1. Check Sheet
Jumlah Produksi Jumlah Rusak Proporsi Produk
Pengamatan
(Biji) (Biji) Rusak (%)
1 4488 374 0,0833
2 4114 200 0,0486
3 4114 5 0,0012
4 4862 187 0,0385
5 4114 374 0,0909
6 4488 4 0,0009
7 4488 374 0,0833
8 5236 176 0,0336
9 4862 23 0,0047
10 5236 9 0,0017
Jumlah 46002 1726
Rata – rata 4600,2 172,6
Jenis Kerusakan
Jumlah
Data Tekstur Tekstur Terdapat Salah
Berbau Produk
Produksi Keras Lembek Kotoran Potong
(Biji) Rusak (Biji)
(Biji) (Biji) (Biji) (Biji)
46.002 374 935 32 11 374 1726
Persentase
21,67 54,17 1,85 0,64 21,67 100
(%)
Dari Tabel berikut dapat dilihat bahwa jumlah produksi dan kerusakan tahu tidak sama
tiap harinya. Kerusakan paling banyak terjadi pada pengamatan ke 5 yaknik sebesar 0,09 %
kerusakan dari seluruh kerusakan produk tahu
2. Histogram
3. Pareto Diagram
Diagram pareto bertujuan untuk mengetahui cacat yang paling dominan pada produk Tahu.
Jumlah Cacat Persentase
No Jenis Cacat Kumulatif Prioritas
(Biji) (%)
1 Tekstur Keras 935 54,17 54,17 1
2 Berbau 374 21,67 75,84 2
3 Salah Potong Biji 374 21,67 97,51 3
4 Tekstur Lembek 32 1,85 99,36 4
5 Terdapat Kotoran 11 0,64 100 5
6 Jumlah 1726 100
Setelah mengetahui jumlah cacat yang dominan maka dapat dibuat diagram pareto
berdasarkan jenis cacat pada gambar dibawah ini
Diagram Pareto
900 97.51% 99.36% 100% 100.00%
90.00%
800
80.00%
700 75.84%
70.00%
600
60.00%
500 54.17% Data Cacat Produk
50.00%
400 Kumulatif
40.00%
300 30.00%
200 20.00%
100 10.00%
0 0.00%
Tekstur Berbau Salah Tekstur Terdapat
Keras Potong Biji Lembek Kotoran
5. Fishbone Diagram
a. Jenis Kerusakan Tahu Berbau
b. Tekstur Keras
c. Tekstur Lembek
d. Terdapat Kotoran
6. Flow Chart
Diagram Alir Proses Pembuatan Tahu :
Kedelai
Dicuci
Ditiriskan
Dicetak
Tahu
Dari proses diatas, maka dapatvdibuat flowchart pembuatan tahu seperti dibawah ini
DI Cuci
Di rendam
Air Rendam
Ditiriskan
Di tumbuk
Di endapkan
Di cetak