Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MENGATASI KEJANG DEMAM PADA ANAK

Pokok Bahasan : Mengatasi Kejang Demam Pada Anak


Hari / Tanggal : Jumat / 03 Mei 2019
Sasaran : Orang Tua klien
Waktu : 09.30 – 09.50
Tempat : Teratai Bawah RSUD Cibinong

Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
a. Tujuan pembuatan SAP ini agar orang tua klien mengetahui dan mampu
mengatasi Kejang Demam Pada Anak

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Mampu menjelaskan pengertian kejang demam
b. Mampu menjelaskan penyebab terjadinya kejang demam
c. Mampu menjelaskan tanda dan gejala dari kejang demam
d. Mampu menjelaskan cara pencegahan terhadap kejang demam
e. Mampu menjelaskan cara mengatasi dan pengobatan kejang demam

3. Sasaran
Orang tua klien

4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
5. Media dan alat
a. Alat
1) Leaflet

6. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Jumat/ 03 Mei 2019
Jam : 09.30 – 09.50 Wib
Waktu Pertemuan : 20 Menit
Tempat : Teratai bawah RSUD Cibinong
Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
dan Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
( 3 menit )  Menjelaskan topik  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
 Membuat kontrak waktu  Menyetujui kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan waktu
 Mendengarkan dan
memperhatikan

Pelaksanaan  Menggali pengetahuan orang  Mengemukakan


( 14 menit ) tua tentang pengertian pendapapat
Kejang Demam.
 Menjelaskan materi tentang  Mendengarkan dan
Pengertian Kejang Demam. memperhatikan
 Menggali pengetahuan
Orang tua tentang penyebab  Mengemukakan
Kejang Demam. pendapapat
 Menjelaskan materi
penyuluhan tentang :  Mendengarkan dan
dan tanda dan gejala Kejang memperhatikan
Demam.
 Menggali pengetahuan
Orang tua tentang upaya  Mengemukakan
penanganan Kejang Demam pendapat
 Menjelaskan pengobatan
kejang demam
 Mendengarkan dan
memperhatikan
 Mendengarkan dan
memperhatikan
Penutup  Memberikan kesempatan  Memberikan
( 3 menit ) Orang tua untuk bertanya pertanyaan
 Melengkapi atau
memberikan penjelasan atas  Mendengarkan dan
pertanyaan Orang Tua memperhatikan.
 Salam penutup  Menjawab salam

7. Evaluasi
a. Menjelaskan pengertian kejang demam
b. Menjelaskan tanda gejala kejang demam
c. Menjelaskan penyebab kejang demam
d. Menjelaskan cara penanganan kejang demam
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN KEJANG DEMAM


Kejang demam atau febrile convusion ialah bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38’c) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium.(Ngastiyah, 1997: 229)

Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai


pada anak, terutama pada golongan anak pada umur 6 bulan sampai 4 tahun. Hampir
3% dari yang berumur dibawah 5 tahun pernah menderita kejang demam. Pada
percobaan binatang, suhu yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya bangkitan
kejang.

Kejang demam menurut Putri & Baidul (2009) adalah kejang yang terjadi
pada saat bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat. Tidak
ada nilai ambang batas suhu yang dapat menimbulkan terjadinya kejang demam.
Selama anak mengalami kejang demam, ia dapat kehilangan kesadaran disertai
gerakan lengan dan kaki atau justru disertai dengan kekakuan tubuhnya.

Jadi kejang demam merupakan akibat dari pembebasan istrik yang tidak
terkontrol dari sel saraf korteks serebral yang ditandai dengan serangan tiba-tiba,
terjadi gangguan kesadaran ringan, aktifitas motorik atau gangguan fenomena sensori.
(Doenges, 2000).

B. PENYEBAB KEJANG DEMAM


Penyebab dari Kejang Demam dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu :
a) Obat – obatan
Racun, alkhohol, obat yang diminum terlalu berlebihan.
b) Ketidakseimbangan kimiawi
Hiperkalemia, hipoglikemia dan asidosis.
c) Demam
Paling sering terjadi pada anak balita.
d) Patologis otak
Akibat dari cidera kepala, trauma, infeksi, peningkatan TIK.
e) Eklampsia
Hipertensi prenatal, toksemia gravidarum.
f) Idiopatik
Penyebab tidak diketahui.

C. MANIFESTASI KLINIS/ TANDA GEALA KEJANG DEMAM


Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam,
berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik, klonik,
fokal, atau akinetik. Umumnya kejang berhenti sendiri. Setelah kejang berhenti, anak
tidak memberi reaksi apapun sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak
terbangun dan sadar kembali tanpa defisit neurologis. Kejang dapat diikuti oleh
hemiparesis sementara (Hemiparesis Todd) yang berlangsung beberapa jam sampai
beberapa hari. Kejang unilateral yang lama diikuti oleh hemiparesis yang menetap.
Bangkitan kejang yang berlangsung lama sering terjadi pada kejang demam yang
pertama.

Durasi kejang bervariasi, dapat berlangsung beberapa menit sampai lebih dari
30 menit, tergantung pada jenis kejang demam tersebut. Sedangkan frekuensinya
dapat kurang dari 4 kali dalam 1 tahun sampai lebih dari 2 kali sehari. Pada kejang
demam kompleks, frekuensi dapat sampai lebih dari 4 kali sehari dan kejangnya
berlangsung lebih dari 30 menit.

Gejalanya berupa:

– Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi secara tiba-
tiba)

– Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada
anak-anak yang mengalami kejang demam)

– Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung
selama 10-20 detik)

– Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya
berlangsung selama 1-2 menit)
– Lidah atau pipinya tergigit

– Gigi atau rahangnya terkatup rapat

– Inkontinensia (mengompol)

– Gangguan pernafasan

– Apneu (henti nafas)

– Kulitnya kebiruan

Setelah mengalami kejang, biasanya:

– Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam
atau lebih

– Terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah terjadi)-sakit kepala

– Mengantuk

– Linglung (sementara dan sifatnya ringan)

D. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan Demam Kejang, yaitu :

1. Kejang berulang
2. Epilepsi
3. Hemiparese
4. Gangguan mental dan belajar

E. UPAYA PENANGANAN KEJANG DEMAM ANAK

1. Pada saat anak demam, ukur dengan termometer, bila suhu tubuh anak diatas 37,5
C , segera beri obat penurun panas yang mengandung parasetamol.
2. Kompres dengan lap hangat ( jangan air dingin atau alkohol ).
3. Pindahkan benda – benda keras atau tajam yang berada dekat anak untuk
mencegah cedera bila anak sedang kejang.
4. Bila kejang disertai muntah, miringkan tubuh anak untuk menghindari tertelannya
cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernafasan.
5. Bila kejang terjadi, dapat diberikan obat diazepam rectal yang dimasukkan ke
dubur.
6. Jangan memberi minuman ataupun makanan segera setelah berhenti kejang, tunggu
beberapa saat setelah anak benar – benar sadar untuk menghindari anak tersedak.
7. Segera bawa anak ke dokter atau klinik untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Jangan terpaku hanya pada lamanya kejang dan usahakan untuk mencari dokter
atau klinik yang terdekat dengan rumah untuk menghindari resiko yang lebih
berbahaya akibat terlambat mendapat pertolongan pertama.

Pertolongan pertama pada kejang demam

Sikap saat menghadapi anak yang terserang kejangdemamialah :

- Tidak panik
- Lindungi anak dari kemungkinan kecelakaan dengan meletakkan anakpada dasar
yang lembut
- Tempatkan badan dan kepala anak dalam posisi miring
- Jangan menekan/menahan gerakan kejang yang sedang terjadi
- Jangan memasukkan jari atau alat-alat ke mulut anak
- Jangan memberi obat ke mulut anak
- Jangan membasahi badan anak dengan air dingin
- Catat lamanya kejang, kalau lebih dari 5 menit segera antar ke Rumah Sakit
- Setelah kejang demam berakhir, perlu konsultasi ke dokter untuk mencari pemicu
damam dankejang serta mendapat saran dan obat untuk pencegahan
kejang demam di masa yang akan datang.

Mencegah Terjadinya Kejang Demam


Karena pemicu kejang demam ialah demam tinggi yang timbul mendadak, maka bila
anak menderia demam , usahakan segera menurunkan demam dengan :

- Kompres kepala dan seka badan dengan air


- Jangan memakai baju tebal
- Jangan membalut tubuh dengan selimut tebal
- Beri obat penurun demam misalnya Parasetamol .
- DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1989. Perawatan Bayi Dan Anak. Ed 1. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan.
Hidayat, aziz alimun. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba
Lumbantobing, SM. 1989. Penatalaksanaan Muthakhir Kejang Pada Anak. Jakarta : FKUI
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, ed 2. Jakarta : EGC
Sachann, M Rossa. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC
Suriadi, dkk. 2001. Askep Pada Anak. Jakarta : PT. Fajar Interpratama
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2000. Buku Kuliah Dua Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : Percetakan Info Medika Jakarta

Anda mungkin juga menyukai