tim fungsional silang yang bekerja langsung bersama konsumen,
dan mulai membagi seluruh informasi kepada karyawannya. Setiap cek uang yang
diterima perusahaan, tidak hanya didengar oleh karyawan tetapi mereka juga
dapat memegang dan melihatnya. Hal ini menimbulkan rasa ikut andil dalam
memperoleh keuntungan tersebut, rasa memiliki yang tinggi serta takdir yang
dimiliki bersama yang merupakan bagian dari perusahaan.
Saat ini Cosair telat menjadi perusahaan yang tumbuh dengan cepat, menhasilkan
keuntungan jutaan dolar, serta menjadi salah satu perusahaan terkemuka di dunia. Hal
ini tak lepas dari kepemimpinan Mary Ann Brynes yang mampu menciptakan budaya
organisasi dan komunikasi yang berkualitas sehingga menunjang tercapainya tujuan
organisasi. Kisah nyata mengenai kepemimpinan Mary Ann Brynes hanyalah salah satu
dari banyaknya kisah sukses seorang pemimpin di dunia ini, yang mampu membawa
perusahaannya maju dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dengan cara-cara
yang smart untuk meraih sesuatu yang smart pula. Kisah ini menunjukan bahwa peran
pemimpin dalam perusahaan / organisasi untuk meraih tujuan bersama organisasi yang
dipimpinnya menjadi sangat vital. Dalam bab ini pembaca akan dibawa pada perspektif
pentingnya eksistensi seorang pemimpin dituntut memiliki kemampuan dalam
memimpin secara praktik maupun manajerial.
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Yuni Siswanti, SE, M.Si . 2016. Meraih Kesuksesan Organisasi dengan Kepimpinan
Manajerial yang ‘SMART’ dengan pendekatan riset empiris. Cetakan Kedua. Etose
Digital, Yogyakarta.
http://modernbahri.blogspot.com/2019/01/paradigma-lama-dan-paradigm-baru-
dalam.html
10
11