PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan pembelajaran merupakan salah satu program yang penting
untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu komponen
penting dalam membangun pendidikan dan pembelajaran tersebut adalah proses
pembelajaran di sekolah. Setiap tahun sistem pendidikan dan pembelajaran
mengalami perubahan untuk menuju kearah yang lebih baik.
Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh seorang
guru atau pengajar. Guru merupakan jabatan profesional memberikan layanan ahli
dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pendagogi dapat
diterima oleh penerima jasa layanan secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program pendidikan yang relatif panjang
dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-undang No. 14vTahun 2005 tentag Guru dan Dosen, PP No, 74 Tahun 2008
tentang Guru, mewajibkan guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan
sertifikat pendidik. Pada pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 ditegaskan
bahwa sertifikat pendidik bagi guru diperolehmelalui program pendidikan profesi
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi.
Setiap tahunnya selalu dilakukan usaha untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Bengkulu mempersiapkan calon guru yang profesional dengan melaksanakan program
magang bagi mahasiswa. Magang adalah bagian penting dan merupakan prakondisi
dari sistem penyiapan guru profesional. Kegiatan magang merupakan sarana latihan
kerja bagi mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan
keterampilan dibidang keguruan. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa, serta upaya untuk membentuk sikap dan keterampilan
sebagai calon guru yang profesional. Kegiatan magang dilaksanakan secara
terstruktur dan merupakan beban belajar tersendiri yang dilaksanakan saat
pertengahan semester perkuliahan tatap muka, dengan beban belajar 1 SKS. Dalam
1
kegiatan magang II ini, mahasiswa hanya melakukan observasi dan pengamatan
kurikulum.
Kegiatan magang di Sekolah Mitra dilaksanakan selama dua minggu dari hari
Senin sampai Sabtu (6-7 jam/hari), yaitu dari tanggal 17 Oktober sampai dengan 29
Oktober 2016.
2
BAB II
PELAKSANAAN
3
pembelajaran yang tergambar dalam lampiran 3 tentang format observasi langsung
proses pembelajaran.
b. Kegiatan inti yang dilaksanakan guru
Pada proses pengamatan pada saat melakukan kegiatan inti pembelajaran guru mulai
menjelaskan materi yang akan diajarkan, kemudian guru memberi tugas kelompok
untuk berdiskusi.siswa mendiskusikan tentang hidrokarbon. Kegiatan inti pembelajaran
di kelas X MIPA C dan X MIPA D SMAN 2 kota Bengkulu dilakukan oleh guru
dengan menyampaikan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah disampaikan
kepada siswa saat awal pembelajaran.
c. Kegiatan penutup yang dilakukan guru
Pada saat proses pengamatan Saat mengakhiri pembelajaran guru dan siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan guru. Dan guru memberikan
penekanan pada inti pembelajaran tersebut juga guru memberikan tugas kepada siswa
untuk lebih memahami materi yang sudah di ajarkan serta diakhiri dengan salam dan
guru menjawab salam dari siswa. Dengan adanya kegiatan ini siswa lebih mudah
mengingat materi yang telah diajarkan sebelumnya dan tercapailah tujuan pembelajaran
yang diinginkan, semua hasil pengamatan ini tertera langsung dilampiran 3 format
observasi langsung proses pembelajaran.
d. Refleksi Hasil Pengamatan proses pembelajaran
Dalam aspek ini hal-hal yang kami observasi yakni kegiatan guru saat memulai
pembelajaran yakni mengucapkan salam terlebih dahulu, menanyakan kabar siswa,
berdoa, mengecek kehadiran siswa serta melakukan apersespsi dari mater-materi yang
dipelajari sebelumnya. Kemudian guru melakukan kegiatan ini berupa menyampikan
materi pembelajaran yang diharapkan para siswa mampu mencapai hasil belajar yang
sesuai dengan tujuan dan indikator yang ditetapkan. Semua laporan diatas merupakan
hasil pengamatan kami di SMAN 2 Kota Bengkulu, dan laporan ini akan tergambar
juga dalam lampiran-lampiran observasi berikutnya.
B. Tingkat Keberhasilan
Magang II yang dilakukan di SMAN 2 Kota Bengkulu mulai tanggal 17-29 Oktober
2016 telah dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan. Kami memperoleh data atau
informasi yang efektif yang sesuai dengan situasi dan kondisi di SMA. Serta semua
warga sekolahnya ikut mendukung kami dalam melaksanakan kegiatan Magang II ini.
Tingkat keberhasilan yang dicapai oleh setiap mahasiswa peserta kegiatan magang II
4
ini telah mencapai hasil yang baik. Mahasiswa telah mentaati semua peraturan SMAN 2
Kota Bengkulu saat melakukan observasi, dan data hasil observasi didapat secara
keseluruhan. Sehingga akhirnya kami bisa menyelesaikan kegiatan Magang ini sesuai
waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan Magang II ini yang telah dilaksanakan SMAN 2 KOTA BENGKULU dapat
dilaksanakan dengan lancar, hal ini disebabkan oleh faktor pendukung diantaranya:
a. Adanya hubungan yang harmonis antara dosen pembimbing, kepala sekolah, guru
pamong, dewan guru, siswa, serta mahasiswa Magang II di SMAN 2 KOTA
BENGKULU
b. Adanya kerjasama yang baik antar warga sekolah SMAN 2 KOTA BENGKULU
dengan mahasiswa yang melakukan Observasi.
c. Bimbingan dari kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, guru pamong, dan guru
lainnya yang ikut memotivasi lancarnya kegiatan kami ini.
d. Dosen pembimbing yang selalu memberikan masukkan, bimbingan, dan bantuan.
e. Guru pamong yang mendukung dan mengarahkan kami dalam melakukan
observasi.
f. Kekompakan kelompok.
g. Letak dan lokasi yang mudah dijangkau
2. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan magang ini kami tidak menemukan adanya faktor
yang menghambat dalam melaksanakan kegiatan magang ini. Hal ini karena semua
pihak baik dosen pembimbing, kepala sekolah wakil kepala kurikulum dan guru
pamong mendukung sepenuhnya dan membimbing kami.
5
mengetahui secara langsung menghadapi berbagai macam karakter siswa. Pengalaman
khusus yang kami peroleh yaitu:
1. Kami dapat mengetahui betapa beratnya menjadi seorang guru, bagaimana mengatasi
siswa yang mengalami masalah dengan penuh kesabaran.
2. Kami dapat belajar dari guru-guru, bagaimana seharusnya menjadi guru yang
profesional
3. Dapat mengetahui karakteristik siswa yang unik dan beragam
4. Dapat mengenal kondisi fisik, proses belajar mengajar, dan keadaan siswa yang ada di
Madrasah.
5. Kami dapat langsung mengamati kondisi kelas saat proses belajar mengajar.
6. Kami bisa berinteraksi langsung dengan siswa di dalam kelas melalui observasi ini
dan Masih banyak lagi pengalaman yang berguna untuk kami. Sehingga memberikan
kami motivasi bagi kami untuk terus belajar dan memahami bagaimana menjadi
seorang guru yang professional dan terbaik bagi siswa kami nantinya.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan observasi kegiatan magang 2 yang telah dilaksanakan di SMAN 2
Kota Bengkulu, maka dapat disimpulkan, bahwa:
1. Dari pengamatan langsung proses pembelajaran yang dilakukan di kelas X MIPA C
dan X MIPA D, terdapat tiga (3) kegiatan proses pembelajaran yaitu pertama
pendahuluan yang terdiri dari fase menyampaikan tujuan dan memotivasi, kedua
kegiatan inti yang terdiri dari fase mengamati, fase menanya siswa, dan fase
mengkomunikasikan. Ketiga penutup yang terdiri dari fase memberikan penghargaan.
2. Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran, dapat diamati dari kegiatan guru saat
memulai pembelajaran, melakukan kegiatan inti, dan mengakhiri pembelajaran. Dari
setiap kegiatan tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Hal itu
bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Dalam menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru di
SMAN 2 Kota Bengkulu khususnya dalam bidang studi kimia, terdapat kesesuaian
antara kurikulum dengan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini yaitu kurikulum 2013. Sedangkan
perangkat pembelajaran yang digunakan berupa kalender pendidikan, analisis minggu
efektif, program tahunan, program semester, silabus, RPP dan KKM.
4. Dalam menelaah strategi pembelajaran terdapat kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, materi yang diajarkan dan metode yang digunakan guru serta
pendekatan pembelajaran. Strategi yang digunakan oleh guru biasanya bervariasi
dengan menggabungkan beberapa metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
materi yang dipelajari.
5. Dalam menelaah sistem evaluasi digunakan tiga aspek penilaian yang terdiri dari
aspek penilaian pengetahuan, aspek keterampilan serta aspek sikap dan perilaku.
Sedangkan tindak lanjut pembelajaran setelah melakukan evaluasi, biasanya guru
memberikan remedial bagi siswa yang belum memperoleh ketuntasan dan pengayaan
bagi siswa yang telah tuntas dalam KKM.
7
B. SARAN
Dari kegiatan Magang 2 yang telah kami lakukan ini ada beberapa saran yaitu :
1. Diharapkan kepada unit PPL agar pelaksanaan magang berikutnya harus di pikirkan
mengenai waktu yang tepat dan sesuai dengan minggu efektif belajar siswa di
sekolah. Hal ini bertujuan agar data yang diperoleh maksimal sesuai dengan tujuan
magang tersebut. Dan sangat perlu adanya koordinasi yang tepat antara kedua piha
instansi, yaitu antara universitas dan sekolah.
2. Diharapkan kepada unit PPL agar memastikan bahwa dosen pembimbing siap datang
pada saat penyerahan ataupun penarikan mahasiswa magang.
3. Kepada mahasiswa semester V yang akan melaksanakan magang 2 pada tahun
berikutnya, agar dapat melaksanakan kegiatan magang itu dengan sungguh-sungguh
sehingga akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, tidak hanya sekedar observasi
saja, serta harus memahami program kegiatan apa saja yang akan dilakukan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Unit PPL, FKIP. 2015. Buku Panduan Magang II Mahasiswa S-1 Reguler FKIP Universitas
Bengkulu. Bengkulu : UNIT PPLFKIP UNIB
9
LAMPIRAN
1. Program Kegiatan
10
2. Hasil Kegiatan
11
2. Program Tahunan Mata Pelajaran Kimia Kelas X ini, berisi
tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
pertemuan, alokasi waktu, serta program ulangan harian, ulangan
tengah semester, dan remedial dan pengayaan yang dilakukan
selama 12 bulan (dua semester ).
3. Program Semester Mata Pelajaran Kimia kelas X semester satu
ini, berisi tentang kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
pertemuan, alokasi waktu, serta program ulangan harian, ulangan
tengah semester, serta remedial dan pengayaan yang dilakukan
selama 6 bulan (satu semester). Misalnya, dari bulan Juli –
Desember. Program semester ini dibuat oleh guru berdasarkan
minggu efektif pada kalender pendidikan yang telah dibuat.
4. Silabus pembelajaran merupakan panduan yang digunakan guru
pada setiap materi pembelajaran yang meliputi kompetensi
dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, pertemuan, alokasi waktu
serta sumber belajar yang digunakan. Silabus ini juga merupakan
panduan yang digunakan guru untk menyusun Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jadi, RPP dan silabus yang
digunakan saling berkaitan.
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan skenario
pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk melengkapi
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dimulai dari
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti serta kegiatan penutup yang
dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung. RPP
ini biasanya dibuat oleh guru per bidang studi masing-masing.
3. Menelaah Terdapat kaitan antara komponen-komponen kurikulum 2013 yang
kaitan antara berlaku pada saat ini antara satu komponen dengan komponen yang
komponen- lain. Misalnya, dari kalender pendidikan maka guru dapat membuat
komponen program tahunan mata pelajaran kimia yang kemudian dibagi untuk
kurikulum. setiap semesternya. Dari silabus mata pelajaran kimia yang
dirancang oleh pusat, maka guru dapat membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari mata pelajaran kimia.
12
4. Menelaah Dari silabus yang telah di dapat dari guru pamong, terdapat
kaitan antara kesesuaian antara standar kompetensi dengan kompetensi dasar
kurikulum dalam mata pelajaran kimia kelas X semester satu adalah :
dengan Kesesuaian standar kompetensi
komponen Kesesuaian kompetensi dasar dan indikator
RPP yang Kesesuaian indikator dengan materi
dibuat guru Kesesuaian materi dan strategi pembelajaran pada saat observasi
Kesesuian media dan strategi dengan alokasi waktu
Komponen RPP yang dibuat guru terdapat keterkaitan dengan
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini sudah berlaku selama 2 tahun
hingga sekarang. Misalnya, dalam materi konsep ikatan kimia maka
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru telah
sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013
dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
B. Menelaah strategi pembelajaran, kegiatan ini mencermati kesesuain antara :
1. Strategi yang Berdasarkan pengetahuan strategi mempunyai pengertian suatu
digunakan garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha untuk
guru dengan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dengan Dihubungkan pada
tujuan proses belajar mengajar,strategi dapat diartikan sebagai pola-pola
pembelajaran umum dari kegiatan guru, anak didik dalam mewujudkan kegiatan
belajar mengajar agar mencapai tujuannya telah ditentukan.
Dalam pengamatan kami strategi yang digunakan oleh guru sudah
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, strategi yang digunakan
adalah model cooperative learning, pembelajaran saintifik serta
pendekatan Kontekstual. Karena pada model ini siswa
dikelompokan dalam beberapa kelompok. Kemudian siswa
mendiskusikan materi pelajaran yang akan dijelaskan. Kemudian
setiap kelompok dipersilahkan mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas kepada teman-temannya. Hal ini
dilakukan guru agar siswa bisa lebih aktif dalam belajar sehingga
proses pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan
dan dapat mencapai indikator atau tujuan pembelajaran.
2. Strategi Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan di kelas X MIPA C
13
dengan materi dan X MIPA D tentang materi ikatan kimia dimana strategi guru
pelajaran yang dalam menyampaikan materi kepada siswa menggunakan metode
diajarkan. ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Metode-metode ini
sudah sesuai dengan materi pelajaran karena dengan menggunakan
metode ini dapat dengan mudah membantu siswa dalam memahami
pelajaran yang disampaikan oleh guru . metode ini juga bisa
membuat siswa lebih aktif dalam belajar disuasana kelas karena
siswa akan lebih aktif dalam memecahkan masalah. Pada
pembelajaran materi tentang ikatan kimia siswa belajar dengan
membentuk kelompok untuk mendiskusikan cara menyelesaikan
masalah/soal yang diberikan. Dengan metode ini siswa akan lebih
mudah untuk berapresiasi dalam kelompok untuk mengemukakan
ide dan gagasan dalam tugas diskusi tersebut. Dan berdasarkan hasil
yang diperoleh sudah cukup bagus karena semua siswa berperan
aktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
3. Tujuan, materi Dari hasil pengamatan kami, disimpulkan bahwa setiap tujuan
dengan memiliki materi yang sudah sesuai, dan sudah tepat dengan RPP
metode yang dan Silabus guru tersebut dimana standar kompetensi, kompetensi
digunakan. dasar dan indikatornya agar tercapai sesuai yang diharapkan.
4. Alat peraga Media dapat digunakan sebagai alat yang dapat membantu dalam
yang proses belajar mengajar yang tidak dapat dilepask. Karena memang
digunakan gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam
dengan materi menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan
dan tujuan oleh guru kepada anak didik terutama untuk materi kimia, media
sangat diperlukan untuk membantu guru agar siswa dapat
memahami materi yang bersifat abstrak. Guru sadar bahwa tanpa
bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dijelaskan dan
dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang
rumit atau kompleks. Dalam menelaah kaitan antara alat peraga
yang digunakan dengan materi dan tujuan pembelajaran, terdapat
kesesuaian antara alat peraga yang digunakan dengan materi dan
tujuan pembelajaran. Namun pada saat kami melakukan observasi
pengamatan langsung proses pembelajaran dikelas X MIPA C dan
14
X MIPA D yaitu tentang materi Ikatan Kimia, pada materi ini tidak
ada alat peraga yang digunakan guru untuk menjelaskan materinya.
Seharusnya guru menggunakan alat peraga yang bisa membantu
siswa memahami materi ikatan kimia.
5. Pendekatan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
pembelajaran bahwa guru sudah melakukan pendekatan sesuai dengan
yang karakteristik mata pelajaran kimia yang akan disampaikan. guru
digunakan menggunakan pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Hal
dengan ini sesuai dengan Silabus dan RPP guru tersebut, karena dilihat dari
karakteristik alasannya mengapa dilakukan pendekatan individual agar guru
bidang studi dapat mengetahui masing-masing tingkat pemahaman siswanya
dalam belajar dan telah memahami pelajaran kimia yang telah
disampaikan. pendekatan kelompok karena dengan membuat siswa
berdiskusi sehingga siswa dapat berpikir kritis dan mengeluarkan
pendapat mereka dan mereka bisa saling berinteraksi dan saling
mengajarkan jika teman mereka belum paham, guru juga
membimbing mereka dalam berdiskusi agar mereka tidak salah
konsep,,mengingat kemampuan siswa dalam belajar itu berbeda-
beda serta karakteristik siswa yang berbeda juga. Maka dari itu
dengan adanya dua pendekatan tersebut guru bisa mengetahui
kemampuan siswanya dalam mata pelajaran kimia yang sedang
disampaikannya. Dengan demikian proses pembelajaran bisa
berjalan dengan baik.
Menelaah sistem evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran kegiatan yang dilakukan
C.
adalah mencermati kesesuaian antara :
1. Evaluasi yang Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan di kelas X MIPA
digunakan guru C dan X MIPA D SMA Negeri 2 Bengkulu, Kami melihat bahwa
dengan tujuan evaluasi yang digunakan guru dengan tujuan tercapainya hasil
pembelajaran. pembelajaran adalah meliputi evaluasi tes tertulis, tes tidak
tertulis dan penugasan. Evaluasi ini dipilih guru karena sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada. Sehingga kami
menyimpulkan bahwa evaluasi yang diadakan guru berdasarkan
tujuan pembelajaran ini sudah sangat sesuai dengan tujuan
15
pembelajaran dan kurikulum yang digunakan . Selain itu juga,
evaluasi ini bisa memudahkan guru dan siswa dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, baik itu sebagai penyampai materi
pelajaran maupun sebagai siswa yang menerima
pelajaran.sehingga selama proses pembelajaran dikelas dapat
diukur dengan menggunakan skala yaitu dengan rentang angka,
sehingga guru dapat menilai masing-masing siswanya melalui
evaluasi. Evaluasi untuk Ulangan Harian di SMA Negeri 2 telah
menggunakan evaluasi sistem CBT dimana evaluasi ini dapat
menentukan langsung hasil ulangan harian siswa dengan
menggunakan sistem perangkat computer yang telah dipersiapkan.
2. Evaluasi yang Berdasarkan hasil observasi kami dikelas X MIPA C dan X
digunakan guru MIPA D maka evaluasi yang digunakan guru berdasarkan materi
dengan materi pelajaran yakni evaluasi tes tertulis dimana guru memberikan soal
pembelajaran. tentang materi yang dipelajari yaitu teori atom , tes tidak tertulis
biasanya dalam bentuk lisan siswa menjawab langsung pertanyaan
guru dan peran aktif siswa dalam belajar dan pemahaman nya pada
materi senyawa teori atom dan penugasan dimana guru
memberikan tugas kepada siswa untuk membantu dalam penilaian
evaluasi . Guru tersebut menggunakan evaluasi ini karena evaluasi
ini sangat sesuai dengan materi pelajaran yang mereka ajarkan
tentang senyawa hidrokarbon dan sesuai dengan kurikulum yang
digunakan. Selain itu, evaluasi ulangan harian siswa dengan sistem
CBT sesuai dengan materi pembelajaran yang dievaluasikan.
3. Evaluasi yang Dari hasil pengamatan kami di kelas X MIPA C D dan X MIPA D,
digunakan guru kami menemukan bahwa evaluasi yang digunakan guru adalah
dengan pendekatan pembelajaran ialah menggunakan evaluasi penugasan.
pendekatan Penugasan ini bisa dalam bentuk individu dimana guru dapat
Pembelajaran. mengevaluasi masing-masing siswa nya dengan menggunakan
objek siswa nya secara langsung dalam mengevaluasi sehingga
masing-masing siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-
beda dan saat mengevaluasi pemberian nilai akan berbeda juga,
kemudian penugasan kelompok karena disini siswa
16
dikelompokkan kemudian diberikan materi pelajaran yang akan
didiskusikan siswa dalam kelompoknya.dimana tugas kelompok
ini biasanya terlihat mana yang lebih aktif dan memahami materi
nya sehingga guru dapat mengevaluasi siswa dengan pendekatan
ini . Jadi, kesimpulannya adalah evaluasi yang digunakan guru
sesuai dengan pendekatan yang digunakan adalah evaluasi
penugasan.
4. Menelaah Berdasarkan hasil observasi kami lakukan dengan bentuk soal
variasi bentuk yang digunakan yaitu berupa soal pilihan ganda maka kami
soal dan tingkat menemukan tingkat validitas dan reliabilitas dari soal tersebut
kesukaran soal. sudah bagus. Dimana tingkat kesukaran soalnya bervariasi sesuai
dengan kemampuan siswa menyelesaikannya. Tingkat
kesukarannya rendah sampai tingkat kesukaran sedang dan tinggi.
Dengan demikian soal tersebut ada jenjang kesulitan dan
mudahnya bagi siswa. Dengan kata lain antara siswa yang
kemampuannya rendah dan siswa yang tingkat kemampuannya
tinggi bisa menyelesaikan soal tersebut. Nantinya dapat dilihat
kemampuan dari masing-masing siswa dalam mengerjakan soal
tersebut .
5. Menelaah Dari Hasil pengamatan kami melihat bahwa penilaian proses yang
andministrasika dilakukan guru adalah ujian sistem CBT dan penugasan kelompok.
n penilaian Dimana pada penugasan kelompok hasil yang dicapai adalah
/proses dan siswa bisa menjelaskan kembali kepada teman-temannya di kelas
hasil belajar dan mengenai materi pembelajaran yang diberikan dan siswa dapat
berbagai memecahkan masalah dari soal-soal yang diberikan guru.
instrumen yang
digunakan.
6. Menganalisis Dari hasil penilaian proses yang dilakukan oleh guru tersebut
hasil penilaian maka hasil penilaian prosesnya adalah guru dapat mengetahui
proses dan hasil tingkat pencapain kompetensi selama dan setelah proses
belajar untuk pembelajaran, dapat memberikan umpan balik, dapat memantau
berbagai tujuan. kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar dalam rangka
pengayaan. Dan remedial, dapat memberikan informasi kepada
17
orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.
Hasil belajar yang diperoleh adalah:
1. Tujuan umum
Menilai pencapain kompetensi peserta didik;
Memperbaiki proses pembelajaran;
Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa;
2. Tujuan khusus
Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
Mendiagnosis kesulitan belajar;
Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
Penentuan kenaikan kelas;
Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan
memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha
perbaikan
18
OBSERVASI LANGSUNG PROSES PEMBELAJARAN
19
tujuan kepada siswa. Namun, Setelah itu, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan selama proses
kegiatan, yang pembelajaran dengan cara memberitahu kepada siswa agar
akan dilakukan mempelajari materi tertentu sesuai dengan apa yang akan
selama dipelajari pada pertemuan pembelajaran sehingga siswa akan
pembelajaran. mengetahui tujuan pembelajaran yang akan berlangsung.
B. Kegiatan inti yang dilaksanakan guru
1. Teknik Saat menyampaikan materi guru menyampaikan materi di
menyampaikan depan kelas dengan metode ceramah dan menulis hal-apa saja
materi yang akan yang terdapat dalam materi ikatan kimia dengan menuliskan
dipelajari. materi tersebut agar siswa dapat mempelajarinya.
2. Metode/teknik/str Guru membimbing siswa dengan menggunakan metode /teknik
ategi /strategi tanya jawab kepada siswa tentang materi yang
membimbing berkaitan. guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
siswa dalam mengenai hal-hal yang kurang mereka pahami dan kurang
belajar. mereka mengerti, hal ini dilakukan guru untuk memancing siswa
untuk aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu guru
juga menuliskan materi di papan tulis dengan metode peta
konsep agar siswa paham tentang materi yang disampaikan.
3. Pengelolahan Dalam proses pembelajaran yang kami amati ,guru memebentuk
kelas. kelompok siswa untuk mendiskusikan materi yang dipelajari.
setelah mereka dibagi kelompok mereka akan membahas
bersama-sama di depan kelas untuk menyampaikan hasil dari
diskusi mereka. ini merupakan salah satu cara guru dalam
mengolah kelas untuk siswa dapat memahami materi tersebut dan
aktif dalam belajar.
4. Memotivasi Guru memotivasi siswa dalam belajar sehingga siswa bisa
siswa dalam mengikuti dengan baik materi tersebut ,dan mereka bisa senang
belajar. dan memahami materi yang akan dipelajari.
5. Teknik membagi Ketika dalam proses pembelajaran berlangsung kami mengamati
perhatian pada guru ketika memberikan tugas, guru mengamati siswanya
siswa. mengerjakan tugas dan memberikan pemahaman lagi jika ada
siswa yang belum mengerti dan bertanya. Selain itu, perhatian
20
yang diberikan guru kepada siswa dengan cara menjelaskan
materi bertahap dan penguatan materi kepada sebagian siswa
belahan kiri kemudian ke siswa belahan kanan di ruang kelas.
6. Penanganan Guru memberikan pertanyaan setelah menjelaskan materi ,jika
kesulitan yang di siswa belum paham maka guru akan menjelaskan kepada siswa.
alami siswa Guru memecahkan masalah kesulitan siswa dalam mengerjakan
dalam soal yang diberikan dengan memberikan banyak contoh
pembelajaran. pembahasan dengan soal yang berkaitan, jika masih ada yang
belum paham maka guru akan mencari solusi untuk mengetahui
kesulitan siswa tersebut dimana dalam mengerjakan pertanyaan
yang diberikan.
7. Teknik bertanya Dalam teknik bertanya guru, di awal pembelajaran, guru
guru. bertanya mengenai materi sebelumnya yang berkaitan dengan
materi yang akan dijelaskan sebagai motivasi awal belajar untuk
siswa. Guru juga memberikan pertanyaan tentang materi yang
telah dipelajari serta menayakan apakah siswa telah paham
tentang materi yang telah dipelajari, siswa diperkenakan untuk
bertanya jika ada yang belum dimengerti.
8. Teknik Teknik variasi yang dilakukan guru dengan cara mengadakan
mengadakan tanya jawab, membuat catatan berupa kata kunci penting dalam
variasi. materi pembelajaran untuk membuat suasana menjadi tidak
bosan serta membentuk kelompok-kelompok dalam belajar.
Selain itu, dalam pembelajaran juga diselingi dengan siwa yang
akan setoran hapalan unsure.
9. Teknik Dalam hal memberi penguatan kepada siswa pada saat kegiatan
memberikan pembelajaran berlangsung, guru melakukan ini dengan cara
penguatan. menghargai apapun hasil kerja siswa sekalipun tugas yang
dikerjakan oleh siswa itu belum benar atau kurang benar. Dalam
menanggapi tugas yang masih belum tepat siswa kerjakan
tersebut, guru tidak menjatuhkan semangat siswa dengan
langsung menyalahkan tugas tersebut, namun guru menanggapi
dan membenarkan jawaban dari siswa tersebut dengan cara
meminta tanggapan dari siswa lain dan dengan lebih meluruskan
21
atau membenarkannya lagi dengan jawaban dari guru tersebut.
10. Teknik Dalam mengola kelas guru memberikan tugas untuk diskusi
membimbing kepada siswa ,dan guru memberikan pengarahan dalam siswa
diskusi. berdiskusi apabila ada siswa yang belum mengerti dan
menjelaskan maksud dari pertanyaan yang diberikan jika siswa
belum paham. Guru membimbing tiap kelompok diskusi dan
menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa.
11. Antusias guru Guru mengajar dengan baik dan siswa mengerti dari penjelasan
dalam kegiatan yang diterangkan oleh guru .dan guru bersemangat dalam
pembelajaran. memberikan pemahaman dan penguatan agar siswa bisa
mengerti dan mengamalkan materi yang dipelajari. Guru sangat
antusias dalam mengajar ditunjukkan dengan semangat guru
dalam menjelaskan dan menampakkan semangat mengajar yang
bisa menularkan semangatnya pada siswa di kelas.
C. Kegiatan penutup yang dilakukan guru
1. Kegiatan Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama-sama
menyimpulkan di depan kelas ,dan guru kembali meningatkan materi yang telah
materi bersama dipelajari sebelum materi yang akan dilanjutkan agar guru tahu
siswa. bahwa siswa telah memahami materi hari ini.
2. Melaksanakan Di akhir pembelajaran guru mengevaluasi hasil kerja siswa yang
evaluasi akhir. telah tampil presentasi jawaban mereka, dengan cara
memberikan penilaian langsung terhadap kerja siswa. Evaluasi
3. Memberikan lainnya yang dilaksanakan oleh guru berupa latihan soal yang
tindak lanjut, berkaitan dengan materi pembelajaran dan dilanjutkan dengan
berupa pemberian pemberian tugas pengerjaan LKS agar siswa dapat lebih
tugas dan atau memahami dengan jelas materi pembelajaran serta melatih siswa
memberikan untuk terbiasa mengerjakan tugas-tugas baik secara individu
umpat balik dari maupun kelompok. Selain itu, SMA Negeri 2 Bengkulu ini telah
hasil evaluasi menerapkan evaluasi ulangan harian dengan sistem CBT dimana
akhir. siswa dibiasakan mengikuti evaluasi pembelajran dengan metode
menggunakan perangkat komputer. Metode ini sangat bagus
diterapkan untuk melatih siswa bekerja mandiri dan fokus pada
pekerjaannya masing-masing.
22
Pada saat pengamatan kami di kelas X MIPA C dan X MIPA D,
pemberian tindak lanjut tidak dilaksanakan guru dalam
pertemuan di awal bab baru ini.
23
komunikasi yang cukup kondusif di dalam kelas. Guru
selalu mengkondusifkan kelas agar kelas tetap aktif,
terkendali dan tidak ribut.
3. Saat guru mengakhiri Sebelum mengakhiri pembelajaran guru menyimpulkan
pembelajaran materi yang telah dipelajari sebelumnya agar
mengetahui bahwa siswa telah mengerti materi yang
guru ajarkan. Guru kembali bertanya ke semua siswa di
kelas tentang materi ikatan kimia dan dijawab oleh
siswa ,sehingga dapat disimpulkan siswa telah
mengerti. Diakhir pembelajaranpun guru mengajak
siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara
bersama. Guru menutup pembelajaran dan member
salam kepada semua siswa.
4. Bersama dosen Dalam kegiatan observasi yang telah dilakukan, guru di
pembimbing dan guru sekolah telah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
pamong mendiskusikan dengan kurikulum yang diterapkan sekolah, hanya saja
kelemahan dan pada beberapa objek materi pembelajaran tertentu serta
keunggulan kegiatan menyesuaikan kurikulum yang ada dengan kebutuhan
pembelajaran yang telah siswa, namun hal yang belum terpenuhinya yaitu
dilaksanakan, serta kesulitan kebanyakan guru mengimplementasikan K-13
memberikan solusinya. dalam mata pelajaran kimia karena guru masih perlu
banyak pelatihan bagaiamana penerapan K-13 dalam
tiap materi pembelajaran sehingga guru masih ragu
melihat siswanya apakah telah memahami materi atau
belum dengan tuntunan K-13 dimana guru sebagai
fasilitator.
Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan
semua aspek yang seharusnya dijalankan pada
kurikulum 2013, kelemahannya adalah guru mata
pelajaran masih harus banyak mengikuti pelatihan
implementasi K-13 dan harus secepatnya membiasakan
diri dalam mengimplementasikan pembelajaran K-13.
Kesulitannya karena guru belum terbiasa menjalankan
24
metode belajar sesuai K-13 sehingga guru tidak percaya
diri dalam mengimplementasikan K-13. Solusinya
adalah pelatihan implementasi K-13 secara kontinyu
untuk guru sangat diperlukan untuk membiasakan guru
mengimplementasikan metode pembelajaran K-13
dalam pembelajaran di kelas.
25
UNIT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
26
disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur
pendidikan yang ada.
Kriteria yang dapat membantu pada perancangan
kurikulum dalam menentukan isi kurikulum. Kriteria
itu antara lain:
Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi
perkembangan siswa.
Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah
yang tahan uji.
Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang
jelas.
Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan
pendidikan.
27
ditentukan.
4. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran merujuk pada pendekatan
dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan
dalam pengajaran. Tetapi pada hakikatnya strategi
pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja.
Pembicaraan strategi pengajaran tidak hanya terbatas
pada hal itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran
tergambar dari cara yang ditempuh dalam
melaksanakan pengajaran, mengadakan penilaian,
pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan, baik
yang secara umum berlaku maupun yang bersifat
khusus dalam pengajaran.
Strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan
dengan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan
disekolah. Kurikulum merupakan rencana, ide,
harapan, yang harus diwujudkan secara nyata
disekolah, sehingga mampu mampu mengantarkan
anak didik mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum
yang baik tidak akan mencapai hasil yang maksimal,
jika pelaksanaannya menghasilkan sesuatu yang baik
bagi anak didik. Komponen strategi pelaksanaan
kurikulum meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan
dan penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah.
Strategi dan metode merupakan komponen ketiga
dalam pengembangan kurikulum. Komponen ini
merupakan komponen yang memiliki peran yang
sangat penting, sebab berhubungan dengan
implementasi kurikulum. Strategi meliputi rencana,
metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan
untuk menyampaikan tujuan tertentu.
5. Evaluasi
28
Evaluasi merupakan salah satu komponen
kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi
kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat
ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin
diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi
kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja
kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai
kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya
terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi,
efisiensi, kelaikan (feasibility) program.
Pada bagian lain, dikatakan bahwa luas atau
tidaknya suatu program evaluasi kurikulum
sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya
evaluasi kurikulum. Apakah evaluasi tersebut
ditujukan untuk mengevaluasi keseluruhan sistem
kurikulum atau komponen-komponen tertentu saja
dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu
komponen kurikulum penting yang perlu dievaluasi
adalah berkenaan dengan proses dan hasil belajar
siswa.
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting,
baik untuk penentuan kebijakan pendidikan pada
umumnya maupun untuk pengambilan keputusan
dalam kurikulum itu sendiri. Hasil-hasil evaluasi
kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang
kebijakan pendidikan dan para pengembang
kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan
model kurikulum yang digunakan.
Hasil – hasil evaluasi kurikulum juga dapat
digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para
pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan
29
membantu perkembangan siswa, memilih bahan
pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu
pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan
lainnya.
Merupakan suatu komponen kurikulum, karena
dengan evaluasi dapat di peroleh informasi akurat
tentang penyelenggaraan pembelajaran dan
keberhasilan belajar siswa.berdasarkan informasi itu
dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu
sendiri,pembelajaran kesulitan dan upaya bimbingan
yang perlu di lakukan.
2. Menelaah setiap Dari hasil yang dapatkan selama observasi kami
aspek-aspek/ dalam menelaah aspek-aspek yang ada didalam komponen
komponen kurikulum. kurikulum .dimana aspeknya yaitu :
a. Tujuan
Setiap sekolah sudah mempunyai tujuannya
masing-masing. Adapun tujuan dari sekolah adalah :
Tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman, dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta
tanggung jawab.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasra
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Sekolah sudah memiliki tujuan yang sesuai
dengan komponen kurikulum ditambah lagi dengan
tujuan yang lain seperti :
Tercapainya pengembangan kurikulum secara terus
menerus setiap tahun.
Meningkatnya kompettensi tenaga pendidik dan
30
tenaga kependidikan.
Tercapainya monitoring dan evaluasi terhadap
kenerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Tercapainya standar proses pembelajaran, dengan
melaksanakan :
o Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
(mengamati,menanya,mencoba,mengasosiasi/man
ganalisis, mengomunikasikan dan mencipta).
Serta model-model pembelajaran yang
direkomendasikan.
o Pengembangan bahan ajar dan sumber
pembelajaran.
Tercapainya penggunaan ICT pada pembelajaran.
Tercapainya 8 standar Nasional Pendidikan .
Tercapainya lingkungan belajar kondusif.
Berperan serta dalam kegiataan lomba akademik dan
non-akademik.
Tercapainya penerapan management berbasis
sekolah, dan melaksanakan monitoring serta evaluasi
kinerja.
Tercapainya pelaksanaan supervise klinis.
Tercapainya pengembangan sekolah menuju standar
pelayanan maksimal.
Tercapainya peningktan partisipasi masyrakat peduli
pendidikan.
Terbentuknya jaringan informasi akademik internal
sekolah dan jaringan sekolah secara vertical dan
horizontal.
Tercapainya penggalangan dana dari berbagai
sumber serta pengembangan jalinan kerja dengan
penyandang dana.
Terbentuknya kewirausahaan memberdayakan
potensi sekolah dan lingkungan.
31
Terbentuknya perangkat model-model penilaian/
evaluasi pembelajaran.
Meskipun dari kesemua tujuan yang diharapakan
oleh sekolah belum tercapai semua, akan tetapi
sekolah berharap agar semua tujuan bisa berjalan
dengan sesuai waktunya.
b. Materi
Materi yang digunakan sudah sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. Materi sudah memuat
semua yang telah diungakapkan pada aspek –aspek
atau komponen kurikulum pada point pertama.
Kesemuanya telah berjalan dengan baik. Guru
menggunakan materi dengan baik.
c. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran sudah berjalan dengan baik.
Strategi pembelajaran yang baik akan membuat
proses belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar
dan mudah dipahami. Oleh karena itu, guru harus
memiliki strategi yang baik dalam mengajar di dalam
kelas
d. Evaluasi
Evaluasi yang telah dilakukan sudah berjalan
dengan baik. Terlihat dari setiap setelah proses
pembelajaran selesai, seorang guru selalu
memberikan tugas untuk mengevaluasi batas
kemampuan siswa dalam menerima materi yang
telah disampaikan.
3. Menelaah kaitan Perangkat pembelajaran yang digunakan guru dalam
antara komponen- pembelajaran di kelas saling berkaitan mulai dari
komponen kurikulum. program tahunan, program semester, silabus,dan RPP.
Hal ini dapat dilihat dari kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang digunakan guru disetiap
komponen nya.
32
4. Menelaah kaitan Dalam K-2013, siswa dituntut lebih aktif dalam
antara kurikulum pembelajaran di kelas. Dalam RPP yang dibuat oleh
dengan komponen guru telah sesuai dengan tuntutan K-2013 tersebut yaitu
RPP yang dibuat guru. menggunakan pendekatan scientific dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Pendekatan tersebut
meliputi:
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan data
Mengasosiasikan
Mengkomunikasi
Menelaah
B. strategi pembelajaran, kegiatan ini mencermati kesesuain antara:
1. Strategi yang Berdasarkan pengetahuan strategi mempunyai
digunakan guru dengan pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
tujuan pembelajaran. bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Dengan dihubungkan pada proses
belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola-
pola umum dari kegiatan guru dan anak didik dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar dengan
tercapainya tujuan yang telah direncanakan.
Dalam pengamatan, strategi yang digunakan oleh
guru sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
strategi yang digunakan adalah model cooperative
learning serta pendekatan Kontekstual, karena pada
model ini siswa dikelompokan dalam beberapa
kelompok. Lalu siswa mendiskusikan materi pelajaran
yang akan disampaikan. Kemudian setiap kelompok
dipersilahkan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
di depan kelas kepada teman-temannya. Hal ini
dilakukan guru agar siswa bisa lebih aktif dalam belajar
sehingga proses pembelajaran pun berjalan sesuai
dengan yang diharapkan dan dapat mencapai indikator
33
atau tujuan pembelajaran.
2. Strategi dengan materi Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di kelas
pelajaran yang X MIPA D tentang materi Ikatan Kimia, dimana
diajarkan. strategi guru dalam menyampaikan materi kepada siswa
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan
diskusi. Metode-metode ini sudah sesuai dengan materi
pelajaran karena dengan menggunakan metode ini dapat
dengan mudah membantu siswa dalam memahami
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Metode ini juga
bisa membuat siswa lebih aktif dalam belajar di kelas
karena siswa akan lebih aktif berpikir untuk
memecahkan masalah.
Pada pembelajaran materi tentang Ikatan Kimia
siswa belajar dengan membentuk kelompok untuk
mendiskusikan soal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari. Dengan metode ini siswa akan lebih mudah
untuk berapresiasi dalam kelompok untuk
mengemukakan ide dan gagasan dalam tugas diskusi
tersebut. Dan berdasarkan hasil yang diperoleh sudah
cukup bagus karena semua siswa berperan aktif dalam
mengerjakan tugas kelompok.
3. Tujuan, materi dengan Tujuan
metode yang Siswa mampu menjelaskan kecenderungan suatu
digunakan. unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara
berikatan dengan unsur lain,menjelaskan hubungan
antara susunan elektron valensi dengan struktur
Lewis,menjelaskan prosesterbentuknya ikatan ion.
Materi
Konfigurasi unsur gas mulia merupakan
konfigurasi yang stabil.Untuk mencapai
kestabilannya, suatu unsur melepaskan elektron,
menangkap elektron, atau menggunakan elektron
bersama.Lambang Lewis merupakan suatu model
34
yang simpel dan informatif yang dapat digunakan
untuk menjelaskan cara penyusunan elektron
valensi dalam molekul.Penggambaran struktur
Lewis suatu unsur dari elektron valensi masing-
masing unsur.
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena
serah terima elektron, terbentuk dari unsur logam
(ion +) dan nonlogam (-) dengan gaya elektrostatik.
Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi antara
unsur logam dengan unsur nonlogam, misalnya
unsur alkali berikatan dengan unsur halogen.
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari
sesama unsur non logam melalui penggunaan
bersama pasangan elektron. Jika dihasilkan satu
pasang elektron ikatan disebut ikatan kovalen
tunggal, 2 pasang PEI= kovalen rangkap 2, dan 3
pasang PEI = kovalen rangkap 3.
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa
setiap tujuan memiliki materi yang sudah sesuai, dan
sudah tepat dengan RPP dan Silabus guru tersebut.
Dimana kompetensi dasar dan indikatornya agar
tercapai sesuai yang diharapkan.
4. Alat peraga yang Media dapat digunakan sebagai alat yang dapat
digunakan dengan membantu dalam proses belajar mengajar yang tidak
materi dan tujuan. dapat dilepaskan. Karena memang gurulah yang
menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada anak didik terutama untuk
materi kimia media sangat diperlukan untuk membantu
guru agar siswa dapat memahami materi yang bersifat
abstrak. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka
bahan pelajaran sukar untuk dijelaskan dan dipahami
oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang
35
rumit atau kompleks.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, guru
tidak menggunakan alat peraga atau media saat
menjelasakan materi tentang ikatan ion.
5. Pendekatan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat
pembelajaran yang disimpulkan bahwa guru sudah melakukan pendekatan
digunakan dengan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran kimia yang
karakteristik bidang akan disampaikan. guru menggunakan pendekatan
studi. individual dan pendekatan kelompok. Hal ini sesuai
dengan Silabus dan RPP guru tersebut. Dilihat dari
alasannya mengapa dilakukan pendekatan individual,
yaitu agar guru dapat mengetahui tingkat pemahaman
masing-masing siswanya dalam belajar kimia.
Pendekatan kelompok karena dengan membentuk
kelompok diskusi, membuat siswa berpikir kritis dan
mengeluarkan pendapat mereka, mereka juga dapat
saling berinteraksi dan saling mengajarkan jika teman
mereka belum paham. Dan guru juga membimbing
mereka dalam berdiskusi agar mereka tidak salah dalam
memahami konsep, mengingat kemampuan siswa dalam
belajar itu berbeda-beda serta karakteristik siswa yang
berbeda juga. Maka dari itu dengan adanya dua
pendekatan itu guru bisa mengetahui kemampuan siswa
dalam mata pelajaran kimia yang sedang
disampaikannya. Dengan demikian proses pembelajaran
bisa berjalan dengan baik.
C. Menelaah sistem evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran kegiatan yang dilakukan
adalah mencermati kesesuaian antara:
7. Evaluasi yang Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan
digunakan guru dengan di kelas X MIPA D SMA Negeri 2 Bengkulu, terlihat
tujuan pembelajaran. bahwa evaluasi yang digunakan guru dengan tujuan
tercapainya hasil pembelajaran adalah meliputi evaluasi
dengan sistem CBT (Computer Based Test). Evaluasi
36
ini dipilih guru karena sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ada dan evaluasi dengan sistem ini
dapat membiasakan diri siswa untuk menghadapai
Ujian Nasional dengan sistem CBT. Sehingga kami
menyimpulkan bahwa evaluasi yang diadakan guru
berdasarkan tujuan pembelajaran ini sudah sangat
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum yang
digunakan. Selain itu, evaluasi ini bisa memudahkan
guru dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
baik itu sebagai penyampai materi pelajaran maupun
sebagai siswa yang menerima pelajaran. Sehingga
selama proses pembelajaran dikelas dapat diukur
dengan menggunakan skala yaitu dengan rentang angka,
sehingga guru dapat menilai masing-masing siswanya
melalui evaluasi.
8. Evaluasi yang Berdasarkan hasil observasi kami dikelas X MIPA
digunakan guru D maka evaluasi yang menggunakan sistem CBT
dengan materi (Computer Based Test) dimana guru memberikan soal
pembelajaran. tentang materi yang telah dipelajari yaitu Sistem
Periodik Unsur dan Teori Atom. Guru tersebut
menggunakan evaluasi dengan sistem CBT karena
dengan sistem ini dapat melatih siswa dalam
menghadapi Ujian Nasional yang juga menggunakan
sistem CBT.
9. Evaluasi yang Dari hasil pengamatan kami di kelas X MIPA D,
digunakan guru kami menemukan bahwa evaluasi yang digunakan guru
dengan pendekatan dengan pendekatan pembelajaran ialah menggunakan
Pembelajaran. evaluasi dengan menggunakan sistem CBT (Computer
Based Test). Evaluasi ini dipilih guru karena sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ada dan evaluasi
dengan sistem ini dapat membiasakan siswa untuk
menghadapai Ujian Nasional dengan sistem CBT.
Dimana pada SMA Negeri 2 Bengkulu ini telah
37
menggunakan sistem CBT untuk melaksanakan Ujian
Nasional. Jadi, kesimpulannya adalah evaluasi yang
digunakan guru sesuai dengan pendekatan yang
digunakan adalah evaluasi dengan sistem CBT.
10. Menelaah variasi Berdasarkan hasil observasi kami lakukan dengan
bentuk soal dan bentuk soal yang digunakan yaitu subjektif dan objektif
tingkat kesukaran maka kami menemukan tingkat validitas dan reliabilitas
soal. dari soal tersebut sudah bagus. Dimana tingkat
kesukaran soalnya bervariasi sesuai dengan kemampuan
siswa menyelesaikannya. Dimana tingakatan soal
kesukarannya rendah sampai tingkat kesukarannya
sedang dan tingkat kesukarannya tinggi. Dengan
demikian soal tersebut ada jenjang sulit dan mudah nya
bagi siswa. Dengan kata lain antara siswa yang
kemampuannya rendah dan siswa yang tingkat
kemampuannya tinggi bisa menyelesaikan soal tersebut.
Sehingga dapat dilihat kemapuan dari masing-masing
siswa dalam mengerjakan soal tersebut .
11. Menelaah Dari hasil pengamatan di kelas X MIPA D, kami
andministrasikan melihat bahwa penilaian proses yang dilakukan guru
penilaian /proses dan adalah tes dengan sistem CBT. Pada sistem ini soal-soal
hasil belajar dan akan muncul di layar monitor dan setiap siswa mendapat
berbagai instrumen soal yang sama hanya saja nomornya diacak. Setelah
yang digunakan. siswa menyelesaikan evaluasi, maka hasil evaluasi akan
langsung muncul sehingga siswa dapat langsung
mengetahui nilai mereka. Guru juga akan langsung
mendapat daftar nilai siwa yang telah mengerjakan
evaluasi. Kkm untuk pelajaran kimia di SMA Negeri 2
Bengkulu adalah 75. Intrumen yang digunakan pada
evaluasi ini adalah komputer.
12. Menganalisis Dari hasil penilaian proses yang dilakukan oleh guru
hasil penilaian proses tersebut maka hasil penilaian prosesnya adalah guru
dan hasil belajar untuk dapat mengetahui tingkat pencapain kompetensi selama
38
berbagai tujuan. dan setelah proses pembelajaran, dapat memberikan
umpan balik, dapat memantau kemajuan dan
mendiagnosis kesulitan belajar dalam rangka
pengayaan. Dan remedial, dapat memberikan informasi
kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan.
Hasil belajar yang diperoleh adalah:
a. Tujuan umum
o Menilai pencapain kompetensi peserta didik;
o Memperbaiki proses pembelajaran;
o Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan
belajar siswa;
b. Tujuan khusus
o Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
o Mendiagnosis kesulitan belajar;
o Memberikan umpan balik/perbaikan proses
belajar mengajar;
o Penentuan kenaikan kelas;
Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal
dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan
usaha perbaikan.
39
UNIT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
40
minggu lalu. Selanjutnya untuk memasuki materi
baru, guru membuka dengan memberi pertanyaan.
Pada saat observasi, materi akan disampaikan adalah
tentang Ikatan Kimia. Guru memberi pertanyaan
tentang pelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan
materi baru tersebut yaitu bertanya mengenai unsur
yang ada dalam golongan gas mulia.
10. Menyampaikan Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran,
tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat mengetahui tujuan dari
dan kegiatan,yang akan pembelajaran mereka pada hari itu. Dan memberi arah
dilakukan selama mereka untuk mengikuti ajaran guru.
pembelajaran.
B. Kegiatan inti yang dilaksanakan guru
12. Teknik Dalam menyampaikan materi guru menyampaikannya
menyampaikan materi di depan kelas dengan metode ceramah dan menulis
yang akan dipelajari. hal apa saja yang terdapat dalam materi Ikatan Kimia,
terutama ikatan ion dengan menuliskan materi tersebut
dan juga memberi contoh yang dapat membuat siswa
lebih memahami materi yang disampaikan.
13. Metode/teknik/strat Guru membimbing siswa dengan menggunakan
egi membimbing siswa metode/teknik/strategi Tanya jawab kepada siswa
dalam belajar. tentang materi yang berkaitan. Guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya mengenai hal-hal
yang kurang mereka pahami dan kurang mereka
mengerti, hal ini dilakukan guru untuk memancing
siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran di kelas,
sehingga guru juga dapat mengetahui pemahaman
siswa tentang materi.
14. Pengelolahan Dalam proses pembelajaran yang kami amati,
kelas. setelah menjelaskan materi, guru membentuk
kelompok diskusi kecil yang terdiri dari 5 orang
perkelompok untuk mendiskusikan soal. Kemudian
tiap kelompok membahas bersama-sama dan
41
menyampaikan hasil diskusi mereka di depan kelas.
Ini merupakan salah satu cara guru dalam mengolah
kelas agar siswalebih memahami materi dan aktif
dalam belajar.
15. Memotivasi siswa Guru terlebih dahulu menanyakan kembali pelajaran
dalam belajar. yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan tujuan
mempermudah siswa untuk memasuki materi
selanjutnya, jika siswa lupa, maka guru mengingatkan
kembali dan juga sebelum masuk materi baru guru
memberikan beberapa pertanyaan ringan supaya siswa
lebih memahami materi, misalnya “dalam materi
Ikatan Ion, guru mengulas kembali pelajaran tentang
menulis konfigurasi elektron sebagai materi prasyarat
yang harus dikuasai siswa sebelum masuk ke materi
ikatan ion”
16. Teknik membagi Ketika dalam proses pembelajaran berlangsung, kami
perhatian pada siswa. mengamati guru ketika memberikan soal. Guru
menghampiri tiap kelompok diskusi dan menjawab
setiap pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.
Kemudian memberikan pemahaman lagi jika ada
siswa yang belum mengerti
17. Penanganan Guru memberikan pertanyaan setelah menjelaskan
kesulitan yang di alami materi, jika siswa belum paham maka guru akan
siswa dalam menjelaskan kepada kembali. Guru juga ikut
pembelajaran. membantu siswa dalam mengerjakan soal yang
diberikan dengan menjawab dan menjelaskan hal apa
yang masih dianggap sulit oleh siswa.
18. Teknik bertanya Dalam teknik bertanya, guru memberikan pertanyaan
guru. tentang materi yang telah dipelajari seperti
menyimpulkan pelajaran. Dan menayakan apakah
siswa telah paham tentang materi yang telah dipelajari.
Siswa juga diperkenakan untuk bertanya jika ada yang
belum dimengerti.
42
19. Teknik Untuk teknik mengadakan variasi, guru melaksanakan
mengadakan variasi. pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok lalu
dipresentasikan oleh kelompok masing-masing.
20. Teknik Dalam hal memberi penguatan kepada siswa pada saat
memberikan kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan
penguatan. ini dengan cara menghargai apapun hasil kerja siswa
sekalipun tugas yang dikerjakan oleh siswa itu belum
benar atau kurang benar. Dalam menanggapi tugas
yang masih belum tepat siswa kerjakan tersebut, guru
tidak menjatuhkan semangat siswa dengan langsung
menyalahkan tugas tersebut, namun guru menanggapi
dan membenarkan jawaban dari siswa tersebut dengan
cara meminta tanggapan dari siswa lain dan dengan
lebih meluruskan atau membenarkannya lagi dengan
jawaban dari guru tersebut. Terlebih lagi apabila
jawaban siswa telah benar, maka guru tidak segan
memberi pujian kepada siswa tersebut.
21. Teknik membimbing Dalam mengola kelas guru memberikan tugas untuk
diskusi. diskusi kepada siswa, guru juga memberikan
pengarahan dalam siswa berdiskusi apabila ada siswa
yang belum mengerti, serta menjelaskan maksud dari
pertanyaan yang diberikan jika siswa belum paham.
Kemudian untuk mematangkan siswa yang telah
paham agar mereka lebih paham dan lebih matang lagi
dengan konsep yang dipelajari.
22. Antusias guru dalam Guru mengajar dengan baik dan siswa mengerti dari
kegiatan penjelasan yang diterangkan oleh guru, guru juga
pembelajaran. bersemangat dalam memberikan pemahaman dan
penguatan agar siswa bisa mengerti dan mengamalkan
materi yang dipelajari. Dalam teknik yang guru
terapkan sangat diapresiasikan oleh siswa. Untuk
menambah daya tarik siswa dalam mempelajari Ikatan
Ion, guru menerangkan konsep materi dengan
43
menganalogikan materi dalam kejadian sehari-hari.
C. Kegiatan penutup yang dilakukan guru.
1. Kegiatan Guru menyimpulkan materi yang telah dipeljari
menyimpulkan materi bersama-sama di depan kelas, lalu guru kembali
bersama siswa. mengingatkan konsep materi yang telah dipelajari
sebelum masuk ke materi baru agar guru mengetahui
bahwa siswa telah memahami materi hari ini.
44
untuk menjelaskan hasil dari diskusi kelompok yang
telah mereka lakukan. Guru menyampaikan materi
dengan cukup mengasyikkan karena menganalogikan
materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa
lebih tertarik untuk belajar. Di sela-sela penyampaian
materi guru memberikan pertanyaan kepada siswa
untuk membuat siswa menjadi aktif dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga terciptanya komunikasi yang
cukup kondusif di dalam kelas.
3. Saat guru mengakhiri Sebelum mengakhiri pembelajaran guru
pembelajaran. menyimpulkan materi yang telah dipelajari, agar dapat
diketahui bahwa siswa telah mengerti materi yang guru
ajarkan atau tidak. Guru kembali bertanya kesemua
siswa dikelas tentang materi Ikatan Ion dan dijawab
oleh siswa, sehingga dapat disimpulkan siswa telah
mengerti. Sebelum mengakhiri materi hari ini guru
memberikan salam kepada siswa dan dijawab oleh
siswa.
4. Bersama dosen Dalam kegiatan observasi yang telah dilakukan, guru
pembimbing dan guru di sekolah telah melakukan kegiatan pembelajaran
pamong sesuai dengan kurikulum serta kebutuhan siswa,
mendiskusikan namun guru merasa bahwa kurikulum 2013 tidak
kelemahan dan cocok bila diterapkan dalam mata pelajaran kimia. Hal
keunggulan kegiatan ini dikarenakan siswa dianggap belum bisa memahami
pembelajaran yang sendiri materi kimia apabila tidak dijelaskan terlebih
telah dilaksanakan, dahulu oleh guru. Penggunaan kurikulum 2013
serta memberikan dianggap guru akan memperpanjang waktu belajar
solusinya. dalam satu materi saja. Bila menggunakan KTSP, satu
materi dapat selesai dalam satu pertemuan, sedangkan
K13 belum tentu selesai satu materi dalam satu
pertemuan. Namun, K13 sesungguhnya dapat
membuat siswa lebih mandiri dan berpikir kritis, serta
melatih kekompakan sesama teman.
45
Untuk saat ini, sekolah sedang dalam masa peralihan
kurikulum lama ke kurikulum yang baru. Hal-hal yang
disebut diatas dapat terjadi dikarenakan belum
terbiasanya guru maupun siswa dalam penerapan K13.
Seiring berjalannya waktu, K13 akan dapat diterima
dan diterapkan dengan baik dan memberi hasil yang
baik pula. Apapun yang dilakukan pemerintah
sesungguhnya hanya untuk kebaikan negeri kita
sendiri guna menghasilkan generasi yang berkualitas
dimasa depan.
46
PEMANTAPAN KOMPETENSI AKADEMIK
KEPENDIDIKAN
FKIP UNIB
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Kota Nama Mahasiswa : Okti Mindi Safitri
Bengkulu
Hari, Tanggal : Senin-Sabtu, 17-29 NPM : A1F014009
Oktober 2016
47
yaitu :
Semester
Bab pelajaran
Kompetensi Dasar
Materi
Alokasi waktu
48
Penilaian hasil belajar
49
antara komponen- pembelajaran di kelas saling berkaitan mulai dari program
komponen tahunan, program semester, silabus,dan RPP. Hal ini dapat
kurikulum. dilihat dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
digunakan guru disetiap komponen nya.
8. Menelaah kaitan Komponen RPP yang dibuat oleh guru berkaitan
antara kurikulum dengan Kurikulum 2013, yaitu sesuai dengan yang telah
dengan komponen ditetapkan oleh pemerintah pada Permendiknas no. 24
RPP yang dibuat tahun 2007 tentang standar untuk satuan pendidikan dasar
guru. dan menengah. Dalam K-2013, siswa dituntut lebih aktif
dalam pembelajaran di kelas. Dalam RPP yang dibuat oleh
guru telah sesuai dengan tuntutan K-2013 tersebut yaitu
menggunakan pendekatan scientific dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Pendekatan tersebut meliputi :
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan data
Mengasosiasikan
Mengkomunikasi
B. Menelaah strategi pembelajaran, kegiatan ini mencermati kesesuain antara:
1.Strategi yang Berdasarkan pengetahuan strategi mempunyai
digunakan guru dengn pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
tujuan pembelajaran. dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan Dihubungkan pada proses belajar mengajar,strategi
dapat diartikan sebagai pola-pola umum dari kegiatan
guru, anak didik dalam mewujudkan kegiatan belajar
mengajar agar mencapai tujuannya telah ditentukan.
Dalam pengamatan kami strategi yang digunakan
oleh guru sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
strategi yang digunakan adalah model cooperative learning
serta pendekatan Kontekstual;. Karena pada model ini
siswa dikelompokan dalam beberapa kelompok. Kemudian
siswa mendiskusikan materi pelajaran yang akan
disampaikan atau dijelaskan. Kemudian setiap kelompok
50
dipersilahkan mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
depan kelas kepada teman-temannya. Hal ini dilakukan
guru agar siswa bisa lebih aktif dalam belajar sehingga
proses pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang
diharapkan dan dapat mencapai indikator atau tujuan
pembelajaran.
2.Strategi dengan Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan di
materi pelajaran kelas X MIPA C dan X MIPA D tentang materi Ikatan
yang diajarkan. Kimia dimana strategi guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa menggunakan metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, dan penugasan. Metode ini juga bisa membuat
siswa lebih aktif dalam belajar disuasana kelas karena
siswa akan lebih aktif dalam memecahkan masalah .
Pada pembelajaran materi tentang ikatan kimia siswa
belajar dengan membentuk kelompok untuk
mendiskusikan tentang cara membuat struktur lewis dan
cara menentukan ikatan ion yang ada pada senyawa
tersebut. Dengan metode dalam kelompok siswa ini lebih
mudah untuk berpartisipasi dalam menyumbangkan ide
dan gagasan dalam tugas tersebut. Hasil yang diperoleh
sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai karena
semua siswa berperan aktif.
3.Tujuan, materi Tujuan
dengan metode Siswa mampu menjelaskan kecenderungan suatu
yang digunakan. unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan
dengan unsur lain,menjelaskan hubungan antara susunan
elektron valensi dengan struktur Lewis,menjelaskan proses
terbentuknya ikatan ion.
Materi
Konfigurasi unsur gas mulia merupakan konfigurasi
yang stabil. Untuk mencapai kestabilannya, suatu unsur
melepaskan elektron, menangkap elektron, atau
menggunakan elektron bersama. Lambang Lewis
51
merupakan suatu model yang simpel dan informatif yang
dapat digunakan untuk menjelaskan cara penyusunan
elektron valensi dalam molekul. Penggambaran struktur
Lewis suatu unsur dari elektron valensi masing-masing
unsur.
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena serah
terima elektron, terbentuk dari unsur logam (ion +) dan
nonlogam (-) dengan gaya elektrostatik.
Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi antara unsur
logam dengan unsur nonlogam, misalnya unsur alkali
berikatan dengan unsur halogen.
Dari hasil pengamatan kami, dapat disimpulkan bahwa
setiap tujuan memiliki materi yang sudah sesuai, dan
sudah tepat dengan RPP dan Silabus guru tersebut dimana
kompetensi dasar dan indikatornya agar tercapai sesuai
yang diharapkan.
4.Alat peraga yang Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, guru tidak
digunakan dengan menggunakan alat peraga atau media saat menjelasakan
materi dan tujuan. materi tentang ikatan ion.
5.Pendekatan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat
pembelajaran yang disimpulkan bahwa guru sudah melakukan pendekatan
digunakan dengan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran kimia yang akan
karakteristik disampaikan. Guru menggunakan pendekatan individual
bidang studi. dan pendekatan kelompok. Hal ini sesuai dengan Silabus
dan RPP guru tersebut, karena dilihat dari alasannya
mengapa dilakukan pendekatan individual agar guru dapat
mengetahui masing-masing tingkat pemahaman siswanya
dalam belajar dan telah memahami pelajaran kimia yang
telah disampaikan . Pendekatan kelompok karena dengan
membuat siswa dalam berdiskusi sehingga siswa dapat
berpikir kritis dan mengeluarkan pendapat mereka dan
mereka bisa saling berinteraksi dan saling mengajarkan
jika teman mereka belum paham . Guru juga membimbing
52
mereka dalam berdiskusi agar mereka tidak salah konsep
nya ,mengingat kemampuan siswa dalam belajar itu
berbeda-beda serta karakteristik siswa yang berbeda juga.
Maka dari itu dengan adanya dua pendekatan itu guru bisa
mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran kimia
yang sedang disampaikannya. Dengan demikian proses
pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
C. Menelaah sistem evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran kegiatan yang dilakukan
adalah mencermati kesesuaian antara:
13. Evaluasi yang Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan di
digunakan guru kelas X MIPA D SMA Negeri 02 Bengkulu,kami melihat
dengan tujuan bahwa evaluasi yang digunakan guru dengan tujuan
pembelajaran. tercapainya hasil pembelajaran adalah meliputi evaluasi
dengan sistem CBT (Computer Based Test). Evaluasi ini
dipilih guru karena sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ada dan evaluasi dengan sistem ini dapat
membiasakan siswa untuk menghadapai Ujian Nasional
dengan sistem CBT. Sehingga kami menyimpulkan bahwa
evaluasi yang diadakan guru berdasarkan tujuan
pembelajaran ini sudah sangat sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kurikulum yang digunakan . Selain itu
juga, evaluasi ini bisa memudahkan guru dan siswa dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, baik itu sebagai penyampai
materi pelajaran maupun sebagai siswa yang menerima
pelajaran. Sehingga selama proses pembelajaran dikelas
dapat diukur dengan menggunakan skala yaitu dengan
rentang angka ,sehingga guru dapat menilai masing-
masing siswanya melalui evaluasi.
14. Evaluasi yang Berdasarkan hasil observasi kami dikelas X MIPA D
digunakan guru maka evaluasi yang menggunakan sistem CBT (Computer
dengan materi Based Test) dimana guru memberikan soal tentang materi
pembelajaran. yang dipelajari yaitu Sistem Periodik Unsur dan Teori
Atom. Guru tersebut menggunakan evaluasi ini karena
53
evaluasi ini dengan sistem ini harus dikuasai oleh siswanya
sebab sistem SBT ini telah diterapkan Ujian Nasionalnya
menggunakan sistem CBT (Computer Based Test).
15. Evaluasi yang Dari hasil pengamatan kami di kelas X MIPA D, kami
digunakan guru menemukan bahwa evaluasi yang digunakan guru dengan
dengan pendekatan pendekatan pembelajaran ialah menggunakan evaluasi
Pembelajaran. dengan menggunakan sistem CBT (Computer Based Test).
Evaluasi ini dipilih guru karena sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ada dan evaluasi dengan sistem ini
dapat membiasakan siswa untuk menghadapai Ujian
Nasional dengan sistem CBT. Dimana pada SMA Negeri
02 Bengkulu ini telah menggunakan sistem CBT untuk
melaksanakan Ujian Nasional. Jadi, kesimpulannya adalah
evaluasi yang digunakan guru sesuai dengan pendekatan
yang digunakan adalah evaluasi dengan sistem CBT.
16. Menelaah Berdasarkan hasil observasi kami lakukan dengan
variasi bentuk soal bentuk soal yang digunakan yaitu subjektif,dan kami
dan tingkat menemukan tingkat validitas dan reliabilitas dari soal
kesukaran soal. tersebut sudah bagus. Dimana tingkat kesukaran soalnya
bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa
menyelesaikannya . Dimana tingakatan soal kesukarannya
rendah sampai tingkat kesukarannya sedang dan tingkat
kesukarannya tinggi. Dengan demikian soal tersebut ada
jenjang kesulitan dan mudah nya bagi siswa. Dengan kata
lain antara siswa yang kemampuannya rendah dan siswa
yang tingkat kemampuannya tinggi bisa menyelesaikan
soal tersebut. Nanti dapat dilihat kemapuan dari masing-
masing siswa dalam mengerjakan soal tersebut .
17. Menelaah Dari Hasil pengamatan kami di kelas X MIPA D,
andministrasikan kami melihat bahwa penilaian proses yang dilakukan guru
penilaian /proses adalah tes dengan sistem CBT. Dimana pada sistem ini
dan hasil belajar soal-soal akan muncul di layar monitor dan setiap soal
dan berbagai memiliki soal yang sama hanya saja soalnya berbeda
54
instrumen yang nomor atau diacak. Dan setelah melakukan evaluasi dengan
digunakan. sistem ini,maka siswa akan mengetahui langsung hasil
evaluasinya. Dan kkm untuk pelajaran kimia di SMA 02
Bengkulu itu adalah 75. Intrumen yang digunakan pada
evaluasi ini adalah komputer.
Dalam mengadministrasikan penilaian proses
pembelajaran siswa, guru menilai dengan memperhatikan
tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, keterampilan.
1. Pengetahuan
Dalam menilai kemampuan pengetahuan siswa
guru menilai peserta didik dengan melakukan
penugasan (tugas), ulangan harian (UH), dan tes
formatif.
2. Sikap
Dalam menilai sikap siswa, guru menilai
kejujujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan
ketelitian.
Kriteria penilaian dengan skor :
10 - 12 (baik)
7 - 9 ( cukup)
4 - 6 (kurang)
3. Keterampilan
Dalam menilai keterampilan atau psikomotorik
siswaguru menilai beberapa aspek yaitu :
Keaktifan mendengar
Keaktifan bertanya
Mengemukakan pendapat
Mengendalika diri
Menghargai orang lain
Bekerja sama dengan orang lain
Berbagi pengetahuan yang dimiliki
Mengatur waktu dengan tepat
18. Menganalisis Dari hasil penilaian proses yang dilakukan oleh guru
55
hasil penilaian tersebut maka hasil penilaian prosesnya adalah guru dapat
proses dan hasil mengetahui tingkat pencapain kompetensi selama dan
belajar untuk setelah proses pembelajaran, dapat memberikan umpan
berbagai tujuan. balik, dapat memantau kemajuan dan mendiagnosis
kesulitan belajar dalam rangka pengayaan. Dan remedial,
dapat memberikan informasi kepada orang tua dan komite
sekolah tentang efektivitas pendidikan.
Hasil belajar yang diperoleh adalah:
a. Tujuan umum
Menilai pencapain kompetensi peserta didik;
Memperbaiki proses pembelajaran;
Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan
belajar siswa;
b. Tujuan khusus
Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
Mendiagnosis kesulitan belajar;
Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar
mengajar;
Penentuan kenaikan kelas;
Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan
memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha
perbaikan
56
OBSERVASI LANGSUNG PROSES PEMBELAJARAN
FKIP UNIB
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Kota Nama Mahasiswa : Okti Mindi Safitri
Bengkulu
Hari, Tanggal : Senin-Sabtu, 17-29 NPM : A1F014009
Oktober 2016
57
dilakukan selama selama pembelajaran.
pembelajaran.
58
yang di alami siswa dalam menjelaskan materi. Jika siswa belum paham maka
pembelajaran. guru akan menjelaskan kepada siswa dan
memecahkan kesulitan siswa dalam mengerjakan
soal yang diberikan . Dan jika masih ada yang
belum paham maka guru akan mencari solusi untuk
mengetahui kesulitan siswa tersebut dimana dalam
mengerjakan pertanyaan yang diberikan.
29. Teknik bertanya guru. Saat berlangsung proses pembelajaran, guru
memberikan pertanyaan tentang materi yang telah
dipelajari dan menayakan apakah siswa telah
paham tentang materi yang telah dipelajari. Ketika
siswa ada yang kurang paham tentang meteri yang
telah dipelajari maka siswa diperkenakan untuk
bertanya.
30. Teknik mengadakan Teknik variasi ini dengan cara menyampaikan
variasi. materi dengan perumpamaan yang mudah dipahami
oleh siswa dan membentuk kelompok-kelompok
dalam belajar.
31. Teknik memberikan Dalam hal memberi penguatan kepada siswa
penguatan. pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, guru
melakukan ini dengan cara menghargai apapun
hasil kerja siswa sekalipun tugas yang dikerjakan
oleh siswa itu belum benar atau kurang benar. Dan
saat berlangsungnya diskusi ketika ada salah satu
orang siswa yang mempersentasikan hasil diskusi
kelompoknya maka guru tersebut memberikan
tepuk tangan dan mengajak siswa untuk
memberikan tepuk tangan.
32. Teknik membimbing Dalam mengola kelas guru memberikan tugas
diskusi. untuk diskusi,ketika siswa berdiskusi dan ada siswa
yang belum mengerti dan menjelaskan maksud dari
pertanyaan yang maka guru akan menjelaskannya
dan membantu siswa untuk menemukan jawaban
59
dari masalah yang diberikan.
33. Antusias guru dalam Guru mengajar dengan baik dan siswa
kegiatan pembelajaran. mengerti dari penjelasan yang diterangkan oleh
guru dan guru bersemangat dalam memberikan
pemahaman dan penguatan agar siswa bisa
mengerti dan mengamalkan materi yang dipelajari .
Dalam teknik yang guru terapkan sangat
diapresiasikan oleh siswa .Untuk menambah daya
tarik siswa dalam mempelajari ikatan kimia,guru
sering mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Kegiatan penutup yang dilakukan guru
4. Kegiatan menyimpulkan Guru mengajak menyimpulkan materi
materi bersama siswa. yang telah dipelajari bersama-sama di depan
kelas. Dan guru memberikan perintah kepada
salah satu orang siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari hari ini.
60
terlebih dahulu. Sebelum memulai materi baru siwa
diingatkan kembali materi minggu lalu agar siswa
benar memahami konsep yang telah dipelajari.
61
8. Bersama dosen Dalam kegiatan observasi yang telah
pembimbing dan guru dilakukan, guru di sekolah telah melakukan
pamong mendiskusikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
kelemahan dan serta kebutuhan siswa, namun guru masih merasa
keunggulan kegiatan bahwa dengan menggunakan K-13 untuk siswa
pembelajaran yang telah kelas X itu kurang efektif. Karena siswa kelas X
dilaksanakan, serta baru mengenal kimia sehingga guru harus
memberikan solusinya. menjelaskan terlebih dahulu baru siswa dapat aktif
dalam proses belajar mengajar. Untuk mengatasi
hal tersebut dan guru harus membiasakan dengan
adanya K-13 dimana guru hanya sebagai fasilisator
dan siswa harus aktif dalam proses belajar
mengajar.
62
3.Foto kegiatan magang yang telah dilakukan
Foto Keterangan
A. Kegiatan guru pada awal
63
Siswa mengangkat tangannya untuk
mengerjakan soal yang diberikan oleh
guru.
64
Salah satu siswa perwakilah dari masing-
masig kelompok menjelaskan atau
mempersentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
65
C. Kegiatan penutup yang dilakukan guru
Evaluasi yang digunakan adalah dengan sistem CBT (Computer Based Test ) untuk
ulangan harian.
66