Saat generator sinkron bekerja pada beban nol tidak ada arus yang mengalir melalui
kumparan jangkar (stator), sehingga yang ada pada celah udara hanya fluksi arus medan rotor.
Namun jika generator sinkron diberi beban, arus jangkar Ia akan mengalir dan membentuk
fluksi jangkar. Fluksi jangkar ini kemudian mempengaruhi fluksi arus medan (fluksi jangkar
(φA) yang berintegrasi dengan fluksi yang dihasilkan pada kumparan medan rotor (φF),
sehingga akan dihasilkan suatu fluksi resultan sebesar : φR = φF + φA) yang pada akhirnya
menyebabkan berubahnya harga tegangan terminal generator sinkron. Reaksi ini kemudian
dikenal sebagai reaksi jangkar seperti pada gambar 1.1. dan 1.2 berikut :
Keterangan gambar :
a. Gambar 1.1.a. memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat generator dibebani tahanan
(resistif). Sehingga arus jangkar (I) sefasa dengan GGL (E). Maka, Jenis beban resistif
dimana ΦA tegak lurus terhadap ΦF, seperti pada Gambar 1.2.a
b. Gambar 1.1.b. memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat generator dibebani kapasitif.
Sehingga arus jangkar Ia mendahului ggl Eb sebesar θ dan φA terbelakang terhadap φF
dengan sudut (90 – θ).
c. Gambar 1.1.c. memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat dibebani kapasitif murni.
Sehingga mengakibatkan Arus jangkar (I) terdahulu Φ dari GGL (E) sebesar 90° dan φA
akan memperkuat φF yang berpengaruh terhadap pemagnetan, seperti pada gambar 1.2.b.
d. Gambar 1.1.d. memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat arus diberi beban induktif murni.
Sehingga mengakibatkan arus jangkar Arus jangkar (I) terbelakang dari GGL (E) sebesar
90° dan φA akan memperlemah φF yang berpengaruh terhadap pemagnetan, seperti pada
gambar 1.2.c .