Bab 2
Bab 2
LANDASAN TEORI
diperhatikan yakni:
Jika belum ada dan baru akan disusun maka hal yang paling penting
dilakukan adalah membuka mindset bisnis dan mencari peluang bisnis. Di era
terutama bagi kalangan terdidik, terlebih lagi bagi warga perguruan tinggi.
tidak tergantung pada pencarian kerja yang semakin hari ketat persaingannya.
Kreativitas ini sangat dibutuhkan bagi orang yang berjiwa kewirausahaan agar
usaha, sehingga pengusaha akan berusaha untuk menciptakan inovasi dalam bisnis
yang dijalankan sehingga produk yang dihasilkan bisa diterima di pasaran sebagai
produk unggulan yang dicari konsumen. Di era global ini, persaingan di antara
sesama pebisnis atau pengusaha sangat ketat dan variatif baik persaingan di skala
menekankan pada inovasi yang penuh kreativitas yang akan bisa bersaing,
Nilai lebih tersebut yaitu wirausaha harus memiliki kemampuan dalam hal
memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif
berprestasi. Motif ini ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya
inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang
sesuatu yang baru). Sedangkan inovasi adalah doing new things (melakukan
melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama yang dilakukan dengan cara
yang baru (thinking and doing new thingsor old thing in new ways).
lapangan kerja, selain itu diharapkan seseorang akan lebih memahami potensi
dirinya sehingga akan memiliki visi dan masa depan yang lebih baik, lebih cerah,
c. Menunjukkan keberanian.
Sebuah rencana bisnis bisa datang secara tiba-tiba ide baik melalui
Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang dan
jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha
yang betul-betul asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha
memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Menurut Suryana (2003)
komersialisasi.
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
b. Kerugian teknik harus rendah.
pasarnya.
Analisis ini penting untuk menciptakan peluang yang baik dalam menjalankan
a. Menganalisa produk dan jasa yang telah ada dan yang akan ada.
konsumen.
yaitu:
c. Hadirkan target yang terus bergerak pada para pesaing dengan terus menerus
meningkatkan posisi.
Ide-ide yang telah kita realisir akan menciptakan peluang bisnis karena
peluang bisnis itu sebenarnya ada di sekitar kita dan banyak sekali macam
bisnis yang bisa diraih. Namun, untuk menangkap peluang bisnis, diperlukan
Setelah menciptakan ide bisnis dan menganalisa peluang dan risiko yang
akan muncul maka seseorang akan mengembangkan ide bisnisnya dalam bentuk
yang lebih konkret yaitu perencanaan bisnis. Ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menyusun rencana bisnis agar bisnis yang dijalankan akan
lebih berhasil.
a. Stakeholders bisnis
setiap usaha.
b. Lingkungan bisnis
1. Lingkungan Ekonomi
a. Pertumbuhan ekonomi
terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi. Maka perusahaan yang penjual
barang dan jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Bandingkan ketika ekonomi
Indikator pertumbuhan ekonomi adalah total produksi dari barang dan jasa
b. Inflasi
Inflasi adalah peningkatan harga umum dari barang dan jasa dalam
pasokan dan bahan baku. Gaji juga dapat dipengaruhi oleh inflasi. Tingkat
inflasi yang lebih tinggi akan mengakibatkan lebih tingginya biaya operasi
inflasi tinggi karena banyak perusahaan membebankan harga yang lebih tinggi
bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor berdasarkan
tingkat suku bunga pasar. Karena tingkat suku bunga mempengaruhi biaya
pendanaan, maka beberapa proyek yang dipandang layak pada periode suku
bunga rendah, mungkin akan menjadi tidak layak pada periode suku bunga
penurunan bisnis.
2. Lingkungan industri
peraturan industri.
a. Permintaan industri
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, trend, selera, musiman atau sosial politik.
Permintaan industri dapat berubah sewaktu-waktu secara mendadak karena itu
dilakukan dengan survei pasar, sehingga preferensi dan selera konsumen akan
b. Persaingan industri
Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama
lain. Tingkat persaingan bisa saja skala lokal, nasional, regional ataupun
global. Setiap industri memiliki tingkat persaingan yang berbeda. Ada yang
ketat ada yang tidak tergantung jenis produk, teknologi yang digunakan serta
kebutuhan masyarakat dan bentuk pasar. Hal ini yang mempengaruhi pangsa
pasar tiap-tiap industri. Di dalam persaingan yang ketat perusahan harus benar-
tinggi dalam jumlah yang besar jika persaingan sedikit, bentuk monopoli atau
c. Peraturan industri
ada kadangkala malah mendistorsi pasar seperti tata niaga cengkeh (BPPC),
dari luar Amerika Serikat, atau Nokia yang menyumbang 95% pendapatannya
disebabkan berbagai faktor seperti tingkat daya beli yang menurun, tingkat
tersebut sudah tercukupi. Sedangkan di luar negeri pangsa pasar yang potensial
(potential market) masih terbuka luas. Efek dari globalisasi juga membuat
terbukanya ruang-ruang pasar tanpa batas. Sekarang hampir setiap hari kita
lihat merek-merek raksasa milik asing (foreign big brand) muncul di papan-
papan jalan (bilboard) atau di plaza-plaza, baik yang membuka gerai langsung
maupun franchise.
b. Kapitalisasi teknologi
lahan bisnis bagi Multi National Corporation untuk membuka bisnis di negara-
Misalnya negara China dan India menjadi daerah tujuan investasi karena
memliki tenaga kerja yang memiliki skill yang tinggi dan biaya tenaga kerja
yang murah.
d. Diversifikasi internasional.
operasi.
atas ini. Data yang diolah menjadi informasi merupakan unsur terpenting sebagai
prosedur untuk dilakukan peramalan. Hasil dari peramalan yang diperoleh akan
konsumen, produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan
meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah
produk yang telah sukses di pasar komputer yang sangat kompetitif. Perusahaan
citra mereknya yang kuat, dan secara efektif mengelola cara kerja semua lini,
persaingan yang begitu hebat serta adanya pemotongan harga dalam industri
bagi konsumen. Analisis dalam aspek produksi adalah untuk menilai kesiapan
layout serta kesiagaan mesin yang digunakan. Menurut Kasmir (2003) Tujuan
menjalankan produksinya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga karja yang dibutuhkan sekarang dan di
untuk menghasilkan produk setiap tahun sesuai dengan permintaan pasar selama
umur proyek ditinjau dari segi kuantitas, kualitas, kontinuitas, maupun harga “.
A. Perencanaan Produk
tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya.
Sebelum merencanakan desain atau mutu produk, kita harus mengetahui atribut
produk yang antara lain adalah: bentuk produk, warna, bungkus, merek, label,
tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang menunjukan aspek yang
tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk fisik produknya dan
aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin pada tanggapan
lainnya (bungkus, merek dagang, dan sebagainya) yang menarik bagi si pembeli,
maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada status sosial
a. Atribut Produk
b. Posisi Produk
dan ada produk yang tidak berkenan dihati konsumen, ini dapat dianalisis
lainnya terutama produk yang potensial. Penentuan posisi produk yang tepat
produk pesaingnya.
Ada produk yang masanya panjang, ada pula yang sangat pendek. Produk-
produk yang bersifat mode memiliki siklus hidup yang pendek. Jadi daur
hidup produk adalah masa hidup produk mulai dari saat dikeluarkan oleh
perusahaan sampai dengan tidak disenangi lagi oleh konsumen. siklus produk
berarti perusahaan kurang efektif. Efektivitas tahap ini diukur dari banyaknya
2. Tahap pertumbuhan
pembelian-pembeli potensial.
3. Tahap kedewasaan
sudah mulai bosan, sehingga akan sulit untuk meningkatkan penjualan produk
tersebut. Hal ini tercermin pada garis siklusnya menjadi tidak setajam
sebelumnya.
4. Tahap penurunan
d. Portofolio produk
kepada masyarakat luas. Dalam analisa portofolio ini seluruh produk yang
sekian produk yang dipasarkan itu, akan ada produk yang sedang berada pada
dan pemasaran, operasi, akuntansi, sumber daya manusia dan fungsi lainnya.
Dimasa lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara luas seperti
keadaan seperti ini mereka tidak peduli dengan kondisi permintaan yang ada,
merugi, akibat jumlah produksi tidak sesuai dengan jumlah permintaan. Banyak
perusahaan saat ini telah mengkreasikan posisi Chief Marketing Officer untuk
meletakkan pemasaran dalam posisi yang lebih sejajar dengan eksekutif tingkat
lainnya, seperti CEO dan CFO. Para CEO mengakui pentingnya pemasaran dalam
dihadapi para CEO diseluruh dunia pada 147 147 tahun 2016 yang mengungkap
bahwa pada peringkat 5 besar ada pertumbuhan pendapatan yang stabil dan
Namun pemasaran adalah hal yang sukar, dan diarea ini telah menjadi kelemahan
dari banyak perusahaan yang dulu sukses baik perusahaan kecil menengah
maupun perusahaan yang sudah go publik, seperti Sony, Motorola, Levi’s, Kodak,
Xerox dan lain-lain. Para CEO atau manajer perusahaan juga mengetahui
loyal, yang merupakan aset intagible yang membentuk presentasi nilai besar bagi
sebuah perusahaan bisnis. Hal penting juga harus diperhatikan oleh para pemasar
adalah pemerolehan data kondisi pasar yang akan dimasuki, maka pemasar akan
melakukan peramalan beberapa permintaan yang ada dan yang akan datang serta
berapa besar pasar yang harus direbut. Kemudian barulah akan diproduksi sesuai
kelayakan suatu usaha atau proyek, aspek pasar dan pemasaran sangat
menentukan hidup matinya suatu perusahaan. Apabila 148 148 aspek pasar tidak
diteliti secara benar, bagaimana prosepeknya dimasa yang akan datang, bukan
Pada dasarnya setiap perusahaan harus mampu membaca pasar secara jelas
dan benar terhadapa apa yang akan dipasarkan di masa akan datang. Secara umum
a. Barang, yaitu produk yang berbentuk fisik yang bisa dikonsumsi atau
b. Jasa, yaitu kegiatan yang bergerak pada usaha pelayanan seperti hotel,
c. Acara, yaitu kegiatan yang memberikan suguhan program baik melalui media
media massa maupun online seperti pameran dagang, petunjukkan seni, dan
pelanggan dalam mengunjungi kerajaan peri, kapal bajak laut, atau rumah
hantu.
terbatas.
2.3.2. Pasar dan Pemasaran
Setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan
pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar secara
sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki tempat
atau lokasi tertentu. Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat lebih luas
lagi. Artinya pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu tempat untuk
melakukan transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik seperti, faksimili atau
melalui internet. Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan
pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar nyata maksudnya
adalah himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada
suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar ini konsumen melakukan transaksi,
hal ini disebabkan konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk
membeli serta memiliki pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan
dan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses merekan akan
(Kotler, 2013). Sedangkan manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih
yang unggul (Kotler, 2013) Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme
yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan
konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor
b. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
pelengkap).
c. Pendapatan.
d. Selera.
e. Jumlah penduduk/demografi.
g. Budaya.
yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu.
b. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
pelengkap).
c. Teknologi.
e. Tujuan perusahaan.
f. Faktor khusus (akses).
Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar
saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk atau
jasa tersebut. Adapun struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke dalam yaitu:
dipasar. Produk yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen). Dalam pasar
ini setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Promosi tidak begitu
c. Pasar Oligopoli
Sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang
dihasilkan adalah barang standar dan barang berbeda corak. Hambatan untuk
memasuki industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal yang diperlukan
d. Pasar Monopoli
Struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang
memasuki industri ini karna ada nya hambatan penguasaan bahan mentah yang
mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk yang harus dijual secara
bersamaan.
a. Pasar konsumen
b. Pasar industrial
c. Pasar reseller
d. Pasar pemerintah
peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Penilaian kelayakan
dengan teknis/operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan
dapat dikatakan layak secara teknis jika produk dapat diterima dan dapat
kepada kelayakan teknis teknologi yang digunakan. Hal ini berarti bahwa evaluasi
ini melihat kepada apakah teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai desain
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek
ini yaitu:
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi
menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di
memperhitungkan aspek teknis secara tepat dan benar pada saat pendirian usaha,
seperti tidak tepatnya lokasi perusahaan, terbatasnya bahan baku, besarnya ongkos
angkut, tidak cocoknya teknologi yang digunakan, mahalnya biaya tenaga kerja,
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian
menjalankan produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan
Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi
pertimbangan, yaitu :
d. Tersedia fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau
f. Sikap masyarakat
2. Faktor sekunder
pembangunan gedung
akan datang
c. Luas produksi
kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien.
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja dan lain-
lain.
dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi
sehingga dapat tercapai efisiensi/operasi.. Dengan adanya layout akan di
pemeliharaan.
Fix position layout biasa dikatakan juga sebagai tata letak dengan posisi
efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak mempunyai banyak
dampak setrategis karena tata letak termasuk yang menentukan daya saing
kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat
dan siapa yang meminta. Ada beberapa orang yang berorientasi pada hasil,
namun ada juga orang yang menganggap proses itu lebih penting daripada
sekedar hasil. Pada pekerjaan, mungkin lebih banyak orang yang berorientasi
kepada hasil. Yang penting selesai dan sesuai permintaan. Ini bisa jadi
disebabkan karena pekerjaan orang itu ditarget. Ya, hasilnya harus sesuai
dengan target yang diberikan. Apalagi sang pemberi tugas tersebut tidak
Perbedaan antara tata letak kantor dengan tata letak pabrik adalah pada
penekanan atas pentingnya informasi. Jika tata letak kantor yang mengalir
adalah informasi maka tata letak pabrik yang mengalir adalah tata letak bahan-
bahan. Dalam tata letak kantor terjadi pengelompokkan pekerja serta peralatan
pergerakkan/perpindahan informasi.
seluruh luas gudang yaitu menfaatkan pada volume penuh tetapi biaya material
handlingnya rendah.
Tata letak produk digunakan untuk produk atau lini produk yang sama
dengan volume tinggi dan variasi produk rendah. Produksi repetitive dan
penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan
usaha. Yang penting dalam annualobjective ini semua target harus Measurable,
perusahaan.
resources.
penambahan size (divisi, unit, level hierarki atau tenaga kerja). hal ini sering
divisi, unit, level hierarki atau tenaga kerja (rightsizing). Sebaliknya jika
SDM.
Dalam rangka pencapaian sasaran atau tujuan suatu bisnis tentunya melalui suatu
diinginkan.
campuran.
2. Perumusan konsep bisnis, Memuat uraian mengenai tujuan usaha serta cara
perbandingan yang optimal antara biaya dan hasil yang hendak diperoleh.
dan disahkan.
5. Pelaksanaan usaha, Tahapan dari suatu usaha yang telah mulai menghasilkan
sebagai berikut:
dan pelaksanaan usaha tersebut dari tahap pertama sampai dengan tahapan-
tahapan selanjutnya.
dan pelaksanaan usaha tersebut dari tahap pertama sampai dengan tahapan-
ada, yang biasanya dibedakan atas tiga macam kriteria, yaitu teknis,
ini diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam/jenis serta sifat
dengan kata lain setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu
pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Apakah bentuk organisasi lini, staf
yang terspesialisasi).
sebagai berikut:
terspesialisasi.
manusia.
3. Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logikal, yang dapat dilaksanakan
pengawasan.
sasaran.
bagian tertentu.
(Winardi, 2003).
2.5.2.4. Actuating
disarankan, selain itu, dengan pengarahan yang baik, maka bisnis yang dijalankan
oleh perusahaan akan semakin baik, dan kinerjanya akan semakin diperhitungkan
(Handoko, 1998). Sesuai dengan pengertian studi kelayakan bisnis, yaitu meneliti
salah satu dari aspek manajemen yang akan dinilai, untuk itu diperlukan perhatian
mengendalikan bisnis kita ke arah yang benar dan jelas serta cara untuk
risiko. Acuan itu dapat dibuat pada acuan manual yang menyajikan: kegiatan
tindakan itu dilaksanakan. Harus diakui bahwa untuk pengendalian umum (atau
pertimbangan apakah:
fungsional.
2. Adanya gap antara konsep dari sudut pandang perusahaan dengan teori yang
ada. Gap cenderung terjadi pada konsep yang memiliki standar tools yang
ternyata perusahaan memakai sudut pandang ini sesuai dengan kondisi masing-
masing perusahaan.
kebijakan pengalokasian sumber dana secara optimal, (b) kebijakan modal kerja
(c) kebijakan investasi yang berdampak pada strategi perusahaan yang lebih luas
untuk medapatkan usaha optimal dalam rangka mendapatkan dana atau dana
kategori yakni:
jangka pendek sebagai tambahan modal kerja, dan pinjaman jangka panjang
Offer/IPO) maupun saham biasa baru sebagai sumber modal investasi dalam
menetapkan struktur modal (utang dan ekuitas) yang optimal sebagai asumsi dasar
dalam memutuskan berapa jumlah dana dan bagaimana komposisi jumlah dana
pajak (earning after tax). Oleh karena itu tujuan memaksimumkan keuntungan
internal, dengan kata lain semakin banyak jumlah laba ditahan berarti semakin
Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak
didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas
bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah
dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang
cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha
bisnis tersebut akan terancam gagal. Dalam menentukan besarnya dana yang akan
(forecasting) yang baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-
masing jenis proyek. Pada umumnya, taksiran dana yang dibutuhkan tersebut
penentuan lokasi bisnis yang bergantung kepada harga tanah. Semakin mahal
harga tanah maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan oleh bisnis
tersebut. Di samping itu, terdapat pula faktor-faktor biaya yang akan dikeluarkan
selama umur bisnis tersebut. Menurut Carter dan Usry (2004) biaya adalah: nilai
menjadi biaya langsung, biaya utama, biaya konversi, biaya tidak langsung, biaya
tetap, biaya variabel, biaya terkendali, biaya produk, biaya periode, biaya bersama
(joint cost), biaya estimasi, biaya standar, biaya tertanam (sunk cost), dan biaya
tunai.
dilakukan ke dalam dua bentuk, yaitu untuk aktiva tetap (fixed assets), dan untuk
aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets). Aktiva tetap berwujud adalah
aktiva yang berwujud yang dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari
satu periode akuntansi, seperti tanah, gedung perkantoran dan peralatannya,
gedung pabrik dan mesin-mesin, serta aktiva tetap lainnya. Aktiva tetap tidak
berwujud adalah: aktiva tetap yang tidak berwujud secara fisik yang memiliki
umur lebih dari satu tahun seperti hak paten, lisensi, copyright, goodwill, biaya
investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan
modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk
diartikan dalam dua bentuk, yaitu: gross working capital dan net working
hutang lancar. Modal kerja di sini akan diartikan sebagai keseluruhan aktiva
lancar yang akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, di luar dari
penggunaan dana untuk aktiva tetap yang tersebut di atas. Estimasi dari modal
kerja tergantung kepada rencana produksi dan penjualan dari bisnis tersebut.
Semakin besar rencana produksi dan penjualan yang akan dilaksanakan oleh
suatu bisnis, maka akan semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan.
2.6.2. Sumber Pendanaan
bisnis dapat dijalankan atau tidak. Akhirakhir ini, telah banyak berkembang
mendanai suatu aktivitas bisnis, tentu saja dengan persyaratan tertentu. Sumber
dana dari lembaga-lembaga itu sering disebut sebagai modal asing (modal
pinjaman). Sumber dana bisa didapat dari (1) modal asing yaitu: sumber dana
yang didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki
Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud hutang, baik hutang jangka
panjang, maupun hutang jangka pendek. (2) dari internal perusahaan yang akan
melakukan aktivitas bisnis. Sumber dana ini disebut juga sebagai sumber dana
modal sendiri. Sumber dana modal sendiri biasanya berwujud modal saham dan
laba ditahan.
aspek keuangan itu sendiri – perihal modal – adalah bagaimana bisnis tersebut
akan didanai baik dengan modal sendiri, modal asing, ataupun gabungan
struktur modal tersebut disusun agar dapat meminimumkan biaya modal (cost of
dilakukan untuk menentukan tingkat keuntungan (cut off rate) yang diharapkan
dari suatu aktivitas bisnis. Artinya, suatu aktivitas bisnis akan sangat bergantung
kepada biaya modal perusahaan yang didanai oleh modal asing atau modal sendiri
(repayment). Hal ini dikarenakan adanya prinsip the risk–return trade off, yaitu:
yang tinggi, dengan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) akan
tinggi pula (Keown dkk., 2001). Artinya: hutang/kredit dapat dipenuhi, apabila
tingkat suku bunga terhadap pinjaman tersebut sesuai dengan keinginan kreditor
Menurut Warren, Reeve & Fess, (2005), such liabilities thatare to be paid
out of current assets and are due within a short time, usually one year, are called
tempo waktu kurang dari 1 tahun. Hutang jangka pendek ini hanya dapat
aktiva lancar atau modal kerja. Pendanaan hutang jangka pendek dapat berasal
dari:
1. Pinjaman dari lembaga keuangan
mengembalikan pinjaman.
jangka waktu pinjaman, jaminan terhadap pinjaman, dan tingkat suku bunga
pinjaman.
Surat dagang misal: surat hutang wesel dan surat hutang lainnya dengan
3. Kredit dagang
hutang tidak lain adalah sebesar tingkat keuntungan yang telah disyaratkan oleh
investor. Pada dasarnya pengunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang
biasanya berasal dari obligasi (cost of bond) dapat dihitung dengan cara
Menurut Warren, Reeve, & Fess (2005), liabilities that will be due for a
long time (usually more than one year) are called long-term liabilities. Artinya
hutang jangka panjang akan diharapkan dibayarkan kembali dalam kurun waktu
lebih dari 1tahun, misal: obligasi (bonds), hipotik (mortage), dan sebagainya.
Hutang jangka panjang dapat digunakan untuk pembiayaan modal kerja ataupun
dana yang besar, memilih memperoleh dana dari obligasi, yaitu merupakan surat
hutang jangka panjang yang dibeli oleh para investor dari negara. Hal ini
dikarenakan tingkat suku bunga obligasi yang relatif lebih rendah dibandingkan
tersebut akan membuat suatu indent document (dokumen inden). Dokumen inden
yaitu:
1. biaya
2. risiko
4. tingkat inflasi
5. kemampulabaan
6. posisi likuiditas
7. keamanan usaha
juga sebagai pembelanjaan atau pendanaan ekuitas, yang digunakan untuk waktu
penting, yaitu:
1. Laba Ditahan
menahan sebagian labanya untuk dividen, dan sebagian lagi untuk ditahan.
tujuan tertentu.
2. Penerbitan Saham
komanditer (CV) dan firma (Fa) digunakan modal sekutu. Sementara untuk
sebuah tanda bukti keikutsertaan seseorang atau suatu pihak akan kepemilikan
suatu perusahaan atau suatu bisnis. Saham akan diterbitkan oleh perusahaan
Saham yang akan diterbitkan dibagi menjadi dua, yaitu: saham biasa
dan saham preferen. Saham biasa adalah sekuritas yang mewakili sebagian
adalah merupakan partner yang diam karena mereka tidak mempunyai hak
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Di dalam RUPS tersebut, hanya para
adalah balas jasa yang diterima oleh pemegang saham (stock holder’s) berupa
bunga dividen atas investasi yang dilakukan oleh mereka. Besarnya dividen
yang dibayar, dapat ditentukan berdasarkan per lembar saham atau persentase.
Dividen yang diterima oleh para investor, akan ditentukan berdasarkan suatu
devidend payout ratio, yang besarnya antara 0–100% dihitung dari pendapatan
yang tersedia bagi para pemegang saham biasa (earnings available to common
stock holder’s). Saham preferen juga memiliki hak klaim yang utama terhadap
saham yang dijual oleh perusahaan (emisi saham) akan menghadapi tiga
kemungkinan:
Apabila hal ini terjadi, maka akan terjadi suatu kondisi Break Event
Point (BEP) Artinya: para pemegang saham berada pada titik impas.
kerugian atau sering disebut defisit. Sementara para pemegang saham, akan
entitas bisnis diharapkan harus memiliki modal yang cukup untuk melakukan
pencarian modal. Modal tersebut dapat diperoleh dari hutang atau modal sendiri.
semakin tingginya risiko, namun keamanan yang dijamin akan semakin rendah.
Sebaliknya, bila peranan modal sendiri yang semakin tinggi, maka risiko yang
dihadapi perusahaan akan lebih rendah, sementara keamanan akan lebih tinggi,
maka cut off rate-nya adalah biaya modal sendiri. Kemampulabaan atau Return on
investasi yang diberikan oleh para kreditor. Sedangkan risiko adalah: tingkat
perbedaan antara nilai yang diharapkan (expected value), dengan nilai yang
semakin besar risiko suatu proyek, maka akan semakin besar pula ROE yang
diharapkan akan diterima di masa depan. Sebaliknya, semakin kecil risiko suatu
proyek, akan semakin rendah pula tingkat ROE yang diharapkan akan diterima.
mengukur secara operasional suatu standar deviasi. Standar deviasi adalah: ukuran
berkaitan erat dengan penggunaan kredit untuk aktivitas pembiayaan itu sendiri,
kembali (repayment).
2.6.2.7. Keamanan
tujuan ingin memperoleh kompensasi tambahan lebih dari modal yang akan ia
tidak selamanya akan sesuai dengan harapan si pemegang saham. Sebab masa
depan penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
tingkat keamanan dari perusahaan yang dapat digambarkan dari laporan keuangan
campuran, yaitu: semakin lama jangka waktu (validitas) jatuh tempo suatu dana
yang digunakan dalam aktivitas pendanaan perusahaan, maka akan semakin aman
dapat kita simpulkan, dana yang paling aman digunakan untuk membelanjai
aktiva adalah dari modal sendiri. Sebab modal sendiri dapat digunakan untuk
membiayai proyek selama umur proyek, artinya dana modal sendiri memiliki
hutang/kredit. Dan dana yang paling tidak aman untuk diinvestasikan adalah yang
bersumber dari hutang lancar, karena hutang lancar akan dilunasi dalam kurun
biaya modal (cost of capital) tersendiri. Biaya modal tersebut maksudnya adalah:
perhitungan biaya modal dari modal sendiri baik dividen saham preferen, maupun
sumber dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual tersebut
dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal. Namun, apabila perusahaan
menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah
WACC) dari seluruh modal yang digunakan. Konsep biaya modal erat kaitannya
dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi investor dan perusahaan.
operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala transaksi atau proses
laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi (income statement). Hal ini
dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling
tinggi di antara semua harta lancar. Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi,
maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi segala kewajiban yang ada
pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain, dalam keadaan yang
dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas
produk yang sudah ada atau produk yang berbeda). Beberapa metode yang dapat
dilakukan di dalam penilaian investasi akan dipaparkan dalam bagian ini. Metode-
metode yang akan dikemukakan ini adalah metode-metode yang secara umum
paling penting di antara ketiga keputusan jangka panjang yang diambil manajer
keuangan. Disebut penting, karena selain penanaman modal pada bidang usaha
risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan. Pada umumnya,
ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan
kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment
dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Suatu usulan
investasi akan disetujui apabila payback period-nya lebih cepat atau lebih
𝑎−𝑏
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑛 + 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑐−𝑏
di mana:
n = tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial
investment
𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤
kelemahan, yaitu:
namun metode ini masih terus digunakan secara intensif dalam membuat
keputusan investasi, tetapi metode ini tidak digunakan sebagai alat utama
yang mengurangkan nilai sekarang dari uang dengan aliran kas bersih
flow dengan initial cash flow (initial investment). Secara matematik rumus
berikut:
𝑛
𝐶𝐼𝐹𝑡
NPV = ∑ – COF
𝑡=1 (1+k)t
di mana:
K = biaya modal
n = usia investasi
Metode ini memperhatikan nilai waktu uang, maka arus kas masuk
(cash inflow) yang digunakan dalam menghitung net present value (nilai
sekarang bersih) adalah arus kas masuk yang didiskontokan atas dasar
discount rate tertentu (biaya modal, opportunity cost, tingkat bunga yang
berlaku umum). Selisih antara present value penerimaan kas dengan present
a. Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka rencana investasi diterima.
b. Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka rencana investasi ditolak.
masuk (cash inflow) dari rencana investasi tersebut kemudian baru dihitung
payback period-nya. Dengan demikian arus kas yang dipakai adalah arus
IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek
sama dengan nol. Discount rate yang dipakai untuk mencari present value
sebagai alternatif terbaik untuk dapat memperoleh sesuatu hasil dan manfaat
mendapatkannya.
2.6.5.1.1. Analisis Rasio Keuangan
perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat dilihat trend
rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk waktu
yang sama.
Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi
tempatan dan bidang sosial kemasyarakatan. Setiap usaha yang dijalankan akan
memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak. Bagi masyarakat
daerah. Dalam Aspek ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah keberadaaan suatu
proyek atau usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
a. Dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu proyek atau usaha meliputi :
prasarana umum yang kelak akan dbisa berguna untuk masyarakat banyak
masyarakat.
oleh perusahaan.
4. Pengembangan wilayah
tertentu).
masuknya pembangunan.
meliputi :
1. Komponen Demografi
a. Struktur penduduk
c. Pertumbuhan penduduk.
d. Tenaga kerja.
2. Komponen Budaya
b. Proses sosial.
c. Warisan budaya .
angka kematian).
penyakit.
a. Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
b. Meningkatnya kriminalitas.
langsung berupa output proyek yang dapat diukur dengan satuan moneter,
terdapat juga manfaat sekunder yang sulit diukur dengan satuan moneter.
seimbang
jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara
yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor
produksi. Yang termasuk dalam jenis pendapatan yaitu gaji dan upah, sewa,
kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut
1. Lingkungan Operasional
a. Lingkungan Pesaing
jasa yang sejenis dengan yang akan kita tawarkan kepasar. Sebagai studi
kasus, peta persaingan industri jasa pendidikan dan pelatihan pada saat ini
salah satu contoh kasus yang pernah penulis teliti, yaitu di kawasan
Institute.
Di Kabupaten Banyumas, terdapat pesaing sejenis yaitu perusahaan
contoh penulisan data pelatihan motivasi yang termasuk kriteria pesaing dari
perlu memahami dan menyadari kondisi sekitar kita dan hal yang berkaitan
dengan usaha kita yang mana dapat memunculkan peluang pesaing. Setelah
kesamaan dari usaha yang akan kita lakukan, serta perbedaan dari usaha
b. Lingkungan Pelanggan
dapat dipahami bahwa usaha yang akan kita lakukan, perlu diketahui dulu
akan ditawarkan kepada siapa saja. Sehingga nantinya ketika usaha kita
ataupun jasa yang sudah kita buat. Kita mengambil studi kasus pada
agar para pendidik dan orang tua yang memiliki anak dapat mencapai sukses
untuk para Guru, Wiyata Bakti, Siswa, dan juga Orang Tua Siswa serta
Pengusaha. Sebagai contoh, menindak lanjuti program Pelatihan dan
kompetensi mengajar dan mendidik bagi para Guru dan Wiyata Bakti
Karena saat ini, banyak para siswa yang moral dan sifatnya sudah
Master (BE-Master).
yang pelanggan butuhkan sehingga apa yang akan kita buat dan ciptakan
sejalan dan sinkron dengan apa yang pelanggan butuhkan. Sehingga dapat
tercipta sinergi antara usaha yang kita jalankan dan apa yang pelanggan
harapkan.
c. Lingkungan Kreditor
Modal yang kita keluarkan pada awal usaha, bisa didapat dari
yang diniatkan untuk dapat meningkatkan kekuatan usaha awal kita, dapat
beberapa aspek yang memang perlu bantuan kreditor atau cukup dengan
dana pribadi.
d. Lingkungan Pegawai
karyawan disesuaikan dari kondisi awal usaha serta jenis usaha dan bentuk
penyusunan rencana, The Winner Institute dikelola oleh Subur Putra sebagai
pemilik dan akan dibantu oleh Istri dan anaknya dalam setiap pelatihan
motivasi. Selain itu, juga mengajak para mahasiswa yang sudah menjadi staf
pengajar di The Winner Insitute untuk mengembangkan usaha pelatihan
motivasi. Hal ini selain untuk meningkatkan profit yang diterima oleh para
pengajar itu, juga sebagai penambah pengalaman baru dalam hal pelatihan
dengan harapan para karyawan, maka usaha dapat lebih mudah diatur serta
2. Lingkungan Industri
atau menciptakan suatu barang dan jasa seperti halnya apa yang akan kita
para pesaing yang ada, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok, persepsi
a. Persaingan Antarperusahaan
akan dianalisis diberi rating yang berbeda, tergantung pada kondisi relatif
pesaingnya sama, tidak menjadi masalah dan hal itu dapat menjadi
Pada analisis ini, perlu mensinergikan jenis usaha dan sasaran dari
Maka peserta pelatihan dapat terdiri dari siswa, guru, orang tua, dan
yang dapat membuat para siswa dapat lebih bersemangat untuk belajar dan
penawaran harga yang sesuai. Untuk guru, menginginkan produk yang dapat
dan mendidik para siswa agar memiliki kualitas yang sesuai dengan visi
dapat menyusun hal yang dapat kita tawarkan kepada pelanggan. Pada
yang ditawarkan dan disesuaikan dengan kebutuhan para peserta. Hal ini
dilakukan agar The Winner Institute dapat menarik para peserta agar
d. Persepsi Pelanggan
suatu wilayah. Studi kasus dari penelitian penulis disini untuk melihat
f. Lingkungan jauh
lingkungan ekologi.
1. Lingkungan Ekonomi
penduduk dan disinkronkan dengan usaha yang akan kita jalankan. Selain
budaya melalui perubahan adat istiadat, norma dan nilai di wilayah yang
3. Lingkungan Teknologi
4. Lingkungan Ekologi
dari rencana usaha ataupun kegiatan yang akan kita lakukan. Dengan
terhadap dampak yang timbul dari usaha atau kegiatan yang kita lakukan
tertentu. Pada kondisi usaha jasa, lingkungan ekologi juga sangat perlu