Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR CEDERA KEPALA

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat
dan Manajemen Bencana

Dosen Pengampu : Ns. Julien Kumari, S.Kep


Di susun Oleh :
Kelompok 1
1. Aisyah (171440101) 8. Finda Yeisana (171440108)
2. Bella Novalia (161440103) 9. Juwita Maharani (171440109)
3. Cahya Lystiani (171440102) 10. Komariah (171440110)
4. Devi Safitri (171440104) 11. Kurniahasmita (171440111)
5. Dewi Aprilianti (171440105) 12. M. Candra W (171440112)
6. Ela Juwita (171440106) 13. Muriyati (171440113)
7. Ellena Febriafena (171440107) 14. Nabila Amelia (171440114)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT karena berkat rahmat-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Laporan yang
berjudul Konsep Dasar Cedera Kepala dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen Bencana. Dalam penulisan makalah
ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah menganugerahkan kesehatan kepada kami semua
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
2. Ibu Ns. Julien Kumari, S.Kep yang telah membimbing kami dalam penulisan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
maupun isi dalam laporan ini. Namun kami berharap agar laporan ini dapat
menambah wawasan pembaca mengenai konsep dasar cedera kepala. Akhir kata
kami mengucapkan terimakasih.

Pangkalpinang, 16 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
TEORI KONSEP DASAR CEDERA KEPALA ............................................ 1
A. Definisi ............................................................................................... 1
B. Etiologi ............................................................................................... 2
C. Manifestasi ......................................................................................... 2
D. Masalah Yang Timbul ........................................................................ 3
E. Klasifikasi ........................................................................................... 3
F. Tipe ..................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 6
DISKUSI TEORI .............................................................................................. 7

iii
KONSEP DASAR CEDERA KEPALA

A. Definisi Cedera Kepala


Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang
dapat menyebabkan adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau
garis pada tulang tengkorak dan disertai atau tanpa disertai perdarahan
intertisial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.
(Muttaqin, 2008)
Cedera kepala (trauma capitis) adalah cedera mekanik yang secara
langsung atau tidak langsung mengenai kepala yang mengakibatkan luka di
kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan selaput otak dan kerusakan
jaringan otak itu sendiri, serta mengakibatkan gangguan neurologis (Sjahrir,
2012).
Menurut mansjoer (2000) cidera kepala tersebut dibedakan menjadi
ringan, sedang, berat. Adapun kriteria dari masing-masing tersebut adalah
1. Cidera kepala ringan (CKR) Tanda-tandanya adalah:
a. Skor glasgow coma scale 15 (sadar penuh, atentif, dan orientatif);
b. Tidak ada kehilangan kesadaran (misalnya konkusi)
c. Tidak adanya intoksikasi alkohol atau obat terlarang
d. Pasien dapat mengeluh sakit dan pusing
e. Pasien dapat menderita laserasi, abrasi, atau hematoma kulit kepala.
2. Cidera kepala sedang (CKS) Tanda-tandanya adalah
a. Skor glasgow coma scale 9-14 (konfusi, letargi, atau stupor)
b. Konkusi
c. Amnesia pasca trauma
d. Muntah
e. Kejang
3. Cidera kepala berat (CKB) Tanda-tandanya adalah
a. Skor glasgow coma scale 3-8 (koma)
b. Penurunan derajat kesadaran secara progresif
c. Tanda neurologis fokal

1
d. Cidera kepala penetrasi atau teraba fraktur depresi kranium.

B. Etiologi
Rosjidi (2007), penyebab cedera kepala antara lain:
1. Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda,danmobil.
2. Kecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan.
3. Cedera akibat kekerasan.
4. Benda tumpul, kerusakan terjadi hanya terbatas pada daerah dimana
dapatmerobek otak.
5. Kerusakan menyebar karena kekuatan benturan, biasanya lebih
beratsifatnya.
6. Benda tajam, kerusakan terjadi hanya terbatas pada daerah dimana
dapatmerobek otak, misalnya tertembak peluru atau benda tajam.
C. Manifestasi cedera kepela
1. Penurunan kesadaran
2. Warna biru di belakang telinga
3. Pendarahan di daerah membra timpani telinga
4. Mata panda
5. Sakit kepala
6. Mual Dan muntah
7. Perubahan ukuran pupil
8. Trias Cushing, denyut jantung menurun, mhipertensi,depresi pernapasan

2
D. Masalah yang timbul pada cedera kepala

E. Klasifikasi cedera kepala


Rosjidi (2007), trauma kepala diklasifikasikan menjadi derajat
berdasarkannilai dari Glasgow Coma Scale ( GCS ) nya, yaitu :
1. Ringan
a. GCS = 13 – 15
b. Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari30
menit.
c. Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral,hematoma.
2. Sedang
a. GCS = 9 – 12
b. Kehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari30 menit tetapi
kurang dari 24 jam.
c. Dapat mengalami fraktur tengkorak.
3. Berat
a. GCS = 3 – 8
b. Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesialebih dari 24 jam.
c. Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atauhematoma intrakranial.

3
F. Tipe trauma kepala
Menurut, Brunner dan Suddarth, (2001) cedera kepala ada 2 macam yaitu:
a. Cedera kepala terbuka
Luka kepala terbuka akibat cedera kepala dengan pecahnya tengkorakatau
luka penetrasi, besarnya cedera kepala pada tipe ini ditentukanoleh massa
dan bentuk dari benturan, kerusakan otak juga dapat terjadijika tulang
tengkorak menusuk dan masuk kedalam jaringan otak danmelukai
durameter saraf otak, jaringan sel otak akibat benda tajam/tembakan,
cedera kepala terbuka memungkinkan kuman pathogenmemiliki abses
langsung ke otak.
b. Cedera kepala tertutup
Benturan kranial pada jaringan otak didalam tengkorak ialahgoncangan
yang mendadak. Dampaknya mirip dengan sesuatu yangbergerak cepat,
kemudian serentak berhenti dan bila ada cairan akantumpah. Cedera
kepala tertutup meliputi:kombusio gagar otak,kontusio memar, dan
laserasi.
c. Fraktur Kranium
Fraktur kran iu m di klas if ikas ikanberdasarkan lokasi anatomisnya,
dibedakanmenjadi frakturcalvaria dan fraktur basis cranii.Berdasarkan
keadaan lukanya, dibedakanmenjadi fraktur terbuka yaitu fraktur
denganluka tampak telah menembusduramater, danfraktur tertutup yaitu
fraktur dengan fragmentengkorak yang masih intak.
d. Perdarahan Epidural
Hematomepidural terletak di luardura tetapidi dalam rongga tengkorak
dan gambarannyaberbentukbikonveksatau menyerupai lensacembung.
Biasanya terletak di area temporalatau temporo parietal yang disebabkan
olehrobeknya arterimeningea media akibat frakturtulang tengkorak.
e. Perdarahan Subdural
Perdarahansubdural lebih sering terjadidaripada perdarahanepidural.
Robeknya vena-vena kecil di per mukaan kortekscerebrimerupakan
penyebab dari perdarahansubdural.Perdarahan ini biasanya menutupi

4
seluruhpermukaan hemisfer otak, dan kerusakan otaklebih berat dan
prognosisnya jauh lebih burukbila dibandingkan dengan
perdarahanepidural.
f. Contusio dan perdarahan intraserebral
Contusio atau luka memar adalah apabilaterjadi kerusakan jaringan
subkutan dimanapembuluh darah (kapiler) pecah sehingga darahmeresap
ke jaringan sekitarnya, kulit tidak rusak,menjadi bengkak dan berwarna
merah kebiruan.Luka memar pada otak terjadi apabila otakmenekan
tengkorak.Contusiocerebri sering terjadidi lobus frontal dan lobus
temporal, walaupundapat juga terjadi pada setiap bagian dari
otak.Contusiocerebri dapat terjadi dalam waktubeberapa jam atau hari,
berubah menjadiperdarahan intraserebral yang membutuhkantindakan
operasi.
g. Commotio cerebri
Commusio cerebri atau gegar otak merupakankeadaan pingsan yang
berlangsung kurang dari10 menit setelah trauma kepala, yang tidakdisertai
kerusakan jaringan otak. Pasien mungkinakan mengeluh nyeri
kepala,vertigo, mungkinmuntah dan pucat.

5
DAFTAR PUSTAKA :
Putri. (2017). Cedera Kepala. http://eprints. umm. ac.
id/41729/3/jiptummpp-gdl-cantikmaha-48503-3-babii.pdf.
Diakses pada tanggal 16 September 2019
Sujari Rokhim. Cedera Kepala. https://www. academia.
edu/12068488/cedera_kepala. diakses pada tanggal 16
september 2019

Anda mungkin juga menyukai