A. PENGERTIAN
Interaksi adalah suatu hubungan timbale balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau
lebih, yang dapat menimbulkan gejala, kenampakan, ataupun permasalahan baru. Menurut Bintarto
interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbale balik dan mempunyai pengaruh terhadap
perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, melalui berita yang di dengar,
atau melalui surat kabar. Menurut Yoseph S. Roucek, interaksi merupakan suatu proses yang bersifat
timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Pada prinsipnya interaksi keruangan merupakan :
1. Hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih, misalnya antara kota dengan desa, antara
kota dengan kota, antara daerah industri dengan daerah pemasaran, dan sebagainya.
2. Dalam hubungan timbal balik ini, terdapat proses pergerakan yaitu:
a. Pergerakan manusia yang disebut mobilitas atau migrasi
b. Pergerakan gagasan dan informasi disebut komunikasi
c. Pergerakan barang atau materi yang disebut transportasi.
3. Akibat hubungan antara dua wilayah tersebut maka timbullah gejala, kenampakan atau
permasalahan baru, baik positif / menguntungkan maupun negative / merugikan.
WILAYAH A
Surplus Sumber daya X WILAYAH B
Minus Sumber daya Y Surplus Sumber daya Y
Minus sumber daya Z Minus Sumber daya X
Minus sumber daya Z
WILAYAH C
Surplus Sumber daya Z
Minus Sumber daya Y
Minus sumber daya X
WILAYAH C
Surplus sumber daya X
Surplus sumber daya Y
4. Pasar di desa sebagai tempat untuk memasarkan barang-barang dari kota, sedangkan pasar di kota
merupakan tempat untuk memasarkan barang-barang hasil dari desa.
Aspek sosial yang menyertai dalam interaksi desa kota
1. Bila diketahui jumlah penduduk desa maupun kota, maka akan diketahui pula jumlah penduduk
yang pndah ke kota atau sebaliknya. Mobilitas penduduk inilah yang menjadikan adanya interaksi
2. Dapat diketahui tenaga kerja yang tinggal di kota, penglaju, ataupun tenaga kerja yang terdidik di
kota kemudian membangun desanya. Inipun akan mengakibatkan interaksi
3. Apabila di suatu tempat terjadi kepadatan penduduk, besar kemungkinan terjadi akibat adanya
migrasi. Hal tersebut aan mengakibatkan interaksi antara tempat satu dengan tempat lain.
4. Perindustrian dapat mengakibatkan interaksi. Industri membutuhkan bahan mentah/bahan baku
dari daerah lain, sehingga terjadi interaksi. Demikian juga dalam pemasarana hasil industri akan
terjadi interaksi antara produsen dengan konsumen.
Aspek budaya yang menyertai dalam interaksi desa kota
1. Mode pakaian cepat menyebar hingga ke desa dan menyebabkan interaksi penduduk.
2. Demikian juga dalam bidang seni baik melalui pertunjukan maupun melalui media komunikasi .
Dengan adanya media komunikasi banyak orang desa yang semula hanya menikmati lagu-lagu
daerahnya sendiri, kemudian dapat mendengarkan lagu-lagu pop, rock, dll.
3. Dengan adanya interaksi kota, adat istiadat kota menyebar ke desa-desa. Misalnya budaya
konsumtif, sehingga banyak orang yang membeli radio, televisi, motor, HP, dll dengan jalan
menjual kerbau, sapi, atau ternak lainnya.
4. Adanya kemajuan di bidang teknologi, misalnya telegram dan telepon akan memudahkan adanya
interaksi, sehingga dapat menambah pengetahuan di daerah lain.
Contoh Soal :
X Diketahui jumlah penduduk X : 5.000 jiwa; Y: 10.000 jiwa;
dan Z: 2.000 jiwa. Jarak X-Y = 8 km, Y-Z = 10 km, dan X-
Z : 15 km.
Hitunglah kekuatan interaksi X-Y; X-Z; dan Y-Z !
Y Z
Penyelesaian : = 10.000.000
I X-Y = PX . PY 225
(dXY)2 = 44.444
= 5.000 x 10.000
( 8 )2 I Y-Z = PY . PZ
= 50.000.000 (dYZ)2
64 = 10.000 x 2.000
= 781.250 ( 10 )2
I X-Z = PX . PZ = 20.000.000
(dXZ)2 100
= 5.000 x 2.000 = 200.000
( 15 )2
2. Teori Titik Henti (Breaking Point Theory)
Teori ini berusaha memberikan suatu cara dalam memperkirakan suatu lokasi garis batas yang
memisahkan wilayah perdagangan dari dua kota yang berbeda ukurannya. Juga dapat kita
gunakan untuk memperkirakan penempatan lokasi industri atau pelayanan pelayanan sosial antara
dua wilayah sehingga dapat dijangkau oleh penduduk daerah daerah tersebut.
Rumus: Keterangan :
DAB= Jarak lokasi titik henti,
d AByang diukur dari kota atau
wilayah yang
D AB = jumlah penduduknya lebih kecil
PB
√
dAB= jarak antara kota A-B
1+A (yang lebih kecil)
PA = jumlah penduduk kota
P A lebih besar)
PB = jumlah penduduk kota B (yang
Contoh Soal :
X Diketahui jumlah penduduk X : 5.000 jiwa; Y: 10.000 jiwa;
dan Z: 2.000 jiwa. Jarak X-Y = 8 km, Y-Z = 10 km, dan X-
Z : 15 km.
Hitunglah Titik Henti X-Y dan Y-Z !
Y Z
Penyelesaian :
D X-Y = d XY D Y-Z = d YZ
1 + √ ❑ PY / PX 1 + √ ❑ PY / P Z
= 8 = 10
1 + √ ❑10 .000/5 .000 1 + √ ❑10 .000/2.000
8 10
= =
1 + √❑ 2 1 + √ ❑5
= 8 = 10
1 + 1,41 1 + 2,23
Contoh Soal :
X
Diketahui jumlah penduduk X : 5.000 jiwa; Y: 10.000 jiwa;
dan Z: 2.000 jiwa. Jarak X-Y = 8 km, Y-Z = 10 km, dan X-
Z : 15 km.
Hitunglah Potensi Penduduk X !
Y Z
Penyelesaian :
PX PY PZ
PP X = 1. + 1. + 1.
(½ dXx)2 (dXY)2 (dXZ)2
5. Teori Grafik
Rumus: Keterangan :
β = indeks konektivitas
e
β= e = jumlah jalur transportasi
v v = jumlah kota dalam suatu wilayah
Contoh Soal :
= 3
Y Z 3
=1
E. DAMPAK INTERAKSI
Dampak Interaksi bagi desa
Dampak positif Interaksi desa-kota bagi desa :
1. Pengetahuan baru seperti mengolah hasil panen mudah diperoleh penduduk desa
2. Pendidikan di desa semakin maju karena banyak guru datang dari kota
3. Penambahan jalan dan kendaraan bermotor memudahkan pengiriman bahan pangan
4. Produktvitas desa meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna
5. Peningkatan kegiatan wiraswasta mampu menghasilkan produk berkualitas
6. Pengetahuan kependudukan seperti NKKBS diterima penduduk desa
7. Koperasi dan organisasi sosial semakin berkembang
Dampak negatif Interaksi desa-kota bagi desa :
1. Kegiatan agraris memudar
2. Konsumerisme dan kriminalitas meningkat
3. Tenaga produktif di bidang pertanian berkurang
4. Perubahan tata guna lahan
5. Bahan pangan berkurang
6. Pencemaran lingkungan meningkat.
Dampak Interaksi bagi kota
Dampak positif Interaksi desa-kota bagi kota :
1. Bahan pangan tercukupi karena dipasok dari desa
2. Tenaga kerja tercukupi karena banyak penduduk desa mencari kerja di kota
3. Produk dari kota dapat dipasarkan sampai pelosok desa
Keterangan :
1. City/urban : kota / inti kota
6 2. Suburban : subdaerah perkotaan
4 5
23 3. Suburban fringe : jalur tepi subdaerah perkotaan
1 4. Urban fringe : jalur tepi daerah perkotaan
paling luar
5. Rural urban fringe : jalur batas desa kota
6. Rural : desa
Penjelasan :
1). City/urban yaitu suatu area yang dicirikan dengan adanya penghidupan modern
2). Suburban (faubourg) yaitu area yang dekat dengan inti kota mencakup daerah penglaju
(commuter ). Daerah penglaju yaitu daerah yang penduduknya bekerja di kota pada pagi hari dan
sorenya kembali ke tempat tinggalnya.
3). Suburban fringe yaitu daerah peralihan antara kota dan desa. Dalam rencana pengembangan kota
daerah ini biasanya akan diubah menjadi kompleks perhotelan dan jalan utama yang
menghubungkan kota dengan daerah luarnya.
4). Urban fringe yaitu daerah batas luar kota yang mempunyai sifat mirip kota
5). Rural urban fringe yaitu daerah yang terletak antara daerah kota dan daerah desa, dengan ciri
adanya penggunaan lahan campuran.
6). Rural (daerah pedesaan) adalah suatu daerah yang memiliki kehidupan bersifat agraris
PENUGASAN TERSTRUKTUR ( PT )