Negara
2. Civic Education
Data Publikasi : Buku Ajar III MPKT A Bangsa, Negara, dan Pancasila.
Depok : Universitas Indonesia. 2013.
Secara garis besar, hak dan kewajiban negara terhadap warga negara yang
telah tertuang dalam UUD 1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara
lain mencakup bidang politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan,
ekonomi, dan pertahanan. Semua bidang tersebut menunjukan adanya hubungan yang
sinergis antara negara dengan warga negara. Negara memberikan suatu jaminan
pemberian hak yang diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara,
tindakan tersebut juga berlaku sebaliknya. Dalam tatanan teoritis, hubungan keduanya
sudah diatur dengan jelas dan disertai sanksi bagi siapapun yang melanggar.
Hubungan antara negara dan warga negara bersandar kepada norma yang
dipersyaratkan oleh konstitusi (Hamidi&Lutfi, 2010:97). Namun dewasa ini, masih
terdapat beberapa penyimpangan antara kedua belah pihak. Pemenuhan hak-hak
politik ternyata tidak diimbangi dengan pemenuhan hak warga negara di bidang sosial,
ekonomi, dan budaya. Saat ini Indonesia masih terbelit oleh masalah pengangguran,
pendidikan dan kesehatan yang mahal, kemiskinan dan korupsi. Kebijakan-kebijakan
pemerintah ternyata belum mampu memenuhi tujuan-tujuan yang digariskan dalam
Pembukaan UUD 1945. Kesejahteraan sosial masih jauh dari harapan. Masalah
kesetaraan di hadapan hukum pun masih menjadi persoalan sehingga timbul rasa
ketidak adilan di kalangan warga negara. Ketika salah satu diantaranya mengingkari
komitmen konstitusi sebagai dasar dan standar normatif, hubungan itu mulai koyak
dan biasanya warga negara selalu berada dalam posisi yang lemah. Melalui instrumen
kekuasaan, negara dapat melakukan cara-cara yang represif untuk mengelabui warga
negara. Apabila hubungan negara dan warga negara melanggar norma bangsa yang
telah disepakati bersama, maka hubungan tersebut harus dikembalikan pada
hubungan yang bersifat konstitusional. Di era reformasi demokrasi ini, diharapkan
segala bentuk penyimpangan maupun penyelewengan akan hak dan kewajiban
masing-masing dapat diminimalisir sehingga tercipta kerja sama yang mampu
mendorong pembangunan nasional yang lebih baik.