Anda di halaman 1dari 25

BIOLOGI

ENZIM DAN METABOLISME SEL

NAMA : DHARMA S SUGAWA


KELAS : XII IPA 5
Pendahuluan

Pengertian Metabolisme :
metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh.
Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar
sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan
melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup
memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung.
Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan
kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses
metabolisme.

Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan katabolisme

Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul besar dari


molekul-molekul kecil. Misalnya pembentukan senyawa-senyawa
seperti pati, selulosa, lemak, protein dan asam nukleat. Pada
peristiwa anabolisme memerlukan masukan energi.
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi
molekul-molekul kecil, dan prosesnya melepaskan energi. Contoh
: respirasi, yaitu proses oksidasi gula menjadi H2O dan CO2

Keterkaitan antara Anabolisme dan katabolisme


Karbohidrat menjadi salah satu komponen makanan yang
kompleks. Komponen inilah yang menjadi salah satu bahan
dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa
yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen.
Senyawa biologis ini hanya terdapat dalam jumlah 1% dari
keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai bahan
makanan, dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan
sebagai bahan bakar sel, juga dibutuhkan dalam pembentukan
tulang rawan. Sumber karbohidrat yang paling banyak berasal
dari tumbuhan.

Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis


karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk ke dalam sistem
pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa
untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke
berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil
konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian
akan berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam
tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-
sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa
menjadi CO2 & H2O dimana proses ini juga akan disertai dengan
produksi energi. Proses metabolisme glukosa yang terjadi di
dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari
50% bagi ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang
telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi
sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas
fisik tubuh, namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber
energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk kerja otak.
Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan
sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot
dan hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi
tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat
berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di
dalam sel darah dan sistem pusat syaraf (Irawan 2007).
Molekul-molekul yang terkait dengan proses metabolisme
1. ATP
merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan
ikatan adenosin yang mengikat tiga gugusan pospat, dengan
ikatan yang lemah / labil sehingga mudah melepaskan ikatan
pospatnya pada saat mengalami hidrolisis.

Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzymatis yang


melibatkan enzim

2. Enzim
adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di
dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa
yang berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.

1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.


2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang
sama.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif,
kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat.
Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan
dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim
tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut
zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu
sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya
dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua
bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.

Kerja Enzim
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
1. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja
enzim seperti kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula
dengan enzim invertase, sebagai berikut:
1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang
lemah

b. Hipothesis Koshland :

1. Enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik lebih
fleksibel daripada hypothesis Fischer.
2. Terjadi interaksi dinamis antara enzim dan substrat
3. Jika substrat berkombinasi dengan enzim, akan terjadi perubahan
dalam struktur (konformasi) sisi aktif enzim sehingga fungsi enzim
berlangsung efektif.
4. Struktur molekul substrat juga berubah selama diinduksi sehingga
kompleks enzim-substrat lebih berfungsi.
Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat
reversible dan irreversible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi
inhibitor kompetitif dan nonkompetitif (Gambar 3.4B )

a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim.
Inhibitor ini besaing dengan substrat untuk berikatan dengan sisi
aktif enzim. Pengambatan bersifat reversibel (dapat kembali
seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan menambah
konsentrasi substrat.

Inhibitor kompetitif misalnya malonat dan oksalosuksinat, yang


bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan enzim suksinat
dehidrogenase, yaitu enzim yang bekerja pada substrat oseli
suksinat.

b. Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip
dengan substrat dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim.
Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi
aktif enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya. Contohnya
antibiotik penisilin menghambat kerja enzim penyusun
konsentrasi substrat. dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat
reversible tetapi tidak dapat dihilangkan dengan menambahkan
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi enzim
 Konsentrasi substrat
 Konsentrasi enzim
 Suhu
 pH
 Aktivator dan inhibitor
I. KATABOLISME
1. Respirasi merupakan contoh peristiwa Katabolisme.
Respirasi merupakan oksidasi senyawa organik secara terkendali
untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan
perkembangan makhluk hidup.

Produk antara pada respirasi sel dipakai sebagai bahan dasar


untuk metabolisme.

Berdasarkan kebutuhan terhadap tersedianya oksigen bebas,


dibedakan :
a. Respirasi aerob : respirasi yang membutuhkan oksigen bebas.
Oksigen merupakan penerima hidrogen terakhir.
b. Respirasi anaerob : respirasi yang tidak membutuhkan oksigen
bebas. Sebagai penerima hidrogen terakhir bukan oksigen,tetapi
senyawa lain seperti asam pyruvat, dan asetaldehid.
Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap, yaitu :

 Glikolisis
 Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
 Daur Krebs, dan
 Sistem Transfer Elektron
Glikolisis :
 Berlangsung di sitoplasma
 Berlangsung secara anaerob
 Mengubah satu molekul glukosa ( 6C ) menjadi dua molekul asam
piruvat ( 3C )
 Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan energi 2 ATP dan 2
NADH
 Dikenal sebagai Reaksi Embden dan Meyerhoff

Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat :


 Berlangsung pada matriks mitokondria
 Mengubah asam piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)
 Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap
molekul glukosa
Siklus Krebs :
 Berlangsung pada matriks mitokondria
 Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi CO2 (senyawa berkarbon 1)
 Untuk setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 FADH dan 2
NADH
Rantai Pengangkutan Elektron ;
 NADH2 dan FADH2 merupakan senyawa pereduksi yang
menghasilkan ion hidrogen
 Melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH2 dan FADH2 yang
dihasilkan pada proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam
piruvat dan daur Krebs dilepaskan ke Oksigen (sebagai penerima
hidrogen terakhir) untuk membentuk H2O dengan melepas energi
secara bertahap.
 Satu molekul NADH2 akan menghasilkan 3 ATP, sedang satu
molekul FADH2 menghasilkan 2 ATP.
Glikolisis :
Alternatif 1 : Bila tidak tersedia cukup oksigen, akan berlangsung
respirasi anaerob / fermentasi, seperti pada diagram/skema di
bawah ini :

ALTERNATIF 2 : Jika tersedia Oksigen, asam piruvat akan


memasuki Siklus Krebs dan Sistem Transpor Elektron :

Substrat untuk respirasi tidak selalu dalam bentuk karbohidrat,


tetapi bisa juga berupa protein atau lemak. Perhatikan skema
hubungan antara berbagai substrat tersebut dalam proses
respirasi aerob di bawah ini :
II. ANABOLISME
A. Fotosintesis merupakan salah satu contoh dari Anabolisme
Fotosintesis terjadi pada tumbuh-tumbuhan yang berklorofil.
Fotosintesis merupakan proses penyusunan zat organik dari zat-
zat anorganik dengan menggunakan energi dari cahaya. Zat
organik yang terbentuk dalam proses fotosintesis berupa
karbohidrat, dimana karbohidrat tersebut dapat digunakan untuk
membentuk zat-zat lain seperti protein dan lemak.

Reaksi umum dari fotosintesis dapat dituliskan sebagai :

cahaya

6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2


klorofil
1. Komponen-komponen Esensial Fotosintesis :
Komponen yang mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis
adalah bahan baku (CO2 dan H2O), energi berupa cahaya,
pigmen, molekul carrier enzim dan suhu yang tepat. Jika salah
satu dari komponen tersebut tidak ada, fotosintesis tidak dapat
berlangsung, sehingga komponen tersebut disebut komponen
esensial.
a). Bahan Baku
CO2 dari udara masuk melalui stomata ke dalam jaringan spons
daun dan segera dipergunakan untuk proses fotosintesis. Air
(H2O) merupakan bahan baku lain yang diperoleh dari lingkungan.
Pada tumbuhan tinggi, H2O diabsorbsi oleh akar dan diangkut ke
daun melalui berbagai sel dan jaringan.
b). Cahaya
Energi yang dipergunakan dalam fotosintesis adalah energi
cahaya. Dari berbagai penelitian diketahui bahwa energi dari
cahaya matahari yang dipergunakan untuk fotosintesis hanya 2%
saja. Selebihnya dipantulkan, ditransmisikan atau diabsorbsi
senagai panas.
Panjang gelombang dari berbagai spektrum sinar matahari
tidak sama. Makin besar panjang gelombang, makin kecil energi
yang dikandungnya. Gelombang cahaya dari yang terpanjang
hingga terpendek adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila
dan ungu. Dalam berbagai percobaan yang menggunakan
obyek Chlorella, ternyata spektrum cahaya yang palig banyak
diserap klorofil untuk proses fotosintesis adalah spektrum merah
dan biru ungu (nila).
c). Pigmen
Dengan adanya sistem pigmen, tumbuhan hijau dapat
mengabsorbsi energi cahaya dan menggunakan cahaya ini untuk
menghasilkan gula. Klorofil merupakan pigmen terpenting dari
tumbuhan yang melakukan fotosintesis
Ada bermacam-macam klorofil, yaitu klorofil a, b, c dan e.
Klorofil a dan b terdapat pada kloroplas tumbuhan tinggi,
sedangkan klorofil yang lain terdapat pada jenis alga tertentu.

d). Suhu
Aktivitas fotosintesis dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Fotosintesis umumnya berlangsung pada suhu antara 5 – 40o C.
Kecepatan fotosintesis bertambah sampai maksimal pada suhu
35o C dan setelah itu kecepatannya turun tajam. Penurunan ini
dimungkinkan karena enzim menjadi kurang aktif.
e). Molekul Carrier dan Enzim
Pada kloroplas, selain dari pigmen terdapat pula berbagai
molekul carrier yang berfungsi dalam transfer atom hidrogen,
elektron dan transfer energi. Selain itu, pada kloroplas pun
terdapat bermacam-macam enzim untuk reaksi kimia fotosintesis.

1. 2. Penelitian tentang Fotosintesis


Beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hasil-hasil
yang diperoleh dari fotosintesis, antara lain :

a). Percobaan Ingenhousz


Obyek yang digunakan adalah tumbuhan Hydrilla
verticillata. Hasil dari percobaannya disimpulkan bahwa
fotosintesis menghasilkan gas, yang ternyata adalah oksigen.
b). Percobaan Engelmann
Obyek yang digunakan adalah ganggang Spirogyra dan
bakteri thermo. Di bawah mikroskop terlihat bakteri thermo
berkumpul pada bagian kloroplas yang terkena cahaya matahari
(B) akibat banyaknya oksigen di daerah ini. Kesimpulan yang
dapat ditarik oleh Engelmann, yaitu bahwa fotosintesis
membebaskan gas oksigen dan kloroplast yang bertanggung
jawab terhadap produksi oksigentersebut.
c). Percobaan Sacchs
Dalam percobaan ini, Sacchs membuktikan bahwa fotosintesis
memerlukan cahaya, berlangsung pada bagian yang berklorofil,
sedang hasil akhir dari fotosintesis adalah zat tepung (amylum).
Percobaan ini didasari atas pengertian bahwa amylum, jika
bereaksi dengan iodium akan berwarna biru. Pada bagian daun
yang ditutup dengan kertas timah (tidak kena cahaya) tidak
berwarna biru, berarti di daerah tersebut tidak berlangsug
fotosintesis.
3. Reaksi Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pengubahan energi cahaya
menjadi energi kimia dalam bentuk gula yang dihasilkan dari
reduksi karbondioksida yang miskin energi. Fotosintesis dapat
dituliskan dengan persamaan reaksi sederhana :

6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2

Pada dasarnya proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap,


yaitu reaksi terang (reaksi tergantung cahaya) dan reaksi gelap
(reaksi tak tergantung cahaya).
a). Reaksi Terang (Reaksi Tergantung Cahaya)
Reaksi pertama dalam fotosintesis memang tergantung adanya
cahaya, sehingga disebut sebagai reaksi terang. Sering reaksi ini
disebut reaksi fotokimia / reaksi fotolisis / reaksi Hill, prosesnya
berlangsung di Grana.
Dalam reaksi terang terdapat dua pusat reaksi, yaitu fotosistem I
(FS I) dan fotosistem II (FS II). Pada FS I terdapat klorofil a.683
(kl A.683) dan karotenoid yang mampu menyerap energi cahaya
maksimum pada gelombang 700 nm (P 700), sedangkan untuk
FS II dengan P 680 diserap oleh klorofil a 673 (kl A.673) dan
klorofil b.

Jika kloroplast mendapat cahaya, maka electron dari klorofil pada


kedua fotosistem akan tereksitasi. Elektron kaya energi ini
kemudian dipindahkan melalui akseptor-akseptor untuk
dimanfaatkan energinya.

1). Fotosistem I (FS I)


Elektron yang dikeluarkan dari FS I diteima oleh akseptor
feredoksin sebagai akseptor utama. Elektron ini lalu ditransfer ke
NADP. Pada saat yang sama juga menerima ion H+ sehingga
terbentuk nikotinamida adenin dinukleotid fosfat tereduksi
(NADPH2).
NADP + 2 H+ + 2e NADPH2
2). Fotosistem II ( FS II )
Elektron dari FS II diterima oleh akseptor-akseptor elektron
(plastoquinon, sitokrom dan plastosianin) menuju FS I. Elektron
ini digunakan untuk mengisi lubang pada FS I. Waktu mengalir
melaui ekseptor-akseptornya, elektron ini melepaskan energinya.
Energi ini digunakan untuk mensintesis ATP dari ADP dan Pi
(fotofosforilasi)

ADP + Pi ATP

FS II yang telah kehilangan elektron ini akan segera diganti dari


pemecahan air (fotolisis) :

2 H2O 2 H+ + 2 OH–
2 OH– 2 e + H2 O + ½ O 2
H2O 2 H+ + 2 e– + ½ O2
2 H2O 4 H+ + 4 e– + O2
Pada fotolisis terlihat bahwa O2 yang dibebaskan berasal dari dua
molekul air ( 2 H2O ), Jadi pada reaksi terang dihasilkan ATP,
NADPH2 dan O2.
b). Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya)
Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya / Reaksi
Blackman) adalah suatu proses fiksasi CO2 untuk membentuk
glukosa dengan menggunakan energi yang dihasilkan oleh reaksi
terang. Reaksi ini terjadi di stroma pada kloroplas dan tidak
memerlukan cahaya. Reaksi biokimiawinya berlangsung melalui
suatu siklus yang disebut siklus Calvin Benson.
PGAL yang terbentuk dalam reaksi gelap merupakan hasil
berdih fotosintesis secara keseluruhan. Untuk membentuk satu
molekul glukosa diperlukan dua molekul PGAL dan ini diperoleh
dari mereduksi enam molekul CO2. Dengan mereduksi enam
mulekul CO2, akan dihasilkan 12 molekul PGAL. Dua molekul
PGAL digunakan untuk membentuk glukosa, sedangkan 10
molekul lainnya akan direduksi kembali melalui senyawa antara
seperti fruktosa 1,6 difosfst (FDP) dan glukosa 5-fosfat (G 5-P)
untuk menghasilkan RuDP.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema fotosintesis, yang
menunjukkan keterkaitan antara reaksi terang dan reaksi gelap di
bawah ini :

Keterangan :
hv : cahaya matahari
Kotak dalam adalah reaksi terang (reaksi tergantung cahaya)
Kotak luar adalah reaksi tak tergantung cahaya (siklus Calvin
Benson)
Senyawa pertama yang ditemukan setelah pengikatan CO2 oleh
RuDP adalah PGA ( asam fosfogliserat ) yang terdiri atas 3 atom
karbon. Oleh karenanya, tumbuhan yang melakukan fotosintesis
menggunakan cara ini disebut tumbuhan C3.

Fotosintesis melalui jalur C4 (Jalur metabolisme Hatch – Slack)


Terjadi pada tumbuhan golongan C4; yaitu tumbuhan tebu,
jagung, berbagai rerumputan (crabgrass, shorghum dan Bermuda
grass) dan beberapa tumbuhan padang pasir. Tumbuhan ini
digolongkan ke dalam tumbuhan C4karena senyawa pertama
yang dijumpai setelah fiksasi CO2 adalah asam oksaloasetat yang
merupakan senyawa dengan 4 atom karbon.

Kelebihan Tumbuhan C4
dibanding dengan C3
1. Membutuhkan lebih banyak ATP;
2. Sintesis glukosa berlangsung lebih cepat per satuan luas daun;
3. Berlangsung lebih efisien dalam keadaan intensitas cahaya yang
tinggi;
4. Affinitas enzym fosfoenolpiruvat karboksilase terhadap CO 2 lebih
besar dibanding dengan RuDP
5. Penambatan CO2 lebih efektif;
6. Proses fotosintesis berlangsung cukup baik dalam keadaan jumlah
CO2yang sangat sedikit di udara.
7. Tumbuh lebih cepat.
2. KEMOSINTESIS
Kemosintesis terjadi pada beberapa jenis bakteri yang
menggunakan energi dari reaksi kimia anorganik sederhana
untuk sintesa karbohidrat, dan menggunakan energi kimia dari
luar tubuh.

 Sumber karbon untuk kemosintesis berasal dari CO2.


 Bahan baku anorganik adalah air dan karbon dioksida.
 Sumber energi dari reaksi kimia (bukan dari cahaya).
 Energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang
diserap dari lingkungan; Seperti : hidrogen, hidrogen sulfida, sulfur
(belerang), besi, amonia dan nitrit.

Beberapa organisme yang


melakukan kemosintesis :
1. Bakteri sulfur tidak berpigmen yang mengoksidasi sulfida
menjadi sulfat :
 Menyerap (H2S) maupun S2 dari lingkungan
 Kedua senyawa tsb bergabung dengan oksigen dan menghasilkan
energi yang digunakan untuk membuat Karbohidrat
 Hasil samping berupa S2, bila bahan asalnya H2S dan ion sulfat

(SO42-) bila asalnya S2


2. Bakteri besi yang mengoksidasi ferrohidroksida menjadi
ferrihidroksida.
 Hidup di air tawar atau air asin yang mengandung senyawa besi
terlarut.
 Bakteri menyerap senyawa besi terlarut dan menggabungkannya
dengan oksigen sehingga menjadi bentuk tidak larut dengan
mengeluarkan energi.
3. Bakteri Nitrifikasi
 Tipe bakteri yang menggunakan amonia dan melepaskan ion nitrit.
Contoh : Nitrosomonas
 Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit dan melepaskan ion nitrat
: Nitrobakter

PERBANDINGAN ANTARA FOTOSINTESIS DAN


KEMOSINTESIS
Bahan yang
Organisme Type proses dipakai Sumber energy

Tumbuhan
hijau Fotosintesis Cahaya yang diabsorbsi klorofil
CO2 , H2O

Bakteri
belerang
hijau Fotosintesis Cahaya yang diabsorbsi klorofil bakteri
CO2 , H2S
Bakteri
belerang
ungu Fotosintesis CO2 , H2S, Cahaya yang diserap bakteriopurpurin
H2O

Bakteri
Nitrifikasi Kemosintesis Oksidasi ammonia menjadi nitrit
CO2 , H2O

Bakteri
Nitrifikasi Kemosintesis Oksidasi nitrit menjadi nitrat
CO2 , H2O

Bakteri
belerang tak
berwarna Kemosintesis
CO2 , H2O Oksidasi H2S menjadi sulfat

Bakteri besi Kemosintesis Oksidasi ferro menjadi ferri


CO2 , H2O
3. Sintesis Lemak
 Terjadi di sitosol
 Lemak atau lipida adalah senyawa yang terdiri atas satu molekul
gliserol (R–OH) dan tiga molekul asam lemak ( R-COOH)
 Lemak penting sebagai komponen structural sel, khususnya
membrane sel dan sebagai bahan baker biologis. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, lemak dapat diperoleh dari makanan dan dapat
pula disintesis di dalam tubuh. Di dalam tubuh, lemak dapat
disintesis dari produk antara (intermediate product) pada proses
respirasi, seperti PGAL dan asetil KoA.
 Baik tumbuhan maupun hewan dapat mensintesis lemak dari
karbohidrat, melalui tahap-tahap :
1. Sintesis gliserol [ C3H5(OH)3 ]
2. Sintesis asam lemak
3. Penggabungan asam lemak dan gliserol.

(a) GLISEROL ( C3H8O3 )

(b) Asam lemak (asam strearat, C17 H35 COOH)

gliserol + asam lemak = lemak + aif

4 . Sintesis Protein
 Terjadi di ribosom
 Unit penyusunnya adalah asam amino
 Protein merupakan polimer dari asam amino yang dihubungkan
oleh ikatan peptida
 Ikatan peptida adalah ikatan yang meng-hubungkan antara gugus
amine dari satu asam amino dengan gugus karboksil dari asam
amino yang lain.

ASAM AMINO ESSENSIAL


 Yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh;
 Yang termasuk ke dalam golongan ini :
Arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin,
treonin, triptofan, valin

ASAM AMINO NON ESENSIAL


 Yaitu asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh melalui senyawa
antara respirasi.
 Yang termasuk golongan ini :
Alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin,
glisin, prolin, serin dan tirosin
Klasifikasi protein berdasar fungsi biologiknya
 Enzim, menkatalisis reaksi-reaksi biokimia
 Protein cadangan, disimpan sebagai cadangan makanan
 Protein transpor, mentranspor zat/unsur tertentu
 Protein kontraktil pada jaringan tertentu
 Protein pelindung, misalnya antibodi
 Toksin, merupakan racun
 Hormon,mengatur proses-proses hidup
 Protein struktural, penyusun struktur sel, jaringan, dan tubuh.
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}

Normal
0
false

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Keterkaitan Metabolisme, Karbohidrat, Lemak dan Protein


di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama lain yaitu membentuk
suatu jejaring yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya?

Perhatikan Gambar di bawah ini! Pada bagan terlihat karbohidrat, protein, dan
lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Tahukah
Anda bahwa Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk
menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, protein, maupun
lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling
menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa-senyawa lain yaitu dapat
membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.
Hubungan antara metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein.

Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan


merupakan senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat
(glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih
sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi. Senyawa karbon
yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada pembakaran
sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan
elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan
jumlah energi yang dihasilkan.

Perlu Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam
glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan
katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6
karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada
lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan
protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan jumlah
yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.

Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika
dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut
disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak untuk menghasilkan energi yang
lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai