Kelas : A2
Kelompok :1
Basic Life Support (BLS) atau bantuan hidup dasar adalah dasar untuk menyelamatkan
nyawa ketika terjadi henti jantung. Tujuan dari pemberian BHD adalah berusaha memberikan
bantuan sirkulasi sistemik, beserta ventilasi dan oksigenasi tubuh secara efektif dan optimal
sampai didapatkan kembali sirkulasi sistemik spontan atau telah tiba bantuan dengan peralatan
yang lebih lengkap untuk melaksanakan tindakan bantuan hidup jantung lanjutan.
Suatu hari ada 3 remaja yang sedang berjalan bersama menuju kantin kampus setelah
kegiatan belajar berakhir. Tiba – tiba salah satu diantara mereka mengalami serangan jantung
mendadak.
Fafa : (Nafas tersengal sambil memegang dada sebelah kiri dan kemudian pingsan)
Sebelum melakukan BHD lakukan 3A : Aman diri, aman pasien, aman lingkungan.
Langkah-langkah BHD ada 4. Pertama, cek respon pasien terlebih dahulu dengan menggunakan
AVPU (Alert, verbal stimuli, painful stimuli, unresponsive) untuk mengetahui tingkat kesadaran
pasien. Kedua, panggil bantuan (telpon ke 112). Ketiga, periksa nafas dan nadi selama 5-10
detik. Keempat, lakukan C-A-B ( Compression-Airway-Breathing).Kemudian Teman 2 kembali
bersama dengan petugas kesehatan dari tempat tersebut
Petugas 1 : (Langsung mengecek respon dari Fafa) "Tidak ada nadi dan nafas, lakukan
RJP!"
RJP dilakukan sampai 5 siklus, setiap siklus dilakukan compression: breathing 30:2.
Kemudian setelah 5 siklus evaluasi nadi dan nafas.
Setelah dilakukan RJP selama 5 siklus petugas mengevaluasi nadi dan nafas pasien.
Putri, I. A. (2017). Bantuan Hidup Dasar. SMF/Bagian Anestesiologi dan Reanimasi, 1-20.
Bossaert, L. L., Perkins, G. D., Askitopoulou, H., Raffay, V. I., Greif, R., Haywood, K. L., ... &
Xanthos, T. T. (2015). European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2015
Section 11. The ethics of resuscitation and end-of-life decisions. Resuscitation.-Limerick, 1972,
currens, 95, 302-311.