Walau jam-jam dinding rusak Walau lorong-lorong bukit halang
Engkau. Sebaik-baik teman kala sendiri
Engkau. Lukisan terindah yang kutemu
Bagai bintang-bintang dalam tata kota langit di antara kelam-kelam surya menghilang
Rindu. Rindu dan cinta kubawa terbang
Hingga datang kasih sayang
Hening. Hening malam
Kugapai sidratul muntaha BIODATA PENULIS
Penulis yang bernama HM Farid Wajri RM sehari-hari beraktivitas sebagai guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh Sumatera Barat. Tulisannya sempat dimuat di surat kabar Haluan dan Singgalang. Puisinya yang berjudul ‘PejuangMimpi’ dibukukan dalam buku “Malakok” Tahun 2013. Dan 3 puisinya: ‘Sajak Bersajak’, ‘Masjidku Roboh’, dan ‘Ingin ke Hati Hening’ dimuat dalam buku “Menemukan Kekanak di Tubuh Petuah” Tahun 2016. Juga sejumlah 5 puisinya, yaitu Gadis Pemulung, Negeri Bebek, Kota yang Hilang, Sedu Sedan Petani, dan Kewalahan Malaikat Atid Mencatat Becek Negeri Cek dimuat dalam buku “Rumahku Jalan-Jalan Macet” yang bertema 'Membaca Indonesia' Tahun 2016. Ia pernah menempuh pendidikan pada tiga Perguruan Tinggi, yaitu D.3 pada Program Bahasa Arab LIPIA Jakarta, S.1 Dakwah di IAI Al-Aqidah Jakarta, dan S.1 Tarbiyah di STIT Payakumbuh. Beberapa prestasi pun pernah ia raih seperti Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Guru se-Sumatera Bagian Utara di Medan Tahun 2015. Juara 1 Guru Berprestasi dan juga juara 1 Apresiasi Guru PAI Tingkat Kota Payakumbuh Tahun 2016. Terinspirasi oleh kisah buya Hamka yang umur 19 tahun telah menunaikan ibadah haji, mengantarkannya sempat menetap di Saudi Arabia sebagai operator komputer dalam kapasitas TKI. Penulis tinggal di Payakumbuh bersama istri, Desi Marlina dan seorang putri, Syifa Raihana Farid. Penulis yang lahir di Anding, Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat tanggal 24 September 1976 memiliki moto: saya mau menulis walaupun bukan penulis, mudah-mudahan akan tetap menulis agar saya jadi penulis. Akun facebooknya Farid Wajri. E-mailnya fardesyifa@yahoo.com. HP/WA-nya 081374294641.