Oleh :
Dosen Pembimbing:
Dra.Syilfia Hasti,M.Farm,Apt
tidak dapat memproduksi insulin secara normal atau insulin tidak dapat bekerja
secara efektif. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas dan
berfungsi untuk memasukkan glukosa yang diperoleh dari makanan ke dalam sel
yang selanjutnya akan diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh otot dan
jaringan untuk bekerja sesuai fungsinya. Seseorang yang terkena diabetes melitus
tidak dapat menggunakan glukosa secara normal dan glukosa akan tetap pada
sirkulasi darah yang akan merusak jaringan. Kerusakan ini jika berlangsung
dari insulin menyebabkan ketoasidosis dan koma yang diikuti dengan kematian,
demikian, kondisi tersebut tetap merupakan masalah yang serius pada penderita
meningkat. Pada tahun 2014, 422 juta orang di dunia menderita diabetes melitus
1.3 Tujuan
8. Patofisiologi
Insulin memiliki berbagai fungsi yaitu membantu transpor glukosa masuk ke
dalam sel, menghambat adanya lipolisis dalam jaringan lemak sehingga mencegah
pembentukan asam lemak bebas, dan menghambat glukoneogenenesis di hati.
Apabila terjadi defisiensi insulin maka seluruh proses yang melibatkan insulin akan
terganggu. Ketika terjadi defisiensi insulin, maka kadar glukosa dalam darah akan
tinggi (hiperglikemia) karena tidak adanya insulin yang membantu transpor glukosa
ke dalam sel serta tubuh tetap memproduksi glukosa melalui proses glukoneogenesis
di hati. Kondisi hiperglikemia ini menyebabkan kelebihan glukosa dibuang melalui
urin (glukosuria). Adanya kelebihan glukosa ini menyebabkan peningkatan
osmolaritas, sehingga tubuh kehilangan cairan dan elektrolit serta terjadi dehidrasi.
Penderita ketoasidosis diabetik menjadi cepat haus sehingga banyak minum
(polidipsia).
Terjadinya defisiensi insulin menyebabkan liposisis tidak dapat dihambat,
sehingga lipolisis yang secara terus menerus menyebabkan meningkatnya
pembentukkan asam lemak bebas. Berasal dari asam lemak bebas tersebut, hati
membentuk benda keton (asam asetoasetat, asam β- hidroxibutirat, dan aseton)
melalui proses yang dinamakan ketosis. Benda keton yang terbentuk akibat ketosis
akan dikeluarkan melalui urin (ketonuria) dan melalui nafas, sehingga nafas penderita
diabetes yang menderita ketoasidosis diabetik berbau seperti buah. Pada kondisi
ketosis terjadi akumulasi benda keton yang akan mengakibatkan pH turun dibawah
7,3 dan terjadi asidosis metabolik yang menstimulasi penderita bernapas dalam dan
cepat (Kushmaul breething) karena individu berusaha mengurangi asidosis dengan
mengeluarkan kaerbon dioksida (asam volatil) (Corwin, 2008; Crowley, 2004).
9. Gejala dan Tanda Klinis
Tanda klinis yang muncul yaitu hiperglikemia (kadar glukosa >250 mg/dl),
ketonuria, menurunnya pH plasma (<7,3). Gejala-gejala yang dialami penderita
ketoasidosis metabolik yaitu berupa timbulnya rasa haus sehingga penderita sering
minum (polidipsia), poliuria (banyak buang air kecil), dehidrasi terkadang hingga
terjadi syok hipovolemia, lidah dan bibir kering, nyeri pada perut, muntah, takipnea
karena asidosis sehingga menyebabkan pernapasan cepat dan dalam (pernapasan
Kushmaull), dan penurunan kesadaran (Porth, C.M., 2000)
Gejala yang sering muncul antara lain sakit, kesemutan, kebas pada tangan dan
kaki, mual muntah, diare atau konstipasi, pusing atau pingsan karena penurunan
tekanan darah setelah berdiri atau duduk, masalah dengan urinasi, dan disfungsi
ereksi pada pria atau kekeringan vagina pada wanita.
d. Faktor Penyebab
Kerusakan saraf pada penderita Diabetes Mellitus dapat terjadi antara lain karena:
a) Faktor metabolik yaitu kadar glukosa tinggi, diabetes dalam waktu lama, jumlah
lemak dalam darah yang abnormal dan insulin rendah;
b) Faktor neurovaskular yang menyebabkan rusaknya pembuluh darah;
c) Faktor autoimun yang menyebabkan inflamasi pada saraf,
d) Carpal tunnel syndrome
e) Faktor turunan
f) Gaya hidup seperti merokok dan alcohol
e. Klasifikasi
a) Neuropati Periferal
Bilous, R & Richard, D. 2014. Buku Peganggan Diabetes: Edisi IV. Jakarta:
Bumi medika.
Kasengke, J., Assa, Y. A., & Panuntu, M. E, 2015. Gambaran Kadar Glukosa
Darah Sesaat Pada Dewasa Muda. Jurnal e-Biomedik (eBM), Vol 3,
NO. 3.
Lestari, D.D. et al. 2013. Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada
Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Dengan Indeks Masa Tubuh 18,5-22,9 kg/m2 . Jurnal e-
Biomedik (eBM). Vol. 1. No. 2. Hal: 991-996