CASE STUDY
Oleh Kelompok 3 :
2016
RFID PROPELS THE ANGKASA LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM
CASE STUDY
Sistem ini juga berguna dalam hal tempan penyimpanan dari semua catatan
perpustakaan. Selain itu sistem ini juga menyediakan formulir pemesanan yang dapat dicetak,
dan kemudian akan ditandatangani oleh kepala perpustakaan dan dikirim ke pemasok.
Peminjam yang akan meminjam buku atau bahan lainnya hanya tinggal ditaruh pada
layar sentuh, dan memberikan kartu keanggotaan kepada staf pepustakaan. Layar tersebut
nantinya akan membaca tag RFID, sedangkan staf perpustakaan akan membuka profil
keanggotaan pada sistem.
Pengembalian buku juga jauh lebih mudah sekarang, karena peminjam hanya dengan
menaruhkan buku-buku yang mereka pinjam kedalam drop box yang telah disediakan di
perpustakaan. Selanjutnya scanner yang ada di dalam drop box tersebut akan memindai tag
RFID dan menandainya sebagai buku tersebut kembali ke dalam sistem.
Tugas lain dari staf perpustakaan adalah mengatur rak dalam perpustakaan. Karena
jumlah dari pengguna yang dapat mengakses perpustakaan sangatlah banyak dan pelanggan
tidak mengembalikan buku pada rak buku yang semestinya, sehingga pengaturan pada rak buku
akan susah untuk dikelola. Sistem manajemen dalam pengaturan rak buku di dalam
perpustaakan AUCMS terdiri dari scanner portabel dan base station. Solusi yang dirancang
untuk mengcover tiga operasi utama yaitu mencari buku individu, pemeriksaan stok persediaan
perpustakaan, dan menemukan buku yang telah disimpan dengan benar. Informasi yang
disimpan dalam database pusat terhadap informasi dan tag RFID buku yang ada dalam
perpustakaan, serta yang terkait dengan OPAC.Scanner portabel ini akan mengambil informasi
yang tersimpan pada buku yang memiliki tag RFID, serta menggunakan informasi yang telah
tersimpan didalam database, sehingga staf perpustakaan dapat memindahkan buku pada
tempatnya. Buku-buku yang hilang juga dapat diidentifikasi menggunakan scanner portable ini
dengan mencari data dari setiap buku pada rak tertentu. Informasi yang dikumpulkan dari
scanner portable ini akan memberikan laporan buku-buku apa saja yang hilang dan tidak pada
raknya. Sistem ini telah meningkatkan keakuratan dan kecepatan dalam mencari informasi
buku pada raknya (20 buku dapat diidentifikasi per-menitnya).
Salah satu masalah yang dapat terjadi pada perpustakaan adalah pencurian. Tag RFID
sangatlah berguna untuk mencegah terjadinya pencurian karena adanya instalasi sistem
Electronic Article Surveillance (EAS) pada pintu keluar perpustakaan. Seperti sistem alarm
keamanan pada pertokoan, bila anggota perpustakaan berusaha untuk keluar tanpa meminjam
terlebih dahulu maka sistem pengaman tersebut akan membaca tag RFID yang ada pada buku
dan akan memberikan signal pada alarm, sistem ini dapat mengidentifikasi tag RFID pada jarak
1 meter tanpa gangguan dari barang-barang yang memiliki magnet. Sistem EAS ini akan
tersambung pada penjaga perpustakaan. Deteksi pencurian ini adalah teknologi yang terpisah
dari database perpustakaan, namun hal ini merupakan bagian dari mengatur sistem
perpustakaan pada AUCMS.
PEMBAHASAN SOAL CASE STUDY
Jawab:
Teknologi yang digunakan di Perpustakaan MAKSI FEB UGM adalah sistem barcode
dan scan, sedangkan pengelolaannya masih dilakukan secara manual dan beberapa
fungsi dibantu dengan sistem melalui sintesis
https://academics.feb.ugm.ac.id/login.php. Semua buku yang menjadi inventaris
perpustakaan MAKSI diberi barcode dan kode inventaris untuk memudahkan proses di
perpustakaan. Berikut adalah aktivitas di perpustakaan MAKSI:
Jawab:
RFID tag sangat berguna untuk mencegah pencurian melalui pemasangan pintu
Electronic Article Surveillence (EAS) di perpustakaan. Seperti halnya sistem alarm di
toko, anggota perpustakaan yang mencoba untuk meninggalkan perpustakaan tanpa
mengikuti prosedur peminjaman buku akan memicu alarm berbunyi, karena pintu dapat
menyadari RFID tag pada buku dalam jarak 1 meter tanpa gangguan dari item magnetik.
Pintu EAS terhubung dengan ruang pengawasan perpustakaan. Apabila seseorang lewat
gate EAS dengan buku yang belum diproses untuk dipinjam, maka alarm berbunyi dan
pintu akan dinaikkan, kamera pada area pintu akan mengambil foto orang tersebut dan
mengirimkannya ke ruang pengawasan. Pendeteksian pencurian ini merupakan
teknologi yang terpisah dan beroperasi secara independen dari database perpustakaan,
akan tetapi merupakan bagian yang terintegrasi dengan pengelolaan perpustakaan di
AUCMS.