2
Menarche kurang dari 12 tahun
6. Obat anti konseptiva oral
Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai
resiko lebih besar untuk terkena kanker.
D. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal, mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel – sel atipik.
Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma.
Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira – kira berdiameter 1
cm). Pada ukuran itu, seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis.
Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson
Lorrairee M, 1995 )
E. Komplikasi
Metastase ke jaringan sekitar mellui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang
dan hati.
3
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan labortorium meliputi:
- Morfologi sel darah
- LED
- Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma
- Pemeriksaan sitologis
2. Test diagnostik lain:
a. Non invasive
- Mamografi
- Ro thorak
- USG
- MRI
- PET
b. Invasif
- Biopsi, ada 2 macam tindakan menggunakan jarum dan 2 macam tindakan
pembedahan
- Aspirasi biopsy (FNAB)
- Dengn aspirasi jarum halus , sifat massa dibedakan antar kistik atau padat
- True cut / Care biopsy
- Dilakukan dengan perlengkapan stereotactic biopsy mamografi untuk
memandu jarum pada massa
- Incisi biopsy
- Eksisi biopsy
Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan
histologik secara froxen section
G. Manifestasi Klinis
Menurut William Godson III. M. D
1. Tanda carsinoma
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak,
massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
2. Gejala carsinoma
4
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting
eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun
dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
H. Penatalaksanaan Medis
1) Medis
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan paliatif (non pembedahan).
Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi
parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan
penyebaran kanker. Penanganan non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi
dan terapi hormonal.
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara
menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah
biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan
obat penghambat hormon.
Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat
pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang
berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-
obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang
menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel
kanker di seluruh tubuh.
Pembedahan, dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu:
a. Mastektomi total (sederhana), yaitu mengangkat semua jaringan payudara,
tetapi semua atau kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.
b. Mastektomi radikal modifkasi mengangkat seluruh payudara, beberapa atau
semua nodus limfe dan kadang-kadang otot pektoralis minor prosedur
membatasi (contoh lumpektomi) mungkin dilakukan pada pasien rawat jalan
yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan sekitarnya diangkat.
c. Mastektomi/lumpektomi dengan diseksi kelenjar getah bening aksila
radiasi/kemoterapi.
d. Terapi radiasi dapat digunakan untuk mengatasi kanker payudara terinflamasi
sebelum diberikan kemoterapi. Dapat juga digunakan untuk mengatasi
5
penyakit yang kambuh secara lokal, untuk menangani fungsi ovarium, dan
untuk mengatasi gejala dari metastase penyakit.
e. Kemoterapi, kemoterapi ajufan untuk kanker payudara melibatkan kombinasi
obat multiple yang lebih efektif daripada terapi dosis tunggal. Kombinasi yang
paling sering dianjurkan disebut CMF dan meliputi siklofosfamid (Cytoxan),
metotrexat, fluorasil (5-FU) dengan atau tanpa tamoksifen.
2) Keperawatan
Rencana keperawatan menurut Marilynn E. Doengoes yaitu membantu
pasien/orang terdekat menerima stress situasi/prognosis, mencegah komplikasi,
membuat program rehabilitasi individual, memberikan informasi tentang penyakit,
prosedur, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
I. Pencegahan
1. Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.
2. Berikan ASI pada Bayi.
3. Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone
tersebut. Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen.
4. jika menenmukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.
5. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian
10 % dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
6. Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol
meningkatkan estrogen.
7. perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
8. Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga,
semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
9. Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat
meningkatkan risiko penyakit.
10. Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada
usia > 50 th
11. Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan
untuk semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.
6
12. WOC
Gg pola nafas
7
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KANKER MAMAE
1. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan kanker payudara menurut Doenges, Marilynn E (2000)
diperoleh data sebagai berikut:
a. Aktifitas/istirahat:
Gejala: kerja, aktifitas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola
tidur (contoh, tidur tengkurap).
b. Sirkulasi
Tanda: kongestif unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe).
c. Makanan/cairan
Gejala: kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.
d. Integritas Ego
Gejala: stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stres/takut tentang
diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.
e. Nyeri/kenyamanan
Gejala: nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada
keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan lucu pada
jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya
mengindikasikan penyakit fibrokistik.
f. Keamanan
Tanda: massa nodul aksila. Edema, eritema pada kulit sekitar.
g. Seksualitas
Gejala: adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan
payudara. Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, rabas puting yang tak
biasanya, gatal, rasa terbakar atau puting meregang. Riwayat menarke dini (lebih
muda dari usia 12 tahun), menopause lambat (setelah 50 tahun), kehamilan
pertama lambat (setelah usia 35 tahun). Masalah tentang seksualitas/keintiman.
Tanda: perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. Kulit cekung, berkerut,
perubahan pada warna/tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada
payudara. Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, sangiosa, rabas
berair meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan)
8
h. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: riwayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara wanita, bibi dari ibu atau
nenek). Kanker unilateral sebelumnya kanker endometrial atau ovarium.
Pertimbangan Rencana Pemulangan: DRG menunjukkan rata-rata lama dirawat 4
hari. Membutuhkan bantuan dalam pengobatan/rehabilitasi, keputusan, aktivitas
perawatan diri, pemeliharaan rumah.
i. Pemeriksaan Diagnostik
Mamografi: memperlihatkan struktur internal payudara, dapat untuk mendeteksi
kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
1) Galaktografi: mamogram dengan kontras dilakukan dengan
menginjeksikan zat kontras ke dalam aliran duktus.
2) Ultrasound: dapat membantu dalam membedakan antara massa padat dan
kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya keras, hasil komplemen
dari mamografi.
3) Xeroradiografi: menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.
4) Termografi: mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai ”titik
panas” karena peningkatan suplai darah dan penyesuaian suhu kulit yang
lebih tinggi.
5) Diafanografi (transimulasi): mengidentifikasi tumor atau massa dengan
membedakan bahwa jaringan mentransmisikan dan menyebarkan sinar.
Prosedur masih diteliti dan dipertimbangkan kurang akurat daripada
mamografi.
6) Scan CT dan MRI: teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara,
khususnya massa yang lebih besar atau tumor kecil, payudara mengeras
yang sulit diperiksa dengan mamografi. Teknik ini tidak bisa untuk
pemeriksaan rutin dan tidak untuk mamografi.
7) Biopsi payudara (jarum atau eksisi): memberikan diagnosa definitif
terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi histologi pentahapan dan
seleksi terapi yang tepat.
8) Asai hormon reseptor: menyatakan apakah sel tumor atau spesimen biopsi
mengandung reseptor hormon (estrogen dan progresteron). Pada sel
malignan, reseptor kompleks estrogen-plus merangsang pertumbuhan dan
9
pembagian sel. Kurang lebih duapertiga semua wanita dengan kanker
payudara reseptor estrogennya positif dan cenderung berespon baik
terhadap terapi hormon menyertai terapi primer untuk memperluas periode
bebas penyakit dan kehidupan.
9) Foto dada, pemeriksaan fungsi hati, hitung sel darah dan scan tulang:
dilakukan untuk mengkaji adanya metastase.
2. Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri (akut)
Dapat berhubungan dengan:
- proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay
syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi),
- efek samping therapi kanker
Dapat ditandai dengan
- klien mengatakan nyeri,
- klien sulit tidur,
- tidak mampu memusatkan perhatian,
- ekspresi nyeri,
- kelemahan.
b) Risiko infeksi
Dapat berhubungan dengan:
- adanya luka operasi,
- imunitas tubuh menurun,
- prosedur invasive
c) Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan
Dapat berhubungan dengan:
- kurangnya informasi, misinterpretasi,
- keterbatasan kognitif
Dapat ditandai dengan
- sering bertanya, menyatakan masalahnya,
- pernyataan miskonsepsi,
10
- tidak akurat dalam mengikiuti intruksi/pencegahan komplikasi.
d) Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh)
Dapat berhubungan dengan:
- hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker,
- konsekwensi khemotherapi,
- radiasi, pembedahan (anoreksia,
- iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea),
- emotional distress, fatigue,
- ketidakmampuan mengontrol nyeri
Dapat ditandai dengan:
- klien mengatakan intake tidak adekuat,
- hilangnya rasa kecap, kehilangan selera,
- berat badan turun sampai 20% atau lebih dibawah ideal,
- penurunan massa otot dan lemak subkutan,
- konstipasi,
- abdominal cramping.
e) Cemas / takut
Dapat berhubungan dengan:
- situasi krisis (kanker),
- perubahan kesehatan,
- sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi,
- persiapan kematian,
- pemisahan dengan keluarga
Dapat ditandai dengan
- peningkatan tegangan,
- kelelahan,
- mengekspresikan kecanggungan peran,
- perasaan tergantung,
- tidak adekuat kemampuan menolong diri,
11