Anda di halaman 1dari 3

RESUME GADAR

Nama : Niken Vio Mastuti


Nim : 1130016024
Kelas : 6C

1. BLS
BLS (Basic Life Support) bantuan hidup dasar adalah semua tindakan yang harus
segera (CITO) dilakukan dan bertujuan kematian.
Prinsip : a. Penanganan cepat dan tepat
b. Pertolongan segera diberikan oleh sapa sana yang menemukan
(masyarakat awam, perawat, dokter)
Sistematika menangani pasien gadar : jalan napas + nafas buatan + pijat jantung
a. Airway
b. Breathing
c. Circulation
Langkah – Langkah : Tidak berespons?? – minta tolong orang disekitar – buka
jalan napas – pernapasan (tdk ada) – panggil ambulans – 30 kompresi jantung – 2
napas bantuan 30 kompresi jantung
1) Tentukan sadar tidak sadarnya klien (tepuk bahu atau pipi)
2) Minta bantuan
3) Posisikan pasien (Terlentang dan alas yang keras) jika pasien posisi belum
terlentang
4) Bebaskan jalan nafas (head tilt – chin lift) atay jaw thrust
5) Tentukan nafas atau tidak nafas (look, listen, feel)
6) Tentukan henti jantung atau tidak (raba nadi carotis)
7) Pijat jantung (chest compression) 30 pijatan
8) Beri nafas bantu 2x berurutan
9) 1 atau 2 penolong Pijat jantung = nafas bantu (30=2)
2. ALS (Advance Life Support)
1) Leader : mengatur jalannya tindakan gawat darurat

2 2. Airway Breathing
3. Compresi/ CPR/ RJP
4 3 4. DC shock
5. Medication : menyiapkan obat yang diperlukan (jgn lupa cek ED)
6. Dokumentasi asisten
6 5
 Obat – obatan yang harus disiapkan :
a. Adrenalin
b. Sulfas Atropin
c. Lidocain
d. Amiodaron
Cara ALS :
a. 3A ( aman diri, lingkungan, pasien
b. Cek kesadaran dengan AVPU
c. Cek napas dan karotis, jika tidak ada, pijat jantung (30x, disela
dengan tiupan nafas 2x)
3. Bebat,Biday dan Transportasi
Balut bidai adalah tindakan memfiksasi /mengimobilisasi bagian tubuh
yang mengalamicidera dengan menggunakan benda yang bersifat kaku
maupun fleksibel sebagai fiksator /imobilisator
Syarat Bebat : tidak boleh terlalu kencang dan longgar, cek PMS (Pulsasi Motorik
Sensorik) sirkulasi pergerakan selama 5-10 menit
Syarat Bidai : Kuat tidak bengkok, bisa melewati 2 sendi, tidak mudah patah, pasien
harus nyaman, tidak ada batasan waktu
Transportasi mulai dari personil (sopir), petugas medis, oksigen, obat emergency,
AED dengan prinsip penolong tidak cedera
4. Initial Assesment
Initial Assessment adalah proses penilaian awal pada penderita trauma disertai
pengelolaanyang tepat guna untuk menghindari kematian.
Initial assesment meliputi :
1. Persiapan 6. Secondary survey (anamnesis dan
2. T r i a s e pemeriksaan fisik)
3. Primary survey 7. Tambahan terhadap secondary
4. R e s u s i t a s i survey
5. Tambahan terhadap primary 8. Pemantauan dan reevaluasi
survey dan resusitas berkesinambungan
9. P e n a n g a n a n d e f i n i t i f
Urutan dari initial assessment diterapkan secara berurutan atau sekuensial, akan
tetapi dalam praktek sehari-hari dapat dilakukan secara bersamaan atau simultan.
Persiapan pada penderita berlangsung dalam dua fase yang berbeda,
yaitu fase pra rumahsakit / pre hospital, dimana seluruh penanganan
penderita berlangsung dalam koordinasidengan dokter di rumah sakit. Fase
kedua adalah fase rumah sakit/hospital dimana dilakukan persiapan untuk
menerima penderita sehingga dapat dilakukan resusitasi dengan cepat.
Langkah – langkah :
1. Lakukan 3A : Aman diri, lingkungan dan pasien
2. Periksa kesadaran menggunakan AVPN (Alert/ sadar, Verbal/memanggil dan
respon tepuk pundak, Pain/ pangkal kuku sternum supra orbital)
3. Periksa Airway
4. Breathing
5. Circulating
6. Disability (cek
kesadaran/GCS)
7. Exposure
8. Folley cateter
9. Gastric tube
10. Heart monitor
11. Imaging

Anda mungkin juga menyukai