Anda di halaman 1dari 3

Nama : M Dzaki Nur Wahid

NIM: 145120600111038

Latar belakang

Desa Ngabab merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Pujon, Kabupaten
Malang, Propinsi Jawa Timur. Dari segi topografi, Desa Ngabab berada di dataran tinggi dan
berbukit, dengan ketinggian 1200 m di atas permukaan laut dengan kisaran suhu antara 8-18
°C, curah hujan 2,3 s/d 2400 mm/th dan terletak di sebelah Pasar Mantung, pusat transaksi
sayur-mayur terbesar di wilayah Pujon. Desa Ngabab dilewati jalur utama lalu lintas darat yang
menghubungkan antara kota Kediri dan kota Malang. Desa Ngabab berbatasan langsung
dengan Desa Tulungrejo (sebelah barat), Desa Sukomulyo (sebelah selatan), Desa Tawang Sari
(sebelah utara), dan Desa Ngroto (sebelah timur). Luas wilayah Desa Ngabab adalah 1244,93
Ha. yang digunakan sebagai hutan lindung, hutan produksi, ladang, pemukiman, perkebunan,
dan fasilitas umum lainnya. Potensi yang paling menonjol dari Desa Ngabab adalah dari segi
pertanian dan peternakan.

Desa Ngabab merupakan salah satu daerah paling potensial dalam segi pertanian di
Kabupaten Malang. Ditinjau dari segi ekonomis, daerah ini merupakan salah satu penghasil
sayur terbesar di Kabupaten Malang. Sayur mayur hasil pertanian dari daerah ini antara lain
adalah wortel, cabe, kacang panjang, kentang, kubis, sawi, tomat, dan lainnya. Selain sayur
mayur, potensi pertanian yang lain dari daerah ini adalah berupa tanaman buah-buahan (jeruk
dan apel), tanaman palawija (jagung), dan tanaman padi (padi sawah). Pertanian dari daerah
ini begitu subur karena didukung oleh potensi irigasi yang dimiliki, yaitu memiliki satu sungai
dengan 12 mata air dan juga lahan pertanian yang sangat luas (787 Ha). Oleh karena itu,
kualitas hasil pertanian dari daerah ini begitu tinggi dan terjamin. Hasil pertanian dari daerah
Desa Ngabab telah tersebar ke berbagai daerah, seperti Jakarta, Kalimantan, Surabaya, Tuban,
Lamongan, Jombang, Mojokerto, Blitar, dan lain sebagainya.

Atas keunggulan keunggulan ini ngabab menjadi salah satu ujung tombak pemerintah
kabupatten malang dalam sktor pertanian dan peternakan. Banyaknya hal hal positif ini tidak
mengartikan bahwa ngabab adalah desa tanpa kendala. Masalah masalah ini bisa datang dari
faktor internal maupun faktor eksternal

Berdasarkan data yang didapat di lapangan dalam 10 tahun terakhir setidaknya ngabab
pernah di landa beberapa bencana besar. Pada tahun 2008 desa ngabab yang notabene berada
pada dataran tinggi mengalami banjir, kejadian ini kembali terulang pada tahun 2012 dan yang
terbaru tahun 2015. Tidak hanya banjir desa ini juga beberapa kali mengalami longsor yang
disebabkan oleh pembabatan lahan hutan demi kebutuhan wilayah pertanian. Dampak banjir
yang ada pada desa ini tidak hanya merugikan ngabab, tetapi ikut merugikan desa lain yang
secara geografis berada dibawahnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya masyarakat di desa ini masih belum memiliki
kesadaran yang cukup untuk tidak membuang sampah di parit parit . tempat pengelolaan yang
saat itu masih belum tersedia juga menjadi salah satu faktor mengapa masyarakat membuang
sampah sembarangan

Oleh karena permasalahan permasalahan tersebut akhirnya pemerintah desa berinisiasi


untuk membentuk suatu “Tempat Pembuangan Sampah Terpadu” yang mulai beroperasi
semenjak tahun 2016. Dalam perjalananya TPST sudah cukup banyak membawa manfaat bagi
desa, di sisi lain setelah diadakanya pemilihan ketua desa pada tahun 2016, terjadi perpecahan
antar Rukun Warga (RW), dimana warga salah satu RW tidak mau mendukung dan mengikuti
segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah Desa.

Maksud dan Tujuan

Dengan adanya kegiatan “angkut sampah satu desa” ini diharapkan semua warga desa
ngabab mau untuk ikut membuang sampah di TPST yang telah dibentuk oleh pemerintah Desa.
Diharapkan dengan satu langkah awal yang menyeluruh ini mampu menyadarkan warga bahwa
memberikan sampah pada petugas TPST bukan merupakan suatu hal yang sulit dilakukan,
demi ngabab bersih bebas sampah.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Dengan mempertimbangkan kondisi dan keadaan, maka kegiatan ini akan dilaksanakan
pada :

Tanggal : 3 April 2018

Hari : Rabu

Jam : 06.30 – selesai

Tempat : Desa Ngabab dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu


Penutup

Demikian proposal ini saya ajukan sebagai bahan pertimbangan untuk menjadi acuan dan
gambaran dalam kegiatan “angkut sampah satu desa” Atas perhatian dan dukungan dari Ibu
Saya ucapkan Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai