Lanskap
Lanskap
Lanskap
Pengertian Lanskap
Menurut Rachman (1984) dalam lanskap adalah wajah dan karakter lahan atau tapak bagian dari
muka bumi ini dengan segala kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya, baik yang bersifat
alami maupun buatan manusia beserta makhluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh
segenap indera kita dapat menjangkau dan membayangkan.
Arsitektur Lanskap
Pada hakikatnya Arsitektur Lanskap adalah ilmu dan seni perencanaan (planning) dan
perancangan (design) serta pengaturan daripada lahan, penyusunan elemen-elemen alami dan
buatan melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya, dengan memperhatikan keseimbangan
kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, hingga pada akhirnya dapat tersajikan
suatu lingkungan yang fungsional dan estetis (Hakim 2003).
Agrowisata
Pengertian Agrowisata
Agrotourism, agrowisata, wisata agro atau wisata pertanian merupakan penggabungan antara
aktivitas wisata dengan aktivitas pertanian (Nurisjah 2001). Secara spesifik, wisata agro atau
wisata pertanian adalah rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau
kawasan dan sektor pertanian mulai dari awal sampai dengan produk pertanian dalam berbagai
sistem, skala dan bentuk dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pemahaman,
pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian ini. Sajian yang diberikan pada wisatawan tidak
hanya pemandangan kawasan pertanian yang panoramik dan kenyamanan di alam pertanian,
tetapi juga aktivitas petani beserta teknologi khas yang digunakan dan dilakukan dalam lahan
pertanian dimana wisatawan juga dapat mengikuti aktivitas ini, ketersediaan produk segar
pertanian yang dapat 6 dinikmati wisatawan, nilai historik lokasi, arsitektur, atau kegiatan
tertentu, budaya pertanian yang khas, dan kombinasi dari berbagai ciri tersebut. Berdasarkan
Surat Keputusan (SK) bersama Menteri Pariwisata No. KM.47/PW.DOW/MPPT-89 dan No.
204/KPTS/HK/050/4/1989, agrowisata sebagai bagian dari obyek wisata diartikan sebagai suatu
bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian
(Tirtawinata 1996).
Tirtawinata (1996) menjelaskan bahwa agrowisata sebagai obyek wisata selayaknya memberikan
kemudahan bagi wisatawan dengan cara melengkapi kebutuhan prasarana dan sarananya.
Fasilitas pelayanan 7 didirikan di lokasi yang tepat dan strategis sehingga dapat berfungsi secara
maksimal. Dalam hal penyediaan fasilitas, hendaknya dilakukan dua pendekatan. Pendekatan
pertama dengan memanfaatkan semua obyek, baik prasarana, sarana, dan fasilitas lingkungan
yang masih berfungsi baik dan melakukan perbaikan bila diperlukan. Langkah kedua yakni
membangun prasarana, sarana, dan fasilitas yang masih dianggap kurang. Sarana dan fasilitas
yang dibutuhkan ialah seperti berikut: a) jalan menuju lokasi, b) pintu gerbang, c) tempat parkir,
d) pusat informasi, e) papan informasi, f) jalan dalam kawasan agrowisata, g) shelter, h) menara
pandang, i) pesanggrahan/pondok wisata/guest house, j) sarana penelitian, k) toilet, l) tempat
ibadah, m) tempat sampah.
Keberlanjutan (sustainability)
Perencanaan
Perencanaan Lanskap
Perencanaan lanskap adalah salah satu bentuk produk utama dalam kegiatan arsitektur lanskap.
Perencanaan lanskap ini merupakan suatu bentuk kegiatan penataan yang berbasis lahan (land
based planning) melalui kegiatan pemecahan masalah yang dijumpai dan merupakan proses
untuk pengambilan keputusan berjangka panjang guna mendapatkan suatu model lanskap atau
bentang alam yang fungsional, estetik dan lestari yang mendukung berbagai kebutuhan dan
keinginan manusia dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan, termasuk
kesehatannya (Nurisjah 2008). Tirtawinata (1996) mengatakan bahwa dalam perencanaan
dikumpulkan sejumlah data-data yang berguna bagi persiapan dan pengembangan suatu
kawasan agrowisata.
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/59148/4/BAB%20III%20Tinjauan%20Pustaka.pd
f