1. PEMANFAATAN EKSTRAK SEREH (CHYMBOPOGON NARDUS L.) SEBAGAI ALTERNATIF ANTI
BAKTERI STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS PADA DEODORAN PARFUME SPRAY. Hasilnya adalah penggunaan ekstrak sereh (Cymbopo‐gon nardus L) pada deodorant parfume spray sangat efektif untuk menurunkan aktifitas bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 30%. Apabila dibandingkan dengan deodorant parfume spray yang ada dipasaran yaitu hanya sebesar 8%. (Khasanah, Budiyanto , dan Widiani. Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses tanggal 12 Maret 2019. https://journal.uny.ac.id/index.php/pelita/article/download/4300/3725) 2. PEMANFAATAN TUMBUHAN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L. RENDLE) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol batang serai wangi adalah dengan radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl). Suatu senyawa dikatakan memiliki aktivitas antioksidan apabila senyawa tersebut mampu mendonorkan atom hidrogennya pada radikal bebas yang digunakan (DPPH). Hasil penelitiannya adalah ekstrak kasar metanol batang serai mampu menangkap radikal DPPH sebesar 50%.(Erwin dan Panggabean, 2013. Jurnal Kimia Mulawarman Volume 10 Nomor 2, Mei 2013 ISSN 1693- 5616) 3. Sarlina, Razak, dan Tandah, (2017) : Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Daun Sereh (Cymbopogon nardus L. Rendle) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab Jerawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi variasi konsentrasi karbopol 1 % dan ekstrak 20% memiliki viskositas dan aktivitas antibakteri atau daya hambat yang kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. (Diakses tanggal 12 Maret 2019 dari http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Galenika/index) 4. Dewi, Nur, dan Hertriani, (2015): Efek Antibakteri dan Penghambatan Biofilm Ekstrak Eereh (Cymbopogon nardus L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans Dalam Pencegahan Karies Gigi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat efek antibakteri dan efek penghambatan biofilm ekstrak sereh terhadap bakteri S.mutans, sehingga mampu mencegah terjadinya karies gigi dan mengotrol akumulasi plak pada permukaan gigi. (Diakses tanggal 12 Maret 2019 dari https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/download/9120/7662) 5. Rahayu dan Naimah, (2010) : Pembuatan Formulasi Krim Anti Nyamuk dari Fraksi Minyak Sereh. Kandungan utama minyak sereh adalah citronellal (35-45%). Hasil penelitian menunjukkan fraksi minyak sereh dengan konsentrasi tinggi (citronellal), mampu mencegah gigitan nyamuk Aedes Agypti selama 6 jam. (jurnal kimia dan kemasan. Vol. 32. No. 2. Diakses tanggal 12 Maret 2019 dari hhtps://www.researchgate.net/publication/3186/77559) 6. Halim Abdul, (2015) : Efek Analgetik Ekstrak Batang Sereh (Cymbopogon citratus) pada Tikus Putih Strain Wistar denan Metode Paw Pressure Test. Hasil penelitian menunjukkan ada efek analgetik secara signifikan pada tikus yang diberi ekstrak batang sereh, dengan dosis 183,36 mg/kgBB (p<0,05). ( Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran UMM. Diakses pada tanggal 12 Maret 2019 dari: eprints.umm.ac.id)