Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Denis Said Mukhtar 21040116140060
Secara umum, pengertian SIG adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak, data geografis,dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk
memasukan,menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisa,dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.ESRI
(Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands, California, adalah salahsatu
perusahaan yang mapan dalam pengembangan perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan
produk ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi
berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Saat ini, produk terakhir
ESRI adalah ArcGIS versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010 yang lalu. Dengan bervariasinya kalangan
pengguna GIS, software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup penggunaan GIS pada berbagai
skala:
1. 1.ArcGIS Desktop, ditujukanuntuk pengguna GIS profesional (perorangan maupun institusi)
2. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi dan
pengembangan
3. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang mengumpulkan data
spasial melalui aplikasi di internet
4. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini mengumpulkan data
lapangan
5. ArcGIS Desktop adalah jenis produk yang paling banyak digunakan oleh penggunaGIS.
Selanjutnya didalam ArcGIS Desktop terdapat beberapa paket modul dengan fungsi yang
berbeda-beda yaitu: 1.ArcCatalog
6. 2.ArcMap
7. 3.ArcToolbox
8. 4.ArcGlobe
9. 5.ArcScene
10. 6.ArcReader
11. 7.Dekstop Administrator
Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis
komputer,yangakan sangat membantuketika data geografis merupakan data yang besar (dalam
jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. SIG mempunyai kemampuan
untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya,
menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data
spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem
koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa
pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan
SIG dari sistem informasi lainnya.
Pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya perkembangan
teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer. Pada saat ini SIG akan selalu
diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. SIG yang berbasis komputer akan sangat
membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan
terdiridari banyak tema yang saling berkaitan. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan
berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya
memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakandataspasial. Iniadalah sebuah data
yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi,
kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuaninilah yang membedakan SIG dari sistem informasi
lainnya.
Salah satu komponen penting dari ArcGIS Dekstop, yaitu ArcMap,yangmerupakan aplikasi
utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan dengan komputer. Kerena kemampuannya dalam
banyak hal seperti kemampuan utam dalam hal visual dan tampilan, editing, desain peta, serta analisis
pada peta yang akurat. Berikutkomponen-komponen dalam ArcMAP, antara lain:
1. New Map File:membuat tampilan peta baru.
2. Open:membuka proyek yang sudah dibuat sebelumnya.
3. Save:menyimpan proyek yang sedang dikerjakan.
4. Print:perintah mencetak peta.
5. Cut:memindahkan feature yang sedang diedit dan terpilih.
6. Copy:menggandakan feature yang telah terpilih.
7. Paste:mengeksekusi feature yang sedang diedit dan terpilih.
8. Delete:menghapus feature yang sedang diedit dan terpilih.
9. Undo dan Redo:membatalkan aksi sebelumnya atau mengembalikan lagi ke aksi tersebut.
10. Add Data:membuat layer.
11. Map Scale:mengatur skala peta.
12. Editor Toolbar:menampilkan toolbar editor.
13. Zoom in:digunakandengan cara drag pada posisi yang kita ingin lihat untuk memperjelas
tampilan peta dalam skala yang lebih besar.
14. Zoom Out:digunakan dengan cara yang sama dengan Zoom In untukmelihat tampilan peta
dalam skala yang lebih kecil.
15. Fix Zoom In:digunakan dengan caramenekan tool maka tampilan padamap akan berubah
ke skala yang lebih besar.
16. Fix Zoom Out:Digunakan dengan cara yang sama dengan Fix Zoom In untuk merubah
tampilan pada map menjadi skla yang lebih kecil.
17. Pan:menggeser tampilan peta.
18. Full Extent:menapilkan peta secara keseluruhan.
19. Go Back to Previous Extent:perintah undo untuk zooming.
20. Go to Next Extent:perintah redo untuk zooming.
21. Select Feature:memilih feature.
22. Clear Selected Feature:membersihkan obyek yang terpilih.
23. Pointer:menunjukkan data dan memilih element layer.
24. Information:mengetahui informasi tentang suatu feature.
25. Find a Feature:mencari lokasi sebuah obyek atau bagian dari peta.
26. Go to XY:menuju ke suatu posisi yang ditentukan oleh koordinat X dan Y.
27. Measure:untukmelakukan pengukuran jarak pada peta.
28. Hyperlink:menghubungkan obyek dengan suatu file dokumen seperti gambar, film atau
website.
Sedangkan komponen utama dari ArcMap antara lain:
Toolbar Standard Bagian yang memilik alay-alat standar yang sangat sering digunakan
dalam hampir semua operasi di ArcMap.
Toolbar Tools Toolbar ini digunakan untuk navigasi dan explorasi data spasial yang
ditampilkan
Toolbar Editor Alat ini digunakan pada saat pengeditan data.
Toolbar Advanced Editing Toolbar ini digunakandigunakan pada saat pengeditan data
tingkat lanjut. Beberapa tool pada toolbar ini membutuhkan tingkat lisensi ArcEditor untuk
dapat beroperasi.
Toolbar Spatial Adjustment Toolbar ini digunakan digunakan pada saat pengeditan data
tingkat lanjut. Beberapa operasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan tool pada
toolbar ini adalah perubahan geometri data (adjustment) dengan beberapa metode
transformasi, dan Edgematching, pencocokan batas-batas tepi data. Lalu, Attribut
Transfer, digunakan untuk duplikasi/transfer attribut antar fitur, baik yang berlainan layer
maupun pada layer yang sama.
Toolbar Annotation Toolbar ini digunakan untuk mengedit annotasi yang berada dalam
geodatabase.
Toolbar Topology Toolbar ini digunakan untuk memastikan konsistensi topologifitur karena
memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan topologi sekaligus menawarkan solusi
perbaikannya.
Jika dikaitkan dengan ilmu perencanaan wilayah dan kota, maka terdapat kaitan yang sangat
erat ditandai dengan adanya aspek-aspek yang sangat berhubungan. Berbicara mengenai ilmu
perencanaan wilayah dan kota pasti juga terkait dengan peta serta ilmu pembuatannya. Peta adalah
salah satu alat utama yang digunakan oleh seorang perencana dalam menjalankan pekerjaannya. Hal
inilah yang menjadi acuan pentingnya pemahaman dan penguasaan seorang perencana tentang peta
dan pembuatannya. Penguasaan tentang analisis dan modifikasi peta juga membantu seorang
perencana dalam meningkatkan potensi diri serta kapabiltas yang dapat menaikkan daya tawarnya.
Dengan adanya software ini, membuat para ahli perencana untuk lebih mudah dalam
melakukan pekerjaannya dalam hal membuat peta, digitasi wilayah, perencanaan rancangan suatu
kota dan lain sebagainya. Sehingga software ini merupakan perangkat pendukung berkembangnya
ilmu perencanaan wilayah dan kota.
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data
yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan
mempunyai dua bagian penting yangmembuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi
(spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi
(lintang dan bujur) dan koordinatXYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan
proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki
beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis vegetasi, populasi,
luasan, kode pos, dan sebagainya.
Dalam SIG itu sendiri, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua bentuk format, antara lain:
Data vektorData vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan
garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama),
titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari
format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis
lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya
pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk
mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama
adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Data rasterData raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari
system Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai
struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).Pada data raster, resolusi
(definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel
menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada
citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin
tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah
secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya.
Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-
nya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras
yang tersedia.
Masing -masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihanformat data
yang dig unakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang
dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih
ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam
komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang
lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.
Sebuah peta harus diperhatikanpulatampilan dan tata letaknya. Hal ini berfungsi untuk
mempermudah pengguna dalam memahami dan mengerti peta yang dibuat. Selain itu, dengan tata
letak peta yang baik dan menarik akan membuat pengguna merasa nyaman dalam menggunakan peta
tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam layout peta adalah:
a. JudulJudul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas peta
dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang digambarkanoleh peta
tersebut.Dari judul pengguna haruslah sudah mengetahui peta apa yang dilihatnya.
b. SkalaSkala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang
sebenarnya di permukaan bumi.Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
c. Skala angka/numerik Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta 1 : 200.000, skala peta
1: 1.000.000 dan sebagainya. Skala Garis/Grafik Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis
linier dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya. Skala kalimat/verbal Skala Yang
menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang
biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.
d. Legenda Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol penting dalam sebuahpeta.
e. Letak lintang dan bujur Untuk menentukan suatu tempat secara tepat di permukaan bumi
biasanya digunakan garis geografi yang diakui secara internasional. Garis geografi tersebut ada
dua yaitu Garis lintang dan Garis Bujur (Suhada). Garis bujur merupakangaris khayal/imaginer
yang menghubungan kutub-utara dan selatan (Suhada). Sedangkan garis lintang merupakan garis
yang melintang atau membagi bola bumi (globe) menjadi dua, yaitu bagian utara dan bagian
selatan garis khatulistiwa.
f. Pencatatan sumber Pencatatan sumber ini berupa sumber peta dan informasi terkait dengan
peta.
g. Kerangka peta (frame) Kerangka peta (frame) merupakan garis tepi yang ada pada peta.
h. Penyusun atau penggambar peta Untuk menunjukan siapa-siapa yang bertanggung jawab dalam
pembuatan peta ditulis nama penyusun/penggambar peta berikut tahun penggambarannya
Seorang perencana suatu wilayah dan kota, tentunya selalu berhubungan dengan yang
namanya “Lokasi”. Karena dalamsuatuperencanaan,dengan adanya pemahaman mengenai suatu
lokasi atau wilayah tentunya akan memudahkan seorang perencana untuk membuat sebuah
perencanaan di suatu wilayah atau kota.Sehubungan dengan hal tersebut, yaitu pemahaman
mengenai lokasi bagi seorang perencana, diperlukan sebuah alat bantu untuk mempermudah
pemahaman mengenai lokasi tersebut. Salah satunya adalah peta, peta itu sendiri merupakan
sebuah alat bantu untuk mengetahui dan memahami letak dan kondisi suatu wilayah yang secara
umum digunakan banyak orang.
Kini semakin majunya jaman, peta telah banyak mengalami perkembangan. Seperti sudah
tersedianya berbagai macam perangkat lunak/softwareyang mempermudah seorang perencana
dalam pembuatan, penggunaan, dan pemanfaatan peta. Perangkat lunak tersebut antara lain
sepertiArcGIS.Perangkat lunak ini sudah mulai berkembang dan banyak digunakan oleh orang-
orang, terutama sebagai seorang perencana. Sebagai seorang perencana muda di era baru ini,
maka generasi-generasi muda perencana terutama di Indonesiadituntut untuk dapat bersaing
dan beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan, terutama di bidang teknologi dan
informasi. Seperti halnya dalam penggunaan software Arcgis, tentu saja harus digeluti oleh
seorang planner dalam perkembangan zaman
DATA
Dalam pembuatan peta daya dukung lahan dan kesesuaian lahan. Diperlukan data-data
pendukung sebagai komponen penyusun dalam pembuatan peta. Untuk sumber data awal,
didapatkannya data berbentuk shape file (shp.) dari BAPPEDA Kota Semarang tahun 2011. Berikut
rincian dari data :
Berdasarkan data-data yang diperoleh, penulis membuat beberapa peta seperti peta jenis
tanah, topografi, klimatologi, dan tata guna lahan. Berikut data-datanya :
1. Peta jenis tanah, jenis tanah yang terdapat dikelurahan sukorejo yaitu jenis tanah Mediteran
Coklat Tua.
2. Peta Klimatologi atau curah hujan, intensitas curah hujan di kelurahan sukorejo berkisar 27,7
– 34,8 mm/tahun.
3. Peta Topografi, mengetahui keterangan peta dibawah, dapat dijelaskan bahwa terdapat
berbagai macam kelerangan, 0-2% sangat landai, 2-15% landai, 15-25% sedikit curam, 25-40%
agak curam, >40% sangat curam. Semua kondisi itu terdapat dikelurahan sukorejo.
4. Peta tata guna lahan, diketahui pada kelurahan sukorejo terdapat berbagai fungsi kawasan
yaitu terdapat kawasan pemukiman, kebun campur, perairan dan tanah kosong. Dan
mayoritas merupakan kebun campur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil :
Dari data diatas diperoleh data jenis tanah, kelerengan, dan curah hujan. Pada proses ini semua skor
tiap data di jumlahkan dan dikatagorikan menjadi beberapa kawasan. Yaitu kawasan lindung,
kawasan penyangga dan kawasan budidaya. Untuk mengklasifikasikan kawasannya dapat
diketahui apabila total <125 untuk kawasan budidaya, untuk >=175 untuk kawasan lindung dan
125-174 untuk kawsan penyangga. Dapat dilihat dari keterangan tabel diatas pada kelurahan
sukorejo terdapat ketiga kawasan tersebut. Terdapat kawasan budidaya, kawsan lindung dan
kawasan penyangga, namun mayoritas yaitu kawasan penyangga. Untuk kawasan lindung hanya
sedikit terdapat diwilayah selatan kelurahan yang tepatnya berada pada kelerengan >40%.
2. Kesesuaian Lahan
Mengenai kesesuaian lahan dapat dilihat dari tabel atribut dan peta yang telah dilampirkan
pada hasil di atas.
Selain terdapat pembagian kawasan berdasarkan daya dukung lahan di kelurahan sukorejo, yaitu
kawasan budidaya, kawasan penyangga dan kawasan lindung, dapat diperhatikan juga mengenai
penggunaan dan kesesuain lahan tersebut. Mengenai hasil yang telah dipaparkan diatas. Diketahui
bahwa peta kesesuaian lahan didapatkan dari overlay antara peta daya dukung lahan dan peta tata
guna lahan kelurahan sukorejo. Pada kelurahan sukorejo terdapat penggunaan lahan seperti
pemukiman, tanah kosong, kebun campur, dan perairan. Untuk wilayah itu sendiri mayoritas
penggunaan lahannya itu adalah kebun campur. Setelah melalui tahap analisis dapat dijelaskan
bahwa terdapat pemukiman di kawasan lindung. Sehingga dapat dikatakan wilayah tersebut
dikatakan tidak sesuai. untuk pemukiman yang berada di kawasan penyangga dikatakan sesuai
namun pemukiman tersebut tidak boleh berkembang, karena cukup membahayakan untuk
keberlanjutan pembangunan di wilayah tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan, antara lain :
Kelurahan sukorejo memiliki jenis tanah dan curah hujan yang homogen, dimana tidak terlihat
perbedaan curah hujan dan jenis tanah pada wilayah tersebut.
Kelurahan sukorejo memiliki kondisi kelerengan yang beragam.
Kelurahan sukorejo mayoritas pengunaan lahannya yaitu berupa kebun campur
Pada kelurahan sukorejo terdapat tiga kawasan yaitu kawasan budidaya, kawasan penyangga
dan kawasan lindung.
Terdapat kawasan lindung pada wilayah tersebut, karena pada kawasan tersebut bertepatan
dengan kondisi lereng yang curam yaitu >40%.
Terdapat daerah yang tidak sesuai, dikarenakan pada daerah tersebut terdapat pemukiman
yang berada dikawasan lindung. Dengan keadaan iyu dapat membahayakan keselamatan
warga sekitar daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Yuli. 2010. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografi Tingkat Dasar. Bogor: Tropenbos
International indonesia programe.
LAMPIRAN
Langkah kerja Arcgis Pembuatan Peta Daya Dukung Lahan dan Kesesuaian Lahan:
1. Membuka Arcmap dan membuat data baru, kemudian klik add data. Ketika muncul tabel
add data. Masukan data yang ingin diolah.
2. Memilih dan mengekspor layer batas kelurahan yang dipilih, untuk dapat dilakukan proses
clip pada langkah selanjutnya dengan data-data/ layer seperti curah hujan, kelerengan dan
jenis tanah. Pada tahap ini dapat dilakukan dengan membuka table atribut terlebih dahulu
lalu select kelurahan yang diinginkan.
3. Melakukan clip, dengan cara : Arctool – pilih analysis tool – pilih clip
4. Setelah masuk kekotak dialog clip anda dapat mengisi input dengan data yang ingin diclip dan
pada clip feature masukan kelurahan yang telah di export. Untuk outputnya tentukan file
penyimpanan yang anda inginkan. Lakukan hal ini pada data jenis tanah, klimatologi dan tata
guna lahan.
5. Untuk melakukan overlay, dapat dilakukan dengan cara pilih Analysis tools pada arctoolbox
– pilih overlay – pilih union.
6. Pada kotak dialog union, untuk kolom input masukan data curah hujan, jenis tanah, dan
kelerengan. Dan untuk kolom output tentukan folder penyimpanan yang diinginkan.
7. pada table attribute buat field baru seperti field total dan keterangan kawasan. Setelah itu
lakukan pengisian total dengan menggunakan field calculator dengan menjumlahkan seluruh
skor( untuk langkahnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
8. setelah mendapatkan total skor, lakukan pemilihan kawasan dengan menggunakan select
attribute sesuai ketentuan sk kementrian pertanian.
9. untuk memilih attribute yang ada dapat dilakukan dengan cara memilih menu selection –
select by Attributes – masukan kriteria katagori kawasan yang akan dipilih terlebih dahulu,
akan terpilih beberapa data yang termasuk ke dalam kriteria yang telah dipilih. Setelah itu klik
kanan pada kolom kawasan lalu pilih field calculator, lalu isikan dengan berbagai katagori
kawasan. Ntuk hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah.
10. untuk membuat data Kesesuaian lahan, lakukan uni0on antara data daya dukung lahan dan
data tata guna lahan.
11. setelah mendapatkan hasil union, lakukan klik kanan untuk table attribute pada layers
kesesuaian lahan dan lakukan analisis atau pengisian table secara manual terhadap data
kawasan dan penggunaan lahan. Dapat dilihat hasilnya pada gambar dibawah.
12. Untuk inset peta, pertama-tama memalakukan insert - Data Frame, akan muncul layer baru
“New Data Frame”. DariNew Data Frame - Add data - data kelurahan yang digunakan, juga batas
kecamatan.Setelah itu, memilih kecamatan yang bersangkutan dan exportdata.Melakukan
cliphasil export batas kecamatandengan batas kelurahan. Kemudian mengatur warna daerah
kelurahan yang terkait (Kelurahan Petompon) dengan cara klik kanan - properties - Symbology -
Categories - Unique values. Memilih “Kelurahan” padaValue Field, laluAdd values(mencari
kelurahan yang telah dipilih)- Klik OK-mengganti warna kelurahan yang dipilih (Kelurahan
Petompon) - Klik OK.