KLP 2 PPT CG Fix
KLP 2 PPT CG Fix
1
Prinsip-prinsip GCG berdasarkan OECD (Internasional)
2
Prinsip
Corporate Governance
berdasarkan OECD (Internasional)
Prinsip-prinsip CG
berdasarkan OECD (Internasional)
4
Prinsip-prinsip corporate
governance yang dikembangkan
oleh OECD tersebut mencakup 5
(lima) hal yaitu :
5
1. Perlindungan terhadap
hak-hak pemegang saham
(the rights of shareholders)
10
5. Tanggung jawab
dewan komisaris atau direksi
(the responsibilitiesof the board)
Kerangka yang dibangun dalam corporate
governance harus menjamin adanya pedoman
strategis perusahaan, pengawasan yang efektif
terhadap manajemen oleh dewan komisaris, dan
pertanggungjawaban dewan komisaris terhadap
perusahaan dan pemegang saham.
11
Prinsip
Corporate Governance
berdasarkan KNKG (Indonesia)
PRINSIP-PRINSIP CORPORATE GOVERNANCE
1. Transparansi (transparency)
2. Akuntabilitas (accountability)
3. Responsibilitas (responsibility)
4. Independensi (independency)
5. Serta kewajaran dan kesetaraan
(fairness).
14
Transparansi
15
“
1. Transparansi (Transparency)
16
Pedoman Pokok Pelaksanaan
1) Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat
waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan
serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai
dengan haknya.
2) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak
terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi
perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi
pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham
oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta
anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan
lainnya yang memiliki benturan kepentingan, sistem
manajemen risiko, system pengawasan dan pengendalian
internal, sistem dan pelaksanaan Good Corporate
Governance serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian
penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.
17
3) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh
perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk
memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
rahasia jabatan dan hak-hak pribadi.
4) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan
secara proporsional dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan.
18
Transparansi artinya ada keterbukaan dalam
melaksanakan suatu proses kegiatan
perusahaan.
Transparansi mendorong diungkapkannya
kondisi perusahaan yang sebenarnya sehingga
setiap pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dapat mengukur dan mengatasi
segala sesuatu yang menyangkut perusahaan
19
Transparansi dapat dimplementasikan dengan
penyajian secara terbuka laporan keuangan yang akurat
dan tepat waktu, kriteria yang terbuka tentang seleksi
personil, informasi adanya seleksi, pengungkapan
transaksi atau kontrak dengan pihak-pihak yang memiliki
hubungan atau kedudukan istimewa, struktur
kepemilikan, kemungkinan risiko yang dihadapi oleh
perusahaan.
20
Akuntabilitas
21
✘ Prinsip Dasar
Perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai
dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan
pemangku kepentingan lain.
22
Pedoman Pokok
Pelaksanaan
✘ Perusahan harus menetapkan rincian tugas dan
tanggung jawab masing-masing organ perusahaan
dan semua karyawan secara jelas dan selara
dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi
perusahaan.
✘ Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ
perusahaan dan semua karyawan mempunyai
kompetensi sesuai dengan tugas ,tanggung jawab,
dan perannya dalam pelaksanaan Good
Corporate Governance. 23
✘ Perusahaan harus memastikan adanya system
pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan
perusahaan.
✘ Perusaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua
jajaran perusahaan yang konsisten dengan nilai-nilai
perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan
sanksi (reward and punishment system)
✘ Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab,
setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus
berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku
(code of conduct) yang telah disepakati.
24
Responsibilitas
25
✘ Prinsip Dasar
✘ Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-
undangan serta melaksanakan tanggung jawab
terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat
terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka
panjang dan mendapat pengakuan sebagai good
corporate citizen.
26
Pedoman Pokok Pelaksanaan
27
Prinsip responsibilitas mengandung pengertian segala kegiatan kegiatan
perusahaan yang terkait dengan pemenuhan kewajiban sosial atau
bentuk kepedulian dari perusahaan terhadap masyarakat dan
lingkungan.
28
CSR memiliki tiga aspek penting, yang
sering disingkat 3P
Profit People Planet
Yang mengandung Yang mengandung Yang mengandung
makna keuntungan makna keterlibatan makna bahwa
perusahaan pada perusahaan turut
pemenuhan menjaga kelestarian
kesejahteraan lingkungan
masyarakat
29
Independensi
(Independency)
30
“ Prinsip Dasar
31
Pedoman Pokok Pelaksana
32
bebas atau
kemandirian
33
Independen adalah
✘ Bukan orang bekerja di perusahaan tersebut, atau
✘ mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk
merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi
kegiatan emiten atau perusahaan publik tersebut, tidak
mempunyai saham pada perusahaan tersebut, tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan perusahaan tesebut, dan tidak
mempunyai hubungan usaha dengan perusahaan tersebut
34
Ikatan Komite Audit Indonesia
(IKAI)
35
Kewajaran
dan
Kesetaraan
(Fairness) 36
“
Prinsip Dasar
37
Pedoman Pokok Pelaksana
39
✘ Keseimbangan hak pemilik mayoritas dan
minoritas harus diperhatikan, sehingga tidak
ada kelompok pemilik yang dirugikan
✘ Kepentingan manajemen berkaitan dengan
masalah kenaikan pangkat atau renumerasi
40
Konsep Penting
Good Corporate Governance
Bersifat teknis mencakup
Perangkat pembentukan atau
Keras perubahan struktur dan
“
for Corporate Governance
43
Konsep GCG
Berbagi (sharing),
Peduli (caring)
Melestarikan
44
Dalam hal ini, yang menjadi titik berat perhatian adalah keteraturan dan
kelancaran proses-proses dalam organisasi serta ketaatan anggota
perusahan terhadap kebijakan dan sistem yang dirancang untuk
melaksanakan prinsip-prinsip GCG.
Terlepas dari model dan sistem yang akan digunakan oleh sebuah
korporasi, perangkat tata kelola (governance) dari suatu organisasi
sebagai sistem yang terbuka (open system) terdiri atas struktur tata kelola
(governance structure), mekanisme tata kelola (governance mechanism),
dan prinsip-prinsip tata kelola (governance principles).
45
Perkembangan
Good Corporate Governance
di Indonesia
Pada tahap pertama, ketentuan
tentang tata kelola perusahaan yang
baik (good corporate governance)
tersebut ditunjukan bagi perusahaan-
03 perusahaan publik, badan usaha milik
negara, dan perusahaan-perusahaan
yang mempergunakan dana publik
Konsep GCG di Indonesia
atau ikut serta dalam pengelolaan
pada awalnya diperkenalkan
dana publik
oleh pemerintah Indonesia
dan International Monetary
Fund (IMF) dalam rangka
pemulihan ekonomi (economy
recovery) pascakrisis 01 02
Pada April 2001, Komite Nasional
Indonesia untuk Kebijakan Tata Kelola
Perusahaan (Corporate Governance
Policies) mengeluarkan The Indonesian
Code for Good Corporate
Governance (Kode Tata Kelola
Perusahaan yang Baik) bagi
masyarakat bisnis Indonesia
47
1967 DPR mengadopsi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal.
1995 DPR mengadopsi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
1999 Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan UU No. 31 Tahun 1999 yang
digantikan oleh UU No. 3 Tahun 2004.
1999 Pembentukan Komisi Pengawas Usaha Persaingan dengan UU No. 5 Tahun 1999.
1999 Adopsi UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang kemudian menggantikan
dengan UU No. 3 Tahun 2004.
2000 Komite Nasional Corporate Governance menerbitkan Kode Indonesian Good
Corporate Governance pertama (Code of 2000).
48
2001 Komite Nasional di Corporate Governance menerbitkan Kode Indonesian Good Corporate
Governance kedua, perbaikan dari kode versi sebelumnya (Kode cg 2001)
2002 Publikasi Peraturan tentang Kewajiban untuk Menerapkan GCG di BUMN melalui Keputusan
Menteri BUMN Kep-117 / M-MBU / 2002.
2003 Pembentukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPAT), yang diamanatkan
oleh UU No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Hukum itu kemudian
diubah menjadi UU No. 25 Tahun 2003.
2003 DPR mengadopsi UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
2004 Adopsi UU No. 24 Tahun 2003 tentang Lembaga Penjamin Simpanan Pembentukan (LPS –
Lembaga PenjaminSimpanan).
2006 Peraturan tentang kewajiban untuk menerapkan GCG d sektor perbankan melalui
Peraturan Bank Central PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank.
2007 DPR mengadopsi (i) UU No. 40 tahun 2007 tentang erseroan Terbatas, yang menggantikan
peraturan Perseroan Terbatas tahun 1995; dan (ii) UU No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, menggantikan Hukum Investasi Asing tahun 1967.
2009 UU No. 7 Tahun 2009 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menggantikan UU No. 24
Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
2011 UU No. 21 Tahun 2011 tentang pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai
lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dan berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan di Indonesia .
51
“ Faktor Eksternal
terdapat sistem hukum yang baik
sehingga mampu menjamin
terbangunnya sistem tata sosial yang
mendukung penerapan GCG di
masyarakat
berlakunya supremasi hukum yang
konsisten dan efektif
dukungan pelaksanaan GCG dari sektor semangat atau sentimen
publik/lembaga pemerintahan yang
anti korupsi yang
diharapkan dapat pula melaksanakan good
governance dan clean government menuju berkembang di lingkungan
good goverment governance yang publik dimana perusahaan
sebenarnya beroperasi disertai perbaikan
masalah pendidikan dan
terdapatnya contoh pelaksanaan perluasan peluang kerja
GCG yang tepat yang dapat
menjadi standar pelaksanaan GCG
yang efektif dan profesional
52
Bench
54