PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Komunitas dan Ruang Lingkup Komunitas
2. Untuk mengetahui Tujuan dari Kesehatan Utama Komunitas
3. Untuk mengetahui Strategi dari Kesehatan Utama Komunitas
4. Untuk mengetahui Pelayanan dari Kesehatan Utama Komunitas
1.4 Manfaat
1. Bagi institusi Pendidikan, hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
dibidang kesehatan sebagai bahan informasi.
2. Bagi penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengembangkan keterampilan
membaca yang efektif dan mampu berfikir logis, kritis dalam membuat makalah
Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.
3. Bagi pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai materi Konsep Dasar
Keperawatan Komunitas.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Komunitas
a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok
sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang
sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang
satu dan yang lainnya.
b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan orang
yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.
c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community)
adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian
(interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga.
d. Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu,memiliki
nilai – nilai keyakinan dan minat yang relatife sama,serta berinteraksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan.
e. Koentjaraningrat ( 1990), komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang
menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu system adat
istiadat,serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas
f. Sounders ( 1991),komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang – orang atau system
sosial.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan
spritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik
sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013)
3
3. Keperawatan Komunitas
a. Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup perawatan
kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai
dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada
orang lain (WHO,1947).
b. Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yag ditujukan
pada pengembangan serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai
perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau
masyarakat (Ruth B. Freeman,1981)
c. Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice) merupakan
sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan
dan perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada
individu, keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan
komunitas (Stanhope dan Lancaster, 2010).
d. Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan
melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan,
ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan
pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2011).
e. American Nurses Association ( 1973), keperawatan komunitas merupakan suatu
sistesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan
untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk.
f. Departemen kesehatan RI ( 1986), keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu
upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan tim kesehatan
lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan individu,keluarga dan
masyarakat yang lebih tinggi.
g. Pradley ( 1985), Logan dan Dakwin ( 1987) keperawatan komunitas adalah pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok risiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
4
h. Winslow ( 1920), kesehatan masyarakat ( public healt) adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit,memperpanjang hidup, serta meningkatkan efisiensi hidup melalui usaha –
usaha pengorganisasian masyarakat.
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat
yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan
kerugian (Mubarak, 2009).
2. Kerjasama
5
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien
dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama
peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan
kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
(Mubarak, 2009).
6
Termasuk diantaranya adalah:
7
2.3 Strategi dari Kesehatan Utama Komunitas
Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi keperawatan
komunitas antara lain :
1. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa,
Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan
masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang
paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau
pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang
bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu,
maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses
kelompok.
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena
itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan
komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat
diatasi dengan lebih cepat.
8
FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
9
TINGKAT PENCEGAHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit sebelum terjadi karena
itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan secara umum dan perlindungan
spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup pendidikan kesehatan baik pada individu
maupun kelompok. Pencegahan primer juga mencakup tindakan spesifik yang melindungi
individu melawan agen-agen spesifik misalnya tindakan perlindungan yang paling umum yaitu
memberikan imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal dengan mengobati
secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko dikalifikasikansebagai
pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3. Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan stadium dini dan
rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara optimal berfungsi sesuai
dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada penderita patah tulang.
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang menjadi
10
sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan masyarakat. Berdasarkan
pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (1972 dalam Anderson, 2006) untuk
melihat masalah pasien, model komunitas sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan
batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan
keperawatan. Model tersebut telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra,
untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya.
Secara lebih rinci dijabarkan sebagai berikut :
1. Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai
masalah kesehatan maka perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada individu tersebut.
Pelayanan pada tingkat individu dapat dilaksanakan pada rumah atau puskesmas, meliputi
penderita yang memerlukan pelayanan tindak lanjut yang tidak mungkin dilakukan asuhan
keperawatan di rumah dan perlu kepuskesmas, penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit
demam darah dan diare. Kemudian individu yang memerlukan pengawasan dan perawatan
berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
2. Tingkat keluarga
3. Tingkat komunitas
11
Asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien
dengan strategi intervensi keperawatan komunitas yang mencakup tiga aspek yaitu primer,
sekunder dan tertier melalui proses individu dan kelompok dengan kerja sama lintas sektoral dan
lintas program.
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan komunitas
yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu:
a) Pencegahan primer
b) Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal dengan
mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko dikalifikasikansebagai
pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
c) Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan stadium dini dan
rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara optimal berfungsi sesuai
dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada penderita patah tulang.
Selanjutnya agar dapat memberikan arahan pelaksanaan kegiatan, berikut ini diuraikan
falsafah keperawatan komunitas dan pengorganisasian masyarakat (Mubarak, 2009): a. Falsafah
Keperawatan Kesehatan Komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian
terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan masyarakat
dan memberikan prioritas pada strategi pada pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
12
Falsafah yang melandasi yang mengacu pada paradigma keperawatan secar umum dengan empat
komponen dasar yaitu; manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan.
b. Pengorganisasian masyarakat
Tiga model pengorganisasian masyarakat menurut Rothman (1998) meliputi peran serta
masyarakat (localiti developmen), perencanaan sosial melalui birokrasi pemerintah (social
developmant) dan aksi sosial berdasarkan kejadian saat itu (social action) (Mubarak, 2009).
1) Tahap persiapan
Dilakukan dengan memilih area atau daerah yang menjadi prioritas, menentukan cara
untuk berhubungan dengan masyarakat , mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
2) Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok dan penyesuaian dengan pola yang ada
dimasyarakat dengan pembentukan kelompok kerja kesehatan.
5) Tahap koordinasi
Kerjasama dengan sektor terkait dalam upaya memandirikan masyarakat 6) Tahap akhir
Suverpisi bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian umpan balik dan masing-
masing evaluasi untuk perbaikan untuk kegiatan kelompok kesehatan kerja selanjutnya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan komunitas merupakan sintesis teori keperawatan dan teori kesehatan
masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui
pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag
mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas. Tujuan proses keperawatan dalam
komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat.Keperawatan
kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan,
keerjasama, secara langsung, keadilan dan otonomi klien. Sasaran dari perawatan
kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang
sehat maupun sakit. Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan
pelayanan terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap
kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan pencegahan.Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas
mencakup kesehatan komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari
tiga tingkat yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Intervensi keperawatan
komunitas dapat dilakukan dengan proses kelompok (group process), pendidikan
kesehatan (health promotion) dan kerjasama (partnership).
3.2 Saran
Dengan mengetahui berbagai ilmu yang berhubungan dengan materi Konsep
Dasar Kesehatan Komunitas tersebut, maka seseorang yang ingin memperdalam, perlu
pula melengkapi dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan yang disebutkan di atas,dan
mohon maaf apabila ada kritik bagi dosen selaku mata ajar keperawatan anak kerena
kami sedang dalam proses belajar.
14