XII MIPA 12
“Nyonya, apa ciri ciri kalung berlian yang hilang itu?” tanya Detektif
Dann.
”Kalung berlian itu berwarna putih bening sebening es, di tengah kalung
itu terdapat berlian berwarna abu abu,” jawab Nyonya Stewart.
”Saat Anda makan di sini, apa yang anda pesan?“ tanya Detektif Dann
lagi.
”Hmm .... aku tadi memesan ayam mutiara panggang dengan sebotol bir,”
kata Nyonya Stewart,”oh ya, aku juga meminta sedikit es batu yang dibawa
pelayan itu,” lanjutnya sambil menunjuk seorang pelayan perempuan berseragam
hitam putih membawa bakul berisi es batu. Di dadanya tertulis nama Janice.
Perempuan itu seketika terdiam lemas saat ditunjuk Nyonya Stewart.
“Hmm .... sepertinya ada yang aneh dari perempuan itu,” kata Detektif
Dann dalam hati.”Kenapa saat ditunjuk Nyonya Stewart ia langsung terdiam, aku
curiga dengan perempuan itu,” lanjutnya.“Tolong semua pelayan yang membawa
bakul es batu segera kemari!” teriak Detektif Dann. Segera, semua pelayan yang
membawa bakul es batu menuju sumber suara dari Detektif Dann, tidak terkecuali
Janice.”Tolong es batunya ditaruh di wadah ini satu persatu,” perintah Detektif
Dann,”kita mulai dengan Janice,” lanjutnya.
”Detektif Dann, terima kasih telah membantu aku untuk mencari kalung
berlian itu. Ngomong ngomong kenapa kamu tahu kalung berlian itu di dalam
bakul es batu?“ tanya Nyonya Stewart belum mengerti.
”Oh, kalau begitu, sekali lagi aku ucapkan terima kasih,” ucap Nyonya
Stewart lagi.”Sama sama,” jawab Detektif Dann.”Misi berhasil!“ ucapnya dalam
hati.
”Detektif Dann siap menolong Anda, apa yang bisa saya bantu?” iya,
itulah ucapan Detektif Dann setiap penelpon membutuhkan bantuannya.
“Siap, aku akan segera kesana!” ujar Detektif Dann sigap. Segera sesudah
menutup telepon, ia pun langsung memilih jalan ke rumah Carla. Sesampainya di
sana, ia segera mencari rumah Carla.“Itu dia!” katanya dalam hati. Rupanya,
pandangan Detektif Dann tertunjuk dengan sebuah rumah besar berlantai 3
dengan pagar yang tinggi menjulang. Rumah itu juga menjadi rumah terbesar
sepanjang Jl Washington D.C.
“Permisi, Pak, apakah ini rumahnya Nona Carla?” tanya Detektif Dann
kepada seorang satpam rumah besar itu.
”Iya, ini rumahnya, ada yang bisa saya bantu, Tuan?” kata satpam itu.
“Di sana, aku akan antar ke sana,” jawab Carla sambil mengantar Detektif
Dann.
“Carla, buku jenis apa yang hilang?” kata Detektif Dann meminta
jawaban.
“Ehhh .... kebanyakan sih buku cerita anak anak, cerpen, dongeng, dan lain
lain,” jawab Carla.
”Begini, tadi Sally mengatakan bahwa aku (Sally) ingin memberikan buku
cerita untuk anakku, tetapi ia tidak punya uang, jadi aku mencuri buku di
perpustakaan dan ups .... ia tadi berbicara keceplosan”.
”Baiklah, aku maafkan kau, dan aku juga akan menaikan gajimu, untuk
membeli buku anakmu,” kata Carla.