PENDAHULUAN
juga seringkali termasuk sebagai aset investasi atau investment properti, di mana
mesin dan peralatan tersebut dibeli atau diadakan sebagai bagian dari suatu
kegiatan investasi yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini,
mesin dan peralatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu usaha yang
pasar dari usaha terkait menjadi sangat penting oleh karena mempunyai pengaruh
tentang Penilaian Mesin dan Peralatan. Sesuai dengan Pendahuluan PPPI 3.1.1.1
mesin dan peralatan secara umum dikategorikan sebagai aset properti berwujud.
dari Standart Penilaian Indonesia untuk aset yang berupa mesin dan peralatan.
Properti untuk mesin dan peralatan seperti yang diperlihatkan oleh bagan yang
1
Tanah
Real Property
Bangunan
Tangible/Ber
wujud
Personal Mesin dan
Properti Peralatan
Furniture dan
Properti Intangible/Tak Goodwill Fixture
Berwujud Hak Paten
Franchises
Hak Cipta
Saham
Surat Berharga Investasi
Deposito
Piutang
Sumber: Amin (2015)
oleh penyewa), dan ketegori aset lainnya yang sejenis. Definisi di atas mencakup
pengertian mesin dan peralatan secara luas, tidak hanya meliputi mesin dan
peralatan industri, di mana mesin dan peralatan merupakan komponen yang sangat
dominan, namun mencakup juga mesin dan peralatan pelayanan gedung serta
2
Pada dasarnya, mesin dan peralatan dapat merupakan mesin-mesin, sedangkan
perangkat dan peralatan lain serta instalasi yang terpasang pada suatu gedung
perangkat dan peralatan lain serta instalasi yang dirangkai dalam suatu kesatuan
tak terpisahkan untuk melakukan suatu proses produksi dalam kegiatan industri.
Istilah “mesin dan peralatan” sebenarnya diambil dari istilah dalam bahasa
tersebut mempunyai pengertian sebagai berikut PPI 3.3.1 Pabrik (plant) adalah
suatu kesatuan dari berbagai jenis aset, dapat pula termasuk bangunan
sangat penting untuk diperhatikan, karena kesalahan dalam mengelola aset dapat
aset baik internasional maupun lokal, tetapi tujuannya tetap sama yaitu mencapai
solusi non aset (mengelola aset tanpa memiliki aset tersebut) akan memungkinkan
hal ini tentunya terkait dengan penggunaan ekuitas perusahaan agar tidak
3
menggangu arus kas perusahaan. Kebijakan non aset ini juga diharapkan dapat
memicu agar penggunaan aset yang ada dapat dioptimalkan, jadi tidak tergantung
Perusahaan bidang minyak dan gas yang salah satu aset utama yang
sebuah solusi efektif dalam mengatasi keterbatasan sumber daya yang ada, dalam
hal ini adalah modal. Komposisi antara kepemilikan aset rig pengeboran dengan
yang cukup hebat, keberadaan aset-aset ini juga yang merupakan salah satu faktor
keberhasilan bertahan dari suatu entitas. Dengan jumlah aset yang banyak dan
besar (dalam hal pembiayaan) tentunya akan menimbulkan biaya operasional yang
banyak, sementara tingkat penggunaan aset tersebut tidak optimal, sehingga beban
pengguna aset merupakan dua faktor yang saling tarik menarik, sehingga
menurun. Sementara itu, biaya yang ditimbulkan justru bertambah. Tentunya hal
ini juga dipicu oleh goncangan krisis migas yang memaksa para pengambil
karena itu, keputusan divestasi suatu aset besar seperti rig pengeboran perlu
sementara harga jual berdasarkan kontrak jangka panjang (sistem yang umum
4
digunakan di Eropa dan Asia) cenderung mengikuti level harga minyak dunia
yang kini mencapai kisaran $80-$90 per barrel. Walaupun kondisi permintaan
diperkirakan masih akan lemah, pasokan infrastruktur migas akan terus meningkat
Harga minyak mentah pada dasarnya di tingkat yang sama seperti tahun
2008, sedangkan harga global gas alam mengalami penurunan sebesar -20 persen,
yang telah mendorong volatilitas pendapatan, dengan biaya rata-rata 43,2 persen
diputuskan untuk dilaksanakan sebelum resesi terjadi (saat harga minyak bumi
melonjak hingga di atas $100 per barrel). Investasi di bidang migas umumnya
memiliki lead time yang panjang sehingga sampai 2015 diperkirakan pasar migas
prospek-prospek eksplorasi minyak dan gas bumi di suatu daerah pada umumnya
dilakukan dengan dua aspek utama aspek teknikal dan aspek keekonomian.
5
Distribusi kepemilikan rig onshore dapat dilihat pada Gambar 1.2. Secara
KKS (Kontrak Kerja Sama) di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.3. Dari
6
Untuk jangka panjang permintaan energi cenderung akan meningkat, di
mana 90 persen dari peningkatan permintaan tersebut akan berasal dari kawasan
naiknya jumlah bangunan (baik komersial maupun residensial), industri baja dan
masih jarang ditemui, seperti penilaian sebelumnya ditahun 2013 terhadap Rig
data yang digunakan sebatas kapasitasnya saja, sedangkan data rig tersebut di
yang hampir sama dari karakteristik dan jumlah komponen di dalamnya yang
yang disebutkan dalam daftar pustaka, maka penulis menyatakan bahwa penelitian
Rig Pengeboran Crown LTO 750 pada tanggal 20 Agustus 2014 adalah asli
dipertimbangkan dengan akurat. Selain itu, penurunan tarif sewa rig pengeboran
7
memaksa manajemenuntuk melakukan efisiensi, sementara penurunan harga sewa
tidak berpengarug signifikan terhadap permintaan, sehingga salah satu cara untuk
yang masih baru agar biaya-biaya yang ditimbulkan tidak tinggi dan tetap mampu
bersaing dalam mendapatkan sewa yang jumlahnya jauh berkurang. Untuk itu
terhadap aset-aset rig pengeboran tua perlu dilakukan peremajaan karena selain
menjadikan biaya operasional lebih efisien juga agar perusahaan dapat bergerak
Salah satu jenis rig pengeboran yang akan digunakan pada penulisan ini
adalah jenis rig pengeboran CROWN LTO-750. Oleh karena itu, perlu dilakukan
dengan penelitian dan kajian yang akurat agar tidak merugikan perusahaan. Alur
Rig Pengeboran
(umur ekonomis lebih 10 Rusak dan Perawatan Produktifitas turun
tahun)
Nilai Pasar
8
1.4 Pertanyaan Penelitian
dianggap oleh Penulis masih kurang tepat dan belum bisa merepresentasikan hasil
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai pasar dari Rig
keuangan lebih tepat. Efektifitas dan kehandalan suatu rig pengeboran menjadi
bagian yang sangat penting dalam mengelola bisnis rig pengeboran, karena salah
satu faktor yang menjadikan industri ini menjadi lebih kompetitif dalam
menawarkan harga adalah biaya rendah dalam operasional rig pengeboran. Oleh
karena itu, pengoperasian rig pengeboran yang sudah tua harus sudah mulai
perusahaan pengeboran lain dalam pengadaan rig pengeboran yang handal dan
efisien.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain
sebagai berikut.
1. Bagi praktisi penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
referensi bagaimana cara dan proses menilai Rig Pengeboran dengan metode
pendekatan biaya.
9
2. Bagi akademisi diharapkan menjadi tambahan ilmu dan informasi tentang
Penulisan tesis ini terdiri atas 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai
penelitian. Dalam bab ini dibahas tentang gambaran umum Rig Pengeboran, aspek
pasar secara makro dan mikro, landasan teori terkait dengan judul penelitian serta
Bab 4 Analisis berisi deskripsi data, uji instrumen serta pembahasan. Bab 5
Simpulan dan Saran berisi uraian tentang hasil analisis data sebagai jawaban atas
tujuan penelitian dan keterbatasan berupa kendala dan kesulitan dalam penelitian
serta saran yang disampaikan sebagai masukan pemikiran dan penelitian lanjutan.
10