Anda di halaman 1dari 23

BIODATA MAHASISWA

Nama Mahasiswa :
NIM :
Rumah Sakit :
Ruangan :
Pelaksanaan Praktek Klinik dengan Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah dilaksanakan pada :

PJMK Kep.Medikal Bedah

( )
PERATURAN

1. Kehadiran / Presensi
1. Praktek dimulai dari hari senin sampai dengan sabtu, kecuali pada mata ajar manajemen
keperawatan, praktek keahlian, dan manajemen kewirausahaan serta mahasiswa yang
mengganti dinas
2. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu :
 Pagi : Pukul 07.00 – 14.30 WIB, istirahat selama 1 jam ( disesuaikan dengan
aktifitas ruangan )
 Sore : Pukul 14.30 - 20.00 WIB, istirahat selama 1 jam ( disesuaikan dengan
aktifitas ruangan )
 Malam : Pukul 20.00 – 07.00 WIB
3. Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% termasuk hari libur nasional kecuali
di Poli dan OK.
4. Dalam satu hari praktek berlaku satu kali shift/dinas.
5. Tidak dibenarkan menukar/mengganti jadwal praktik yang telah ditentukan tanpa
sepengetahuan pembimbing.
6. Mahasiswa tidak dibenarkan meninggalkan tempat praktik, tanpa seijin pembimbing
klinik.
7. Mahasiswa yang meninggalkan tempat praktek,tanpa sepengetahuan pembimbing klinik
lebih dari 2 jam, wajib mengganti jam praktik sebanyak waktu yang ditinggalkan.
8. Mahasiswa yang meninggalkan tempat praktek, tanpa sepengetahuan pembimbing klinik
lebih dari 3 jam, dianggap alpha dan harus mengganti sesuai dengan ketentuan karena
alpha.
9. Mahasiswa yang terlambat saat dinas, diharuskan menambah jam praktek sesaui dengan
banyaknya waktu yang tertinggal dari jadwal yang telah ditentukan.
10. Mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan profesi wajib melaporkan secara lisan atau
tertulis terlebih dahulu kepada pembimbing pendidikan kemudian kepada pembimbing
linik.
11. Ketidak hadiran karena sakit harus disertai dengan surat keterangan sakit dari dokter dan
diserahkan kepada pembimbing pendidikan atau kepada pembimbing klinik.Yang
bersangkutan harus mengganti praktik sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
12. Ketidak hadiran karena ijin yang dapat dipertanggung jawabkan disertsi dengan surat
keterangan orang tua dan persetujuan PJMK profesi. Yang bersangkutan harus mengganti
sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
13. Ketidak hadiran karena alpha diwajibkan mengganti praktik sebanyak 3x hari praktek yang
ditinggalkan.
14. Waktu mengulang praktik ditempat dimana mahasiswa tidak masuk praktik, dan sebelum
kompetensi berakhir.
15. Setiap mahasiswa yang sudah mengganti hari praktik harus dibuktikan dengan form surat
keterangan mengganti praktik yang ditandatangani oleh pembimbing klinik dimana
penggantian praktek dilakukan.
16. Selama praktik mahasiswa dilarang menggunakan HP / HP harus diserahkan Kepada :
 Pagi : Wajib diserahkan kepada Kepala Ruangan
 Sore : Wajib diserahkan kepada PJ Shif pada saat itu
 Malam : Wajib diserahkan kepada PJ Shift pada saat itu
2. Seragam
1. Praktik Klinik
a. Seragam yan dikenakan adalah atas dan bawah putih sesaui ketentuan pendidikan,
tanda pengenal, schort lengkap dengan identitas diri, kerudung putih sesuai
ketentuan, maksimal 5 cm dari bahu, sepatu hitam tertutup, hak maksimal 3 cm, dan
tidak bersuara, kecuali mahasiswa yang dinas di ICU dan OK menggunakan seragam
khusus yang dibawa dari institusi pendidikan dan wajib menggunakan masker dan
tutup kepala.
b. Selama praktik mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam bentuk
apapun.
c. Rambut rapi.
2. Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan mengikuti praktik
dan di nyatakan tidak hadir.
3. Pelaksanaan Program
1. Mahasiswa wajib mnegikuti kegiatan orientasi ruangan.
2. Mahasiswa yang tidak membawa laporan pendahuluan pada saat pre conference atau
laporan idakmlengkap atau tidak sesuai dengan topic yang telah ditentukan, tidak
diperkenankan mengikuti praktek dan dinyatakan tidak hadir, kecuali ada sebab lain dan
sepengetahuan pembimbing.
3. Laporan pendahuluan, kasus dan penunjang lain ( buku panduan, referensi ) harus dibawa
setiap hari.
4. Mahasiswa yang tidak membawa laporan asuhan keperawatan pada saat post conference
/ laporan i\tidak lengkap dengan ketentuan yang berlaku dinyatakan tidak hadir.
5. Jika ada 2 hari mahasiswa belum mendapatkan kasus yang di tentukan maka dengan
sepengetahuan pembimbing pendidikan dan pembimbing klinik RS mahasiswa di
haruskan mengganti kasus dan mengikuti pre conference susulan
6. Setiap kali dilakukan supervise, mahasiswa wajib meminta paraf pembimbing yang
disediahkan di panduan..
7. Mahasiswa wajib membuat laporan untuk RSIS sebelum berakhirnya pelaksanaan PKL dan
serahkan ke Unit Diklat paling lambat 3 hari sebelum selesai PKL.
8. Laporan PKL/magang dalam bentuk hard dan soft copy diserahkan ke seksi diklat.
9. Laporan Individu : Format Laporan = Menyesuaikan ketentuan masing – masing instansi
universitas.
10. Laporan Kelompok : Ditanda tangani oleh :
a. CI/Pembimbing klinik di ruangan tempat PKL.
b. Koordinator CI.
c. Kepala bagian tempat PKL dan karu / kasi tempat PKL.
d. Mengetahui ketua Kordik.
e. Laporan Profesi S1 dan S2 dilaporkan ke Direktur RSIS.
f. Khususnya Universitas Negeri wajib Presentasi.
I. KOMPETENSI STANDART RUMAH SAKIT

ADA/ NILAI
No. JENIS KETATALAKSANAAN KET.
TIDAK A B C D
1 2 3 4 5 6 7 8
I PENDAHULUAN
1. Struktur Organisasi RSI
2. Penjelasan Jenis Pelayanan
Kesehatan di RS
a. Pelayan Medis
b. Instalasi Gawat Darurat
c. Instalasi Raawat Jalan
d. Instalasi Rawat Inap
e. Instalasi Care Unit
f. Kamar Operasi
g. Pelayanan Penunjang Medis
h. Instalasi Farmasi
i. Instalasi Radiologi
j. Instalasi Gizi
k. Instalasi Laboratorium
l. Instalasi Pemeliharaan Sarana
m. Rekam Medik
n. Layanan kerjasama ( BPJS, dll )
3. Morning Report
II KEMAHASISWAAN
1. Jadwal Dinas
2. Prosedur Ijin
3. Prosedur Tukar Dinas
4. Pakaian Dinas & Asesorisnya
5. Penilaian Kinerja Mahasiswa
III PERLENGKAPAN
1. Fasilitas Umum
a. Letak Lift
b. Pintu Darurat
c. APAR
d. Musholah
e. Toilet Umum
f. Sekretariat Bersama
2. Fasilitas Khusus
a. Nurse Station
b. Ruang Isolasi
c. Trolly Emergency
d. Troley Rawat Luka
e. Ruang Linen
f. Soelhock
g. Kulkas Obat & Darah
IV Prosedur umum
1. Penerimaan Pasien Baru
2. Discharge/keluar RS
3. Pasien Meninggal
4. Pulang Paksa
5. Administrasi Pasien
a. Pasien Umum
b. Pasien BPJS
c. Pasien instansi, asuransi
6. Pindah ruangan
7. Persetujuan Tindakan Medis
8. Persetujuan Tindakan Operasi
9. Persetujuan Pembiusan
10.Pemesanan Diit Ke Gizi
11.Pendaftaran Operasi
12.Pemeriksaan Radiologi
13.Pemeriksaan Laborat
14.Sterilisasi alat
15. Pengiriman & Penerimaan
Laundry
16.Permintaan Darah
17.Menerima Telpon
V PATIENT SAFETY
1. Identifikasi Pasien
a. Gelang Identitas
b. Gelang Alergi
c. Gelang Resiko Jatuh
2. Komunikasi Efektif
a. Read Back
b. Singkatan
c. Hasil Tes Kritis
d. Hasil Laborat
e. Hasil Radiologi
f. SBAR
3. Kewaspadaan Obat
a. Obat High Alert
b. Obat Kategori Look Alike Sound
Alike ( LASA )
4. Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat
Pasien, Tepat Operasi
a. Marker ( Penandaan )
b. Sign In
c. Time Out
d. Sign Out
5. Pengurangan Resiko Infeksi
a. Hand Hygiene
b. 5 Saat Hand Hygiene
6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
a. Morse Falls Scale
b. Humpty Dumpty Scale
c. Geriatri
VI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
INFEKSI
1. Kewaspadaan Standar
a. Hand Hygiene
b. Alat Pelindung Diri ( APD )
c. Injeksi yang aman ( No Recap )
2. Kewaspadaan Transmisi
a. Kontak
b. Droplet
c. Airbone,Blood Borne, Water
borne
3. Survailence
VII MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Indikator Mutu Rawat Inap
2. Indikatot Mutu IGD
3. Indikator Mutu Rawat Jalan
4. Indikator Mutu ICU
5. Indikatot Mutu Kamar Operasi

II. KOMPETENSI STANDAR PENDIDIKAN

1.PERAWATAN LUKA

TANGGAL
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
NO KOMPONEN KINERJA 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10

I.Persiapan Pasien
1. Mendekati pasien dengan percaya diri dan
ramah
2. Memberikan keterangan yang cocok dengan
keadaan pasien sehingga dapat dimengerti
3. Menerangkan pada pasien tentang rasa tidak
nyaman dalam melaksanakan prosedur
4. Mengantisipasi tindakan yang membingungkan
pasien dan menjaga rahasia pasien
II.Persiapan Alat
1. Set ganti balutan
2. Kassa steril dalam tromol
3. Korentang steril
4. Obat luka ( betadin )
5. Alkohol swab dan plester
6. Bengkok, 2 buah kantong plastic
7. Instrument set angkat jahitan steril
8. Gunting
A.Prosedur Mengganti Bebat
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan
3. Menjamin keseterilan alat yang steril
4. Melepaskan perband penutup luka dan
memasukkan kedalam bengkok/kantong plastic
5. Membersihkan luka dengan desinfektan ( satu
arah ) dan dilakukan sampai bersih
6. Pinset yang kotor dimasukkan kedalam bengkok
yang tersedia
7. Dengan pinset yang steril ambil kasa steril yang
telah dibasahi dengan cairan obat, kemudian
diperas dengan 2 pinset, bentagkan dan
letakkan secukupnya diatas luka lalu ditutup
dengan kasa steril, kemudian balut dengan
plester
8. Merapikan pasien
9. Membereskan zat dan buang kotoran
10. Mendokumentasikan
B.Prosedur Mengangkat jahitan
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan
3. Menjamin keseterilan alat yang steril
4. Melepaskan perband penutup luka dan
memasukkan kedalam bengkok/kantong plastic
5. Membersihkan luka dengan desinfektan ( satu
arah ) dan dilakukan sampai bersih
6. Menarik benang dari luka dan memotong
dengan gunting
7. Membersihkan luka dengan desinfektan
8. Menutup luka dengan kasa steril
9. Merapikan pasien
10. Membereskan alat dan membuang kotoran
11. Mendokumentasikan
III.Sikap
1. Menunjukkan kesabaran pada pasien
2. Hati – hati dan teliti dalam melaksanakan
prosedur
3. Memperhatikan respon pasien selama dan
sesudah dilakukan prosedur
4. Bertanggung jawab atas respon yang terjadi
pada prosedur yang dilaksanakan
Rekomendasi Pembimbing

2. PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL DAN INJEKSI

TANGGAL
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
NO KOMPONEN KINERJA 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10

I.Persiapan Pasien
1. Mendekati pasien dengan percaya diri dan
ramah
2. Memperkenalkan diri pada pasien
3. Menjelaskan maksud dan tujuan dating ke
pasien
4. Memberikan informasi mengenal kondisi pasien
dengan hati – hati tanpa menyinggung perasaan
pasien
5. Memberikan keterangan pada pasien mengenai
rasa tidak nyaman dalam melaksanakan
prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Mengantisipasi tindakan yang membingungkan
pasien dan menjaga rahasia pasien
A.Secara Oral
Pesiapan Alat
1. Obat
2. Gelas Obat
3. Daftar Obat
4. Tempat Obat
5. Buku Catatan dan alat Tulis
Prosedur
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
2. Menyiapkan obat sesuai dengan
syaratpemberian obat ( 5 Tepat )
3. Menuangkan obat cair kedalam gelas obat, jaga
kebersihan etiket/label obat
4. Memberikan bantuan untuk minum obat (
dengan air minum, buah pisang dll )
5. Mendampingi pasien sampai obat di minum
B.Secara Injeksi
Persiapan Alat
1. Spuit disposibel
2. Alkohol swab
3. Obat injeksi
4. Bak injeksi
5. Bengkok
6. Buku catatan dan alat tulis
Secara IV ditambah dengan :
7. Perlak
8. Torniquet
9. Plester
Prosedur Injeksi IM dan SC
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
2. Menyiapkan obat sesuai dengan syarat
pemberian obat ( 5 Tepat )
3. Memasukkan obat kedalam spuit
4. Dengan bak injeksi, spuit dan alcohol swab
dibawa ke pasien
5. Mengatur posisi pasien berbaring atau duduk
6. Menentukan lokasi penyuntikan
7. Mendesinfeksi lokasi penyuntikan
8. Menusukkan jarum dengan sudut 90° untuk IM,
45° untuk SC
9. Mengecek apakah jarum masuk dengan tepat
atau tidak ( tepat bila spuit ditarik tidak keluar
darah )
10. Memasukkan seluruh dosis obat secara
perlahan
11. Menekan/memfiksir lokasi suntikan dengan
alcohol swab
12. Mencabut spuit
13. Melakukan pengurutan dengan alcohol swab
14. Mengembalikan posisi pasien
15. Membereskan alat – alat dan
mendokumentasikan
16. Observasi reaksi obat
Prosedur Injeksi IV Langsung
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
2. Menyiapkan obat sesuai dengan syarat
pemberian obat ( 5 Tepat )
3. Memasukkan obat kedalam spuit
4. Dengan bak injeksi, spuit dan alcohol swab
dibawa ke pasien
5. Mengatur posisi pasien berbaring atau duduk
6. Menentukan lokasi penyuntikan
7. Mendesinfeksi lokasi penyuntikan
8. Meletakkan perlak kecil dibawah daerah yang
akan di injeksi
9. Melakukan pembendungan dengan tourniquet
10. Mendesinfeksi lokasi penyuntikan
11. Menusukkan jarum tepat pada vena yang telah
ditentukan ditandai dengan masuknya darah ke
spuit ( sudut 15° - 30° )
12. Melepaskan tourniquet
13. Memasukkan seluruh dosis obat secara
perlahan
14. Menekan/memfiksasi lokasi penyuntikan
dengan alcohol swab
15. Mencabut spuit
16. Menekan tempat suntikan dengan alcohol swab
kalau perlu diplester
17. Mengembalikan posisi pasien
18. Membereskan alat – alat dan
mendokumentasikan
19. Observasi reaksi obat
Prosedur Injeksi IC
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
2. Menyiapkan obat sesuai dengan syarat
pemberian obat ( 5 Tepat )
3. Memasukkan obat kedalam spuit
4. Dengan bak injeksi, spuit dan alcohol swab
dibawa ke pasien
5. Mengatur posisi pasien berbaring atau duduk
6. Menentukan lokasi penyuntikan
7. Mendesinfeksi lokasi penyuntikan
8. Menusukkan jarum dengan sudut 15°
9. Memasukkan seluruh dosis obat secara
perlahan
10. Mencabut spuit
11. Tidak melakukan pengurutan
12. Lingkari batas pinggir gelembung
13. Mengembalikan posisi pasien
14. Membereskan alat – alat
15. Observasi reaksi obat
16. Mendokumentasikan
Sikap
1. Menunjukkan kesabaran pada pasien
2. Hati – hati dan teliti dalam melaksanakan
prosedur
3. Memperhatikan respon pasien selama dan
sesudah dilakukan prosedur
4. Bertanggung jawab atas respon yang terjadi
pada prosedur yang dilaksanakan
Rekomendasi Pembimbing

3. MEMASANG DAN MELEPAS INFUS

TANGGAL
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
NO KOMPONEN KINERJA 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10

I.Persiapan Pasien
1. Mendekati pasien dengan percaya diri dan
ramah
2. Memperkenalkan diri pada pasien
3. Menjelaskan maksud dan tujuan dating ke
pasien
4. Memberikan informasi mengenal kondisi pasien
dengan hati – hati tanpa menyinggung perasaan
pasien
5. Memberikan keterangan pada pasien mengenai
rasa tidak nyaman dalam melaksanakan
prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Mengantisipasi tindakan yang membingungkan
pasien dan menjaga rahasia pasien
Persiapan Alat
1. Standart Infus
2. Cairan sesuai terapi
3. Set infus steril
4. Iv Cath sesuai ukuran
5. Bidai dan pembalut k/p
6. Tali pengikat ( restrain ) k/p
7. Perlak
8. Tourniquet
9. Alkohol swab
10. Plester
11. Gunting
12. Bengkok
13. Kasa
Prosedur Memasang Infus
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Menyiapkan infus set dengan membiarkan
cairan mengganti udara sampai canule
3. Memberi label tentang tanggal, dan waktu
4. Menentukan vena yang akan ditusuk oleh Iv
cath
5. Memasang pengalas dibawah lokasi penusukan
6. Meregangkan vena, perintahkan pasien untuk
menggenggam dan mambuka tangan
7. Menepuk – nepuk daerah vean yang akan di
tusuk dengan Iv cath
8. Memasang tourniquet 4 cm diatas vena yang
akan di tusuk
9. Mendesinfeksi lokasi tusukan dengan alcohol
swab
10. Melakukan tusukan dengan sudut 45°, setelah
jarum masuk rendahkan sudut hamper sejajar
dengan kulit
11. Setelah darah masuk iv cath, lepas jarum iv cath
dengan dengan iv cath
12. Melepas tourniquet dan jalankan aliran cairan
13. Memfiksasi lokasi tusukan
14. Mengatur kecepatan tetesan cairan infus sesuai
dengan petunjuk
15. Mencatat tanggal dan waktu pemasangan
16. Mengembalikan alat ( siap pakai )
Prosedur Melepas Infus
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mematikan pengaturan tetesan
3. Melepas fiksasi dengan alcohol swab
4. Melepas Iv cath sambil menekan vena dengan
alcohol swab
5. Menutupbekas insersi dengan alcohol swab dan
plester
6. Mengembalikan alat ( siap pakai )
7. Mendokumentasikan
Sikap
1. Menunjukkan kesabaran pada pasien
2. Hati – hati dan teliti dalam melaksanakan
prosedur
3. Memperhatikan respon pasien selama dan
sesudah dilakukan prosedur
4. Bertanggung jawab atas respon yang terjadi
pada prosedur yang dilaksanakan
Rekomendasi Pembimbing
4. MEMBERIKAN O2 MELALUI NASAL KANULE DAN MASKER

TANGGAL
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
NO KOMPONEN KINERJA 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10

I.Persiapan Pasien
1. Mendekati pasien dengan percaya diri dan
ramah
2. Memperkenalkan diri pada pasien
3. Menjelaskan maksud dan tujuan dating ke
pasien
4. Memberikan informasi mengenal kondisi pasien
dengan hati – hati tanpa menyinggung
perasaan pasien
5. Memberikan keterangan pada pasien mengenai
rasa tidak nyaman dalam melaksanakan
prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Mengantisipasi tindakan yang membingungkan
pasien dan menjaga rahasia pasien
Persiapan Alat
1. Tabung O2 lengkap dengan flow meter dan
humidifier
2. Nasal kanule/masker
3. Buku catatan dan alat tulis
Prosedur Umum
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Mengontrol peralatan
3. Berikan O2 sesuai dengan kebutuhan dan cara
Prosedur dengan Masker
1. Memilih masker sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan
2. Memasang masker dengan benar
3. Mengatur aliran O2 sesuai terapi
4. Membersihkan muka dan masker 2 – 3 jam
sekali
Prosedur dengan nasal kanule
1. Memasukkan kamule ke dalam hidung
2. Memberikan posisi yang nyaman
3. Mengatur aliran O2 sesuai denga terapi
4. Membersihkan nasal kanul 8 jam sekali
Sikap
1. Menunjukkan kesabaran pada pasien
2. Hati – hati dan teliti dalam melaksanakan
prosedur
3. Memperhatikan respon pasien selama dan
sesudah dilakukan prosedur
4. Bertanggung jawab atas respon yang terjadi
pada prosedur yang dilaksanakan
Rekomendasi Pembimbing

5. MEMASANG DAN MELEPAS KATETER

TANGGAL
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
NO KOMPONEN KINERJA 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10 5 – 10

I.Persiapan Pasien
1. Mendekati pasien dengan percaya diri dan
ramah
2. Memperkenalkan diri pada pasien
3. Menjelaskan maksud dan tujuan dating ke
pasien
4. Memberikan informasi mengenal kondisi pasien
dengan hati – hati tanpa menyinggung perasaan
pasien
5. Memberikan keterangan pada pasien mengenai
rasa tidak nyaman dalam melaksanakan
prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Mengantisipasi tindakan yang membingungkan
pasien dan menjaga rahasia pasien
Persiapan Alat
1. Kateter sesuai ukuran
2. Urine bag
3. Aqua gel / Jelly
4. Betadin
5. Aquadest
6. Spuit 10 cc
7. Perlak
8. Plester
9. Gunting
10. Sarung tangan steril
11. Duk lubang
12. Bengkok
Prosedur Memasang Kateter
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Menyiapkan alat dan bahan dekat pasien
3. Mengatur posisi pasien
4. Memakai sarung tangan steril
5. Memasang duk lubang
6. Membersihkan alat vital dengan betadin
7. Memberikan jelly pada ujung kateter
8. Menentukan orifisium uretra ( wanita ), penis
agak di Tarik ke atas ( Pria )
9. Memasukkan kateter steril dengan tepat + cm (
wanita ) 17 cm ( Pria ) sampai urine keluar
10. Urine di tamping dan melepas kateter secara
anatomis untuk kateter non permanent,
sedangkan kateter permanent dilakukan fiksasi
dengan mengisi airan steril pada balon kateter
+ 10 cc
11. Menampung urine pada urine bag sambil
menghubungkan pangkal kateter dengan urine
bag, bila hal ini belum dilakukan sebelumnya
12. Fiksaasi kateter pada paha pasien kanan/kiri
dan pastikan pasien dapat menggrakkan
pahanya secara optimal
13. Menggantung urine bag pada sisi tempat tidur
pasien
14. Membersihkan dan mengembalikan alat
15. Mendokumentasikan
Prosedur Melepas Kateter Permanent
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2. Menyiapkan alat siao pakai
3. Menutup aliran kateter
4. Menghisap isi balon kateter denga spuit 10 cc
5. Melepas fiksasi pada paha pasien
6. Melepas kateter secara perlahan
7. Mengukur urine dari kantong
8. Membereskan alat
9. Mendokumentasikan
Sikap
1. Menunjukkan kesabaran pada pasien
2. Hati – hati dan teliti dalam melaksanakan
prosedur
3. Memperhatikan respon pasien selama dan
sesudah dilakukan prosedur
4. Bertanggung jawab atas respon yang terjadi
pada prosedur yang dilaksanakan
Rekomendasi Pembimbing
KETERANGAN :

A : > 85 BC : 60 - 67

AB : 76 – 85 C : 56 - 59

B : 68 – 75 D : 40 - 55
III. LEMBAR SUPERVISI/KONSULTASI

NO TANGGAL/RUANG NAMA KEGIATAN KETERANGAN TTD

PEMBIMBING
IV. Rincian Kegiatan Preconference

Nama & TTD


NO Tanggal No.RM Ruangan Diagnosis Pembimbing
Pasien Ruangan

V. Rincian Kegiatan Conference ( Bedside teaching, Role Modeling, Ronde Keperawatan )

Nama & TTD


NO Tanggal No.RM Ruangan Diagnosis Pembimbing
Pasien Ruangan

VII. Rincian Kegiatan Post conference

Nama & TTD


NO Tanggal No.RM Ruangan Diagnosis Pembimbing
Pasien Ruangan

Anda mungkin juga menyukai