Anda di halaman 1dari 7

BAB III

FLUIDA STATIS

A. FLUIDA STATIS
1. Tekanan ( Pressure )
 Tekanan merupakan hasil bagi antara gaya tegak lurus bidang permukaaan
dengan luas bidang permukaan

F
P=
F A

 Beberapa satuan tekanan yang umum


1 N/m2 = 1 Pa ...............V =.m3
1 bar = 1 . 105 Pa
1 atmosfer = 76 cmHg = 1,01 . 105 Pa ......V = .liter
1 Torr = 1,33 . 102 Pa
1mmHg = 1 Torr = 1,33 . 102 Pa
 Beberapa satuan Gaya
1 Newton = 1.105 dyne
 Beberapa satuan Luas
1 m2 = 104 cm2 = 106 mm2
1 km2 = 106 m2 = 1010 cm2
 Beberapa sutuan Volume
1 m3 = 106 cm3
1 Liter = 1000 cm3 = 10-3 m3
2. Tekanan Hidrostatis ( Ph )
 Merupakan tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya sendiri

w m.g  .Vg  . A.h.g


Ph =   
A A A. A

Ph = ρ.g.h
h
Ph = tekanan suatu titik pada kedalaman h (N/m2 ) atau Pa
W
A ρ = massa jenis zat cair ( kg/m3 )
g = percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2
h = kedalaman suatu titik dari permukaan zat cair (m)

3. Tekanan Gauge ( PG )
 Merupakan selisih antara tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan
atmosfer
 Tekanan Gauge merupakan nilai tekanan yang terukur dalam alat pengukur
 Tekanan yang tidak diketahui adalah tekanan yang sesungguhnya dan disebut
tekanan mutlak

P = PG + Patm

 Pada zat cair maka tekanan mutlaknya pada kedalaman h adalah:


P = Ph + P0
P = ρ.g.h + P0 atau
P = P0 + ρ.g.h P0 = Tekanan atmosfer = 1,01.105 Pa

4. Hukum Pokok Hidrostatika


 Semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama di dalam zat cair yang
sejenis memilki tekanan mutlak yang sama
Po

minyak Po
hA
hB
A B A B
C D
air
C D

PA = PB , PC = PD
Untuk gambar 2 maka berlaku :
PA = P B
P0 + ρm.g.hA = P0 + ρa.g.hB
ρm.g.hA = ρa.g.hB

5. Hukum Pascal
 Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup diteruskan sama
besar ke segala arah.

 Penerapan hukum Pascal antara lain pada alat Dongkrak Hidrolik


A2 F2
F1
A1 P2
P1

 Jika pengisap 1 ditekan dengan gaya F1 akan memberikan tekanan P1 dan


diteruskan menuju ke pengisap 2 sama besar sehinga :

P1 = P2
F1 F2 A 
 F2   2  xF1
A1 A2  A1 
 Untuk pengisap berbentuk silinder dengan diameter D maka persamaan diatas
dapat dituliskan :
2
D 
F2   2  xF1
 D1 
6. Hukum Archimedes
 Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut.

Wu

Wa

 Gaya apung = selisih berat benda diudara dengan berat benda dalam zat cair

Fa = Wu – Wa atau
Fa = berat zat cair yang dipindahkan
Fa = mc . g = ρc . Vc .g dengan mc = ρc . Vc atau
Fa = ρc . Vbc . g
Ket :
Fa = gaya apung / gaya keatas ( N )
Wu = berat benda diudara ( N )
Wa = berat benda dalam zat cair ( N )
mc = massa zat cair yang tumpah/dipindahkan ( kg )
ρc = massa jenis zat cair ( kg/m3 )
Vc = volume zat cair yang tumpah/dipindahkan = Vbc = volume benda yang
tercelup dalam zat cair ( m3 )

 Jika benda dicelupkan pada dua zat cair yang berbeda maka hubungan gaya
keatas yang dialami memenuhi persamaan :

Fa1
Fa1 = ρa1 . Vb . g Vb = ………( 1 )
 a1 . g
F
Fa2 = ρa2 . Vb . g Vb = a 2 ……….( 2 )
 a 2 .g
Dari persamaan (1 ) dan ( 2 ) maka diperoleh :

Fa1 Fa 2 Fa1 Fa 2
= =
 a1 . g  a 2 .g  a1 a 2
Ket :
Fa1 = gaya apung / keatas yang dikerjakan zat cair 1
Fa2 = gaya apung / keatas yang dikerjakan zat cair 2
ρa1 = massa jenis zat cair 1
ρa2 = massa jenis zat cair 2

 Menentukan massa jenis benda dengan konsep gaya apung


Jika benda seluruhnya dicelupkan dalam zat cair maka gaya apung yang
dialami adalah
Fa = ρa . Vba . g Volume benda dalam zat cair Vba = volume benda
Fa
diudara Vb sehingga : Vb = …..(1)
 a .g

Berat benda diudara


W = ρa . Vb . g
W
Vb = ………..(2)
 b .g
Persamaan (1)=(2)
Fa W

 a .g  b . g

Fa W

a b
W . a
ρb =
Fa

7. Mengapung, Tenggelam dan Melayang


 Peristiwa mengapung, tenggelam dan melayang suatu benda sangat ditentukan
oleh massa jenis rata-rata benda dengan massa jenis zat cair.

B
C

Benda mengapung bila : ρb rata-rata < ρa


Benda tenggelam bila : ρb rata-rata > ρa
Benda melayang bila : ρb rata-rata = ρa
 Berdasarkan gaya apung / gaya keatas yang dialami benda maka :
Benda mengapung bila : Wb = Fa dengan Vbu > Vb a
Benda tenggelam bila : Wb > Fa
Benda melayang bila : Wb = Fa dengan Vb = Vb a

 Pada peristiwa mengapung dan melayang terjadi keseimbangan antara gaya


berat dan gaya apung sehingga massa jenis benda yang mengapung dapat
dirumuskan:
Wb = Fa
ρb . Vb . g = ρa . Vba . g

 a .Vba
ρb =
Vb
 Jika benda mengapung dalam 2 atau 3 jenis zat cair maka massa jenisnya
dapat dihitung dari persamaan :
 .V   a 2 .Vba 2   a 3 .Vba3
ρb = a1 ba1
Vb
 Penerapan hukum Archimedes antara lain :
1. Hidrometer ( alat pengukur massa jenis cairan)

hbf
h

Fa = berat hydrometer W
ρf . Vbf . g = mb . g …….. Vbf = A. hbf
ρf . A. hbf . g = mb . g
mb
hbf =
A. f
hbf = tinggi hydrometer yang tercelup dalam fluida
h = tinggi hydrometer
x = tinggi hydrometer yang muncul dipermukaan fluida ( h – hbf )
m = massa hydrometer
ρf = massajenis fluida

2. Kapal laut
3. Kapal selam
4. Balon Udara
Gaya angkat balon = gaya apung - gaya berat balon

B. TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR DAN VISKOSITAS FLUIDA


1. Tegangan Permukaan
 Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaanya
seperti dilapisi oleh lapisan elastis.
 Kecenderungan zat cair untuk memperkecil luas permukaannya.
 Tegangan yang timbul pada permukaan zat cair karena adanya gaya kohesi.
 Gaya persatuan panjang yang bekerja sepanjang garis

F F
γ=  d = 2l
F
d 2l

d
W γ = tegangan permukaan ( N/m )
F = gaya ( N )
L = panjang kawat ( m)

2. Kapilaritas
 Merupakan peristiwa naik atau turunnya zat cair pada tabung yang sempit /
pipa kapiler
 Jika pipa kapiler dimasukan dalam air maka air akan naik didalam pipa kapiler
dengan permukan membentu meniscus cekung
 Jika pipa kapiler dimasukan dalam air raksa maka air raksa akan turun
didalam pipa kapiler dengan permukan membentu meniscus cembung
 Pada air dengan wadahnya, terjadi gaya adhesi lebih besar dari pada gaya
kohesi sehingga air membasahi wadah
 Pada air raksa dengan wadahnya, terjadi gaya adhesi lebih kecil dari pada gaya
kohesi sehingga air raksa tidak membasahi wadah

A F
γcosθ γ
θ

h
θ

 Gaya ke atas Fy = γcosθ.L dengan l = keliling lingkaran ( 2πr )sehingga

Fy = γcosθ. 2πr

 Dalam keadaan setimbang maka gaya keatas = berat zat cair yang naik
Fy = W
γcosθ. 2πr = m.g
γcosθ. 2πr = ρa .V.g = ρa A.h.g = ρa πr2.h.g
2 cos 
h=
 a .g .r
h = tinggi kenaikan zat cair dalam pipa ( m )

3. Viskositas

 Merupakan tingkat kekentalan zat cair.


 Beasrnya gaya yang diperlukan untuk menggerakan suatu lapisan fluida
dengan kecepatan v untuk luas A denga jarak y dari permukaan dirumuskan:
Av
F= untuk A/y = k maka F = η k v
y
F tidak lain merupakan gaya gesek pada fluida sehingga ;
Ff = η k v untuk bola k = 6πr
Ff = η 6πrv ……… Hukum stooks

 Kecepatan terminal
 Jika sebuah benda dijatuhkan dalam fluida yang kental maka kecepatannya
makin besar dan pada suatu titik tertentu kecepatannya mencapai maksimum
dan selanjutnya tetap( konstan ) kecepatan maksimum yang tetap ini disebut
kecepatan terminal
 Besarnya kecepatan terminal dinyatakan :  F  0 atauW - Ff – Fa = 0
Ff m.g = η 6πrvT + ρf .Vb.g
● Fa
ρb .Vb .g = η 6πrvT + ρf .Vb.g

vT = g.Vb
 b f 
W
6r
 Untuk benda berbentuk bola maka : Vb = 4/3 πr3 sehingga kecepatan
terminalnya :

VT  
2r 2 g

b   f
9

SOAL-SOAL

Anda mungkin juga menyukai