Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Kimia Dasar

Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia

RIFQAH NURUL IHSANI

H021191031

LABORATORIUM KIMIA DASAR


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Laporan Praktikum

Rifqah Nurul Ihsani

H021191031

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh

Makassar, September 2019

Asisten Praktikan

Annisa Iqriyah Bansawang Rifqah Nurul Ihsani


NIM : H021191031
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,pengukuran,
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. ilmu
kimia merupakan ilmu yang didapat melalui tahapan eksperiment dan didasari
atas pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana kejadian-kejadian alam berlaku.
Kegiatan praktikum telah menjadi bagian penting untuk mendukung kurikulum
dan telah memberikan banyak manfaat. Hofstein (2004)
Pengelolaan keselamatan dan keamanan Laboratorium kimia
merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna, oleh
karena itu setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa
terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.
Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium
selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga
keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penanganannya bila
terjadi kecelakaan.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah Meningkatkan pengetahuan untuk


menggunakan alat-alat dalam laboratorium kimia yang berkaitan dengan zat-zat
kimia berbahaya, perlindungan tubuh atau alat-alat keselamatan kerja, dan simbol-
simbol berbahaya di dalam laboratorium.
1.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini, yaitu:
1. Mengenal simbol bahaya bahan kimia dan cara penaganannya.
2. Mengenal alat-alat keselamatan kerja di laboratorium kimia dan mengetahui
fungsi masing-masing.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Simbol Bahaya Bahan Kimia Dan Cara Penaganannya

2.1.1 Oxidizing (Oksidator)

Arti: Bahan kimia bersifat pengoksidasi,


dapat menyebabkan kebakaran dengan
menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan:Hindarkan dari panas dan
reduktor. Contoh :
2.1.2 Irritant (Iritan)

Arti : Bahan yang dapat menyebabkan


Iritasi, gatal-gatal, dan dapat menyebabkan
luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung
dengan kulit, dan mata, tidak menarik
napas
Contoh : NaOH, 𝐶6 𝐻5 OH

2.1.3 Corrosiv (Korosif)

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat


merusak jaringan hidup, dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, dan dapat
membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung
dengan kulit dan hindari dari benda-benda
yang bersifat logam.
Contoh : 𝐻2 𝑆𝑂4 , NaOH (> 2%)

2.1.4 Toxic (Beracun)

Arti : Bahan yang bersifat beracun,


dapat menyebabkan sakit serius bahkan
kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan :hindari kontak langsung
dengan kulit. Contoh : Metanol

2.1.5 Explosive (Mudah Meledak)

Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah
meledak dengan adanya panas atau
percikan bunga api, gesekan atau
benturan.
Tindakan : Hindari pukulan atau benturan, gesekan, pemanasan, api dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KCl𝑂3, 𝑁𝐻4 N𝑂3, Trinitro

2.1.6 Harmful

Lambang: Xn
Arti: Bahan yang dapat merusak
kesehatan tubuh bila kontak langsung
dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan
ditelan, dan hindari kontak langsung
dengan kulit.
Contoh : Etilen Glikol, Diklorometan.
2.1.7 Dangerous For Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)

Arti : Bahan kimia yang berbahaya


bagi satu atau beberapa komponen
lingkungan yang dapat menyebabkan
kerusakan ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak dengan
lingkungan yang dapat
membahayakan makhluk hidup.
Contohnya : Tributil Timah Klorida,

2.1.8 Flammable (Mudah Terbakar)

Arti: Bahan kimia yang mempunyai


titik nyala rendah, mudah terbakar
dengan apibunsen, permukaan metal
panas atau loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan bahkan kimia ini
dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api

2.2 Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium

Nama : Jas Laboratorium


Fungsi: Melindungi kontak langsung
dengan spesimen/sampel
pemeriksaan agar tidak menimbulkan
bahaya bagi para pekerja di
laboratorium.

Nama : Kacamata Laboratorium


Fungsi: Melindungi mata dari
percikan bahan kimia berbahaya

Nama: Masker
Fungsi : Melindungi penularan
penyakit melalui system pernafasan
yang berasal dari berbagai macam
sampel pemeriksaan.

Nama: Sarung tangan


Fungsi: Melindungi tangan dari
kontak langsung sampel
pemeriksaan

Nama: Sepatu Laboratorium


Fungsi: Melindungi kaki dari
tumpahan bahan kimia berbahaya.
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Untuk mengatasi dampak-dampak negative penggunaan bahan ketika
praktikum kimia, maka praktikan harus meningkatkan pengetahuan mereka
terhadap bahan-bahan kimia berbahaya. Peningkatan pengetahuan tersebut
dapat dilakukan dengan memahami simbol-simbol yang terdapat dalam
etiket pada bagian wadah bahan
2. Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan pelindung yang digunakan oleh
seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan.
Alat Pelindung Diri di laboratorium terdiri dari Jas Laboratorium, Masker,
Sarung tangan, Kacamata, dan sepatu laboratorium.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Lab

Saran untuk laboratorium adalah melengkapi symbol-simbol bahan


kimia berbahaya agar praktikan selalu mengingat bahaya tersebut.
3.2.2 Saran untuk Praktikum

Saran untuk praktikum ini adalah selalu memakai alat pelindung


diri setiap saat melakukan praktik di laboratorium dan memahami symbol-
simbol bahan kimia berbahaya.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai