N

P H
ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM

_B
EV
TERKAIT DENGAN SISTEM
N
PERTAHANAN NEGARA
SA
PU

ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si

PU
SA
N
EV
_B
P H
N
ISU STRATEGIS BIDANG PERTAHANAN DAN
KEAMANAN DALAM RPJMN 2015-2019

N
H
PENINGKATAN KAPASITAS DAN STABILITAS

P
KEAMANAN NASIONAL

_B
EV
N
SA
SEJALAN DENGAN HAL TERSEBUT, KEMENTERIAN
PU

PERTAHANAN TELAH MENGEVALUASI DAN

MENYIAPKAN PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
 UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2002
TENTANG PERTAHANAN NEGARA
 merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

N
 Telah disusun peraturan perundang-undangan yang merupakan delegasi UU

H
ini:

P
1. UU NO. 34/2004 TENTANG TNI

_B
2. PERPRES NO. 97/2015 JAKUM HANNEG

EV
3. PP NO. 68/2014 PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA
 RUU yang sedang disusun:
RUU PSDN N
simplifikasi RUU KOMCAD, RUU KOMDUK dan RUU BELA
SA
NEGARA
Pasal 19: Dalam menghadapi bentuk dan sifat ancaman nonmiliter di luar
PU

wewenang instansi pertahanan, penanggulangannya dikoordinasikan oleh

pimpinan instansi sesuai bidangnya.
UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2004
TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA

 Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan

N
negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI,

P H
serta melindungi segenap bangsa dan seluruh

_B
tumpah darah Indonesia dari ancaman dan

EV
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

N
Tugas pokok dilakukan dengan:
SA

1. operasi militer perang

PU

2. operasi militer selain perang

 OPERASI MILITER SELAIN PERANG
1. MENGATASI GERAKAN SEPARATIS BERSENJATA;
2. MENGATASI PEMBERONTAKAN BERSENJATA;
3. MENGATASI AKSI TERORISME;

N
4. MENGAMANKAN WILAYAH PERBATASAN;

H
5. MENGAMANKAN OBJEK VITAL NASIONAL YANG BERSIFAT STRATEGIS;
6. MELAKSANAKAN TUGAS PERDAMAIAN DUNIA SESUAI DENGAN KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI;

P
(PERPRES 86/2015)

_B
7. MENGAMANKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BESERTA KELUARGANYA;
8. MEMBERDAYAKAN WILAYAH PERTAHANAN DAN KEKUATAN PENDUKUNGNYA SECARA DINI SESUAI

EV
DENGANS ISTEM PERTAHANAN SEMESTA;
9. MEMBANTU TUGAS PEMERINTAHAN DI DAERAH;
10. MEMBANTU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM RANGKA TUGAS KEAMANAN
N
DAN KETERTIBAN MASYARAKAT YANG DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG;
SA
11. MEMBANTU MENGAMANKAN TAMU NEGARA SETINGKAT KEPALA NEGARA DAN PERWAKILAN
PEMERINTAH ASING YANG SEDANG BERADA DI INDONESIA;
12. MEMBANTU MENANGGULANGI AKIBAT BENCANA ALAM, PENGUNGSIAN, DAN PEMBERIAN
PU

BANTUAN KEMANUSIAAN;
13. MEMBANTU PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DALAM KECELAKAAN (SEARCH AND RESCUE); SERTA
14. MEMBANTU PEMERINTAH DALAM PENGAMANAN PELAYARAN DAN PENERBANGAN TERHADAP
PEMBAJAKAN, PEROMPAKAN, DAN PENYELUNDUPAN.
TELAH DISUSUN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG MERUPAKAN DELEGASI UU TNI:

 PERPRES NO.10/2010 ORGANISASI TNI

N
SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERPRES

H
NO. 62 TAHUN 2016

P
_B
 PP NO. 39/2010 ADMINISTRASI PRAJURIT TNI

EV
 PP NO. 56/2007SANTUNAN DAN TUNJANGAN
CACAT PRAJURIT TNI
N
SA
 PP NO. 59/2013 TTG PAM PRESIDEN & WAPRES,
MANTAN PRESIDEN & MANTAN WAPRES BESERTA
PU

KELUARGANYA SERTA TAMU NEGARA SETINGKAT

KEPALA NEGARA/KEPALA PEMERINTAHAN
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG SEDANG
DISUSUN DALAM RANGKA PELAKSANAAN UU TNI

1. RUU PERBANTUAN TNI KEPADA POLRI

RUU PRAJURIT WAJIB

N
2.

RPP PENGAMANAN WILAYAH UDARA RI

H
3.

R. PERPRES PENGAMANAN OBJEK VITAL NASIONAL DAN OBYEK VITAL NASIONAL YANG BERSIFAT

P
4.
STRATEGIS

_B
5. R. PERPRES TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TNI
R.PERPRES MENGATASI GERAKAN SEPARATIS BESENJATA

EV
6.

7. R. PERPRES TENTANG MENGATASI PEMBERONTAKAN BERSENJATA.

8.
N
R. PERPRES TENTANG MENGAMANKAN WILAYAH PERBATASAN.
R. PERPRES TENTANG MEMBERDAYAKAN WILAYAH PERTAHANAN DAN KEKUATAN
SA
9.
PENDUKUNGNYA SECARA DINI DENGAN SISTEM PERTAHANAN SEMESTA
10. R. PERPRES TENTANG MEMBANTU TUGAS PEMERINTAHAN DI DAERAH.
PU

11. R. PERPRES TENTANG MEMBANTU MENANGGULANGI AKIBAT BENCANA ALAM, PENGUNGSIAN,

DAN PEMBERIAN BANTUAN KEMANUSIAAN.
12. R. PERPRES TENTANG MEMBANTU PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DALAM KECELAKAAN (SEARCH
AND RESCUE).
13. R. PERPRES TENTANG MEMBANTU PEMERINTAH DALAM PENGAMANAN PELAYARAN DAN
PENERBANGAN TERHADAP PEMBAJAKAN, PEROMPAKAN, DAN PENYELUNDUPAN.
PU
SA
N
EV
_B
EVALUASI

P H
N
 Berbagai produk undang-undang sebagai penjabaran
pasal-pasal pada UUD 1945 terkait dengan
penyelenggaraan keamanan nasional, antara lain
Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan

N
Negara, Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang

H
Polri, Perpu Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan

P
_B
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1
Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

EV
Terorisme Menjadi Undang-Undang, Undang-Undang No.
N
34 Tahun 2004 tentang TNI, Undang-Undang No. 32
SA
Tahun 2004 tentang Pemda, Perpu No. 23 Tahun 1959
PU

tentang Penetapan Keadaan Bahaya, dan Undang-

Undang lainnya yang terkait dengan tugas dan fungsi
Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian
pada bidang keamanan telah dilaksanakan.
PENGALAMAN EMPIRIS DALAM PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN
KEAMANAN NASIONAL MASIH TERDAPAT BERBAGAI KENDALA YANG
DISEBABKAN OLEH:

 Undang-undang yang ada belum mengakomodasikan

N
penanggulangan secara terpadu dan bersinergis.

H
Masih terdapat tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah

P


_B
yang tumpang tindih pada penanggulangan berbagai
bentuk ancaman dan juga belum ada koridor penuntunnya.

EV
 Masih ada bentuk ancaman yang belum terwadahi pada
N
undang-undang yang ada untuk penanggulangannya.
SA
 Belum ada regulasi yang mengatur tentang mekanisme
penanggulangan berbagai bentuk ancaman secara terpadu
PU

melibatkan seluruh potensi sumber daya nasional yang

dimiliki termasuk masyarakat.
Kelancaran dan kesuksesan pembangunan nasional sangat
membutuhkan suatu kondisi aman secara nasional yang kondusif.
Undang-undang yang ada saat ini membutuhkan rujukan agar dapat
mengeliminir berbagai kendala diatas yang dapat membuat tidak
optimalnya penyelenggaraan keamanan nasional. Diperlukan upaya
secara sinergi, terpadu, terarah dan konsepsional untuk menjaga

N
stabilitas keamanan nasional yang dirumuskan dan dijabarkan

H
kedalam suatu sistem keamanan nasional.

P
_B
EV
RUU KAMNAS
N
SA

PU

- RUU Keamanan Nasional sesuai dengan Nawa Cita Pertama “Kami akan
menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara” .
- Sesuai dengan arah kerangka/kebutuhan regulasi mengintegrasikan peran dan fungsi
leading sektor di bidang keamanan nasional.
 N
HP
_B
EV
N
SA
SEKIAN, TERIMA KASIH
PU