Anda di halaman 1dari 3

Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

1. Latar Belakang

Tanaman obat keluarga disebut demikian karena Toga adalah singkatan dari tanaman
obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman
rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.

Pekarangan biasanya memiliki luas lahan terbatas, maka jenis tanaman obat sebaiknya
dipilih yang penting dan bermanfaat untuk keperluan menjaga kesehatan keluarga sehari –
hari. Selain itu, dipilih jenis tanaman yang mudah dibudidayakan dan tidak menyita tempat
karena ukuran tajuk yang besar. Program TOGA (Tanaman Obat Keluaraga) dengan target
para ibu rumah tangga yang ditargetkan melalui ibu-ibu PKK untuk mengoptimalkan
pemanfaatan pekarangan.
Melalui penyuluhan serta penanaman tanaman obat ini, diharapkan para ibu dapat
menghasilkan gizi yang sehat dan aman bagi keluarga serta pemakaian obat herbal seperti
kunyit, temu lawak, temu kuning, temu putih, bawang, jahe, mahkota dewa, dan kencur yang
bisa dijadikan sebagai obat herbal, karena setiap tumbuhan tersebut mempunyai manfaat
tersendiri untuk mengobati penyakit tertentu. Kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian
mahasiswa KKN UNSRI Angkatan 91. Kegiatan ini penting dilakukan agar masyarakat
mengetahui dan memanfaatkan tanaman-tanaman obat yang ada disekitar untuk mengobati
penyakit-penyakit tertentu dan pemanfaatan pekarangan rumah sebagai media lahan tanaman
obat.

2. Permasalahan
Adapun permasalahan yang terlihat pada desa Lubuk Mabar adalah pemanfaaatan lahan
pekarangan yang luas sangat kurang dan banyaknya tanaman sekitar yang belum
dimanfaatkan secara baik dalam pengobatan sederhana.

3. Tujuan
Adapun tujuan dari program kerja ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
fungsi dan manfaat tanaman sekitar sebagai obat-obatan dalam keluarga serta adanya
penyuluhan untuk pemanfaatan lahan pekarangan sekitar rumah warga sebagai lahan
tanaman obat.
4. Metode Pelaksanaan
Program kerja ini dilaksanakan dengan pengumpulan bibit tanaman obat dari warga
sekitar, seperti serai, daun sirih, kumis kucing, jahe, kunyit, temulawak dan lainnya.
Dilanjutkan dengan penananaman tanaman obat taman ibu PKK desa Lubuk Mabar oleh
mahasiswa KKN serta ibu-ibu PKK.

5. Biaya

No Keperluan Jumlah SumberPendapatan HargaSatuan Total

1 Bibit TOGA 50 Warga - -

2 Peralatan bertani 10 Warga - -

JumlahKeseluruhan -

6. WaktuPelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada:


Hari, tanggal : Minggu, 7Juli 2019
Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat : PekaranganIbu PKK

7. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan setelah melakukan kegiatan ini adalah warga desa lubuk mabar dapat
mengetahui fungsi dan manfaat tanaman sekitar yang dapat dijadikan sebagai obat dalam
keluarga serta pemanfaaatan pekarangan sekitar rumah warga untuk tanaman obat serta
tanaman lain yang bermanfaat.

Desa Lubuk Mabar, Juli 2019


PenanggungJawab Program,

Tri Pena Las Dame Sinaga


`NIM. 05031281621072
PEMBAHASAN
1.Pembuatan Tanaman Obat Keluarga
Berdasarkan program kerja yang telah dilaksanakan mengenai penyuluhan
pemanfaatan tanaman obat keluarga seperti temulawak, jahe, kunyit, serai, daun sirih, kumis
kucing dan lainnya untuk obat dalam skala rumah tangga oleh ibu-ibu desa Lubuk Mabar
dapat mengetahui manfaat berbagai tanaman sekitar dan mampu memanfatkan pekarangan
sekitar menjadi lebih bermanfaat.

Gambar. Bibit tanaman obat dari warga

Gambar .Pengolahan lahan kebun ibu PKK

Gambar. Penanaman tanaman obat keluarga

Anda mungkin juga menyukai