Sap Kejang Demam Zahra Baru
Sap Kejang Demam Zahra Baru
Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
a. Tujuan pembuatan SAP ini agar orang tua klien mengetahui dan mampu
mengatasi Kejang Demam Pada Anak
3. Sasaran
Orang tua klien
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
5. Media dan alat
a. Alat
1) Leaflet
7. Evaluasi
a. Menjelaskan pengertian kejang demam
b. Menjelaskan tanda gejala kejang demam
c. Menjelaskan penyebab kejang demam
d. Menjelaskan cara penanganan kejang demam
LAMPIRAN MATERI
Kejang demam menurut Putri & Baidul (2009) adalah kejang yang terjadi
pada saat bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat. Tidak
ada nilai ambang batas suhu yang dapat menimbulkan terjadinya kejang demam.
Selama anak mengalami kejang demam, ia dapat kehilangan kesadaran disertai
gerakan lengan dan kaki atau justru disertai dengan kekakuan tubuhnya.
Jadi kejang demam merupakan akibat dari pembebasan istrik yang tidak
terkontrol dari sel saraf korteks serebral yang ditandai dengan serangan tiba-tiba,
terjadi gangguan kesadaran ringan, aktifitas motorik atau gangguan fenomena sensori.
(Doenges, 2000).
Durasi kejang bervariasi, dapat berlangsung beberapa menit sampai lebih dari
30 menit, tergantung pada jenis kejang demam tersebut. Sedangkan frekuensinya
dapat kurang dari 4 kali dalam 1 tahun sampai lebih dari 2 kali sehari. Pada kejang
demam kompleks, frekuensi dapat sampai lebih dari 4 kali sehari dan kejangnya
berlangsung lebih dari 30 menit.
Gejalanya berupa:
– Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi secara tiba-
tiba)
– Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada
anak-anak yang mengalami kejang demam)
– Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung
selama 10-20 detik)
– Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya
berlangsung selama 1-2 menit)
– Lidah atau pipinya tergigit
– Inkontinensia (mengompol)
– Gangguan pernafasan
– Kulitnya kebiruan
– Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam
atau lebih
– Mengantuk
D. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan Demam Kejang, yaitu :
1. Kejang berulang
2. Epilepsi
3. Hemiparese
4. Gangguan mental dan belajar
1. Pada saat anak demam, ukur dengan termometer, bila suhu tubuh anak diatas 37,5
C , segera beri obat penurun panas yang mengandung parasetamol.
2. Kompres dengan lap hangat ( jangan air dingin atau alkohol ).
3. Pindahkan benda – benda keras atau tajam yang berada dekat anak untuk
mencegah cedera bila anak sedang kejang.
4. Bila kejang disertai muntah, miringkan tubuh anak untuk menghindari tertelannya
cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernafasan.
5. Bila kejang terjadi, dapat diberikan obat diazepam rectal yang dimasukkan ke
dubur.
6. Jangan memberi minuman ataupun makanan segera setelah berhenti kejang, tunggu
beberapa saat setelah anak benar – benar sadar untuk menghindari anak tersedak.
7. Segera bawa anak ke dokter atau klinik untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Jangan terpaku hanya pada lamanya kejang dan usahakan untuk mencari dokter
atau klinik yang terdekat dengan rumah untuk menghindari resiko yang lebih
berbahaya akibat terlambat mendapat pertolongan pertama.
- Tidak panik
- Lindungi anak dari kemungkinan kecelakaan dengan meletakkan anakpada dasar
yang lembut
- Tempatkan badan dan kepala anak dalam posisi miring
- Jangan menekan/menahan gerakan kejang yang sedang terjadi
- Jangan memasukkan jari atau alat-alat ke mulut anak
- Jangan memberi obat ke mulut anak
- Jangan membasahi badan anak dengan air dingin
- Catat lamanya kejang, kalau lebih dari 5 menit segera antar ke Rumah Sakit
- Setelah kejang demam berakhir, perlu konsultasi ke dokter untuk mencari pemicu
damam dankejang serta mendapat saran dan obat untuk pencegahan
kejang demam di masa yang akan datang.
Depkes RI. 1989. Perawatan Bayi Dan Anak. Ed 1. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan.
Hidayat, aziz alimun. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba
Lumbantobing, SM. 1989. Penatalaksanaan Muthakhir Kejang Pada Anak. Jakarta : FKUI
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, ed 2. Jakarta : EGC
Sachann, M Rossa. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC
Suriadi, dkk. 2001. Askep Pada Anak. Jakarta : PT. Fajar Interpratama
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2000. Buku Kuliah Dua Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta : Percetakan Info Medika Jakarta