OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan magang ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Tidak ada gading yang tak retak oleh karena itu penulis menyadari bahwa
laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
dalam penulisan untuk masa akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat dan
berguna.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 2
LAMPIRAN
1
I. PENDAHULAN
Ternak sapi adalah salah satu jenis ternak yang potensial dan mempunyai
prospek untuk menghasilkan daging dan susu. Daging sapi sangat digemari, akan
tetapi pemeliharaan sangat kurang. Hewan ternak juga mempunyai peranan yang
sebagai hewan kurban pada hari raya yang permintaanya selalu meningkat setiap
tahun, akan tetapi permintaan yang tinggi tersebut tidak diiringi dengan
sapi potong di Indonesia adalah Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan
Mengatas pertama kali didirikan oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun
1916. Ternak yang dikembangkan adalah kuda dan pada tahun 1935 didatangkan
sapi zebu dari bangsa Benggala India untuk dikembangbiakan kepada BPTU-HPT.
Pada tahun 1950 oleh wakil presiden Dr. Moh. Hatta dipugar kembali dan tahun
Induk Taman Ternak (ITT) Padang Mengatas. Pada tahun 1955 ITT Padang
ternak yang dipelihara adalah ternak kuda, sapi, kambing dan ayam. Tahun 1958 -
dan lokasi ITT Padang Mengatas dijadikan sebagai basis pertahanan PRRI sehingga
ITT Padang Mengatas rusak berat. Pada tahun 1961 Induk Taman Ternak (ITT)
2
Padang Mengatas dibenahi kembali oleh pemerintah daerah Sumatra Barat. Pada
tahun 1973 - 1974 pemerintah Jerman mengadakan kajian di ITT Padang Mengatas
maka pada tahun 1974 - 1978 dilakukan kerjasama pembangunan kembali ITT
Padang Mengatas antara pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Jerman melalui
Proyek Agriculture Development Project (ADP). Tahun 1974 proyek ADP berakhir
Ternak – Hijauan Pakan Ternak (BPT – HPT) Padang Mengatas sesuai dengan SK
(Sumatera Barat, Riau, dan Jambi). Tahun 1978 BPT–HPT Padang Mengatas
dibiayai oleh Pemerintah Daerah Sumatera Barat dan pemerintah pusat dan pada
April 2002 berubah nama menjadi Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi
Indonesia.
Barat. Berjarak kurang lebih 12 km dari Kota Payakumbuh dan lebih kurang 136
km dari Kota Padang. Luas kawasan BPTU-HPT Padang Mengatas adalah 280 ha,
268 ha merupakan lapangan rumput dan pastura, 12 ha untuk fasilitas yang lainnya.
Tanah ini milik negara, sertifikat hak pakai kementrian pertanian No.5 tahun 1997.
sapi potong dan hijauan pakan ternak yang ada BPTU-HPT Padang Mengatas.
manajemen pemeliharaan ternak sapi potong dan Hijauan pakan ternak di BPTU-
Bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1)
kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos Indicus) atau jenis sapi yang berpunuk,
yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta, (2) kelompok dari yang tersebar di
daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus (Anonimus, 2010). Usaha
lahan, ternak, tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan produk peternakan.
Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur, yaitu bibit, pakan, dan
penanganan hasil ternak, pemasaran dan pengaturan tenaga kerja (Abidin, 2002).
Menurut Sudarmono dan Sugeng (2008) ciri-ciri bangsa sapi tropis yaitu memiliki
gelambir, kepala panjang, dahi sempit, ujung telinga runcing, bahu pendek, garis
punggung berbentuk cekung, kaki panjang, tubuh relatif kecil, dengan bobot badan
250-650 kg, tahan terhadap suhu tinggi, tahan terhadap caplak. Sapi dari sub tropis
memiliki bentuk kepala pendek, ujung telinga tumpul, garis punggung lurus, kaki
pendek, bulu panjang dan kasar, tidak tahan terhadap suhu tinggi, banyak minum
dan kotorannya basah, cepat dewasa kelamin dan bentuk tubuh besar.
Sapi Simmental adalah bangsa Bos Taurus, Nama Simmental berasal dari
tempat asalnya Simmental, yaitu di Lembah Simme di Swiss, sedangkan Thal atau
tal dalam bahasa Jerman (Swiss juga berbahasa Jerman) artinya adalah lembah,
sehingga sapi dari lembah Simme ini lebih di kenal dengan sebutan Simmental,
5
tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua Eropa dan Amerika (Talib dan
Siregar, 1999).
Perancis. Tingkat pertambahan badan yang cepat perharinya 1,1.kg dengan Ukuran
tubuhnya besar dan panjang serta dadanya besar dan berdaging tebal. Bulunya
berwarna merah mulus. Sorot matanya tajam, kaki tegap dengan warna pada bagian
lutut kebawah berwarna terang. Tanduk pada sapi jantan tumbuh keluar dan agak
2.2. Pakan
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan oleh ternak berupa
bahan organik maupun anorganik dan dapat dicerna baik seluruhnya atau sebagian
dan menghasilkan suatu produksi serta tenaga, bagi ternak dewasa berfungsi untuk
memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Pakan yang diberikan pada seekor
ternak harus sempurna dan mencukupi. Sempurna dalam arti bahwa pakan yang
diberikan pada ternak tersebut harus mengandung semua nutrien yang diperlukan
oleh tubuh dengan kualitas yang baik. Pakan ternak sapi potong yang cukup nutrien
merupakan salah satu unsur penting untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan dan
memenuhi beberapa kebutuhan sebagai berikut : (1) Kebutuhan hidup pokok, yaitu
kebutuhan pakan yang mutlak dibutuhkan dalam jumlah minimal. Meskipun ternak
dalam keadaan hidup tidak mengalami pertumbuhan dan kegiatan. Pada hakekatnya
6
kebutuhan hidup pokok adalah kebutuhan sejumlah minimal zat pakan untuk
pertumbuhan, yaitu kebutuhan pakan yang diperlukan ternak sapi untuk proses
pembentukan jaringan tubuh dan menambah berat badan, (3) Kebutuhan untuk
reproduksi, yaitu kebutuhan pakan yang diperlukan ternak sapi untuk proses
relatif rendah dan mudah dicerna. Bahan pakan penguat ini meliputi bahan pakan
yang berasal dari biji-bijian seperti jagung giling, dedak, katul, bungkil kelapa,
tetes, dan berbagai umbi. Fungsi pakan penguat adalah meningkatkan dan
memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah (Sugeng,
1998).
serat kasar kurang dari 18%, berasal dari biji- bijian, hasil produk ikutan pertanian
atau dari pabrik dan umbi- umbian. Bekatul dalam susunannya mendekati analisis
dedak halus, akan tetapi lebih sedikit mengandung selaput putih dan bahan kulit, di
Pakan penguat perlu pula diberikan pada musim kering yang lama, saat
rumput yang tersedia memiliki kandungan nutrisi yang rendah. Peranan pakan
konsentrat adalah untuk meningkatkan nilai nutrisi yang rendah agar memenuhi
7
kebutuhan normal hewan untuk tumbuh dan berkembang secara sehat (Sudarmono
Pakan hijauan ialah semua bahan pakan yang berasal dari tanaman dalam
bentuk daun-daunan yang mengandung lebih dari 18% serat kasar dalam bahan
kering yang dipergunakan sebagai bahan pakan ternak. Kelompok pakan hijauan
ialah bangsa rumput (graminae), leguminosa, dan hijauan dari tumbuhan lain
seperti daun nangka, daun waru, dan lain sebagainya. Kelompok makanan hijauan
ini biasanya disebut makanan kasar. Hijauan sebagai bahan makanan ternak bisa
diberikan dalam dua bentuk, yakni hijauan segar dan hijauan kering (Anonimus,
1983).
adalah memelihara sapi untuk digemukkan dengan cara digembalakan dan pakan
disediakan oleh peternak, atau gabungan dari sistem ekstensif dan intensif.
dan digembalakan sepanjang hari, mulai pagi sampai sore hari. Selanjutnya mereka
digiring kekandang terbuka yakni kandang tanpa atap. Di dalam kandang, sapi itu
tidak diberi pakan tambahan lagi, (2) Pemeliharaan Semi Intensif, sapi-sapi pada
siang hari diikat dan ditambatkan di ladang, kebun, atau pekarangan yang
8
sederhana yang dibuat dari bahan bambu, kayu, atap genteng atau rumbia, dan
sebagainya, yang lantainya dari tanah dipadatkan. Malam hari ternak diberi pakan
tambahan berupa hijauan rumput atau dedaun-denaunan. Ternak juga masih diberi
pakan penguat berupa dedak halus yang dicampur dengan sedikit garam, (3)
badan, sedangkan kotoran dari ternak tersebut pun bisa terkumpul dalam jumlah
yang lebih banyak untuk di olah menjadi pupuk. Sapi–sapi memperoleh perlakuan
yang lebih baik atau rutin dalam hal memberikan pakan, pembersihan kandang,
Hijauan segar berkaitan dengan faktor Pakan, iklim tropis basah dan
karakteristik suhu rataan di atas 30˚C dan kelembaban udara lebih dari 70%
hijauan dianjurkan untuk melakukan “mixed culture” antara rumput dan tanaman
Salah satu jenis pakan ternak yaitu hijauan segar. Hijauan segar merupakan
bahan pakan ternak yang diberikan pada ternak dalam bentuk segar, baik dipotong
dengan bantuan manusia atau langsung disengut langsung oleh ternak dari lahan
hijauan pakan ternak. Hijauan segar umumnya terdiri dari daun-daunan yang
Rumput-rumputan yang sering digunakan sebagai pakan ternak yaitu rumput gajah
ramban menggunakan daun nangka, daun pisang dan daun petai cina (Priyono,
2009).
Menurut Prihadi (2003) hijauan yang berasal dari rumput dan daun-daunan
yang berkualitas bagus, akan menjadikan sapi hanya dapat berproduksi 70% dari
bagi sapi perah karena harganya relatif murah. Pakan kasar berupa hijauan sangat
diperlukan ternak ruminansia karena mengadung serat kasar tinggi yang berperan
merangsang kerja rumen dan menentukan kadar lemak susu. Seekor sapi yang
diharapkan memproduksi susu yang tinggi membutuhkan energi yang tinggi pula
P. phaseoloides sangat baik untuk dikembangkan pada peternakan sapi potong hal
ini disebabkan kandungan nutrisi dan produksi Bahan Kering (BK) yang cukup
tinggi.
hijauan unggulan yang berproduksi tinggi dan daya adaptasi tinggi. Tanaman ini
dapat hidup dan tumbuh pada tanah kritis atau tanah dengan minimal nutrisi dimana
tanaman lain sebagian besar relatif tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Produktifitas rumput gajah di Indonesia yaitu Rumput gajah cv. Hawai 525
ton per hektar dan Rumput gajah cv. Afrika 365 ton per hektar (Anonimus, 2014).
Rumput benggala (P. maximum ) merupakan rumput yang berdaun lebat, tingginya
bervariasi, berkembang dengan potongan bungkul akar dan tunas aau rhizoma.
10
Rumput tumbuh di daerah yang curah hujan 760 cm setahun. Peka terhdap kejutan
beku, tahan naungan, agak tahan kering, tidak tumbuh pada tanah dengan drainase
yang buruk. Rumput dapat tumbuh dari biji, mempunyai respon yang baik terhadap
alternatif yang dapat diusahakan sebagai pakan ternak. Kandungan proteinnya rata-
rata di atas 20 % (Tangendjaja dan Wina, 1998), sehingga dapat diharapkan dalam
calothyrsus) dan gamal (Gliricidia sepium) termasuk jenis leguminosa yang banyak
Mariyono et al., 1998). Kaliandra mengandung zat anti nutrisi tanin dalam jumlah
pakan oleh ternak (Tangendjaja dan Wina, 1998), sedangkan gamal tidak
III. METODOLOGI
3.2. Metode
kegiatan yang telah ditetapkan oleh Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU-HPT)
Padang Mengatas Kabupaten Lima Puluh Kota dengan rincian kegiatan sebagai
berikut :
4. Membersihkan kandang.
6. Memberikan pakan.
12
didirikan oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1916 dengan ternak yang
pertama kali dipelihara adalah ternak kuda. Pada tahun 1935 didatangkan sapi zebu
dari India dan berkembang dengan baik. Pada tahun 1945 - 1949 stasiun peternakan
terhenti, dan tahun 1950 dibangun kembali oleh wakil presiden Dr.H.Moh.Hatta
dan dijadikan kembali stasiun peternakan pemerintah dan diberi nama dengan
ITT Padang Mengatas pada tahun 1955 - 1957 merupakan stasiun peternakan yang
terbesar di Asia Tenggara dan ternak yang dipelihara adalah kuda, sapi, kambing
dan ayam. Kegiatan terhenti pada tahun 1958 - 1961, karena dijadikan benteng
pertahanan PRRI dan kemudian tahun 1961 dibangun kembali oleh Pemerintah
simmental,Brahman dan Peranakan Ongole. ITT pada tahun 1982 berubah nama
Mengatas (SK mentan 313 tahun 1982) dengan wilayah kerja 3 (tiga) propinsi.
(Sumatera Barat, Riau dan Jambi). BPT/HPT Padang Mengatas pada bulan Mei
2013 berubah nama menjadi Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan
dari pusat kota Payakumbuh dan ± 136 km dari pusat ibu kota Sumatera Barat
dengan Kenagarian Mungo dan Bukit Sikumpar, (2) Sebelah Selatan berbatasan
dengan Gunung Sago, (3) Sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Talaweh, (4)
BPTU-HPT Padang Mengatas memiliki luas areal 280 Ha, yang terdiri dari
268 Ha kebun rumput dan pastura, 12 Ha untuk kandang, kantor, perumahan dan
jalan lingkungan dengan status tanah merupakan milik negara dengan bukti Erpacht
Vervonding No. 202 & 207, sertifikat Hak pakai Kementerian Pertanian No. 5 tahun
1997 Topografi bergelombang dan berbukit landai dengan ketinggian 700 – 900 m
dari permukaan laut, beriklim tropis dan temperatur mencapai 18º – 28 ºC (23 ºC),
kelembaban 70% serta curah hujan 1800 mm/tahun. BPTU-HPT Padang Mengatas
mempunyai jenis tanah yaitu podsolik merah kuning dengan tekstur liat, pH 5,6
kendaraan roda 4, kendaraan roda 2, tractor, hand tractor, hand mower, trailer,
Simmental, Limousin dan Pesisir. Keseluruhan sapi yang diusahakan berupa sapi
ini adalah pembibitan sapi unggul. Jadi pemeliharaan induk yang dilakukan
bertujuan untuk menghasilkan bibit atau bakalan yang menjadi produk utama
September 2019 kurang lebih adalah 1400 ekor. Jumlah ternak tidak selalu sama
karena jumlahnya selalu berubah tiap tahunnya. Kematian pedet lebih banyak
disebabkan karena abortus dan distokia yang terjadi di malam hari sehingga tidak
diketahui oleh karyawan kandang. Perubahan jumlah sapi tergantung pada jumlah
kelahiran, jumlah kematian dan pergantian antara sapi dara dan sapi afkir.
Visi:
Misi:
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur dan pelaku usaha sapi
potong.
15
untuk sapi pejantan unggul, induk yang mengalami gangguan reproduksi, sapi
melahirkan, pedet dan sapi yang dalam pengobatan. Sistem ekstensif digunakan
untuk ternak sapi induk produktif, induk bunting muda, sapi dara dan pedet lepas
(Transfer Embrio)
Belgian blue
8. Bull Sapi jantan dewasa
kandang yang berbeda. Kandang 1, 2, dan 6 dengan tipe head to head, kandang 3
dan 4 dengan tipe tail to tail dan individu sedangkan kandang 5 digunakan untuk
kandang tunggal dan kandang ganda. Kandang tunggal terdiri satu baris kandang
yang dilengkapi lorong jalan dan selokan atau parit. Kandang ganda ada 2 macam
yaitu sapi saling berhadapan head to head dan sapi saling bertolak belakang tail to
tail yang dilengkapi lorong untuk memudahkan pemberian pakan dan pengontrolan
ternak.
Fungsi kandang adalah melindungi sapi potong dari gangguan cuaca, tempat
sapi beristirahat dengan nyaman, mengontrol agar sapi tidak merusak tanaman di
sekitar lokasi, tempat pengumpulan kotoran sapi, melindungi sapi dari hewan
2006).
sesuai dengan tujuan pemeliharaan yang sekarang untuk menghasilkan bibit sapi
air mudah didapatkan, ventilasi udara yang cukup lantai mudah dibersihkan.
Tempat pakan dan minum di kandang kurang efektif, dapat kita lihat tempat pakan
dan minum berada satu tempat yang dipakai bergantian yaitu dikandang 6, pada
kecil itupun tidak mencukupi kebutuhan air minum sapi. Jadi, kandang yang baik
adalah tersedianya tempat pakan dan minum yang memadai, sehingga akan adanya
Drainase atau saluran air terutama pembuangan kotoran sudah cukup baik,
dimana air kotoran bisa mengalir dan tidak tertumpuk di selokan terlalu banyak.
Selain itu feses yang terdapat dikandang dikumpulkan yang kemudian ditebarkan
ke plot rumput gajah dengan cara menebarkan dijadikan pupuk kompos yang
1. Sanitasi Kandang
Sanitasi kandang di lakukan setiap hari yang dimulai pada jam 7.30 pagi
memudahkan pekerja untuk mengontrol ternak serta jauh dari penyakit. Sanitasi
kandang dimulai dari membersihkan sisa pakan dan minuman yang diberikan pada
hari sebelumnya, membersihkan feses di lantai dan mencuci sisa feses yang terdapat
18
di lantai. Feses yang banyak terdapat di lantai mengakibatkan lantai lincin dan
mengakibatkan ternak jatuh sehingga bisa cedera dan sulit untuk beraktifitas.
2. Perawatan Ternak
Perawatan merupakan salah satu bagian dari pemeliharaan ternak yang tidak
ternak hanya dilakukan untuk sapi pejantan yang terdapat dikandang satu. Kandang
sehingga ternak hanya berada sementara dan tidak ada perawatan ternak.
rotation grazing dan memiliki padang pengembalaan yang sangat luas ± 240 Ha.
pakan dan minum untuk masing-masing paddock serta di keliling pagar kawat,
Ternak yang ada di pastura di bagi menjadi beberapa kelompok yaitu, induk
beranak, anak lepas sapih, muda, dara, induk bunting, induk kering kandang dan
pejantan. Ternak ini hanya dibawa ke kandang di pagi hari pada jam 7.30 untuk di
berikan kosentrat dan di deteksi birahi serta kesehatan ternak. Setelah itu ternak di
rumput tersedia sepanjang waktu. Dengan sistem rotation grazing ketersediaan akan
Sistem perkawinan di BPTU HPT Padang Mengatas ada dua cara yaitu
Perkawinan Secara alami dan Perkawinan Secara Buatan. Perkawinan secara Alami
yaitu perkawinan yang di lakukan langsung oleh pejantan ke induk betina yang
mengalami gangguan reproduksi. Selain langkah dikawinkan alam, indukan ini pula
akan ditangani secara khusus. Penanganan berupa pemberian sepul sebagai langkah
prostalglandin. Hal ini dilakukan agar ternak yang mengalami gangguan reproduksi
Kawin Buatan yaitu melalui IB, perkawinan ini bisa dilakukan karena
setelah itu inseminator mengambil gun dan plastik sit, lalu straw dimasukan
kedalam Alat Gun-nya, straw digunting dibagian atas lalu ditutup dengan plastik
sik, setelah itu inseminator wajib menggunakan Glob ( Sarung Tangan Plastik)
untuk merogoh alat reproduksi betina, sebelum melakukannya kotoran yang ada di
rektum harus bersihkan terlebih dahulu setelah itu maka dilakukanlah penemuan
serviks jika telah ditemukan maka gun masukan melalui vulva lalu straw
ditembakkan.
20
bibit melalui ternak, manusia dan peralatan yang tercemar bibit penyakit. Oleh
ternak bibit adalah penyakit hewan yang harus bebas, persyaratan pemasukan
hewan agar hewan yang baru datang tidak membawa Penyakit dan sistem
hidup ternak, karena jika mengalami sakit harus sedini mungkin ditanggulangi.
Penyakit adalah Suatu kejadian yang bersifat negatif sebagai akibat yang
ditimbulkan oleh suatu bibit penyakit dan menyebabkan gangguan fisiologis pada
Di BPTU HPT Padang Mengatas sistem kesehatan ternak sudah cukup baik,
itu terlihat dari manajemen kesehatan yang dilakukan disana, misalnya sanitasi
kandang yang dilakukan setiap hari yaitu pada pagi hari, penyemprotan (spraying)
untuk mencegah ternak dari serangan ektoparasit seperti caplak atau kutu,
pemisahan antara ternak yang sakit dan yang sehat, menangani ternak yang sakit
seperti terserang penyakit kutil, demam serta pengambilan sampel darah ternak
Sanitasi kandang bertujuan agar ternak nyaman dan terhindar dari bibit
penyakit, jika kandang tersebut penuh dengan kotoran maka bibit penyakitpun akan
HPT Padang Mangatas terdapat beberapa sapi yang terserang kutil (Papilloma) dan
penanganan yang dilakukan yaitu Penyemprotan atau spraying pada ternak yang
luka akibat kutil, obat yan digunakan untuk penyemprotan luka tersebut adalah
Gusanex. Cara penggunaan nya yaitu bersihkan bagian luka, semprotkan gusanex
agar tidak dihinggapi lalat dan tidak tumbuh larva yang dpat membusukkan luka,
semprotkan dengan jarak 10 cm, penyemprotan diulang 3-7 hari sampai sembuh.
Indikasi obat ini adalah mengobati luka pada sapi dan membasmi larva screw worm.
Pada saat saya melakukan kelaja lapang di BPTU HPT Padang Mangatas
terdapat banyak sapi yang terserang penyakit seperti penyakit tumor mata yang
sampai saat ini belum dilakukan operasi karena peralatan dan obat yang belum
tersedia.
A. Jenis Pakan
keberhasilan usaha peternakan ternak ruminansia. Hal ini disebabkan hampir 90%
pakan ternak ruminansia berasal dari hijauan dengan konsumsi segar perhari 10 -
15% dari berat badan (BB), sedangkan sisanya adalah konsentrat dan pakan
tipe, yaitu:
tekian), baik yang dibudidayakan maupun yang tumbuh secara alami atau liar yang
Gambaran Umum :
Daun berbulu warna hijau tua, perakaran cukup dalam, bunga berbentuk
mayang bendera ,batang agak kasar, dan beruas pendek, merupakan rumput
Syarat Tumbuh :
Tumbuh baik dari 0 - 1750 mdpl. Cocok untuk daerah tropis basah dan
kering, dan tetap hijau sepanjang musim kemarau serta Dapat tumbuh pada
berbagai jenis iklim. Mampu bertahan pada tanah-tanah dengan Ph rendah dan tidak
subur dan tidak tahan terhadap genangan. Kandungan protein Rumput BD berkisar
8 – 10%, Produksi Hijauan Segar 100 - 150 ton/ha/tahun dan responsif terhadap
pemupukan nitrogen.
23
Budidaya :
rendah. Sebagai penguat teras ditanam dengan jarak 20 cm, dan pemanenan pertama
umur 60 hari setelah tanam. Pada musim hujan interval panen 40 hari dan musim
Rumput ini berasal dari Nigeria dan tersebar luas diseluruh wilayah tropis.
Masuk ke Indonesia pada akhir masa penjajahan Belanda, sejak tahun 1926. Di
Indonesia pada awalnya disebarkan didaerah peternakan sapi perah di Jawa Barat,
Gambaran Umum :
atau rimpang pendek serta pada umur 4 - 5 tahun kumpulan batang di bagian bawah
membentuk bonggol, batang tebal dan lunak, daun relatif besar, daunnya berbulu
genangan, mampu bersaing dengan rumput lain. Bunga tersusun dalam tandan,
merahan.
Syarat Tumbuh :
Cocok untuk daerah tropik basah dengan sinar matahari yang cukup, sampai
ketinggian 3000 mdpl, dengan curah hujan 1500 mm. Perlu tanah bersolum tebal
dengan kesuburan sedang untuk hasil yang lebih baik. Rumput ini dapat beradaptasi
24
tinggi mencapai 300 ton/ha pertahun dengan kondisi pemupukan yang optimal.
Produksi per rumpun bisa lebih dari 7 kilogram (basah) per panen. Kandungan
Budidaya :
mata tunas) dan jarak tanam 1 x 1 m, dapat disesuaikan dengan kondisi tanah.
hari dan 60 - 90 hari pada musim kemarau. Rumput Gajah dapat ditanam bersama
2. Konsentrat
Pakan penguat atau konsentrat yang berbentuk seperti tepung adalah sejenis
pakan komplit yang dibuat khusus untuk meningkatkan produksi dan berperan
sebagai penguat. Mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan
nutrisi ternak. Pemberian konsentrat pada ternak sapi diberikan pada pagi hari
memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah. Konsentrat
dengan kebutuhan ternak. Konsentrat ini diberi nama Matery Feed dan telah diuji
25
dari konsentrat Matery Feed menurut Balai Direktorat Jenderal Bina Produksi
Peternakan terdiri dari air 9,58%, abu 10,16%, protein kasar 13,85%, lemak kasar
yang terdapat di dalam bahan makanan agar didapatkan susunan ransum yang
sesuai dengan kebutuhan ternak yang dipelihara. Hal tersebut harus diperhatikan
agar kebutuhan pokok, pertumbuhan dan produksi ternak terpenuhi. Khusus untuk
ternak bibit, kebutuhan reproduksinya harus selalu diperhatikan. Bahan pakan yang
bahan – bahan : Dedak, bungkil kelapa, gandum, kedelai, onggok, Garam, Cattle
mix.
sehingga pemberian konsentrat hanya diberikan 1 kali sehari pada jam 08.00 atau
ternak yang memiliki perlakuan khusus yang diberikan pada jam 10.00 wib dan
jam 14.00 wib sedangkan untuk ternak lainnya setelah pemberian kosentrat dan
pengontrolan kesehatan serta birahi ternak dikembalikakn ke pastura. Hal ini sesuai
dengan pendapat Siregar (2003) yaitu pemberian konsentrat yang dilakukan 2 jam
sebelum pemberian hijauan akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan
organik karena konsentrat yang relatif banyak mengandung pati sebagian besar
sudah dicerna oleh mikroorganisme rumen pada saat hijauan mulai masuk ke dalam
rumen.
26
Rumput Gajah cv. Taiwan yang sudah diperkecil ukurannya dengan mennggunakan
chopper. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan palatabilitas, daya cerna dan
efisiensi pakan.
27
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sutardi, 1981. Kandungan nutrisi hijauan pakan ternak dan leguminosa. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Siregar, T., S. Riyadi, dan L. Nuraeni. 1989. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Coklat.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Talib, C. dan A.R. Siregar. 1999. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pedet
PO dan crossbrednya dengan Bos indicus dan Bos taurus dalam pemeliharaan
tradisional. Proc. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Puslitbangnak.
Bogor.
Sarwono, B., dan Arianto H. B., 2002. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat. Penebar
Swadaya. Jakarta.
LAMPIRAN
30