Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BIOTEKNOLOGI

NAMA : LATIFATUL MUSFIROH


NIM : 1708010049

HG-CSF (human Granulocyte Colony Stimulating Factor)

A. Deskripsi Produk / Teknologi secara Umum


1. Secara klinis G-CSF digunakan untuk meningkatkan kandungan sel darah putih
(neutrofil) dalam tubuh.
2. Berfungsi sebagai immunostimulator
3. Mengatasi neutropenia (kandungan sel darah putih rendah), dan recovery pasien
kanker yang menjalani regim kemoterapi.
4. Biosimilar G-CSF dibuat dengan teknik rekayasa genetika.
5. Gen penyandi G-CSF dibuat secara sintetik (menghindari isu etika).
B. Definisi HG-CSF (Human Granulocyte Colony Stimulating Factor)
Faktor stimulasi koloni granulosit manusia (HG-CSF) adalah faktor proliferasi,
diferensiasi, ketahanan hidup dan aktivasi untuk sel hematopoietik.Juga merupakan pusat
pertahanan kekebalan berbasis neutrofil karena peran regulasi dalam pertumbuhan,
kelangsungan hidup, dan aktivasi neutrofil dan prekursor mereka. HG-CSF terdiri dari
berbagai produk, yang berasal dari berbagai jaringan.
C. Pembuatan HG-CSF (Human Granulocyte Colony Stimulating Factor)

HG-CSF (Human Granulocyte Colony Stimulating Factor) diproduksi dalam


platform yang berbeda, seperti Escherichia coli , ragi , tanaman transgenik dan sel
mamalia dan dalam beberapa kasus, diterapkan untuk penggunaan klinis.

Berdasarkan aplikasi klinis yang luas , G-CSF manusia rekombinan telah


diproduksi di Escherichia coli yang direkayasa secara genetis dan disetujui untuk
digunakan dalam neutropenia yang diinduksi kemoterapi oleh US Food and Drug
Administration pada 1991. Harus ditunjukkan bahwa dua jenis G-CSF tersedia secara
klinis: bentuk glikosilasi (lenograstim) yang diproduksi dengan menggunakan ekspresi
dalam sel mamalia, dan bentuk nonglikosilasi (filgrastim) yang diproduksi dengan
menggunakan ekspresi dalam E. coli .
Kloning molekul dan ekspresi cDNA untuk hG-CSF. G-CSF manusia dewasa
adalah protein 18,8 kDa dari 174 rantai asam amino polipeptida dengan dua ikatan
disulfida intra-molekul antara residu Cys 36 -Cys 42 dan Cys 64 -Cys 74 dan satu sistein
bebas pada residu 17. Asli hG-CSF memiliki satu situs O- glikosilasi di Thr 133 , yang
melindungi protein dari agregasi tetapi tidak penting untuk aktivitas
biologis. Rekombinan hG-CSF yang diproduksi oleh E.coli , memiliki aktivitas biologis
yang identik dengan protein endogen, tetapi berbeda karena mengandung residu metionin
N-terminal dan tidak glikosilasi.

Publikasi terbaru menggambarkan berbagai protokol kloning, ekspresi dan


pemurnian rhG-CSF. Protokol-protokol ini melibatkan penggunaan beberapa kolom
kromatografi, jumlah deterjen yang tinggi untuk pemurnian G-CSF dan beberapa di
antaranya tidak berlaku untuk G-CSF rekombinan yang diekspresikan dalam E.
coli sebagai badan inklusi.

D. Peran Dan Mekanisme Dalam Tuibuh Manusia

 HG-CSF (Human Granulocyte Colony Stimulating Factor) merangsang sumsum


tulang untuk menghasilkan granulosit dengan melepaskannya ke dalam darah. Ini juga
merangsang proliferasi, diferensiasi, kelangsungan hidup dan fungsi prekursor
neutrofil dan pengenalan neutrofil dewasa. HG-CSF yang matang adalah glikoprotein
19,6-kDa yang mengandung 174 asam amino
 Kemoterapi kanker dapat menekan produksi sel-sel darah putih ini, membuat pasien
rentan terhadap infeksi dan sepsis yang berpotensi mengancam jiwa. G-CSF
(Granulocyte Colony Stimulating Factor) telah banyak digunakan dengan
keberhasilan pada pasien kanker yang pengobatannya memerlukan kemoterapi dosis
tinggi.
 Lebih lanjut, G-CSF (Granulocyte Colony Stimulating Factor) dapat digunakan untuk
memperkuat sistem kekebalan pada pasien dengan HIV, pneumonia, infeksi kaki
diabetik, leukemia dan neutropenia demam. Berdasarkan aplikasi klinis yang luas
 Pemberian G-CSF pada manusia menyebabkan peningkatan neutrofil yang
bersirkulasi dan bersifat dose-dependent karena berkurangnya masa transit dari sel
induk menjadi neutrofil matur. Pemberian GM-CSF akan menstimulasi pertumbuhan
koloni granulosit, makrofag, dan eosinofil. Beberapa contoh G-CSF adalah filgrastim
dan lenograstim, sedangkan beberapa contoh GM-CSF adalah sargramostim dan
molgramostim. Pemberian G-CSF atau GMCSF merupakan salah satu upaya untuk
mengatasi neutropenia
 Pemberian G-CSF dapat meningkatkan jumlah neutrofil yang bersirkulasi yang
bersifat dose-dependent terutama karena berkurangnya masa transit dari sel induk
menjadi neutrofil matur. Sesuai dengan hasil penelusuran, sebagian besar literatur
memakai dosis 5 μg/kg/hari. Beberapa artikel mencantumkan lama pemberian, yaitu
pada umumnya 5-7 hari. Pada serial kasus dosis G-SCF yang diberikan berkisar
antara 2 sampai 4 μg/kg/hari dengan lama pemberian 4-7 hari. Dosis yang relatif
kurang adekuat bila dibandingkan dengan literatur ini pada sebagian besar kasus
sudah dapat memperbaiki neutropenia pada pasien, namun terdapat satu pasien yang
memerlukan peningkatan dosis dan baru menunjukkan perbaikan setelah sembilan
hari perbaikan.
 Penggunan CSF pada pasien onkologi dapat dipakai sebagai profilaksis primer
(inisiasi CSF sebelum kejadian neutropenia), profilaksis sekunder (inisiasi CSF pada
siklus kemoterapi setelah sebelumnya terdapat neutropenia atau demam neutropenia),
dan terapi (insiasi CSF pada neutropenia dengan atau tanpa demam).17 Profilaksis G-
CSF sekunder bersama dengan kemoterapi siklus berikutnya diberikan apabila
terdapat riwayat demam neutropenia dan tertundanya kemoterapi karena neutropenia
karena pada pasien tersebut rentan terjadi neutropenia kembali. Sebagai upaya
preventif yang diberikan bersama kemoterapi, studi klinis G-CSF menunjukkan
berkurangnya durasi neutropenia dan insidens demam neutropenia sampai 50%. G-
CSF digunakan sebagai terapi. Banyak pasien tumor padat yang tidak mendapatkan
terapi G-CSF saat neutropenia karena keterbatasan biaya. Pemberian G-CSF sebagai
profilaksis neutropenia tampaknya sulit diterapkan akibat alasan Penggunaan
profilaksis sulit dilakukan di negara berkembang karena harganya yang cukup mahal.

E. Foto HG-CSF (Human Granulocyte Colony Stimulating Factor)

Anda mungkin juga menyukai