1. Pengertian Kewaspadaan Universal adalah upaya pencegahan infeksi yanag telah mengalami
perjalanan panjang, dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menjadi
ancaman bagi petugas kesehatan dan pasien.
Petugas kesehatan bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan pasien dari risiko
penularan penyakit infeksi.
Setiap cairan tubuh pasien harus dianggap infeksius tanpa memandang status pasien.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi setiap petugas dalam melaksanakan kewaspadaan universal.
3. Kebijakan
4. Referensi SK Menkes No. 382/Menkes/2007 tentang Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Kesehatan
lainnya.
5. Prosedur 5 kegiatan pokok Kewaspadaan Universal :
1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
2. Pemakaian alat pelindung guna mencegah kontak dengan darah dan cairan
tubuh
3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan
6. Unit terkait Poli umum, Poli gigi, Poli tindakan, KIA, KB, Imunisasi, Laboratorium.
MENCUCI TANGAN
No. Dokumen : SPO/ Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO
1. Pengertian Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Tujuan mencuci tangan adalah untuk
membuang kotoran dan organism yang menempel dari tangan dan untuk mengurangi
jumlah mikroba total pada saat itu.
Cuci tangan dilakukan pada saat sebelum; memeriksa(kontak langsung dengan pasien),
memakai sarung tangan ketika akan menyuntik pasien. Cuci tangan harus dilakukan pada
saat yang diantisipasi akan terjadi perpindahan kuman.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam mencuci tangan, menjaga kebersihan
perorangan, dan mencegah terjadinya infeksi silang.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. SK Menkes No. 382/Menkes/2007 tentang Pedoman PPI di RS dan Fasilitas
Kesehatan lainnya.
2. Emaliyawati E. Tindakan Kewaspadaan Universal Sebagai Upaya untuk
Mengurangi Risiko Penyebaran Infeksi.
3. Standar Operasional Prosedur Cuci Tangan Biasan dan Cuci Tangan Bedah
(Antiseptik). http://jhemoshphere.blogspot.com/2011/02/standar-operasional-
prosedure-cuci.html
5. Prosedur / Langkah- Cuci tangan dilakukan pada :
langkah a. Saat datang dan pulang dari tempat kerja.
b. Sebelum dan setelah memeriksa klien.
c. Sebelum dan setelah pakai sarung tangan.
d. Setelah terpapar darah atau sekret tubuh
e. Setelah tersentuh material berbahaya/toksik
f. Sebelum dan setelah makan
g. Setelah menggunakan toilet/buang air.
1. Pengertian Alat pelindung diri digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko
pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret atau ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir pasien. Jenis tindakan yang beresiko mencakup tindakan rutin. Jenis alat
pelindung : sarung tangan, masker, dan gaun pelindung. Tidak semua alat pelindung harus
dipakai, tetapi tergantung pada jenis tindakan yang dikerjakan.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam menggunakan alat pelindung diri.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. SK Menkes No. 382/Menkes/2007 tentang Pedoman PPI di RS dan Fasilitas
Kesehatan lainnya.
2. Emaliyawati E. Tindakan Kewaspadaan Universal Sebagai Upaya untuk
Mengurangi Risiko Penyebaran Infeksi.
c. Gaun Pelindung
Gaun pelindung merupakan salah satu jenis pakaian kerja terbuat dari bahan
yang sedapat mungkin tidak tembus cairan. Tujuannya adalah untuk melindungi
petugas dari kemungkinan genangan atau percikan darah atau cairan tubuh
lain.
Cara menggunakan gaun pelindung :
1. Hanya bagian luar saja yang terkontaminasi karena tujuan pemakaian gaun
untuk melindungi pemakai dari infeksi.
2. Gaun dapat dipakai sendiri oleh pemakai atau dipakaikan oleh orang lain.
Unit Terkait Poli umum, Poli gigi, Poli tindakan, KIA, KB, Imunisasi, Laboratorium.
PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN BEKAS PAKAI
No. Dokumen : SPO/ Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO
1. Pengertian Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai meliputi 3 tahap yaitu dekontaminasi, pencucian,
desinfeksi dan sterilisasi.
Pencucian alat adalah suatu proses untuk menghilangkan segala kotoran yang kasat mata
dari benda atau permukaan benda dengan sabun atau deterjen, air dan sikat.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme dari alat
kesehatan termasuk endospora bakteri.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam mengelola alat kesehatan bekas pakai.
3. Kebijakan
4. Referensi SK Menkes No. 382/Menkes/2007 tentang Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Kesehatan
lainnya.
B. Pencucian alat :
1. Cuci dengan air bersih dan sabun atau deterjen.
2. Sikat dengan sikat halus hingga tampak bersih.
3. Lakukan penyikatan dalam air pencuci untuk menghindarkan percikan.
4. Buka engsel atau sambungan peralatan jika bisa.
5. Bilas merata dengan air bersih.
C. Desinfeksi :
1. Memasukkan lagi alat yang sudah dicuci ke dalam larutan klorin 0.5%.
2. Rendam selama 10 menit dan segera lakukan pembilasan lalu dikeringkan.
Cara membuat larutan klorin 0.5% adalah mengencerkan larutan klorin 5.5%
dengan perbandingan 9 bagian air biasa : 1 bagian larutan chlorine 5.5%
D. Sterilisasi :
1. Alat yang telah dicuci dimasukkan ke dalam dry heat sterilization.
2. Tekan tombol on.
3. Sterililsator akan mati sendiri jika proses sterilisasi sudah selesai.
Dekontaminasi
Unit Terkait Poli umum, Poli gigi, Poli tindakan, KIA, KB, Imunisasi, Laboratorium.
PENGELOLAAAN LIMBAH MEDIS PADAT DAN CAIR
No. Dokumen : SPO/ Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO
1. Pengertian Limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas medis yang harus segera diolah
sesegera mungkin setelah dihasilkan oleh penyimpanan menjadi pilihan jika tidak dapat diolah
langsung
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pengelolaan limbah medis padat,yang berupa pembakaran
yang dilakukan di RS Jalaamari
3. Kebijakan SK No.61.3.2/UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015
4. Referensi SK Menkes No. 382/Menkes/2007 tentang Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Kesehatan lainnya.