PENDAHULUAN
Olah raga merupakan kegiatan yang banyak dilakukan di dunia salah satu
masalah yang paling sering dialami ketika olah raga adalah dehidrasi. Dehidrasi
terjadi akibat banyak nya mineral mineral cairan yang hilang / keluar dari tubuh
raga atau aktifitas fisik yang tinggi berpotensi meningkatkan frekuensi denyut
nadi karena semakin tinggi aktifitas fisik maka akan semakin tinggi peningkatan
aliran darah untuk mensuplai zat makanan dan oksigen. Tubuh akan mengalami
kelelahan sebagai tanda tubuh sudah mencapai batas aktifitas sehingga tubuh
komposisi yang mirip cairan tubuh yang hilang dari pada air mineral biasa
(Kurniawan,2014)
yang dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan.
Keringat yang hilang selama beraktivitas bervariasi antara 0,4 – 2,6 liter
perjam tergantung individu dan jenis aktivitasnya. Hal ini menyebabkan tubuh
1
kehilangan mineral-mineral seperti natrium, potasium, magnesium, iron dan zinc.
2007).
diatur secara otomatis melalui mekanisme homeostasis. Jadi pada saat sel-sel
dalam tubuh kehilangan cairan, sel-sel tubuh tersebut akan mengirimkan sinyal
berperan dalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium dalam tubuh 58,5
dapat bergerak cepat antara ruang intravaskular dan interstitial maupun ke dalam
natrium. Kekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan
natrium dari carian interstitial. Kehilangan cairan terus berlangsung, air akan
ditarik dari dalam sel dan volume plasma tidak dapat dipertahankan terjadilah
kebugaran status gizi maupun asupan cairan dan mineral yang cukup untuk
2
aktivitas fisik dilakukan dengan maksimal maka cairan tubuh akan banyak
keseimbangan asam basa. Semakin banyak keringat atau cairan tubuh yang
kebugaran, status gizi maupun asupan cairan dan mineral yang cukup untuk
tubuh akan banyak keluar, sebagai upaya untuk menjaga temperatur tubuh dan
keseimbangan asam basa. Semakin banyak keringat yang keluar maka cairan
yang ada dalam tubuh akan berkurang, dan akan menimbulkan kelelahan.
3
2. Mengetahui pengaruh cairan isotonik terhadap Denyut nadi setelah
pemulihan.