PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu dapat merencanakan, memasang, memperbaiki dan
mengetes rangkaian instalasi penerangan saklar tunggal dan saklar seri.
2. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur instalasi listrik sesuai dengan
standar Keselamatan kerja
1.2 Dasar Teori
1. Saklar
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian
listrik tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis
dan cara pemasangannya. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya
misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi,
instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya.
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan
menuju beban Karena fungsinya sebagai pemutus dan penyambung arus
listrik, saklar juga dapat digunakan sebagai komponen pengaman manual
pada sistem instalasi listrik. Dalam melakukan perbaikan instalasi beban,
seluruh sistem instalasi tidak perlu dimatikan. Anda cukup mematikan
saklar bebannya saja. Dengan catatan, saklar beserta instalasinya terpasang
dan bekerja dengan baik dan benar.
Saklar tunggal merupakan saklar yang mampu mengoperasikan hanya
satu kelompok lampu. Sedangkan untuk saklar ganda mampu
mengoperasikan dua kelompok lampu dan untuk saklar tiga kutub mampu
mengoperasikan tiga kelopok lampu dalam satu saklar. Saklar tunggal
terhubung lansung dari sumber tegangan begitu pula saklar ganda dan
saklar tiga kutub.
Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua
buah kelompok lampu secara bergantian. Misalnya: Lampu yang terdapat
pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup
sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.
1. L1 terhadap N 0
2. L1 terhadap PE 0
3. N terhadap PE 0
Semua Saklar ON
4. L1 tehadap N 1
5. L1 terhadap PE 0
6. N terhadap PE 0
7. L1 terhadap sakelar 1
9. Lampu terhadap N 1
Keterangan:
0 = Tidak ada hubungan
1 = Ada hubungan
Tabel 3.2 Hasil pengukuran saklar tunggal dengan tegangan
L1 tehadap N
1. 219,7
2. L1 terhadap PE
101
3. N terhadap PE 77,6
4. Kotak-kontak 1 220
5. Kotak-kontak 2 219,5
3.3 Pembahasan
Pada praktikum saklar tunggal dan saklar seri ini, kami merangkai
rangkaian seperti yang ada pada gambar bab 2. Setelah rangkaian saklar
tunggal dan saklar seri sudah benar, kami melakukan pengamatan yang
terdiri dari dua kondisi yang berbeda. Pertama, mengamati rangkaian dalam
kondisi semua saklar mati dan yang kedua dalam keadaan semua saklar
hidup. Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat dianalisis dan
dibahas lebih lanjut beberapa hal berikut ini:
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
beberapa hal penting sebagai berikut:
1. Pengukuran dengan kondisi tanpa tegangan dan seluruh saklar off
menghasilkan nilai nol karena L1 terhadap N, L1 terhadap PE, dan N
terhadap PE tidak saling berhubungan.
2. Pengukuran dengan kondisi tanpa tegangan dan seluruh saklar on
menunjukkan hasil yang berbeda dengan ketika kondisi off, antara L1
terhadapa N, L1 terhadap saklar, saklar terhadap lampu, dan Lampu
terhadap N terdapat hubungan. Sedangkan, L1 terhadap PE, dan N
terhadap PE tidak saling berhubungan.
3. Terjadi penurunan tegangan pada saat pengukuran fase L1 terhadap PE
dan fase N terhadap PE yang cukup jauh. Hal tersebut dikarenakan saat
melewati PE tegangan disalurkan ke tanah
DAFTAR PUSTAKA
Horst Dieter, Tolle Erhard Vop. Technical Drawing for Electrical Engineering.
GTZ GmbH. Germany.
P. Van Harten, E setiawan. Instalasi Listrik Arus Kuat 2.1985. Bina Cipta.
Bandung.
PUIL 2000. Persyaraan Umum Instalasi Listrik Indonesia. 1987. LIPI. Jakarta
LAMPIRAN