Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 13 : FITRIANI SYAMSUDDIN

MUSDALIFAH

ROFIAH APRIYAWATI MUSATI


 Pengertian euthanasia
Euthanasia adalah tindakan sengaja untuk mengakhiri hidup seseorang yang sangat
sakit dan menderita yang diliputi oleh rasa sakit yang tak tertahankan dan tak bisa
disembuhkan dengan cara yang relatif cepat dan tanpa rasa sakit, untuk alasan kemanusiaan.
Praktik ini dapat dilakukan baik dengan pengambilan tindakan aktif,termasuk memberikan
suntik mat,atau dengan tidak melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga pasien tersebut
hidup (seperti membiarkan alat bantu pernafasan berhenti bekerja)

 Tipe euthanasia
 Euthanasia aktif : seorang (profesional kesehatan) bertindak secara langsung dan
aktif,sengaja menyebabkan kematian pasien misalnya dengan menyuntikkan obat
penenang dalam dosis besar.
 Euthanasia pasif : tenaga profesional kesehatan tidak secara langsung bertindak dalam
mengakhiri nyawa pasien,mereka hanya memungkinkan pasien untuk meninggal
dunia dengan alpanya kehadiran fasilitas medis misalnya, berhenti menahan opsi
pengobatan.
 Euthanasia volunter : terjadi atas permintaan pasien kompeten. Pasien sepenuhnya
menyadari kondisi penyakitnya/sudah diinformasikan,mengerti apa kemungkinan
masa depan dari penyakitnya/sudah diinformasikan,mengerti apa kemungkinan masa
depan dari penyakitnya,menyadari manfaat dan resiko yang terkait dengan pilihan
pengobatan penyakitnya ,dan dapat mengkomunikasikan keinginan mereka dengan
jelas tanpa dibawah pengaruh siapapun,dan meminta bantuan profesional medis untuk
mengakhiri nyawa.
 Euthanasia non-volunter : terjadi ketika pasien berada dalam kondisi tidak sadar atau
tidak mampu untuk dalam kondisi tidak sadar atau tidak mampu untuk membuat
pilihan otomotik antara hidup dan mati (misalnya,bayi yang baru lahir atau seseorang
dengan intelegasi rendah,pasien dalam koma panajang atau mengalami kerusakan
otak parah) dan keputusan dibuat oleh orang lain yang berkomoeten atas nama pasien.
 Euthanasia involunter : alias paksaan,terjadi saat pihak lain mengakhiri nyawa pasien
melawan pernyataan keinginan asli mereka. Misalnya,meski si pasien ingin terus
berdahan walaupun dalam keadaan sangat menderita.
 Negara yang menganggpa euthanasia legal
 Belanda
 Oregon (Amerika Serikat)
 Washington
 Swiss
 Belgia
 Euthanasia pandangan agama-agama
 Pandangan islam euthanasia aktif diharamkan karena termasuk dalam kategori
pembunuh sengaja walaupun niatnya baik yaitu untuk meringankan penseritaan
pasien sendiri atau keluarganya. Misalnya dalam firman Allah SWT :
“dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan allah (untuk membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar QS. AL-An’am :151
Dan dahlil diatas jelas bahwa haram hukumnya bagi dokter melakukan euthanasia
aktif sebab tindakan itu termasuk ke dalam kategori pembunuhan disengaja.
Dokter yang melakukan euthanasia menurut hukum pidana islam akan dijatuhi
qishash (hukuman mati karena membunuh). Jika dibayar dalam bentuk emas maka
dibayar 1000 dinar atau setara dengan 4250 gram emas (1 dirham = 4,25 gram emas)
atau 12.000 dirham,atau senilai 35.700 gram perak (1 dirham = 2,975 gram perak )
 Euthanasia pasif bergantung kepada pengetahuan kita tentang hukum berobat itu
sendiri. Dan dalam masalah ini ada terdapat beberapa pendapat berbeda yaitu
mandub,mubah,dan makruh. Untuk euthansia pasih diperbolehkan karena hukum
memasang alat-alat bantu kepada pasien adalah sunnah,karena termasuk dalam
aktifitas berobat yang hukumnya sunnah. Karena itu,hukum euthanasia pasif dalam
arti menghentikan pengobatan dengan mencabut alat-alat bantu pada pasien setelah
mati nya/rusaknya organ otak hukumnya boleh(jaiz) dan tidak haram bagi dokter.
Tetapi menurut MUI euthanasia aktif maupun pasif menurut fatwa MUI tidak
diperkenankan karena berarti melakukan pembunuhan atau menghilangkan nyawa
orang lain.
 Pandangan hindu didasarkan pada ajaran karma ,moksa,dan ahimsa. Karma
merupakan suatu konsekwensi murni dari semua jenis kehendak dan maksud perbuatan,yang
baik maupun buruk,lahir atau bathin dengan pikiran kata-kata atau tindakan. Sebagai
akumulasi terus menerus dari “karma” yang buruk akan menjadi penghalang “moksa” yaitu
suatu kebebasan dari silus reingkanasi yang menjadi suatu tujuan utama penganut agama
hindu.ahimsa merupakan suatu prinsip anti kekerasan atau pantangan menyakiti siapapun
juga. Bunuh diri adalah suatu perbuatan perbuatan yang terlarang dalam ajaran hindu dengan
pemikiran bahwa perbuatan tersebut dapat mengganggu reinkarnasi oleh karena
menghasilkan “karma” buruk.
 Pandangan budha euthanasia pasif atau pun aktif tidak dibenarkan dalam agama
budha karena perbuatan menbunuh atau mengakhiri kehidupan seseorang ini,walaupun
dengan alasan kasih sayang,tetap melanggar sila pertama daripancasila buddhis.perbuatan
membunuh atau mengakhiri hidup seseorang ini sesungguhnya tidak mungkin dapat
dilakukan dengan kasih sayang atau karuna.orang yang mrmiliki kasih sayang tidak mungkin
akan melakukan perbuatan mengakhiri hidup seseorang karena dia menyadari bahwa
sesungguhnya hidup merupakan milik yang paling berharga bagi setiap makhluk. Sang
buddha pernah bersabda sebagai berikut : “orang itu,jika meninggal dunia pada saat itu,pasti
tumimbal lahir dialam dewa ,sebab batin orang itu tenang. Orang itu, jika meninggal bukan
saat itu,pasti tumimbal lahir dialam neraka,sebab batin orang itu gelisah”. Dari sabda sang
buddha diatas jelas bahwa batin atau pikiran seseorang pada saat meninggal dunia sangan
menentukan keadaan kehidupannya yang akan datang.
 Pandangan kristen katolik gereja katolik telah berjuan untuk memberikan pedoman
sejelas mungkin mengenai penanganan terhadap mereka yang menderita sakit tak
tersembuhkan,sehubungan dengan ajaran moral gereja mengenai euthanasia dan sistem
perjuangan hidup. Paus pius XII tidak hanya menjadi saksi dan mengutuk program-program
egenetika atau euthanasia nazi,melainkan juga menjadi saksi atas dimulainya sistem sistem-
sistem modern penunjang hidup, Paus Yohanes Paulus II prihatin dengan semakin
meningkatnya praktek euthanasia,dalam ensiklik”evangelium vitae”(no.64)
“para uskup gereja katolik mengukuhkan bahwa eutanasia itu pelanggaran bahwa hukum
allah,karena berarti pembunuhan manusia yang disengaja dan dari sudut moril tidak dapat
diterima” (evanelium vitae,no.65)
 Pandangan kristen protestan gereja protestan terdiri dari berbagai deniminasi yang
mana memiliki pendekatan yang berbeda dalam memiliki pendekatan yang berbeda-beda
dalam pandangannya terhadap euthanasia dan orang yang membantu pelaksanaan euthanasia.
gereja methodis (united methodist crurch) dalam buku ajarannya mengatakan bahwa
“penggunaan teknologi kedokteran untuk memperpanjang kehidupan pasien terminal
membutuhkansuatu keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan tentang hingga kapankah
peralatan penyokong kehidupan tersebut benar-benar dapat mendukung kesempatan hidup
pasien,dan kapankah batas akhir kesempatan hidup tersebut”
gereja lutheran di Amerika meggolongkan nutrisi buatan dan hidrasi sebagai suatu perawatan
medis yang bukan merupakan suatu perawatan fundamental. Dalam kasus dimana perawatan
medis tersebut menjadi sia-sia dan memberatkan,maka secara tanggungjawab moral dapat
dihentikan atau dibatalkan dan membiarkan kematian terjadi.
Sejak awal ,cara pandang yang dilakukan kaun kristiani dalam menanggapi masalah “bunuh
diri” dan “pembunuhan berdasarkan belaskasihan adalah dari sudut “kekudusan kehidupan”
sebagai sesuatu pemberian tuhan. Mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga adalah
bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai