Anda di halaman 1dari 6

CARING DIMENSIONS INVENTORY

DALAM
DALAM TATANAN PELAYANAN KEPERAWATAN

Renny Triwijayanti*

*Prodi Magister Keperawatan Universitas Diponegoro

Email: Renny.reiqisasiy@gmail.com

ABSTRAK

Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh pengembangan teori-teori keperawatan, salah
satunya adalah teori Caring. Menurut Jean Watson meyakini bahwa praktik caring adalah inti dari
keperawatan, hal ini merupakan fokus pemersatu dalam keperawatan. Intervensi keperawatan yang terkait
dengan perawatan manusia disebut sebagai carrative factors, yakni panduan yang disebut Watson sebagai
“Inti Keperawatan”. Perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbanyak di rumah sakit dan
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan dapat terwujud dengan
asuhan keperawatan yang professional meliputi intelektual, tehnikal, dan interpersonal yang
mencerminkan perilaku caring. Sebagai pembeda antara perawat dengan profesi lain adalah dalam hal
kemampuan caring, sehingga mengubah keperawatan menjadi profesi yang lebih terhormat. Perilaku
caring perawat dapat dilihat melalui dimensi caring yang dikembangkan oleh Watson & Lea, dimensi
caring yang dikembangkan ini terdiri dari 25 dimensi yang dapat menumbuhkan perilaku caring perawat
sehingga meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berorientasi kepada pasien. pencapain
pelayanan keperawatan yang profesional mutu dari tenaga perawat lebih diperhatikan sehingga akan
mencapai suatu standar dalam pelayanan keperawatan melalui caring. Caring dimensi inventori dapat
diterapkan dalam pelayanan keperawatan dan sebagai salah satu indicator dalam pencapain kepuasan
pasien dan dapat dipakai sebagai standar recruitment pegawai dimana dalam standar profesi perawat
dapat dilaksanakan menggunakan dimensi caring. Sehingga didapatkan perawat professional dalam
tatanan pelayanan keperawatan.

Kata kunci : Caring Dimension Inventori, standar kompetensi, pelayanan keperawatan

PENDAHULUAN Peningkatan mutu pelayanan


Rumah sakit merupakan salah satu keperawatan didukung oleh pengembangan
organisasi pelayanan di bidang kesehatan teori-teori keperawatan, salah satunya
yang memberikan pelayanan sesuai dengan adalah teori Caring menurut Jean Watson.
standar pelayanan kesehatan dan (McCance, Slater, & McCormack, 2009).
berkualitas. Kualitas pelayanan kesehatan Caring adalah sentral untuk praktek
sangat Ditunjang oleh perilaku atau kinerja keperawatan karena caring merupakan
pemberi layanan salah satunya adalah suatu cara pendekatan yang dinamis,
Perawat. (Pohan, 2007) dimana perawat bekerja untuk lebih
Perawat dalam memberikan meningkatkan kepeduliannya kepada klien.
pelayanan kesehatan harus mempunyai Kunci dari kualitas pelayanan asuhan
dasar /standar kompetesi yang diatur oleh keperawatan adalah perhatian, empati dan
PPNI. kepedulian perawat. (Morrison, P &
Pelayanan keperawatan yang Burnand, 1997). Dimensi caring (Caring
berkualitas dapat diwujudkan melalui Dimensions Inventory = CDI) yang
pemberian asuhan keperawatan yang didesain oleh Watson dan Lea (1997)
didasari perilaku caring perawat. Sebab merupakan instrumen yang dikembangkan
perilaku caring yang di tampilkan perawat untuk melihat perilaku perawat (perilaku
dapat mempengaruhi kepuasan pasien, caring) sehingga bisa langsung diterapkan
dimana kepuasan pasien merupakan salah kepada pasien (Muhlisin, 2004)
satu indikator klinik mutu pelayanan
keperawatan. (Depkes, 2008)

42 Jurnal Managemen Keperawatan . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 42-47


Konsep Caring CDI 10. Bersama klien selama
1. Pengertian Caring prosedur klinik
Caring adalah sebuah kesatuan nilai CDI 11. Bersikap manis dengan klien
kemanusian yang bersifat universal CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan
(kebaikan, kepedulian, dan cinta dengan perawat lain untuk klien
terhadap diri sendiri dan orang lain). CDI 13. Mendengarkan klien
Caring digambarkan sebagai moral ideal CDI 14. Konsultasi dengan dokter
keperawatan, hal tersebut meliputi mengenai klien
keinginan untuk merawat, kesungguhan CDI 15. Menganjurkan klien mengenai
untuk merawat, dan tindakan untuk aspek self care
merawat (caring). Tindakan caring CDI 16. Melakukan sharing mengenai
meliputi komunikasi, tanggapan yang masalah pribadi dengan klien
positif, dukungan, atau intervensi fisik CDI 17. Memberikan informasi
oleh perawat.(Barbara, 2010) mengenai klien
Watson dengan teori of human care CDI 18. Mengukur tanda vital klien
mempertegas bahwa caring sebagai jenis CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien
hubungan dan transaksi yang diperlukan sebelum kebutuhan pribadi
antara pemberi dan penerima asuhan CDI 20. Bersikap kompeten dalam
untuk meningkatkan dan melindungi prosedur klinik
klien sebagai manusia. Bentuk CDI 21. Melibatkan klien dalam
hubungan perawat dan klien adalah perawatan
hubungan yang wajib CDI 22. Memberikan jaminan
dipertanggungjawabkan secara mengenai prosedur klinik
professional.(Tomey and Alligod, 1994) CDI 23. Memberikan privacy kepada
klien
2. Perilaku Caring CDI 24. Bersikap gembira dengan klien
Daftar dimensi caring (Caring CDI 25. Mengobservasi medikasi
Dimensions Inventory = CDI) yang klien
didesain oleh Watson dan Lea (1997)
merupakan instrumen yang dikembangkan Standar Kompetensi Perawat Indonesia
untuk meneliti perilaku perawat (perilaku Standar diartikan sebagai ukuran atau
caring). (Akansel, Watson, Aydin, & patokan yang disepakati, sedangkan
Özdemir, 2013; R Watson, Deary, & Lea, kompetensi dapat diartikan sebagai
1999; Roger Watson, 2009) Daftar dimensi kemampuan seseorang yang dapat
caring tersebut antara lain: terobservasi mencakup atas pengetahuan,
CDI 1. Membantu klien dalam keterampilan dan sikap dalam
ADL menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas
CDI 2. Membuat catatan dengan standar kinerja (performance) yang
keperawatan mengenai klien ditetapkan. Standar kompetensi perawat
CDI 3. Merasa bersalah /menyesal merefleksikan atas kompetensi yang
kepada klien diharapkan dimiliki oleh individu yang
CDI 4. Memberikan pengetahuan akan bekerja di bidang pelayanan
kepada klien sebagai individu keperawatan. Menghadapi era globalisasi,
CDI 5. Menjelaskan prosedur standar tersebut harus ekuivalen dengan
klinik standar-standar yang berlaku pada sektor
CDI 6. Berpakaian rapi ketika industri kesehatan di negara lain serta dapat
bekerja dengan klien berlaku secara internasional. (PPNI, 2012)
CDI 7. Duduk dengan klien Standar dan kompetensi perawat
CDI 8. Mengidentifikasi gaya memiliki Ranah dan unit kompetensi
hidup klien masing-masing. Untuk ranah utama
CDI 9. Melaporkan kondisi klien keperawatan dibagi menjadi 3 ranah utama
kepada perawat senior salah satunya pemberi asuhan dan
manajemen asuhan keperawatan, meliputi :

Caring Dimensions Inventory dalam Tatanan Pelayanan Keperawatan 43


Renny Triwijayanti
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok mendorong kesehatan dan pertumbuhan
dalam pemberian dan manajemen individu. Selain itu, William (1997) dalam
asuhan keperawatan penelitiannya, menemukan adanya
2. Melaksanakan upaya promosi hubungan yang signifikan antara persepsi
kesehatan dalam pelayanan mengenai perilaku caring perawat dengan
keperawatan kepuasan pasien terhadap pelayanan
3. Melakukan pengkajian keperawatan keperawatan. Dengan demikian, perilaku
4. Menyusun rencana keperawatan caring yang ditampilkan oleh seorang
5. Melaksanakan tindakan keperawatan perawat akan mempengaruhi kepuasan
sesuai rencana klien.
6. Mengevaluasi asuhan tindakan
keperawatan Perilaku Caring Dalam Praktik
7. Menggunakan komunikasi terapeutik Keperawatan
dan hubungan interpersonal dalam Caring secara umum dapat
pemberian pelayanan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
8. Menciptakan dan mempertahankan berdedikasi bagi orang lain, pengawasan
lingkungan yang aman dengan waspada, perasaan empati pada
9. Menggunakan hubungan orang lain dan perasaan cinta atau
interprofesional dalam pelayanan menyayangi. Caring adalah sentral untuk
keperawatan/ pelayanan kesehatan praktik keperawatan karena caring
10. Menggunakan delegasi dan supervisi merupakan suatu cara pendekatan yang
dalam pelayanan asuhan keperawatan dinamis, dimana perawat bekerja untuk
lebih meningkatkan kepeduliannya kepada
Caring Dimensions Inventory klien. Dalam keperawatan, caring
Watson (1985), dalam Teori nya Human merupakan bagian inti yang penting
Caring, mengacu pada seseorang '' 'menjadi terutama dalam praktik keperawatan
trend “ yang memiliki tiga hal yaitu (Sartika, 2010).
pikiran, tubuh dan jiwa yang dipengaruhi Perawat perlu mengenali kebutuhan
oleh konsep diri. Demikian pula, Boykin komprehensif yaitu kebutuhan biofisik,
dan Schoenhofer (1993) teori keperawatan psikososial, psikofisikal dan interpersonal
caring menggambarkan kepribadian sebagai klien. Pemenuhan kebutuhan yang paling
sesuatu yang berarti 'hidup siapa kita, mendasar perlu dicapai sebelum beralih ke
menunjukkan kesesuaian antara keyakinan tingkat yang selanjutnya. Perawat juga
dan perilaku dan arti hidup 'seseorang. harus memberikan informasi kepada klien.
Person-centered nursing klien berpusat, Perawat bertanggungjawabakan
orang-berpusat literatur perawatan juga kesejahteraan dan kesehatan klien.
mencerminkan cita-cita ini, umumnya Caring mempuyai manfaat yang
berfokus pada apa artinya menjadi begitu besar dalam keperawatan dan
seseorang dan bagaimana interaksi dalam seharusnya tercermin dalam setiap interaksi
merawat pasien. (McCance et al., 2009) perawat dengan klien, bukan dianggap
Pemberian pelayanan keperawatan sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan
yang didasari oleh perilaku caring perawat dengan alasan beban kerja yang tinggi, atau
mampu meningkatkan kualitas pelayanan pengaturan manajemen asuhan keperawatan
kesehatan. Penerapan caring yang ruangan yang kurang baik. Pelaksanaan
diintegrasikan dengan pengetahuan caring akan meningkatkan mutu asuhan
biofisikal dan pengetahuan mengenai keperawatan, memperbaiki image perawat
perilaku manusia akan dapat meningkatkan di masyarakat dan membuat profesi
kesehatan individu dan memfasilitasi keperawatan memiliki tempat khusus di
pemberian pelayanan kepada pasien. mata para pengguna jasa pelayanan
Watson (1979 dalam Tomey & kesehatan.(Muhlisin, 2004; Priambodo,
Alligod, 2006) menambahkan bahwa caring 2014)
yang dilakukan dengan efektif dapat

44 Jurnal Managemen Keperawatan . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 42-47


Hal yang penting adalah mengatasi perbedaan antara persepsi
mengetahui bagaimana klien menerima perawat dan klien tentang Caring. Perawat
Caring dan pendekatan apa yang paling harus mengetahui siapa klien dan
baik dalam menyelenggarakan pelayanan. mengenali klien agar suatu hubungan yang
Sikap Caring merupakan permulaan yang baik terwujud dan perawat mampu memilih
baik. Hal ini juga penting untuk pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan
menjelaskan persepsi dan harapan khusus klien.
klien. Membangun suatu hubungan yang penerapan caring dimension
baik terhadap klien dapat membantu inventory dalam standar dan kompetensi
perawat mengetahui apa yang penting bagi perawat pada pelayanan keperawatan dapat
klien. Sikap ini juga membantu perawat diliht pada skema dibawah ini.

Caring Dimensi Inventory

Menurut Watson (2008), caring menumbuhkan sensitifitas terhadap diri


dibangun atas 10 carative factors yaitu: sendiri dan kepada orang lain (sensitivity to
pembentukan sistem nilai humanistik- oneself and other), membangun hubungan
altruistik (Humanistic--altruistic values), saling percaya (Developing a
memberikan kepercayaan dan harapan helpingtrusting, human Caring
dengan cara memfasilitasi dan relationship), meningkatkan dan menerima
meningkatkan asuhan keperawatan ekspresi perasaan positif dan negative klien
(Instilling/enabling faith and hope), (Promoting and accepting expression of

Caring Dimensions Inventory dalam Tatanan Pelayanan Keperawatan 45


Renny Triwijayanti
positive and negative feelings), systematic c. Implementasi
use of scientific (creative) problem-solving Merupakan tindakan langsung dan
Caring process, peningkatan belajar implementasi dari rencana serta
mengajar transpersonal (Promoting meliputi pengumpulan data
transpersonal teaching-learning),
menyediakan dukungan, perlindungan d. Evaluasi Merupakan metoda dan
dan/atau perbaikan lingkungan fisik, proses untuk menganalisa data, juga
mental, sosial dan spiritual (Providing for a untuk meneliti efek dari intervensi
supportive, protective, and/or corrective berdasarkan data serta meliputi
mental, social, spiritual environment), interpretasi hasil, tingkat dimana suatu
membantu pemenuhan kebutuhan dasar tujuan yang positif tercapai, dan
manusia (Assisting with gratification of apakah hasil tersebut dapat
human needs), dan allowing for existential- digeneralisasikan.
phenomenological dimensions. (Akansel et
al., 2013; Morrison, P & Burnand, 1997; Kesimpulan Dan Saran
Nursalam, 2014) Melihat besarnya manfaat caring,
Dari 10 caratif ini berkembang dimensi seharusnya caring tercermin dalam setiap
caring yang dikembangkan oleh Watson interaksi perawat dan klien. Dalam
dan Lea. (Roger Watson & Lea, 1997) berinteraksi perawat harus memiliki standar
dan kompetensi sehingga mampu
Prinsip Asuhan Keperawatan menerapkan asuhan keperawatan
a. Pengkajian menggunakan caring. caring malah
Meliputi observasi, identifikasi, dan dianggap sebagai sesuatu yang sulit
review masalah; menggunakan diwujudkan dengan dalih beban kerja yang
pengetahuan dari literature yang dapat tinggi, atau pengaturan manajemen askep
diterapkan, melibatkan pengetahuan ruangan yg kurang baik. Pelaksanaan caring
konseptual untuk pembentukan dan akan meningkatkan mutu asuhan
konseptualisasi kerangka kerja yang keperawatan, memperbaiki image perawat
digunakan untuk memandang dan di masyarakat dan membuat profesi
mengkaji masalah. (Muhlisin, 2004) keperawatan memiliki tempat khusus di
system pengkajian, latar belakang mata para pengguna jasa pelayanan
kemampuan umum sangat diperlukan. system kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap
pengkajian secara efektif akan mampun penderita.
menyokong suatu dasar yang kuat bagi
pengetahuan perawat. Sebuah dasar Daftar Pustaka
kemampuan umum dapat membantu perawat Akansel, N., Watson, R., Aydin, N., &
mengembangkan cita-cita mereka dan Özdemir, A. (2013). Mokken scaling
pandangan terhadap dunia yang luas dan of the Caring Dimensions Inventory
kemampuan berfikir yang kritis dibutuhkan (CDI-25). Journal of Clinical
dalam ilmu pengetahuan keperawatan, yang Nursing, 22(13-14), 1818–1826.
memfokuskan pada promosi kesehatan dari http://doi.org/10.1111/j.1365-
pada pangibatan penyakit. 2702.2012.04068.x
Barbara, K. (2010). Buku Ajar
b. Perencanaan:
Fundamental Keperawatan : Konsep,
Perencanaan membantu untuk
Proses dan Praktik. Jakarta: EGC.
menentukan bagaimana variable-variabel
akan diteliti atau diukur, meliputi Depkes, R. (2008). DIrektorat Bina
suatu pendekatan konseptual atau design Pelayanan Keperawatan.
untuk memecahan masalah yang mengacu
pada asuhan keperawatan serta meliputi McCance, T., Slater, P., & McCormack, B.
penentuan data apa yang akan dikumpulkan (2009). Using the caring dimensions
dan pada siapa dan bagaimana data akan inventory as an indicator of person-
dikumpulkan. centred nursing. Journal of Clinical

46 Jurnal Managemen Keperawatan . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 42-47


Nursing, 18(3), 409–417. Tomey and Alligod. (1994). Nursing
http://doi.org/10.1111/j.1365- Theoriest and Their Work, 3 th (3 th).
2702.2008.02466.x Philadelphia: Mosby Year: Book Inc.
Morrison, P & Burnand, P. (1997). Caring Watson, R. (2009). Commentary on
and Communicating : Hubungan McCance T, Slater P &
International dal am Keperawatan. McCormack B (2009) Using the
Edisi Kedua. (Terj. Widyawati, E. caring dimensions inventory as an
Meiliya). Jakarta: EGC. indicator of person-centred nursing.
Journal of Clinical Nursing , 18, 409-
Muhlisin, A. (2004). Burhannudin ichsan
417. Journal of Clinical Nursing,
** Abstract Aplikasi Model
18(3), 475–475.
Konseptual Caring Dari Jean Watson
http://doi.org/10.1111/j.1365-
..… ( Abi Muhlisin dan Burhannudin
2702.2008.02624.x
Ichsan ), 147–150.
Watson, R., Deary, I. J., & Lea, a. (1999).
Nursalam. (2014). Manajemen
A longitudinal study into the
Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik
perceptions of caring among student
Keperawatan Profesional (Edisi 4).
nurses using multivariate analysis of
Jakarta: Salemba Medika.
the Caring Dimensions Inventory.
Pohan, I. (2007). Pemjaminan Mutu Journal of Advanced Nursing, 30(5),
Kesehatan. Jakarta: Salamba Medika. 1080–9. Retrieved from
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
PPNI. (2012). Draf Standar Kompetensi 10564407
Perawat. Hpeq, 18–19.
Watson, R., & Lea, A. (1997). The caring
Priambodo, G. (2014). CARING DALAM dimensions inventory (CDI): content
ASUHAN KEPERAWATAN validity, reliability and scaling.
Kategori Caring Berdasarkan Budaya, Journal of Advanced Nursing, 25(1),
1–37. 87–94. http://doi.org/10.1046/j.1365-
2648.1997.1997025087.x

Caring Dimensions Inventory dalam Tatanan Pelayanan Keperawatan 47


Renny Triwijayanti

Anda mungkin juga menyukai