Termokimia Mita Syakiyyah Putri
Termokimia Mita Syakiyyah Putri
TERMOKIMIA
Kelompok 2 :
Ahmad Farhan Dwi Sentono (02)
Azzahra Octitania Kautsari (06)
Lailatul Badriah (15)
Mita Syakiyyah Putri (18)
Oktavia Ellynda Putri (28)
Zeineddin Ahmad Bachtiar (35)
SMAN 1 TAMAN
Tahun Pelajaran 2019/2020
1
DAFTAR ISI
B. Percobaan II : Kalorimetri
1. Judul......................................................................................5
2. Tujuan...................................................................................5
3. Landasan Teori......................................................................5
4. Alat dan Bahan .....................................................................5
5. Cara Kerja.............................................................................5
6. Hasil Pengamatan..................................................................6
7. Kesimpulan...........................................................................7
2
A. Percobaan I
e) Cara Kerja
1. Ukur air (Aquades) sebanyak 50 mL dengan gelas ukur
2. Masukkan 50 mL air (Aquades) tersebut kedalam masing masing
gelas kimia pertama dan kedua
3. Ukur suhu air (Aquades) dengan termometer (𝑡1 )
4. Catat hasil pengukuran suhunya
5. Cuci Termometer dengan menggunakan air bersih
Percobaan 1
6. Timbang Urea dan NaOH padat masing-masing seberat 1 gr dengan
timbangan
7. Masukkan 1 gr Urea kedalam gelas kimia pertama
3
8. Larutkan 1 gr Urea dengan Air (Aquades) dengan menggunakan
Pengaduk
9. Ukur suhu Larutan Urea dengan Aquades dengan termometer (𝑡2 )
10.Catat hasil pengukuran suhunya
11.Cuci termometer dengan air bersih
Percobaan 2
12.Masukkan kembali 1 gr NaOH kedalam gelas kimia kedua
13.Larutkan 1 gr NaOH dengan Air (Aquades) dengan menggunakan
pengaduk
14.Ukur suhu larutan NaaOH dengan Aquades dengan termometer
15.Catat pengukuran suhunya
f) Hasil Pengamatan
Percobaan Suhu (𝒕𝟏 ) Suhu (𝒕𝟐 ) ∆𝒕 Reaksi Eksoterm/ Reaksi
Endoterm
1 26℃ 24℃ 2℃ Reaksi Endoterm
2 26℃ 31℃ 5℃ Reaksi Eksoterm
g) Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa reaksi eksoterm ditandai dengan kenaikan suhu, dapat dilihat dari
kenaikan suhu air (Aquades) setelah diberi NaOH yang diukur dengan
menggunakan termometer. Larutan yang mengalami reaksi eksoterm
adalah larutan NaOH dengan air (Aquades). Sedangkan reaksi Endoterm
ditandai dengan penurunan suhu, dapat dilihat dari penurunan suhu air
(Aquades) setelah diberi Urea yang diukur dengan menggunkan
termometer. Larutan yang mengalami reaksi endoterm adalah larutan Urea
dengan Air (Aquades).
4
B. Percobaan II
e) Cara Kerja
1. Ukur larutan NaOH 1M sebanyak 50 mL dengan menggunakan
gelas ukur
2. Masukkan 50 mL larutan NaOH 1M tersebut kedalam gelas kimia
3. Ukur suhu larutan NaOH 1M dengan menggunakan termometer dan
catat
4. Cuci termometer dengan menggunakan air bersih
5
5. Ukur larutan HCl 1M sebanyak 50 mL dengan menggunakan gelas
ukur
6. Masukkan 50 mL larutan HCl 1M tersebut kedalam gelas kimia
7. Ukur suhu larutan HCl 1M dengan menggunakan termometer dan
catat
8. Cuci termometer dengan menggunakan air bersih
9. Pasang termometer pada lubang penutup, jangan sampai menyentuh
dasar kalorimeter
10.Tuangkan larutan NaOH dan Larutan HCl kedalam kalorimeter, baik
bergantian maupun secara bersamaan
11.Segera tutup kalorimeter dengan penutup
12.Aduk kalorimeter dengan menggunakan pengaduk pada tutupnya/
mengguanakan termometer
13.Perhatikan suhu yang terbacaa pada termometer
14.Catat dan bandingkan dengan keadaan sebelumnya
f) Hasil pengamatan
Diketahui :
𝑡𝑁𝑎𝑂𝐻 = 26℃
𝑡𝐻𝐶𝑙 = 26℃
𝑡𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = 32℃
Ditanya : ∆𝑡? Dan ∆𝐻?
Jawab :
𝑡𝑁𝑎𝑂𝐻 + 𝑡𝐻𝐶𝑙 26℃ + 26℃ 52℃
𝑡1 = = = = 26℃
2 2 2
𝑡2 = 32℃
∆𝑡 = 𝑡2 − 𝑡1 = 32℃ − 26℃ = 7℃
𝑞𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = 𝑞𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑞𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = 𝑚 . 𝑐 . ∆𝑡
= 100 𝑔𝑟 .4,2 𝐽 𝑔−1 𝐾 −1 . 7℃
= 2940 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 = 2,94 𝑘𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑛𝑁𝑎𝑂𝐻 = 𝑀 . 𝑉 = 1 𝑚𝑜𝑙 ⁄𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 . 0,05 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 0,05 𝑚𝑜𝑙
𝑛𝐻𝐶𝑙 = 𝑀 . 𝑉 = 1 𝑚𝑜𝑙 ⁄𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 . 0,05 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 0,05 𝑚𝑜𝑙
−𝑞 −2,94 𝑘𝐽
∆𝐻 = = = −58,8 𝑘𝐽⁄𝑚𝑜𝑙
𝑛 0,05 𝑚𝑜𝑙
6
g) Kesimpulan
Jadi kesimpulannya adalah reaksi yang terjadi antara larutan NaOH
dengan HCl adalah reaksi eksoterm karena tidak ada kalor (perpindahan
materi maupun energi) yang terbuang ke lingkungan. Perubahan entalpi
(∆𝐻) reaksi dipengaruhi oleh kondisi (suhu dan tekanan) pengukuran.
Perubahan kalor pada suatu reaksi diukur dengan mengukur perubahan
suhu yang terjadi.