Disusun oleh:
Universitas Brawijaya
Malang
2013
1
Kata Pengantar
Penyusun
2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
ISI ................................................................................................................. 5
PENUTUP .................................................................................................... 14
3
PENDAHULUAN
Elemen adalah unsur, materi atau bahan dasar yang menyusun seluruh benda di
alam semesta (Menahan, 2001). Elemen ini tersusun dari atom - atom yang berasal dari
elemen yang sama secara kimiawi dan memiliki sifat yang identik. Hingga saat ini telah
dikenal sekitar 116 elemen atau unsur.
Secara garis besar, elemen dapat dibagi menjadi 2, yaitu : elemen organik dan
anorganik. Miessler dan Tarr (2000) menyatakan bahwa elemen organik berkaitan dengan
senyawa hidrokarbon dan derivatnya yang sebagian besar menjadi elemen utama yang
menyusun makhluk hidup. Asam amino, protein dan lemak yang menyusun organisme
hidup umumnya tersusun dari elemen organik (unsur atau senyawa yang terdiri dari C , H
dan O). Sedangkan elemen anorganik mencakup keseluruhan elemen yang terdapat dalam
tabel periodik unsur termasuk Hidrogen dan Karbon itu sendiri.
Riley dan Chester (1971), menyatakan bahwa unsur N, P dan Si adalah merupakan
mikro elemen esensial terpenting yang dibutuhkan oleh organisme laut. Ketiga elemen
tersebut berperan penting dalam metabolisme, proses fisiologis dan reaksi biokimiawi
dalam tubuh.
Sebagian besar elemen air laut adalah garam - garam yang beraneka ragam. Jumlah
masing - masing garam yang terkandung di dalam air laut berbeda - beda. Bahkan, komposisi
garam antara air laut di daerah satu dengan daerah lainnya pun berbeda.
4
ISI
Komposisi kimia air laut telah diteliti oleh seorang ahli oseanografi yang sangat
terkenal, W. Dittmar pada tahun 1873. Peneliti ini menggunakan contoh air laut sebanyak 77
contoh yang diambil dari beberapa perairan di Samudera Pasifik, Hindia, dan Atlantik
melalui suatu ekspedisi yang dilakukan oleh H.M.S. Challenger. Ia mendeterminasi tentang
garam - garam, sulfat, magnesium, kalsium, dan kalium (potassium) dan jenis kimia lainnya
dalam takaran garam per kilogram (ppm).
Penelitian kandungan kimia yang ada di laut terus berlangsung sejak abad ke-18, dan
hasil kajian terakhir yang diberitakan lewat buku yang dikeluarkan oleh The Open University
dan buku Marine Chemistry, komposisi kimia yang terlarut di dalam air sebanyak 81 unsur.
Millero dan Sohn (1992) menyatakan bahwa perairan laut memiliki konsentrasi
senyawa organik yang sangat rendah dibandingkan konsentrasi senyawa anorganik.
Senyawa organik terdiri dari kelompok hewan yang telah hidup dan telah mati. Serasah
atau detritus hasil degradasi bahan organik dan pengaruh antropogenik. Berdasarkan
komposisi kimianya, bahan organik terdiri atas karbohidrat, protein, asam amino, lemak,
hidrokarbon, asam karbosiklik, humus, dan kerogen serta komponen - komponen mikro
lainnya seperti steroid, aldehid, alkohol dan komponen organo - sulfur.
Semua benda di dunia ini terdiri dari bahan penyusun. Bahan - bahan tersebut
terbentuk dari partikel terkecil yang disebut molekul. Molekul ini disusun oleh bagian yang
lebih kecil lagi yaitu elemen. Elemen sendiri terdiri atas atom, bagian terkecil dari suatu
benda yang merupakan akhir dari rantai komposisi.
Beberapa atom mempunyai muatan listrik yang kecil, positif atau negatif. Atom-atom
yang bermuatan listrik disebut ion. Antara ion yang satu dengan ion lainnya dapat bergabung
membentuk molekul gabungan yang lazim disebut garam. Sebagian besar komponen air laut
adalah garam-garam yang beraneka ragam. Jumlah masing-masing garam yang terkandung di
dalam air laut berbeda-beda, bahkan komposisi garam antara air laut di daerah satu dengan
daerah lainnya pun berbeda.
5
Riley dan Chester (1971), menyatakan bahwa unsur N, P dan Si adalah merupakan
elemen esensial terpenting yang dibutuhkan oleh organisme laut. Ketiga elemen tersebut
berperan penting dalam metabolisme, proses fisiologis dan reaksi biokimiawi dalam
tubuh. Nitrogen penting untuk membangun jaringan tubuh. Sedangkan fosfor dan silica
penting dalam pembentukan cangkang terutama bagi kelompok Diatom, Coccolithofor
dan Pteropod. Besi, Mangan, Tembaga, Seng, Kobal dan Molybdenum adalah mikro
elemen esensial yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan sebagaimana ditemukan
pada enzim. Meskipun memiliki konsentrasi yang sedikit dalam air laut, namun mikro
elemen esensial tidak pernah menjadi faktor pembatas yang mengontrol populasi biota laut.
Kadang - kadang konsentrasi mikro elemen esensial ditemukan dalam jumlah
yang banyak dalam air laut, namun hal tersebut belum menjamin pemenuhan
kebutuhan mikro elemen esensial bagi organisme laut. Hal ini karena mikro elemen esensial
tersebut berada dalam bentuk yang tidak dapat diabsorbsi langsung oleh biota laut yang ada.
Millero (2006) membagi elemen (organik dan inorganik) menjadi 3 kelompok
berdasarkan rata - rata konsentrasinya di alam, yaitu:
6
Khlor (Cl) 89.500.000 ton/mil³ air laut
Natrium (Na) 49.500.000 ton/mil³ air laut
Magnesium (Mg) 6.400.000 ton/mil³ air laut
Belerang (S) 4.200.000 ton/mil³ air laut
Kalsium (Ca) 1.900.000 ton/mil³ air laut
Kalium (K) 1.800.000 ton/mil³ air laut
Brom (Br) 306.000 ton/mil³ air laut
Karbon (C) 32.000 ton/mil³ air laut
7
Yang tergolong ke dalam minor elemen antara lain : Boron (B), Silikon (Si), Flour (F),
Argon (Ar), Nitrogen(N), Liitium (Li), Rubidium (Rb), dan Fosfor (P). Nama-nama elemen
Tambahan Utama Yaitu:
Boron (B) 23.000 ton/mil³ air laut
Silikon (Si) 14.000 ton/mil³ air laut
Flour (F) 6.100 ton/mil³ air laut
Argon (Ar) 2.800 ton/mil³ air laut
Nitrogen (N) 2.400 ton/mil³ air laut
Liitium (Li) 800 ton/mil³ air laut
Rubidium (Rb) 570 ton/mil³ air laut
Fosfor (P) 330 ton/mil³ air laut
Berdasarkan asalnya, sumber elemen mikro yang masuk ke laut secara garis besar dapat
dibagi menjadi 2 :
Allotochnous (external sources) :
Aktifitas gunung berapi (erupsi)
Pelapukan batuan
Gurun Pasir
Aktifitas Manusia (antropogenik)
Autotochnous (internal sources) :
Aktifitas gunung berapi bawah laut (Submarine Eruption)
Pergeseran kerak bumi
Elemen mikro memiliki konsentrasi yang sangat rendah di laut karena elemen mikro
memiliki sifat yang sangat reaktif sehingga dengan cepat akan segera berikatan dengan
senyawa kimia yang lain saat mencapai laut dan mengendap di dasar perairan dalam
bentuk sedimen. Selain itu, ada pula elemen mikro yang memang memiliki konsentrasi
sangat kecil dari sumbernya. Misalnya : batuan kristal dan gas yang berasal dari dalam
perut bumi.
Profil distribusi elemen mikro dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1. Conservative Profile : rasio konsentrasi elemen yang konstan terhadap elemen yang
berkaitan dengan khlorinitas atau salinitas ditemukan pada beberapa elemen karena tingkat
reaktifitasnya yang rendah.
8
2. Nutrient Type Profile : penurunan konsentrasi elemen di permukaan perairan dan
pengayaan di kedalaman perairan. Senyawa dipindahkan dari bagian atas permukaan oleh
plankton atau senyawa partikulat yang dihasilkan oleh produsen melalui aktifitas biologi. Di
perairan yang dalam senyawa partikulat akan mengalami regenerasi melalui proses
oksidasi oleh bakteri.
3. Surface enrichment and depletion at depth : Elemen yang termasuk kelompok ini mudah
bereaksi dan secara cepat berpindah dari air laut karena berikatan dengan partikulat yang
berada di kolom air untuk selanjutnya mengendap dalam sedimen. Waktu tinggal (residence
times) dari elemen kelompok ini tergolong sangat pendek. Logam timbal (Pb) merupakan
elemen yang inputnya berasal dari atmosfir (berasal dari asap kendaraan dan industri
di darat yang menggunakan bahan bakar fosil).
4. Mid - depth minima : Kondisi mid - depth minimum dapat terjadi jika terdapat input dari
permukaan yang kemudian mengalami regenerasi di dekat dasar atau mengalami scavenging
di keseluruhan kolom air. Logam seperti Cu2+, Sn dan Al3+ tergolong dalam kelompok ini.
Input dari permukaan laut berasal dari daratan yang terbang ke udara membentuk debu
atmosfer yang kemudian jatuh ke permukaan laut. Al dengan cepat akan mengalami
penyerapan oleh partikel tersuspensi dari permukaan air melalui proses adsorbs atau
mengalami penyerapan oleh plankton. Partikel yang terserap kemudian jatuh dan
mengendap di laut dalam membentuk sedimen. Resustensi dan flux Al dalam sedimen akan
semakin meningkat saat mendekati dasar perairan.
5. Mid - depth maxima : profil dari tipe ini terbentuk dari input hidrotermal yang dikeluarkan
oleh sistem mid - ocean ridge. Elemen Mn2+, 3He adalah contoh yang baik dari Mid - depth
maxima ini.
6. Mid - depth maxima or minima in the sub - oxic layer : sebuah lapisan sub - oxic yang besar
dapat ditemukan di beberapa wilayah di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Proses
reduksi dan oksidasi dalam kolom air atau di sekitar slope sedimen menghasilkan Fe2+ dan
Mn2+ (maxima) yang tereduksi dan Cr3+ (minima) dalam bentuk tereduksi yang bersifat
insoluble atau mengendap di dasar perairan dalam bentuk solid.
7. Maxima and minima in Anoxic Waters : pada suatu daerah dengan sirkulasi terbatas seperti
di Laut Hitam, Trench Cariaco dan fjords, air dapat menjadi anoxic (tidak memiliki
kandungan Oksigen) dan memproduksi H2S. Di batas antara 2 perairan dapat terjadi proses
reduksi oksidasi yang menyebabkan maxima atau minima dari perubahan solubilitas dari
species yang berbeda. Fe2+ dan Mn2+ tergolong maxima karena memiliki solubilitas yang
meningkat dalam bentuk tereduksi.
9
3. Trace Element
Trace Elemen merupakan unsur – unsur atau senyawa – senyawa kimia dilaut yang
kelarutannya kurang dari 1 ppb atau dapat diartikan sangat kecil. Tetapi untuk keberadaannya
sangat diperlukan dalam pengaturan keseimbangan kelarutan elemen – elemen dilaut dan
proses biologi organism bahari. Rasio konsentrasi elemen yang konstan terhadap elemen
yang berkaitan dengan khlorinitas atau salinitas ditemukan pada beberapa elemen karena
tingkat reaktifitasnya yang rendah. Logam - logam Cu, Mn, Fe dan Zn jika terjadi defisiensi
menyebabkan penyakit baik pada hewan maupun tumbuhan. Cu, Cr, Se dan I untuk hewan
dan B dan Mo untuk tanaman.
Hampir semua mikronutrien memiliki peran sebagai penyusun enzym dan protein -
protein penting lain yang terlibat dalam siklus metabolik. Ketiadaan mikronutrien akan
menyebabkan disfungsi metabolik yang mengakibatkan penyakit.
Elemen - elemen yang tidak mempunyai kepentingan secara biokimiawi disebut "non
essensial element". Contohnya “non-essential element” adalah As, Cd, Hg, Pb, Po, Sb, Ti dan
U yang menyebabkan toksisitas pada konsentrasi yang melebihi ambang batas tetapi tidak
menyebabkan "deficiency disorder" pada konsentrasi rendah seperti mikronutrien.
Di laut terdapat pula kelompok elemen yang disebut kelompok elemen jarang atau “Trace
Element”. Elemen ini terdapat di laut dalam kadar yang sangat kecil sekali dibandingkan
dengan kadar - kadar dari elemen - elemen dari kelompok yang lain. Kadar elemen jarang
yang terdapat di laut mempunyai nilai kisaran antara 67.18µg sampai 0,024 µg dalam 1 liter
air laut. Nama-nama elemen Jarang Utama Yaitu:
Yod (I) 280 ton/mil³ air laut
Barium (Ba) 140 ton/mil³ air laut
Besi (Fe) 47 ton/mil³ air laut
Molibden (Mo) 47 ton/mil³ air laut
Seng (Zn) 47 ton/mil³ air laut
Selen (Se) 29 ton/mil³ air laut
Argon (Ar) 14 ton/mil³ air laut
Tembaga (Cu) 14 ton/mil³ air laut
Timah (Sn) 14 ton/mil³ air laut
Uranium (U) 14 ton/mil³ air laut
Mangan (Mn) 9 ton/mil³ air laut
Nikel (Ni) 9 ton/mil³ air laut
Vanadium (V) 9 ton/mil³ air laut
10
Factor – factor yang mempengaruhi atau mengurangi kelarutan trace elemen dari suatu
perairan:
1. Melalui proses pengendapan sedimen.
2. Diserap atau dimanfaatkan oleh organisme bahari.
3. Trace elemen terlarut juga terkait denga gas dalam senyawa didalam jaringan tubuh suatu
organism bahari, yang mempunyai konsentarasi yang sangat tinggi (berikatan dengan ion
oksigen dan hydrogen).
11
Unsur hara nitrogen (N) tidak mempunyai hubungan tetap dengan unsurk hara posfor
(P), tetapi bersama - sama dengan karbon (C), N dan P, merupakan unsur-unsur utama dalam
produksi zat organik. Walaupun hara C terdapat dalam jumlah yang banyak, tetapi kedua
unsur hara N dan P menjadi faktor pembatas dalam daur bahan organik di laut.
Sumber Bahan organik
Aloton (eksternal)
1. Sungai
Bahan organik terlarut dari daratan diangkut ke laut melalui angin dan sungai. Bahan
organik terlarut yang berasal dari air sungai, bisa mencapai 20 mgC/l, terutama
berasal dari pelepasan humic material dan hasil penguraian dari buah – buahan yang
jatuh di tanah. Penambahan bahan organik secara perantara alami dalam bentuk
sewage (kotoran) dan buangan industri. Sebagian besar sudah siap dioksidasi dan
segera membusuk karena bakteri dalam air laut. Namun dalam batasan badan air,
seperti estuari, kebutuhan oksigen secara biologi terpenuhi dikarenakan kondisi
anoksik tersedia.
Berupa hasil dekomposisi tanaman, penggelontoran substansi humus, masukan
antropogenik.
Sekitar 40 -80% DOC (Substansi Humus, berupa Asam Fulvic)
Bahan Organik Karbon Terlarut (DOC) Mencapai ~ 20 mg/l, Bahan Organik Karbon
Partikulat Berkisar ~ 1 -~ 2,5 mg/l
2. Atmosfer
Terdiri POM (POC) & Vapourphase Organic Matter / VOM (VOC)
POC :
Viable : Bakteri, Pollen, Algae, Yeast, Moulds, Mycoplasma, Virus, Protozoa, & Nematoda
Non Viable : Kelompok Senyawa Lipid
VOM
Gas Methane (Senyawa Hidrokarbon)
3. Sedimen
Sangat Beragam : Hidrokarbon, Asam Lemak, Asam - Asam Amino, Peptida, Karbohidrat,
Polimer Alami, Kerogen & Materi Humus
12
Autoton (Internal)
1. Produktivitas Primer
13
PENUTUP
Elemen adalah unsur, materi atau bahan dasar yang menyusun seluruh benda di alam
semesta. Secara garis besar elemen terbagi atas elemen organik yang berkaitan dengan
senyawa hidrokarbon dan derivatnya yang menyusun makhluk hidup dan elemen anorganik
yang mencakup keseluruhan elemen yang terdapat dalam tabel periodik unsur termasuk
Hidrogen dan Karbon. Berdasarkan rata - rata konsentrasinya di alam, elemen terbagi atas
elemen makro yaitu elemen kimia yang terdapat dilaut dalam kadar yang besar, elemen mikro
atau minor elemen yaitu kadarnya yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok elemen
kimia utama, dan trace elemen dalam kadar yang sangat kecil sekali dibandingkan dengan
kadar - kadar dari elemen - elemen dari kelompok yang lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
Andina, Fika. 2011. Klorin Sebagai Salah Satu Komponen Air Laut. (online)
http://fika-star.blogspot.com
Diakses pada tanggal 16 Maret 2013 pukul 14.40
Google. 2013. (online) www.google.com
Diakses pada tanggal 16 Maret 2013 pukul 13.55 WIB
Saputra, Tri. 2011. Mayor, Minor dan Trace Element. (online)
http://bembythesilva.blogspot.com
Diakses pada tanggal 16 Maret 2013 pukul 14.33 WIB
Subahoon, Berita. 2011. Mengenal Air Laut. (online)
http://beritasubahoon.blogspot.com
Diakses pada tanggal 16 Maret 2013 pukul 14.39 WIB
15