A. Proses keperawata
Kondisi Pasien
a) Data subjektif {DS}
Klien mengatakan nafas sesak sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk rs
b) Data objektif {DO}
Klien tampak sesak, TD:130/70mmhg HR:110x/i RR:28x/i T:36,5 c
wheezing{-}
B. Diagnosa keperawatan
Pola nafas tidak efektif b/d hiperventilasi
C. Tujuan khusus
1. Klien mengetahui dan faham mengenai penyakitnya
2. Klien dapat mengetahui apa yang menjadi faktor pemicu timbulnya sesak
nafas
3. Klien bisa mengetahui bagaimana mengatasi dan mengendalikan diri ketika
penyakit kambuh
4. Klien semangat untuk kesembuhanya
D. Tindakan keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dan perawat
2. Mengucapkan salam terapeutik
3. Membantu pasien mengenal dan memahami penyakitnya
4. Memberikan pengetahuan pada klien apa faktor pemicu timbulnya sesak
nafas
5. Mengajarkan klien bagaimana mengatasi sesak dengan tekhnik nafas dalam
B. Tahap orientasi
1. Salam terapeutik
Perawat :”selamat pagi ibuk, saya fitri perawat yang dinas pagi hsri ini dari jam
07.00-14.00 wib.sesuai tandar rs silhkan ibuk menyebutkan nama dan tanggal
lahir ibuk”
Klien :”ny.A tanggal lahir 10-01-1982
Perawat :”saya ulangi ya buk ny.A tanggal lahir 10-01-1982 benar ya buk. Saya
akan membantu dan melayani ibuk selama di rawat di sini.bagaimana buk tadi
malam nafasnya masih sesak?ada di minum obatnya buk.
Klien :”nafas saya masih sesak suster obatnya sudah diminum tapi masih
sesak.Biasanya saya dulu pernah dikasi obat uap baru sesaknya hilang sus”
Perawat :”baik lah buk nantik saya akan konfirmasi sama dokter ya buk untuk
pemberian obat uap.”
Klien : “ baiklah suster”
C. Evaluasi / validasi
Perawat :”bagaimana keadaan ibuk sekarang setelah di uap.apakah ibuk masih
sesak?dan apa yang ibuk lakukan saat sesak.
Klien :”sudah agak mendingan sus,tapi sesak masih ada sus” sudah duduk tapi
masih tetap sesak
E. Tahap Kerja
Perawat :”langsung saja kita mulai diskusinya ya buk.ibuk santai saja seperti
ngobrol biasa. Baik lah buk sebelumnya ibuk tahu sakit apa?
Klien :”tahu buk saya menghidap penyakit asma ‘
Perawat :”ibuk tahu tidak penyakit asma itu apa?
Klien :”penyakit asma itu penyempitan pada saluran pernafasan “
Perawat :”yap, benar sekali.nah..tadi ibuk bilang sering sesak nafas.apa
penyebabnya ibuk sesak nafas ibuk tahu?
Klien :”tahu sus,waktu saya kedinginan, banyak pikiran, trus udara yang tidak
cocok dan debu.’
Perawat :”nah bearti ibuk sudah faham, jadi saya berharap ibuk bisa
menghindari faktor pemicu dan penyebab timbulnya sesak nafas. Sekarang kita
diskusi mengenai masalah yang belum ibuk bisa mengatasi dan mengendalikan
diri ketika penyakit ibuk kambuh.’
Klien :”baik buk saya akan mengendalikan emosi yang ada di dalam diri
saya,dan tidak akan banyak pikiran lagi’
Perawat :”iya..saya faham sekali buk bagaimana rasanya kalau nafas terasa
sesak.sekarang…ibuk hindari semua faktor pencetusnya dan selanjutnya saya
akan mengajarkan ibuk tekhnik nafas dalam caranya atur nafas tarik dari hidung
dan buang pelan-pelan dari mulut seperti ini coba ikuti ya buk.
Klien :”mengikuti’
Perawat :”bagus sekali buk .ulangi sampai 3x ya buk lakukan bila ibuk merasa
sesak.mungkin seperti ini bisa membantu supaya ibuk lebih tenang ketika
penyakit ibuk kambuh.jangan berpikir negatif selalu berpikir positif untuk
sembuh.dan tetap semangat ya buk jangan pernah putus asa ya buk’
Klien :”iya suster terimakasih suster sudah mengajarkan saya’
Perawat :”iya buk sama-sama.ada yang mau ibuk tanyakan’
Klien :”tidak suster cukup dan jelas.’
F. Terminasi
1. Evaluasi subjektif
Perawat :”baiklah buk setelah kita berbincang-bincang bagaimana perasaan
ibuk sekarang?
Klien :”saya merasa lebih rileks dan tenang saya lebih bersemangat untuk
sembuh’
2. Evaluasi objektif
Perawat :”saya sangat senang ibuk sudah memahami apa penyakitnya dan
faktor pemicu penyebab timbulnya sesak nafas.sekarang ibuk sudah tahu
bagaimana masalahnya dan gangguan yang di alami.
3. Tindakan lanjut
Perawat :”baiklah buk setelah pertemuan ini coba dipraktekkan apa yang telah
kita pelajari tadi.ketika ibuk berhasil akan sangat bermanfaat bukan hanya untuk
diri ibuk namun bagi keluarga ibuk juga.
Kilen :”iya buk {sambil tersenyum lebar}