Anda di halaman 1dari 15

PAPER

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
“LAPORAN OBSERVASI CHECKLIST”
DOSEN PENGAMPU : Tutik Setyowati, S.Kep Ners, M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Iffa Nurus Shobikhah (P1337420417003)


2. Ulyanabila Cahyaningrum (P1337420417065)
3. Indah Novia Puji A. (P1337420417065)
4. Sevi Tian Roseta (P1337420417065)
5. Frida Indah Tri Utami (P1337420417067)
6. Siti Mulyani (P1337420417065)
7. Dakirotul Basmalah (P1337420417095)
Tingkat : 2A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA

2018
METODE CHECKLIST
1. DEFINISI
Metode Checklist adalah salah satu metode informal observasi dimana
observer sudah menentukan indikator perilaku yang akan di observasi dari subjek
dalam satu tabel. Checklist merupakan metode dengan dua cara pencatatan yaitu
tebuka dan tertutup. Metode ini memiliki derajat selektivitas yang tinggi karena
perilaku yang diamati sudah sangat selektif, juga memiliki derajat inferensi yang
tinggi karena observer hanya fokus pada kategori perilaku yang sudah ditentukan saja.
Untuk memulai observasi dengan metode ini, terlebih dahulu observer harus
menentukan indikator perilaku yang didapat melalui sumber-sumber baik berupa
buku, jurnal, artikel ilmiah, maupun literatur-literatur lain sebagai dasar teori. Setelah
itu, observer menjadikan satu seluruh indikator tersebut dalam satu tabel indikator dan
menambahkan tabel diskripsi, serta tabel koding di sampingnya. Tabel diskripsi
berfungsi sebagai tempat pencatatan perilaku anak secara spesifik. Pada saat observasi
berlangsung, observer hanya memberikan tanda berupa plus (+) yang berarti perilaku
muncul, atau minus (-) yang berarti perilaku tidak muncul pada tabel koding setiap
kali perilaku yang tercantum dalam tabel indikator muncul dari subjek. Alasan
dipilihnya metode ini adalah karena mudah dan simple serta mampu fokus hanya pada
perilaku yang diinginkan terjadi.
Flowsheet merupakan bentuk catatan perkembangan actual yang dirancang
untuk memperoleh informasi dari pasien secara spesifik menurut parameter yang telah
ditentukan sebelumnya, Flow sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil
observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis
secara narative, termasuk data klinik klien. Flow sheet merupakan cara tercepat dan
paling efisien untuk mencatat informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan
mudah mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat gravik yang terdapat pada
flow sheet. Flow sheet atau checklist biasanya lebih sering digunakan di unit gawat
darurat.

2. KEUNTUNGAN
Keuntungan metode Checklist adalah sederhana untuk dilakukan. Selain itu,
metode dengan adanya pencatatan pada diskripsi memungkinkan observer mengetahui
konteks perilaku secara lengkap. Namun, kelemahan dari metode ini adalah metode
ini sedikit menguras energi, karena selain observer mencantumkan koding pada tabel
yang sudah disediakan, observer juga harus memberikan diskripsi perilakunya.
 Keuntungan lainnya dari flow sheet atau checklist :
1) Meningkatkan kualitas pencatatan observasi
2) Memperkuat aspek legal

3) Memperkuat atau menghargai standar asuhan

4) Menjadikan dokumentasi kebidanan lebih tepat

5) Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan

6) Membatasi narasi yang terlalu luas

3. KERUGIAN
1) Memperluas catatan medik dan menciptakan penggunaan penyimpanan
2) Memungkinkan duplikasi data, rancangan dan format

3) Tidak ada ruang untuk pencatatan tentang kejadian yang tidak biasa terjadi dan
bertahan untuk menggunakan lembar alur

 Syarat lembar alur / flow sheet / checklist agar lembar alur /flow sheet/ checklist
sesuai dengan standar, maka harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1) Perhatikan dan ikuti petunjuk menggunakan format khusus


2) Lengkapi format dengan kata kunci
3) Gunakan tanda cek (V) atau (X) pada waktu mengidentifikasi bahwa parameter
telah diobservasi/ diintervensi
4) Jangan tinggalkan lembar checklist dalam keadaan kosong. Tulis 0 untuk
mengidentifikasi bahwa parameter tidak diobservasi
5) Tambahkan uraian secara detail jika diperlukan
6) Pertahankan agar letak lembar alur tepat dilokasi yang tersedia (rekam medis)
7) Beri tanda tangan dan nama jelas pemberi asuhan
8) Dokumentasikan waktu dan tanggal data masuk

Contoh flow sheet :


 ADL (Activity Daily Living)
 Kebutuhan terhadap bantuan bidan
 Tanda-tanda vital
 Keseimbangan cairan (Intake dan Out put)
 Nutrisi
 Pengkajian kulit
 Review system tubuh
 Hasil laboratorium (kadar gula darah&urin)

CONTOH LAPORAN OBSERVASI CHECKLIST & TABEL PANDUAN


OBSERVASINYA

CHECKLIST
07/MOW/2014

Nama : Nurmiyanti
NIM : 1371040040
Kelas :A
Tanggal : 8 Desember 2014
Waktu : 10.47-12.57 WITA
Tempat : Gedung BB Fakultas Psikologi UNM

I. TUJUAN OBSERVASI
Praktikum observasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa
menyusun panduan observasi berdasarkan salah satu teori, melakukan observasi
dengan menggunakan model checklist, mampu membuat kesimpulan mengenai
observasi yang telah dilakukannya, serta mampu mengevaluasi kelebihan dan
kelemahan dari praktek observasi yang telah dilakukan.

II. PROSEDUR OBSERVASI


Pilihlah satu variabel yang ingin di observasi sebagai tujuan observasi. Carilah
pengertian, definisi operasional, aspek, dan indikator dari variabel tersebut. Tentukan
indikator-indikator manakah yang dapat di observasi dan buatlah panduan observasi.
Pilihlah seorang individu yang dapat dijadikan subjek. Observasilah subjek tersebut
selama minimal satu jam. Catatlah perilaku dari individu tersebut. Isilah catatan
observasi. Setelah melakukan observasi, beberapa mahasiswa akan di minta untuk
mempresentasikan laporan hasil observasi yang telah di buatnya.
III. TINJAUAN PUSTAKA
a. Variabel
Variabel yang digunakan dalam observasi ini adalah perilaku agresi.
b. Definisi Konsep
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Hedo dan Hilda, 2014) mendefinisikan Agresif sebagai perasaan marah
atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai pemuasan
atau tujuan, yang dapat diarahkan kepada orang atau benda; perbuatan
bermusuhan yang dapat diarahkan kepada orang atau benda; sifat atau nafsu
menyerang sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan,
menghalangi, atau menghambat. Applefield (Setiawan, 2009) menyatakan bahwa
agresivitas merupakan sikap yang mengandung unsur kesengajaan yang
mengakibatkan atau mempunyai kemungkinan mengakibatkan penderitaan fisik
atau psikis pada orang lain atau mengakibatkan kerusakan pada barang dan benda
lainnya. Agresivitas juga dinyatakan oleh Tremblay ( Hedo dan Hilda, 2014)
sebagai sikap yang cenderung menggunakan perwujudan perilaku dalam cara atau
interaksi yang bersifat antagonis kepada orang lain. Sedangkan Berkowitz (Hedo
dan Hilda, 2014) menyatakan bahwa agresivitas merupakan sikap menyerang
yang menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental.
c. Aspek-aspek
Menurut Buss dan Perry (Praptiani, 2013) agresi terbagi dalam empat jenis
yang menggambarkan perilaku agresi dari setiap indivdu diantaranya adalah
Physical Agression, Verbal Agression, Anger, dan Hostility.
1. Physical Agression
Physical Agression merupakan perilaku agresi yang dapat diobservasi
(terlihat/overt). Physical Agression kecenderungan individu untuk melakukan
serangan secara fisik untuk mengekspresikan kemarahan atau agresi. Bentuk
serangan fisik tersebut seperti memukul, mendorong, menendang, dan lain
sebagainya.
2. Verbal Agression
Verbal Agression merupakan perilaku agresi yang diobservasi (terlihat/overt).
Verbal Agression adalah kecenderungan untuk menyerang orang lain atau
memberikan stimulus yang merugikan dan menyakitkan kepada organisme
lain secara verbal, yaitu melalui kata-kata atau penolakan. Bentuk serangan
verbal tersebut seperti cacian, ancaman, mengumpat, atau penolakan.
3. Anger
Beberapa bentuk anger adalah perasaan marah, kesal, sebal, dan bagaimana
cara mengontrol hal tersebut. Termasuk di dalamnya Irritability, yaitu
mengenai temperamental, kecenderungan untuk cepat marah, dan kesulitan
untuk mengendalikan amarah.
4. Hostility
Hostility tergolong dalam agresi covert (tidak terlihat). Hostility terdiri dari
dua bagian, yaitu: Resentment seperti cemburu dan iri terhadap orang lain, dan
Suspicion seperti adanya ketidakpercayaan, kekhawatiran, dan proyeksi dari
rasa permusuhan terhadap orang lain.

IV. CATATAN OBSERVASI


A. Variabel : Perilaku agresi
B. Definisi Operasional : Agresi adalah segala bentuk perilaku yang
dimaksudkan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental.
C. Identitas Subyek
Nama : AY
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : ±19 tahun
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa :-
Anak ke :-
Status Pernikahan : Belum Menikah

Observasi : sebuah bangunan lantai dasar yang dimana dalam bangunan


tersebut terdapat tangga untuk naik kelantai dua, dan meja tinggi sekitar 1,5 meter.
Dibangunan lantai dasar tersebut juga terdapat beberapa ruangan yang dipintunya
tertulis bb 101, 105, dan 104. Disamping bb 105 terdapat meja yang tingginya juga
sekitar 1,5 meter. Disamping meja terdapat mading yang berdiri dan dibawahnya ada
kursi tunggu. Di depan meja terdapat beberapa kardus besar.

Tabel Panduan Observasi

NO. Aspek Indikator Deskriptif Cheklist

1. Agresi Fisik Mencubit Menyakiti orang lain dengan -


menjepit kulit dengan jari telunjuk
dan ibu jari.
Memukul Mengayunkan tangan ke badan
ü
individu lain
Menampar Menganyukan tangan ke bagian -
muka seseorang
Menendang Mengayunkan kaki ke badan
ü
individu lain atau benda padat.
Membunuh Menghilangkan nyawa seseorang -
baik menggunakan benda tajam,
mencekik, menembak menggunakan
pistol , dll.
Menjambak Menggenggam dan menarik rambuk -
orang lain
Mendorong Menghempaskan tubuh orang lain
ü
kebelankang.
2. Agresi Verbal Mengancam Mengatakan kata-kata yang
ü
mengancam seperti awas, dll
Menghina Mengatakan kata-kata yang -
menjatuhkan perasaan orang lain
seperti mukamu jelek, orang miskin,
dll.
Memaki Mengatakan kata-kata keji, tidak
ü
pantas, kurang sopan
Menggunjing Mengatakan hal-hal yang tidak -
benar mengenai orang lain
(bergosip)
Membantah Tidak mau mendengar perkataan
ü
orang lain
3. Agresi Kemarahan Marah Memerahnya muka dan urat-uratnya
ü
menonjol, nafas yang terengah-
engah.
Cemburu Menunjukkan rasa tidak suka seperti -
ngambek, marah-marah tidak jelas,
dll
4. Agresi Permusuhan Benci Menunjukkan rasa tidak suka seperti -
perilaku menghindar, dll
Ketidak Mengerutkan alis, dan menajamkan
ü
percayaan pandangan mata saat menatap atau
mendengarkan orang yang berbicara.
kekhawatiran Perilaku yang dilihat dari -
berkeringat, tidak bisa tenang
(gelisah), menggigit jari, dll
V. KESIMPULAN OBSERVASI
Dari hasil observasi di atas, Subjek memiliki perilaku agresi karena beberapa
indikator dalam aspek terpenuhi.

VI. EVALUASI OBSERVASI


1) Kelebihan
Jarak antara observer dan Subjek tidak terlalu jauh sehinggah memudahkan
observer untuk mengobservasi.
2) Kelemahan
Tempat observasi yang cukup ramai sehingga observer susah mendengarkan kata-
kata subjek.

VII. REFERENSI
Hedo, Dian Jayantari Putri K. dan Hilda Sudhana. (2014). Perbedaan Agresivitas pada
Anak Usia Dini yang Dibacakan Dongeng Dengan yang Tidak Dibacakan Dongeng
Sebelum Tidur Oleh Ibu. Jurnal psikologi Udayana,1(2), 213-226.
Praptiani, Santi. (2013). Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Agresivitas Remaja Dalam
Menghadapi Konflik Sebaya Dan Pemaknaan Gender. Jurnal Sains Dan Praktik
Psikologi, 1(1), 01-13.
Setiawan, A. (2009). Mengatasi prilaku agresif pada siswa. Artikel Pendidikan Luar
Biasa Universitas Pendidikan Indonesia, 2-5.
Panduan Observasi
NO Aspek Indikator Deskriptif Cheklist
.
Agresi Fisik Mencubit
Memukul
Menampar
Menendang
Membunuh
Menjambak
Mendorong
2 Agresi Verbal Mengancam
Menghina
Memaki
Menggunjing
Membantah
Agresi Kemarahan Marah
Cemburu
Agresi Permusuhan Benci
Ketidak
percayaan
kekhawatiran
Makassar, 9 Desember 2014
Observer,

Nurmiyanti
NIM.1371040040

CONTOH CHECKLIST
DAFTAR PUSTAKA
http://pemudaumat.blogspot.com/2012/11/meotde-observasi-psikologi-check-list.html
http://www.apb-group.com/metode-checklist/
https://id.scribd.com/doc/146452924/Pengertian-Checklist
http://dokumentasi-kebidanan.blogspot.com/2011/11/teknik-dan-model-
pendokumentasian.html
http://materibidan.blogspot.com/2010/10/teknik-pendokumentasian.html

Anda mungkin juga menyukai