KIA / KB
I. Pendahuluan
MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di
Indonesia,mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga
pelaksanaannya.Walaupun mengalami kendala,namun pemerintah memiliki
komitmen untuk mencapai sasaran sasaran ini dan dibutuhkan kerja
keras serta kerjasama dengan seluruh pihak,termasuk
Masyarakat madani,pihak swasta dan lembaga donor.Pencapaian MDGs
di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerja sama dan
implementasinya di masa depan.Hal ini termasuk kampanye untuk
perjanjian tukar guling hutang untuk Negara berkembang sejalan dengan
Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di daerah Asia dan Pasifik.
Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia menurut hasil SDKI 1997 adalah
52 per 1000 kelahiran hidup,dengan angka kematian neonatal 25 per
1000 kelahiran hidup.Dibandingkan negara Asean lainnya,AKB di
Indonesia 2-5 kali lebih tinggi.Menurut SKRT 1995,gangguan perinatal
merupakan penyebab utama kematian bayi (33,35%) di Pulau Jawa-Bali dan
merupakan penyebab kematian kedua (26,9%) di luar Jawa-Bali (Wijono,2006)
Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) menjadi tolak ukur
kesehatan masyarakat Indonesia.Berbagai cara dilakukan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.Kebijakan pemerintah berkembang
mulai dengan program- program berkaitan dengan kinerja pihak terkait
pun juga dengan kebijakan mengenai pengembangan program untuk
perbaikan kesehatan ibu dan anak.
Pengembangan ini menjadi lebih mendesak untuk dilakukan karena pada
akhir bulan September 2013,keluar sebuah berita yang mengejutkan :
MDGs bertambah.Menurut SDKI 2012 angka kematian ibu (AKI) mencapai 228
per 100ribu KH.Dalam hal meningkatnya AKI ini menjadi tantangan
bagi bangsa Indonesia.Sebagaimana diketahui,target MDGs adalah 102 per
100 ribu KH pada tahun 2015.Angka ini memang kontroversial,di
pemerintah sendiri ada yang menolak namun ada juga yang menerima.
Dalam melaksanakan kegiatan KIA,tetap harus berpedoman pada
tujuan,tata nilai dan budaya yang sudah ditetapkan yaitu SMILE yang mempunyai
makna Semangat ( semangat dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan
kinerja), Mutu (dalam memberikan pelayanan mengutamakan mutu pelayanan),
Integritas (jujur dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan), Loyalitas
(bekerja dengan loyal baik pada pimpinan maupun tugasnya), Empati
(dalam memberikan pelayanan penuh dengan rasa empati).
II. Latar Belakang
Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan millennium ata
millennium Development Goal (MDGs), indonesia berupaya untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak - anak terutama neonatal sangat rentan terhadap
penyakit yang berujung pada kematian . angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian neonatal (AKN) merupakan indicator status kesehatan masyarakat
Dibandingkan Negara- negara tetangga di Asia Tengara, indonesia
memiliki angka kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi. Menurut data survey
demografi kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI di indonesia 228 per 100.000
kelahiran hidup.
Berdasarkan data diatas, maka puskesmas Manduamas sebagai pusat
pelayanan kesehatan masyarakat perlu memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya. Untuk itu diperlukan program upaya
kesehatan masyarakat (UKM) yang sesuai kebutuhan dan harapan serta
langsung menyentuh masyarakat yakni program KIA dan KB yang mengunjungi
masyarakat
PIMPINAN PUSKESMAS
drg. Fatti Miarni Yuda
KETUA MUTU
dr. Syahrin Siregar
KETUA UKM
Kusmida Sihaloho
IV. TUJUAN
1. Tujuan umum
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan cakupan kunjungan pemeriksaan ibu hamil,melahirkan,
nifas,bayi dan balita ke Puskesmas Kaibon.
b. Terwujudnya ibu,bayi dan balita yang sehat
NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
1 Kelas ibu
hamil
2 Sweeping
ibu hamil
3 Pemasangan
stiker P4K
4 Pemantauan
Bumil Resiko
Tinggi
5 Pemantauan
kesehatan
ibu nifas
6 Pemantauan
kesehatan
neonatus
7 Pemantauan
kesehatan
bayi
(SDIDTK)
dan balita
8 Pemantauan
bayi dan
balita resiko
tinggi
9 Pemantauan
Apras
10 Supervisi
Fasilitatif
11 Kemitraan
dukun
dengan
bidan