Disusun oleh:
Kelompok 1
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Proses
Kehamilan (Pembuahan – Terjadinya Hamil)”. Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi
kami, kami juga mengambil beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:
1. Yang terhormat Ibu Ns. Yanti Puspita Sari, S.Kep, M.Kep selaku dosen mata kuliah
Keperawatan Maternitas.
2. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun proses penyelesaian
makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Namun,
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan dalam
makalah ini, sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan tersebut sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-
laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan
terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi
sel telur yang telah matang. seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak
3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga
120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal
saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim,
saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim.Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur
dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian
luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
1.2.Tujuan
Dengan mempelajari ProsesKehamilan, diharapkan dapat mengetahui tentang
awal pembuahan sampai terjadinya kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet, baik gamet jantan maupun
betina. Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi secara meiosis dengan menghasilkan sel
baru dengan jumlah kromosom bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.. Setelah meiosis,
terjadi pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai spesies makhluk hidup.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal :
spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di
tubulusseminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk
di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup
pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel.
Pematangan sel terjadi di tubulusseminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis.
Tubulusseminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut
spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel
tubulusseminiferus. Spermatogoniaberdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan
tertentu untuk membentuk sperma.
c) Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke
lumen tubulusseminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki
kemampuan bergerak sendiri (non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam
cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena
kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis
namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena motilitas
sperma sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.
b. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal:
oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu
di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang
bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula
oogonia membelahsecara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus
selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase
profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan,
ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap
hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan
miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut
oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami
pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel,
yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut
badan polarsekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder
lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan
kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang,
sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.
2.2. Pembuahan
Pembuahan yaitu pertemuan inti ovum dan spermatozoa dan
membentuk zygote. Sperma yang masuk kedalam alat genetalia wanita dapat hidup selama
2hari melalui suatu peristiwa yang disebut koitus.
d. Mempertahankan desidua
Implantasi dan kelangsungan hidup dari konsepus sangat tergantung pada
persediaan estrogen dan progesteron yang berkelanjutan untuk mempertahankan
desidua dalam fase sekresi. zigot mensekresi human chorionic gonadotropin (hCG)
untuk menandakan bahwa kehamilan telah dimulai. dengan produksi hCG lanjutan
oleh konsepus, korpus luteum terus mengeluarkan estrogen dan progesteron daripada
kemunduran.
e. Lokasi implantasi
Konsepnya harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat agar
implantasi normal terjadi. situs implantasi penting karena itulah tempat plasenta
berkembang. implantasi normal terjadi di uterus atas (fundus. uterus atas adalah area
terbaik untuk implantasi dan perkembangan plasenta karena tiga alasan:
Uterus bagian atas kaya dengan darah untuk pertukaran gas dan nutrisi
janin yang optimal.
Lapisan uterus tebal di uterus bagian atas, mencegah plasenta melekat
begitu dalam sehingga tidak mudah terlepas setelah lahir.
Implantasi di uterus atas membatasi kehilangan darah setelah lahir karena
serat otot interlace yang kuat di area ini mengkompres pembuluh terbuka
setelah plasenta terlepas.
f. Mekanisme implantasi
Enzim yang dihasilkan oleh konsepus mengikis decidua, mengetuk sumber nutrisi
ibu. villichorionik primer akhirnya membentuk sisi ibu dari plasenta. pada tahap awal
ini, cairan nutrisi mengalir ke embrio melalui difusi (gerakan pasif melintasi
membran sel dari area yang lebih tinggi ke arah konser yang lebih rendah) karena
tidak ada sistem ciculatory yang terbentuk. hingga 10 hari konsepsi sepenuhnya
tertanam dalam desidua uterus ibu.
Sebagai implan konsepus, biasanya dekat waktu periode menstruasi berikutnya
yang diharapkan, sejumlah kecil perdarahan dapat terjadi di lokasi. wanita tersebut
mungkin berpikir bahwa pendarahan implantasi adalah periode menstruasi yang
normal.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet, baik gamet jantan maupun
betina. Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi secara meiosis dengan menghasilkan sel
baru dengan jumlah kromosom bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.. Setelah meiosis,
terjadi pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai spesies makhluk hidup.
Pembuahan yaitu pertemuan inti ovum dan spermatozoa dan
membentuk zygote. Sperma yang masuk kedalam alat genetalia wanita dapat hidup selama
2hari melalui suatu peristiwa yang disebut koitus.
3.2. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA