Perekonomian Indo
Perekonomian Indo
Oleh:
KELOMPOK 2
I GEDE OKA DINANTARA (1707532003)
TAMA REVI SANTOSA (1707532007)
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
masyarakat adil makmur, material dan spiritual, dan rumusan tujuan yang umum
yakni membangun masyarakat seutuhnya.
Dalam pencapaian tujuan pembangunan ekonomi Indonesia ini tentunya
dibutuhkan strategi yang mendukung pembangunan itu sendiri. Untuk di
Indonesia sendiri tidak bisa mengadopsi strategi yang ditempuh oleh negara maju,
dikarenakan dalam negara maju pencapaian pembangunan lebih mengutamakan
kemakmuran setelah itu baru memperjuangkan keadilan. Hal tersebut tidak sejalan
dengan ideologi Pancasila, jadi Indonesia dalam melakukan pembangunan
ekonominya melaksanakan pembangunan yang bersamaan untuk mencapai
masyarakat yang makmur dan adil. Pada akhirnya tujuan dari pembangunan
ekonomi Indonesia ini adalah menciptakan masyarakat Indonesia seutuhnya yang
mana akan dibahas lebih lanjut dalam bab pembahasan paper ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan pembangunan
- Pertumbuhan ekonomi
Ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap
bangsa. Tiga faktor trsebut adalah :
Disamping investasi yng bersifat langsug, banyak cara yang bersifat tidak
langsung untuk menginvestasikan dana dalam berbagai jenis suber daya.
Pembangnan sistem irigasi akan dapat memperbaiki kualitas tanah pertanian
3
serta akan meningkatkan produktivitas lahan per hektar. Jika 100 hektar tanah
irigasi datap memproduksi output yang sama jumlahnya dengan yang
dihasilkan oleh 200 hektasr tanah tanpa irigasi, maka itu bererti pembangunan
sistem irigasi tersebut sesungguhnya telah melipatgandakan kualitas tanah.
4
Kemajuan teknlogi. Bagi kebanyakan ekonom, kemajuan teknologi
merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting. Dalam
pengertian yang paling sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena
ditemukannya cara baru atau perbaikan atas cara –cara lama dalam menangani
pekerjaan pekerjaan tradisional. Ada tiga jenis kemajuan teknologi, yaitu
kemajuan teknologi yang bersifat netral, kemajuan teknologi yang hemat
tenaga kerja, dan kemajuan teknologi yang hemat modal.
5
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Distribusi Pendapatan
Kalau satu keluarga di antara tetangga kita adalah seorang kepala rumah
tangga dengan lima anak dan semua anaknya (laki/perempuan) disekolahkan
dan kesemuanya diberikan warisan tanah yang kurang lebih sama, mungkin
kita mengatakan bahwa kepala rumah tangga tersebut adil kepada semua
anaknya. Tetapi di lain pihak, satu keluarga juga mempunyai lima anak, hanya
menyekolahkan anak yang laki-laki sedang anak perempuannya tidak sekolah.
Pembagian warisannya juga diutamakan anak laki-lakinya. Tentu kita dapat
mengatakan bahwa keluarga ini kurang adil dibandingkan dengan keluarga
yang disebut pertama. Kalau demikian halnya, maka kita dapat mengatakan
6
bahwa keadilan diukur melalui bagaimana kekayaan (pendapatan)
didistribusikan di antara yang berhak. Makin merata pembagiannya makin adil
dan sebaliknya makin timpang pembagiannya makin kurang adil.
7
pemerintah yang bersifat memperbaiki dan memperburuk kesenjangan
distribusi pendapatan nasional.
8
Kesemua kebijaksanaan ini dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan
pembagianpendapatan nasional, atau dengan kata lain untuk mencapai
pembagian pendapatan yang lebih adil di antara masyarakat Indonesia.
9
2.1.3 Tujuan Inti Pembanguna
Kecukupan dalam hal ini adalah semua hal yang mewakili segala kebutuhan
dasar manusia yang harus dipenuhi yang tentunya apabila kebutuhan ini tidak
dipenuhi tentunya akan berdampak signifikan bagi kehidupan manusia. Fungsi
dasar dari kegiatan ekonomi adalah untuk menyediakan sebanyak mungkin
masyarakat yang siap dalam menghadapi berbagai gejolak perekonomian
diantaranya kerurangan pangan, sandang, papan, danjuga kebutuhan lainnya
yang menjadi kebutuhan pokok manusia. Atas dasar itulah kita dapat
mengukur tingkat keberhasilan pembangunan yang dilakukan. Tanpa adanya
kemajuan ekonomi secara berkesinambungan maka realisasi potensi manusia,
baik ditingkat individu ataupun masyarakat tidak dapat terealisasi. Selain itu
kecukupan sendiri juga harus terlaksana dalam kehidupan manusia dengan
adanya, kenaikan pendapatan perkapita, pengentasan kemiskinan absolut,
perluasan lapangan kerja dan lain sebagainya yang tentunya dapat menunjang
darti tingkat kecukupan dari hidup manusia itu sendiri.
10
terjadi dikarenakan adanya pengeruh dari perkembangan jaman yang sangat
modern ini. Dengan pengaruh perkembangan jaman modern juga banyak yang
mengadopsi budaya barat yang pada dasarnya sangat berbeda dengan budya
yang sudah ada sehingga menimbulkan pro dan kontra dibanyak negara.
Derasnya pengaruh barat tentunya telah mengikis jati diri masyarakadi
beberapa negra berkembang. Dengan adanyapengaruh barat yang merubah jati
diri tersebut banyak negara berkembng merasa dirinya kecil dan tidak berarti
hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki perkembangan ekonomi secepat
negara maju serta teknoligi yang sangant mutahir. Hal inilah yang selanjutnya
dikejar oleh masyarahat dengan berkaca dari negara maju sehinga tak ayal
mereka sampai melupakan ajati dirinya sendiri.
Nilai universal yang ketiga atau yang terakir adalah konsep kemerdekaan atau
kebebasan manusia, yang disini diartikan secara luas sebagai kemampuan
untuk berdiri tegak sehingga tidak dperbudak oleh pengajar aspek – aspek
material dalam kehidupan ini. Kebebasan disini juga harus diartikan sebagai
kebebasan terhadap ajaran – ajaran yang dogmatis. Jika kita memiliki
kebebasan, itu bererti untuk selamanya kita bisa berpikir jernih dan menilai
segala sesuatu atas dasar keyakinan, pikiran sehat, dan hati nurani kita sendiri.
Terdapat tiga nilai menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi,
yakni kecukupan, harga diri, dan kebebasan yang merupakan tujuan pokok
dan harus digapai oleh setiap orang dan masyarakat melalui pembangunan.
Program Pembangunan PBB (UNDP) telah berusaha menyusun alat
pengukuran holistis atas tingkat kehidupan manusia yang disebut Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Indeks ini dapat dipergunakan untuk
menganalisis status pembangunan sosial ekonomi secara sistematis dan
komprehensif baik untuk negara maju maupun negara berkembang. IPM
mencoba memeringkat semua negara berdasarkan tiga tujuan atau produk
akhir dari pembangunan yakni masa hidup (longevity), yang diukur dengan
usia harapan hidup, pengetahuan, yang diukur dengan kemampuan baca tulis
orang dewasa secara tertimbang, serta standar kehidupan yang diukur dengan
11
pendapatan riil per kapita, disesuaikan dengan paritas harga beli dari mata
uang setiap negara untuk mencerminkan biaya hidup dan untuk memenuhi
asumsi utilitas marjinal yang semakin menurun dari pendapatan.
12
apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya
lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang.
Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan
ekonomi.
Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan
suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai
contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi
dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap
bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang
adil, makmur, dan sejahtera.
Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan
perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus
dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.
Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan
semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam
proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita
mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka
panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila
pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak
berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus.
13
Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik,
maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran.
Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara
tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
14
pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi
tergantungan adalah :
Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya
ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya. oleh karena itu
jika suatu Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan
ekonomi, Negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan
ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain.
langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah : meningkatkan produksi
nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang
produksi, lebih mencintaiproduk nasional, dan sejenisnya.
Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan
mengatakan “……. Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevanm
namun sayangnya telah mnjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari
kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development).
sebab selalu akan gampang sekali bagai kita untuk menumpahkan semua
kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi
di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja …….” (Kothari
dalam Ismid Hadad, 1980).
4. Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang
mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang
secepat daerah yang lebih kaya / maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah
miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh
menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya
aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects).
Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya
bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan
Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal.
Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO)
pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak
15
mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang
bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan
pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
16
c. Strategi Ketergantungan
d. Strategi Berwawasan Ruang
e. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Dalam penerapannya pemerintah tentunya melaksanakannya melalui sistem
dan kebijakan tertentu sehingga mampu mencapai tujuan yang sebelumnya telah
dicanangkan.
a. Strategi Pertumbuhan
Strategi ini lebih menitikberatkan pada pembentukan modal, serta
bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Usaha pembentukan
modal tersebut telah dilakukan oleh pemerintah dengan memberikan paket
kebijakan ekonomi melalui kemudahan untuk akses modal, dalam hal ini
kemudahan dalam mengurus modal berupa tanah yaitu dengan mempermudah
pengurusan sertifikat tanah. Kemudian pemerintah juga memperluas kerangka
peraturan bagi pemberi layanan untuk menggunakan perbankan lewat ponsel
(mobile banking). Saat ini peraturan Bank Indonesia memperkenankan pemberi
layanan non-bank untuk menerbitkan uang elektronik hanya untuk kepentingan
pembayaran. Rintangan utama adalah persyaratan ijin yang dibutuhkan.Reformasi
kebijakan juga dapat membantu memperluas peran Bank Perkreditan Rakyat
(BPR), terutama untuk membantu mereka yang beroperasi di daerah-daerah yang
lebih terpencil. Selain itu, pengecualian persyaratan NPWP dari syarat pemberian
kredit berukuran kecil dapat membuka akses terhadap banyak rumah tangga
miskin dan usaha mikro. Sejumlah perubahan kebijakan yang berguna dapat
menetapkan suatu tingkat yang rendah bagi modal awal minimum untuk BPR
kecil di lokasi terpencil dan memperkenankan investor dan LSM asing untuk
bermitra dengan BPR yang lebih besar yang mencari permodalan.
Sebagai penjamin simpanan bank, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
telah berprestasi baik sejak pendiriannya di tahun 2005 dalam menutup BPR yang
mengalami masalah dan membayar kembali simpanan yang dijamin. Selain
memastikan bahwa LPS terus mendapat pendanaan yang memadai, juga terdapat
kebutuhan akan komunikasi yang lebih baik akan batas jaminan simpanan kepada
17
para penabung, terutama di daerah-daerah dengan pemahaman keuangan yang
masih rendah.
Indonesia memiliki sejumlah besar koperasi simpan pinjam yang
memberikan layanan keuangan kepada rumah tangga berpenghasilan rendah.
Dibutuhkan pengawasan koperasi yang memadai untuk memastikan sektor
koperasi yang sehat dan memangkas risiko yang dapat dihadapi oleh penabung
UMKM dan rumah tangga miskin yang disebabkan oleh kepailitan suatu koperasi.
Selain itu, penyesuaian lain terhadap kebijakan dapat memperkenankan suku
bunga berbasis pasar yang lebih lentur, kemudahan untuk membuka kantor cabang
baru, dan memberikan kriteria yang lebih longgar bagi pelaporan dan
pengungkapan.
Kebijakan lainnya dari pemerintah dalam kemudahan mengumpulkan modal
adalah dengan memberikan kesempatan bagi asing untuk berinvestasi di
Indonesia. Hal tersebut berdampak positif dalam perluasan sumber modal di
Indonesia walaupun masih banyak kalangan yang menentang masuknya modal
asing ke Indonesia.
Dengan berbagai kebijakan tersebut maka target pemerintah untuk
mempermudah akses modal bagi semua kalangan masyarakat akan lebih mudah
tercapai.
b. Strategi Pemerataan Pembangunan
Dalam usahanya melakukan pemerataan pembangunan ekonomi,
pemerintah telah melakukan berbagai cara agar pembangunan ekonomi tidak
hanya terpusat pada kota-kota besar saja. Terdapat 4 hal yang harus dilakukan
pemerintah yakni:
1. Distribusi Pendapatan
2. Mekanisme Pemerataan
3. Pembangunan dan Potensi Masyarakat
4. Hubungan Antara Peningkatan Pendapatan dengan Kesejahteraan
Masyarakat.
Selain itu munculnya Demokrasi Lokal dengan keluarnya UU No 32 Tahun
2004 tentang Otonomi Daerah. UU yang dahulunya mengamanatkan kebijakan
sentralisasi oleh pemerintah pusat, kini telah diserahkan kembali ke masing-
18
masing daerah. UU ini diharapkan membuka ruang agar terjadinya pemerataan
pembangunan sosial di seluruh daerah yang dianggap tertinggal akibat sentralisasi
pada zaman orde baru. Namun Sampai saat ini pembangunan masih
berkonsentrasi di daerah pusat khususnya di Ibukota dan sekitarnya, keadaan
seperti ini sangatlah jauh dari apa yang dicita-citakan dalam tujuan nasional
Indonesia mengenai usaha-usaha untuk pemerataan pembangunan termasuk
pembangunan dalam bidang ekonomi.
c. Strategi Ketergantungan
Berangkat dari terlalu mengantungkan pada modal asing dan utang luar
negeri. Revrisond Baswir pernah mengatakan Ekonomi Nasionalis Populis, yakni
Ekonomi yang sangat menekankan arti kemandirian dalam pentas ekonomi
internasional dan mendudukan Indonesia sebagai sebuah negara merdeka.
Ekonomi ini memaknai nasionalisme ekonomi dalam pengertian kepentingan
ekonomi seluruh rakyat Indonesia, artinya pergaulan ekonomi dunia bukanlah
harga mati, ini dilakukan hanya sejalan dengan kepentingan seluruh rakyat.
Tinggal dibutuhkan kemauan ekonomi ( Economic Will) untuk melaksanakan
ekonomi nasionalis ini dalam negeri Indonesia. Untuk mendukung ekonomi ini
beberapa perlakuan-perlakuan solusi untuk tidak menggantungkan pembangunan
pada utang luar negeri yaitu
19
prinsip pembangunan yang diusung Orde Baru yakni mengutang untuk
pembangungan, sekarang saatnya membangun Indonesia dari keringat peluh yang
dihasilkan diri sendiri Indonesia walaupun harus bertahap sesuai dengan
pendapatan yang diraih.
Inti dari strategi ini adalah seseorang tidak dapat bertahan hidup jika
kebutuhan pokoknya tidak terpenuhi. Lalu bagaimana agar masyarakat dapat
memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut? Tentunya masyarakat harus memiliki
kemampuan finansial untuk memperoleh kebutuhan pokoknya tersebut. Untuk
20
dapat mendapatkan dana tersebut tentunya masyarakat harus memiliki suatu
pekerjaan yang menghasilkan upah atau gaji bagi mereka. Disinilah peran
pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Melalui paket kebijakan
ekonominya, Presiden Jokowi juga kembali menggalakkan UMKM yang
didukung dengan penurunan tingkat bunga pinjaman KUR serta memperluas
cakupan peminjam dana tersebut. Selain itu pemerintah juga membekali
masyarakat dengan kemampuan atau skill untuk nantinya menjadi bekal mereka di
dunia kerja. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah melakukan
pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai
dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang
bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh
suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa
tersebut. Tujuan dari pembangunan Indonesia adalah menciptakan masyarakat
yang adil dan makmur. Adil diwujudkan dari dibuatnya peraturan perundang-
undangan untuk mendukung adanya distribusi pendapatan yang baik, sedangkan
masyarkat yang makmur diciptakan melalui peningkatan pendapatan nasional
(total maupun per kapita) tumbuh untuk memperoleh tingkat kemakmuran
(pendapatan nasional) yang lebih tinggi. Kalau demikian halnya, ukuran mengenai
kemakmuran dapat dikatakan sebagai tingkat pertumbuhan ekonomi (tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional). Dilihat dari pengertian pembangunan sendiri
secara luas adalah membangun manusia (masyarakat) Indonesia seutuhnya ini
berarti sebagai suatu proses yang berkesinambungan atas suatu sistem sosial
secara keseluruhan menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi.
22
DAFTAR PUSTAKA
23