Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN INDIVIDU

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)


DI SD NEGERI PUREN KELAS 4

Oleh:
Nama : Anis Agustina
NIM : 15/382621/KG/10295
Pembimbing : drg. Rosa Amalia, M. Kes, Ph.D

PROGRAM STUDI HIGIENE GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN INDIVIDU
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)
DI SD NEGERI PUREN KELAS 4

Disusun oleh:

Anis Agustina 15/382621/KG/10295

Telah disetujui oleh dosen pembimbing praktikum lapangan mata kuliah


Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat
Program Studi Higiene Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 16 Mei 2019


Mengetahui,
Pembimbing

drg. Rosa Amalia, M. Kes, Ph.D

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

I. Pendahuluan ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) ........................................... 1
C. Tujuan Kegiatan ................................................................................. 3
D. Sasaran ............................................................................................... 4
E. Pelaksana ............................................................................................ 4

II. Pelaksanaan UKGS ................................................................................. 5


1. Edukasi kesehatan gigi dan mulut ...................................................... 5
2. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ............................................... 5
3. Sikat gigi bersama............................................................................... 6
III. Hasil Pengolahan Data ............................................................................ 8
IV. Diagnosa ................................................................................................. 14
V. Pembahasan ............................................................................................ 15
VI. Kesimpulan dan Saran ............................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19
LAMPIRAN................................................................................................... 20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Kelas 4 di SD Negeri
Puren Tahun 2019................................................................................................................ 8
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Status Karies Gigi (dmf-t dan DMF-T) Siswa Kelas 4 di SD
Negeri Puren Tahun 2019 ................................................................................................... 9
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Status Kesehatan Gingiva Siswa 4 di SD Negeri Puren Tahun
2019 ..................................................................................................................................... 10
Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Frekuensi Menyikat Gigi Siswa Kelas 4 di SD
Negeri Puren Tahun 2019 ................................................................................................. 11
Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Waktu Menyikat Gigi Siswa Kelas 4 di SD
Negeri Puren Tahun 2019 ................................................................................................. 12
Tabel 6. Distribusi Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa Kelas 4 di SD Negeri Puren
Bulan April Tahun 2019 .................................................................................................... 12
Tabel 7. Distribusi Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas 4 SD Negeri Puren Bulan April
Tahun 2019 ......................................................................................................................... 13
Tabel 8. Hasil Diagnosa Siswa Kelas 4 di SD Negeri Puren Tahun 2019 ............................ 14

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kesehatan gigi dan mulut anak merupakan hal yang harus diperhatikan sejak
pertumbuhan gigi susu untuk menghindari masalah gigi mulut. Masalah kesehatan gigi dan
mulut merupakan hal yang dapat dihindari yaitu dengan melakukan berbagai tindakan
pencegahan dan perawatan sejak dini (Hermawan, 2015). Hasil Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,9% penduduk Indonesia mempunyai masalah
kesehatan gigi dan mulut serta indeks DMF-T Indonesia juga cukup tinggi yaitu sebesar
4,6. Masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut adalah karies gigi. Menurut Ningsih
dkk (2016), anak usia 6 tahun telah mengalami karies pada gigi tetapnya sebanyak 20%,
meningkat 60% pada usia 8 tahun, 85% pada 10 tahun dan 90% pada usia 12 tahun.
Tingginya angka kejadian karies pada anak dapat disebabkan karena kebersihan gigi
dan mulutnya masih kurang begitu baik. Salah satu upaya dini yang dapat dilakukan terkait
tingginya masalah kesehatan gigi dan mulut yang ada di Indonesia adalah dengan
dilakukannya kegiatan penjaringan atau skrining kesehatan gigi dan mulut. Skrining
merupakan strategi yang digunakan untuk mendeteksi suatu penyakit pada individu tanpa
tanda atau gejala penyakit (SK Menkes 2006). kegiatan penjaringan atau skrining
dilakukan selain untuk mengetahui secara dini masalah-masalah kesehatan sehingga dapat
dilakukan tindakan yang secepatnya untuk mencegah keadaan menjadi lebih buruk, juga
untuk memperoleh data atau informasi dalam menilai perkembangan kesehatan serta
dijadikan ssebagai suatu pertimbangan dalam menyusun perencanaan, pemantauan, dan
evaluasi kegiatan (Kemenkes RI, 2010). Kegiatan penjaringan atau skrining yang
dilakukan antara lain; pemeriksaan status kebersihan mulut menggunakan indeks OHI-S,
pemeriksaan status karies menggunakan indeks def-t dan DMF-T serta pemeriksaan
kesehatan gingiva.

B. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah


1. Pengertian
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat
yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh

1
peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan
berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan
kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes RI (2014). Upaya Kesehatan Masyarakat pada
UKGS merupakan kegiatan yang terencana, terarah, dan berkesinambungan yang
meliputi:
a. Intervensi perilaku yaitu:
1) Penggerakan guru, dokter kecil, orang tua murid melalui lokakarya/pelatihan
2) Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama dengan menggunakan
pasta gigi berfluor, penilaian kebersihan mulut oleh guru/dokter kecil
3) Pembinaan oleh tenaga kesehatan
b. Intervensi lingkungan
1) Fluoridasi air minum (bila diperlukan)
2) Pembinaan kerjasama lintas program/lintas sektor melalui tim pembina UKS
2. Tujuan UKGS
a. Tujuan umum : Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang
optimal
b. Tujuan Khusus :
1) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut.
2) Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotof-
preventif.
3) Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik
yang memerlukan.
3. Sasaran UKGS
a. Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah) TK–SD-SMP-SMA dan sederajat
b. Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang tua murid
serta tim pembina UKS disetiap jenjang
c. Sasaran tersier:
1) Lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai pada sekolah
lanjutan tingkat atas, termasuk perguruan agama serta pondok pesantren beserta
lingkungannya.

2
2) Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
3) Lingkungan, yang meliputi:
a) Lingkungan sekolah
b) Lingkungan keluarga
c) Lingkungan masyarakat
4. Ruang Lingkup UKGS
Ruang lingkup program UKGS sesuai dengan Tiga Program Pokok Usaha
Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) yang meliputi; pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, ruang lingkup UKGS
yaitu:
a. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi:
1) Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
2) Latihan atau demonstrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan
mulut.
3) Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk:
1) Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta didik
2) Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan
3) Pencegahan/pelindungan terhadap penyakit gigi dan mulut
4) Perawatan kesehatan gigi dan mulut
5) Rujukan kesehatan gigi dan mulut.
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara masyarakat sekolah
(guru, murid, pegawai sekolah, orang tua murid, dan masyarakat).
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum:
a. Mengetahui status kebersihan gigi dan mulut siswa-siswi SD Negeri Puren
dengan menggunakan indeks OHI-S.
b. Mengetahui pengalaman karies gigi pada siswa-siswi SD Negeri Puren dengan
menggunakan indeks DMF-T dan def-t.
c. Mengetahui penyakit periodontal (gingivitis) pada anak usia sekolah dasar dengan

3
indeks gingivitis menurut WHO.
2. Tujuan Khusus:
a. Melatih mahasiswa untuk melakukan upaya promotif dan preventif dalam
kesehatan gigi dan mulut.
b. Memberi pengalaman belajar dalam persiapan diri melaksanakan kegiatan
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut.
D. Sasaran
Siswa-siswi SD Negeri Puren Kelas 4 yang berjumlah 31 anak, dengan jumlah murid
yang diperiksa sebanyak 6 anak.
E. Pelaksana
Mahasiswa PSHG (Program Studi Higiene Gigi) Semester VIII FKG UGM.

4
II. PELAKSANAAN UKGS

A. Lokasi : SD Negeri Puren


B. Tanggal pemeriksaan : 30 April 2019
C. Kegiatan :
1. Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Kelas : Siswa kelas 4 SD Negeri Puren
b. Jumlah murid : 31 siswa
c. Tenaga Pelaksana :
1) Kendra Ivana
2) Aidi Zirfa Tamami
3) Angelia Rosalina Anwar
4) Anindya Kartika Putri
5) Anis Agustina
d. Materi Penyuluhan
1) Macam-macam gigi
2) Gigi berlubang (definisi, mekanisme terjadinya, penyebab dan cara mencegah
gigi berlubang dengan pengenalan makanan sehat dan tidak sehat)
3) Cara menyikat gigi yang baik dan benar, frekuensi menyikat gigi dan waktu
menyikat gigi yang tepat
e. Alat dan bahan : model gigi dan sikat, flipchart cara menyikat gigi, poster gigi
berlubang, gigi sehat, makanan sehat dan tidak sehat serta bakteri.
f. Hambatan : Suasana kelas pada saat pelaksanaan edukasi kesehatan gigi dan
mulut kurang kondusif karena beberapa siswa yang duduk di belakang tidak
mendengarkan penjelasan materi dan hanya bermain dengan temannya. Kami
mengatasi hal tersebut dengan berbagi tugas, tiga anggota kelompok berpencar di
belakang untuk mengontrol siswa tetap fokus memperhatikan penjelasan materi.
2. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
a. Kelas : Siswa kelas 4 SD Negeri Puren
b. Jumlah murid : 31 siswa

5
c. Tenaga pelaksana :
1) Kendra Ivana
2) Aidi Zirfa Tamami
3) Angelia Rosalina Anwar
4) Anindya Kartika Putri
5) Anis Agustina
d. Alat dan bahan : diagnostik set (kaca mulut, sonde, bengkok), masker,
glove, baskom, senter, handuk, taplak meja plastik, alat tulis, formulir pemeriksaan,
hardboard, kapas, tisu, trashbag, dan bahan desinfektan (dettol dan alkohol 70%).
e. Hambatan : Pada saat melakukan pemeriksaan gigi dan mulut, bagi
siswa yang sedang menunggu giliran diperiksa kami perlihatka video
menggunakan laptop dan proyektor namun beberapa siswa tidak tertarik menonton
video dan lebih memilih keluar kelas untuk melihat pemeriksaan dan mengganggu
operator serta banyak dari mereka yang menyentuh alat seperti meminta glove dan
masker. Kami menjaga bagian depan pintu agar siswa tidak keluar namun banyak
yang berbohong ijin keluar ke kamar mandi dan juga mereka melihat melalui
jendela, karena kurangnya anggota yang menjaga di kelas (yang lain sedang
menjadi operator) sehingga kesulitan mengatur siswa sehingga kami meminta
bantuan wali kelas mendampingi siswa untuk mengatasi hal tersebut.
3. Sikat Gigi Bersama
a. Kelas : Siswa kelas 4 SD Puren
b. Jumlah Murid : 31 siswa
c. Tenaga Pelaksana :
1) Kendra Ivana
2) Aidi Zirfa Tamami
3) Angelia Rosalina Anwar
4) Anindya Kartika Putri
5) Anis Agustina
d. Alat dan bahan : 31 buah sikat gigi, 31 gelas kumur, 2 buah pasta gigi, air bersih,
2 buah ember, dan tisu.

6
e. Hambatan : Pada saat pembagian sikat gigi beberapa siswa berebut sikat
gigi menginginkan warna tertentu sehingga terjadi sedikit kegaduhan. Kami
mengatasi hal tersebut dengan meminta bantuan wali kelas untuk menenangkan
siswa dan membantu membagikan sikat gigi kepada siswa. Hambatan lainnya yaitu
siswa berkumur beberapa kali meski kami sudah menginstruksikan siswa untuk
berkumur sekali saja.

7
III. HASIL PENGOLAHAN DATA

A. Lokasi : SD Negeri Puren


B. Tanggal pemeriksaan : 30 April 2019
C. Jumlah murid : 31 siswa
D. Jumlah murid yang diperiksa : 6 siswa
E. Hasil pemeriksaan

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Kelas 4 di SD Negeri
Puren Tahun 2019
Status kebersihan gigi dan mulut
Jenis
No Nama Baik Cukup Kurang
Kelamin
(0-1,2) (1,3-3,0) (3,1-6,0)
1. Novita Berliana S P - - 3,5
2. Rachmad Pramudya N L - 1,67 -
3. Reixa Chantiqa P P - - 3,33
4. Serena Inez R P - 2,5 -
5. Siti Halimatus S P - - 3,17
6. Ulinuha Miftahul J P - 3 -
Jumlah responden 0 3 3
Persentase 0% 50% 50%

Tabel 1 menunjukkan bahwa 50% siswa memiliki status kebersihan gigi dan
mulut cukup dan 50% siswa memiliki status kebersihan gigi dan mulut yang kurang. Ini
berarti pengetahuan dan kesadaran siswa akan kebersihan dan mulut masih kurang.

8
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Status Karies Gigi (dmf-t dan DMF-T) Siswa Kelas 4 di
SD Negeri Puren Tahun 2019

Status Karies Gigi


No Nama Gigi sulung Gigi tetap
d m f dmf-t D M F DMF-T
1. Novita Berliana S - - - - 2 0 0 2
2. Rachmad Pramudya N 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Reixa Chantiqa P 1 0 0 1 0 0 0 0
4. Serena Inez R 1 0 0 1 2 0 0 2
5. Siti Halimatus S 0 0 0 0 0 0 0 0
6. Ulinuha Miftahul J 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 2 0 0 2 4 0 0 4
Rata-rata 0,4 0,8

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata dmf-t pada gigi decidui siswa adalah
0,4 dan nilai rata-rata DMF-T siswa adalah 0,8. Klasifikasi angka kejadian karies gigi
(indeks DMF-T) menurut WHO yaitu sangat rendah <1,2, rendah 1,2–2,6, sedang 2,7–4,4,
tinggi 4,5–6,5, dan sangat tinggi 6,5 (WHO, 2013). Skor dmf-t pada gigi decidui dan
skor DMF-T pada gigi permanen termasuk kategori sangat rendah.

9
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Status Kesehatan Gingiva Siswa 4 di SD Negeri Puren
Tahun 2019

Kesehatan Gingiva
Jenis Kelamin Segmen Segmen
No Nama Sehat
1-3 4-6
1. Novita Berliana S P - √ -

2. Rachmad Pramudya N L √ - -

3. Reixa Chantiqa P P - √ -

4. Serena Inez Riswindari P √ - -

5. Siti Halimatus S P - √ -

6. Ulinuha Miftahul J P √ - -

Jumlah Responden 3 3 0

Persentase 50% 50% 0%

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 6 siswa yang telah diperiksa, sebanyak 3 siswa
memiliki kondisi gingiva sehat dan 3 siswa lainnya memiliki gingivitis pada 1-3 segmen.

10
Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Frekuensi Menyikat Gigi Siswa Kelas 4 di
SD Negeri Puren Tahun 2019
Frekuensi Menyikat Gigi
Jenis
No Nama Tidak
Kelamin 1x 2x 3x
Pernah
1. Novita Berliana S P - - √ -
2. Rachmad Pramudya N L - - √ -
3. Reixa Chantiqa P P - - √ -
4. Serena Inez R P - - √ -
5. Siti Halimatus S P - - √ -
6. Ulinuha Miftahul J P - - √ -
Jumlah Responden 0 0 6 0
Persentase 0% 0% 100%

Tabel 4 frekuensi menyikat gigi siswa kelas 4 SDN Puren bulan april tahun
2019menunjukkan bahwa dari 6 siswa yang diperiksa, seluruhnya sudah menyikat gigi 2
kali sehari.

11
Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Waktu Menyikat Gigi Siswa Kelas 4 di SD
Negeri Puren Tahun 2019

Waktu Menyikat Gigi


Jenis Pagi setelah
Pagi dan sore pas
No Nama Kelamin sarapan dan malam
mandi
sebelum tidur
1. Novita Berliana S P √ -
2. Rachmad Pramudya N L - √
3. Reixa Chantiqa P P √ -
4. Serena Inez R P √ -
5. Siti Halimatus S P - √
6. Ulinuha Miftahul J P - √
Jumlah 3 3
Persentase 50% 50%

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian siswa menyikat gigi pada pagi dan sore hari
saat mandi. Sedangkan sebagian siswa lainya menyikat gigi pada waktu yang tepat yaitu
pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Tabel 6. Distribusi Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa Kelas 4 di SD Negeri


Puren Bulan April Tahun 2019

Tingkat Pendidikan
Orang Perguruan
N TS SMP SMA Diploma
Tua Tinggi
Σ % Σ % Σ % Σ % Σ %
Ayah 2 33,33 0 0 3 50 1 16,67 0 0
6
Ibu 2 33,33 1 16,67 0 0 1 16,67 2 33,33

Tabel 6 menunjukkan bahwa 50% ayah siswa menempuh tingkat pendidikan


terakhir SMA dan pendidikan terakhir ibu paling banyak perguruan tinggi dan juga tidak
sekolah yaitu sama sama mendapat persentase sebesar 33,33%.

12
Tabel 7. Distribusi Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas 4 SD Negeri Puren Bulan
April Tahun 2019

Pekerjaan

Karyawan PNS/TNI/
N Orang Tua Wiraswasta Pedagang Tidak
swasta POLRI
bekerja
Σ % Σ % Σ % Σ % Σ %
Ayah 2 40 2 40 1 20 0 0 0 0
4
Ibu 2 33,33 0 0 0 0 1 16,67 3 50

Berdasarkan tabel 7, pekerjaan orang tua siswa kelas 4 SDN Puren didapatkan hasil
bahwa sebagian besar ayah siswa bekerja sebagai wiraswasta dan karyawan swasta dengan
persentase masing-masing 40%. Sedangkan 50% dari ibu siswa tidak bekerja.

13
IV. DIAGNOSA

Tabel 8. Hasil Diagnosa Siswa Kelas 4 di SD Negeri Puren Tahun 2019

Jenis Umur
No Nama Elemen Diagnosis
Kelamin (tahun)
26 Karies email
1. Novita Berliana S P 10
46 Karies email
2. Rachmad Pramudya N L 11 - -
3. Reixa Chantiqa P P 10 64 Sisa akar
75 Sisa akar
4. Serena Inez R P 11 36 Karies email
46 Karies email
63 Luksasi derajat 3
5. Siti Halimatus S P 10
73 Luksasi derajat 3
6. Ulinuha Miftahul J P 10 - -

Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat 1 siswa dengan diagnosa karies email, 1 siswa
dengan kondisi gigi decidui radices dan gigi permanen mengalami karies email, serta 1 siswa
dengan kondisi gigi desidui mengalami luksasi. Sedangkan 2 siswa lainnya memiliki kondisi
gigi yang sehat sehingga tidak dilakukan diagnosa.

14
V. PEMBAHASAN

Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di SD Negeri Puren telah dilakukan
pada bulan April 2018. Kegiatan UKGS meliputi edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut,
pemeriksaan gigi dan mulut, dan sikat gigi bersama. Pemeriksaan gigi dan mulut pada siswa
kelas 4 meliputi kegiatan pemeriksaan status kebersihan mulut, pemeriksaan status karies gigi,
pemeriksaan kesehatan gusi, dan wawancara terkait frekuensi dan waktu menyikat gigi.
Pemeriksaan gigi dan mulut dilaksanakan setelah edukasi disampaikan dan sebelum dilakukan
sikat gigi bersama.
Tabel 1 menunjukkan bahwa 50% siswa memiliki status kebersihan gigi dan mulut
cukup dan 50% siswa memiliki status kebersihan gigi dan mulut yang kurang. Ini berarti
pengetahuan dan kesadaran siswa akan kebersihan dan mulut masih kurang. Hasil pemeriksaan
kebersihan gigi dan mulut siswa kelas 4 di SD Negeri Puren masuk dalam kategori cukup dan
kurang dapat disebabkan beberapa faktor salah satunya pola menyikat gigi, jika diliat data pada
table 5 tentang waktu menykat gigi sebagian besar siswa menyikat gigi pada waktu yang kurang
tepat yaitu pada saat mandi pagi dan mandi meskipun frekuensinya sudah tepat yaitu 2 kali
sehari. Kebiasaan menyikat gigi setiap bersamaan saat mandi pagi dan sore tentunya kurang
tepat menurut kesehatan karena menyikat gigi yang benar adalah minimal 2 kali sehari yaitu
setiap pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur secara sistematis, dan tidak ada sisa
makanan tertinggal (Anitasari dan Rahayu, 2005).
Perilaku menyikat gigi yang kurang tepat sehingga menyebabkan status kebersihan
mulut yang buruk berhubungan juga dengan faktor pengetahuan, pendidikan, gizi, pola hidup
dan social ekonomi (Hermawan dkk, 2015). Pengetahuan siswa yang baik tentunya didapat dari
informasi mengenai menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut dapat diperoleh dari
penyuluhan dan juga media. Gizi juga mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut yang
dalam hal ini tentang jenis makanan yang sering dikonsumsi anak, siswa sekolah biasnaya
sering dan suka mengkonsumsi makanan yang beresiko terhadapa kesehatan gigi dan mulut
(Budisuari, 2010).
Berdasarkan tabel 2 tentang status karies gigi siswa kelas 4 SD Negeri Puren, diketahui
bahwa rata-rata DMF-T siswa adalah 0,8 dan rata-rata dmf-t 0,4. Indeks DMF-T siswa kelas 4
ini termasuk dalam kategori sangat rendah. Karies merupakan penyakit gigi

15
yang etiologinya bersifat multifaktorial. Karies terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yang
saling berhubungan yaitu host, substrat, mikroorganisme dan waktu (Susi dkk., 2012). Karies
gigi terjadi dalam waktu yang lama, untuk itu perlu diperhatikan bawha meski saat ini status
DMF-T siswa masuk dalam kategori sedang namun jika dilihat dari status kebersihan gigi dan
mulut siswa yang buruk maka akan berdampak pada status karies gigi dimasa depan. Menurut
Shabani dkk. (2015) bahwa status kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan karies. Hal
yang serupa juga dikemukakan oleh Hermawan dkk, (2015) bahwa faktor kebiasaan yang
mempengaruhi kebersihan mulut seperti makan makanan manis sebelum tidur akan
menyebabkan karies gigi. Faktor tersebut memang cukup berpengaruh sebab anak pada usia
sekolah dasar memang dalam masa menyukai makanan manis waluapun juga diimbangi dengan
makan sayur dan buah.
Selain itu terdapat faktor predisposisi yang juga mempengaruhi karies anak, yaitu
tingkat sosial ekonomi, sikap, perilaku, pendidikan, dan pendapatan orang tua. Status sosial
ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua. Tingkat
sosial ekonomi individu dapat mempengaruhi derajat pengetahuan, nilai kesehatan, gaya hidup,
dan akses terhadap informasi kesehatan (Purwanti dan Almujadi, 2017). Salah satu dampak
tidak langsung dari pendidikan dan pendapatan orang tua yaitu mempengaruhi yaitu akses
terhadap pelayanan kesehatan gigi, frekuensi kunjungan ke dokter gigi, sikap dan perilaku
terhadap perawatan gigi dan penerapan promosi kesehatan gigi. Faktor tersebut berhubungan
erat dengan prevalensi karies gigi, terutama pada anak (Purwanti dan Almujadi, 2017). Anak-
anak dengan orang tua yang memiliki penghasilan cukup, mempunyai kesempatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik. Orang dengan kemampuan ekonomi kurang
akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, sehingga akan sulit memberikan
pelayanan kesehatan untuk keluarganya (Susi dkk., 2012). Tabel 6 menunjukkan bahwa 50%
ayah siswa menempuh tingkat pendidikan terakhir SMA dan pendidikan terakhir ibu ada yang
menempuh perguruan tinggi dan sebagian juga tidak sekolah. Hal ini menunjukan bahwa
pendidikan terakhir orang tua murid sudah baik dalam hal menerima pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut anak. Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa ketika seseorang berada pada
tingkat pengetahuan yang lebih tinggi maka perhatian akan kesehatan gigi akan semakin tinggi,
begitu pula sebaliknya, ketika seseorang memiliki pengetahuan yang kurang, maka perhatian
dan perawatan gigi juga rendah.

16
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan hasil diagnosa siswa, maka dari kegiatan UKGS pada
tanggal 30 April 2019 di SD Negeri Puren pada siswa kelas 4 dapat diambil kesimpulan:
1. Sebagian siswa mempunyai status kebersihan mulut yang termasuk kategori buruk.
2. Rata-rata dmf-t siswa dan rerata DMF-T siswa termasuk kategori sangat rendah.
3. 50% siswa mengalami gingivitis yaitu pada 1-3 segmen
4. Seluruh siswa sudah menyikat gigi dengan frekuensi yang tepat yaitu 2 kali sehari,
namun sebagian besar siswa menyikat gigi pada waktu yang kurang tepat yaitu saat
mandi pagi dan mandi sore.
5. Tingkat pendidikan orang tua siswa termasuk kategori tingkat pendidikan menengah
6. Hasil diagnosa siswa yaitu sebagian besar siswa mengalami karies email dan juga
memiliki sisa akar pada gigi desidui.

B. Saran
1. Untuk SD Negeri Puren:
a. Sebaiknya dalam pembelajaran juga diberikan mengenai pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut berpengaruh terhadap
kesehatan secara umum.
b. Sebaiknya terdapat guru / wali kelas yang mendampingi mahasiswa saat
berlangsungnya kegiatan UKGS.
c. Guru serta orang tua diharapkan berperan aktif dalam memotivasi anak untuk
menjaga kebersihan gigi dan mulut serta meningkatkan kepedulian terhadap
kesehatan gigi anak
2. Untuk sasaran
a. Setiap individu diperlukan untuk selalu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut,
melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
b. Segera melakukan perawatan pada gigi yang sudah mengalami karies dan
melakukan pencabutan pada gigi yang sudah luksasi
c. Menjaga dan mempertahankan kesehatan gingiva

17
d. Mempertahankan kebiasaan menyikat gigi minimal 2 kali sehari namu dengan
waktu yang tepat yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
e. Siswa diharapkan untuk menurangi makanan manis dan lengket serta lebih sering
mengkonsumsi sayuran dan buah.
f. Rutin memeriksa ke dokter gigi untuk melihat tumbuh kembang gigi anak dan
memeriksa keadaan rongga mulut anak

18
DAFTAR PUSTAKA

Anitasari, S., dan Rahayu, E., 2005, Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Tingkat
Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Palaran
Kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Majalah Kedokteran Gigi, 38
(2):88-90.
Budisuari, M.A., 2010, Hubungan Makanan dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan
Kesehatan Gigi dan Mulut, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan; Surabaya.
Hermawan, R.S., Widya W., Kasianah, 2015, Fakor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan
Gigi dan Mulut Anak Usia Prasekolah di Pos Paud Pelita Vaniolia Kelurahan
Moholangu, Jurnal Keperawatan, Malang 6(2); 132-141.
Kemenkes RI, 2014, Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), Jakarta.
Kemenkes RI, 2010, Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar,
Jakarta: Departemen Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan, 2006, Standar Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut, Nomor
248/MENKES/SK/IV/2006.
Ningsih, S.U., Restuastuti, T., Endriani, R., 2016, Gambaran Pengetahuan dan Sikap
Menyikat Gigi pada Siswa-Siswi dalam Mencegah Karies di SDN 005 Bukit Kapur
Dumai, Jom FK, 3(2): 1-11.
Notoatmodjo, S., 2012, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Purwati, D.E., Almujadi, 2017, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Orang Tua
terhadap Jumlah Karies Gigi Anak Sekolah Dasar, Jurnal Kesehatan Gigi, 4(2): 33-
39.
Shabani, L. F., Begzati, A., Dragidella, F., Hoxha, V. H., Cakolli, V. H., dan Bruçi, B., 2015,
The Correlation between DMFT and OHI-S Index among 10-15 Years Old Children
in Kosova, J Dent Oral Health, 1(1): 1-5
Susi, Bachtiar, H., Azmi, U., 2012, Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan
Karies pada Gigi Sulung Anak Umur 4 dan 5 Tahun, Majalah Kedokteran Andalas
1(36): 96-105.

19
LAMPIRAN

Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Gigi dan Mulut Siswa Kelas 4 di SD Negeri Puren (6

Responden yang diperiksa)

Formulir pemeriksaan kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Kelas 4 di SD Negeri Puren

20

Anda mungkin juga menyukai